Anda di halaman 1dari 7

Kasus Atet yang Terlalu Ambisius untuk Mendapatkan Juara

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Mirza

NPM : 2006104020021

MK : Psikologi Olahraga Kelas (4)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN

REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2022
A. PENDAHULUAN

Psikologi olahraga merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang

kompleks. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk

membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat

dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan factor-faktor yang

ada dalam kepribadiannya. Pengertian sederhana kepribadian adalah bisa pula

berwujud pola sifat atau watak dan karakter unik pada setiap individu. Seperti

yang kita ketahui bagaimana salah satu khasus pada pertandingan karate. Atlet

yang benama (Juliansyah) terlalu ambisius untuk mendapatkan medali di ajang

Pekan Olahraga Aceh (PORA) namun di semifinal Juliansyah kalah dan tidak

tampil optimal disaat perebutan juara 3 karena dia meganggap juara 3 itu tidak

penting. Hasilnya Juliansyah tidak mendapatkan juara di ajang Pekan Olahraga

Aceh (PORA) tahun 2018, dikarenakan kepribadiannya yang mengganggap “juara

satu itu yang tarbaik”. Persepsi yang salah tersebut membuatnya kalah pada ajang

PORA, seharusnya bukan juara satu yang terbaik tetapi “bermain sportif dengan

baik adalah yang terbaik’ itulah yang harus ditanamkan dalam jati diri seorang

atlet. Pelatih Juliansyah yang bernama Zulfikar mengatakan dia tidak bermain

dengan optimal karena mentalnya yang donw disebabkan tidak dapat memperoleh

apa yang di inginkan oleh Juliansyah, Zulfikar merasa kecewa dengan

penampilan Juliansyah yang tidak tampil optimal pada perebutan juara 3

seharusnya dia dapat memperoleh medali perunggu di ajang PORA karena ajang

tersebut merupakan salah satu ajang olahaga terbesar di Aceh.


B. PEMBAHASAN

Teori – Teori yang Mendukung

1. Pengertian kepribadian

Menurut Harry Stack Sullivan, kepribadian merupakan sebuah hipotesa,

sehingga tak dapat diamati secara terpisah melalui situasi yang interpersonal.

Kerangka konsep dari teori Sullivan adalah mengenai perkembangan

kepribadian.Sullivan fokus terhadap sebuah pandangan yang bersifat psikologi

sosial tentang perkembangan kepribadian. Yang kemudian pandangan tersebut

memiliki pengaruh-pengaruh tertentu terkait dengan manusia yang berperan

sebagaimana mestinya untuk mendapat keuntungan. 

Kepribadian menurut Allport (Barrick & Ryan, 2003) Allport mendefinisikan

bahwa kepribadian adalah suatu organisasi psikodinamik yang unik dalam proses

penyesuaian diri individu dengan lingkungan. Definisi ini lebih menekankan

atribut eksternal seperti peran individu dalam lingkungan sosial, penampilan

individu, dan reaksi individu terhadap orang lain. 

Teori penulis kaitkan dengan kasus ini ialah

Juliansyah yang terlalu ambisius untuk juara sehingga dia mengganggap “juara

satu itu yang terbaik” dan tidak tampil optimal pada perebutan juara tiga dan tidak

mendapatkan medali di ajang PORA Tahun 2018. Ini diakibatkan karena cara

berpikir yang salah dan moral serta mental yng belum matang, ini salah satu

contoh yang harus dijadikan pengalaman oleh eorang atlet. Pelatih Juliansyah
yang bernama Zulfikar mengatakan harus ada perubahan sikap dan kepribadian

dalam jati diri Juliansyah dan ada beberapa moto hidup yang harus ditanamkan

dalam diri Juliansyah bahwasanya “di atas langit masih ada langit” serta dia harus

mempelajari ilmu Padi semakin tinggi padi tersebut maka ia semakin menunduk,

jadi Juliansyah jangan merasa dirinya lah yang terbaik karena itu bersifat angguh

dan sombong, hal tersebut dapat mempengaruh pada saat bertanding karena

menggangap sepele lawan. Setelah ditanyai oleh pelatihnya, Juliansyah merasa

dirinya dicurangin oleh wasit/juri makanya pada saat perebutan juara 3 dia sengaja

memberi kesempatan kepada lawan untuk memperoleh poin karena itu bentuk

protesnya kepada wasit, ia sadar yang dia lakukannya merupakan hal yang bodoh

tetapi dia merasa tidak layak menjai juara 3 seharusnya saya masuk final dan

mendapatkan juara 1 dan dapat mempersembahkan mendali emas unuk Aceh

Timur.

Ini akan menjadi PR bagi saya, karena pelatih bukan hanya melatih teknik dan

taktik tapi juga harus mempelajari sikap dan kepribadian sang atlet larena hal

tersebut dapat mempengaruhi mental atlet saat bertanding di lapangan, kata

Zulfikar.
C.Solusi

Ialah sebagai seorang atlet harus memiliki tanggung jawab dimana atlet itu

sendiri memiliki peran penting bagi negara ataupun . Dinegara olahraga menjadi

salah satu hal yang terpenting. Kenapa? karena melalui olahraga sebuah nengara

bisa mendapatkan pengakuan dunia. Oleh karena itu seorang atlit harus memiliki

kedisiplina jiwa dan tingkah laku yang mencerminkan negara itu sendiri. Maka

dari itu yang harus dilakukan adalah perubahan sikap dan moral alet harus di

ubah dan pelatih bukan hanya melatih teknik dan taktik tetapi juga dibutuhkannya

pelaihan sikap,moral,dan mental yang baik. Dan selalu belajar dari pengalaman

baik dari pengalaman kita sendiri serta dari pengalama orang lain.

Juliansyah harus mengubah perilaku nya yang bersikap menyepelekan

lawannya dan tidak permain secara sportif , hal ini butuh dukungan dari sang

melatih untuk mendidik atletnya lebih baik lagi, karena yang salah bukan hanya

atlet tetapi pelatihnya yang tidak memperhatikan sikap dan perilaku atlet,

menjadi pelatih bukan hanya mengajari teknik dan taktik tapi juga harus

mengajari bersikap dan berpilaku yang baik, hal itu harus diterapkan oleh atlet

baik dalam kehidupan sehari – hari maupun pada saat bertanding.


D. Penutup

Psikologi olahraga merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

hubungan dengan lingkungannya, mulai dari perilaku sederhana sampai yang

kompleks. Penerapan psikologi ke dalam bidang olahraga ini adalah untuk

membantu agar bakat olahraga yang ada dalam diri seseorang dapat

dikembangkan sebaik-baiknya tanpa adanya hambatan dan factor-faktor yang ada

dalam kepribadiannya. Kepribadian pada dasarnya adalah dorongan untuk

bertindak yang mana biasanya kepribadian merupakan pola pikir yang bersifat

individu. yang akan terjadi diluar pengetahuan kita oleh karena itu untuk seorang

atlet harus sudah mampu menjaga kedisiplinan serta mental yang harus sudah

dipersiapkan .

Untuk menjadi yang terbaik bukan hanya mendapatkan juara tetapi yang

tebaik adalah bermain secara sportif karena lebih baik kalah terhormat dari pada

kalah sebelum bertanding hal itu yang harus ditanamkan dalam jati diri seorang

atlet yang profesional, karena atlet yang profesional harus bersikap profesional.
DAFTAR FUSTAKA

Fefrian, Y. (2014) Kontribusi Faktor psikis teknis dan psikis terhadapkemampuan

free throw. Jurnal Olahraga Prestasi.

Komarudin. (2013). Psikologi olahraga (latihan mental dalam olahraga

kompetitif). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Komarudin. (2015). Psikologi olahraga. Bandung: PT Remaja Roksada karya

Offset.

Anda mungkin juga menyukai