Anda di halaman 1dari 4

RESUME KELOMPOK 2

NAMA : VIRA DWI RIZKY

NIM : P05120319048

1. Bagaiamanakah cara pihak manajemen keperawatan rumah sakit untuk mengatasi


masalah yang dihadapai oleh RSUD A yaitu adanya keluhan masyakat mengenai
pelayanan yang diberikan dan jumlah pasien yang masih sedikit?

Jawaban:

Strategi Penanganan Keluhan Strategi adalah bagian penutup dari pelayanan terhadap pelanggan.
Strategi harus diciptakan pada manajemen utama. Strategi melewati tahap perencanaan jangka
panjang yang berfokus pada pelanggan. Selain itu strategi juga harus berorientasi pada praktek
yang dapat dilaksanakan. Misalnya, kontribusi karyawan, kepuasan pelanggan, pemerikasaan
yang berkelanjutan serta membangun relasi.
Adapun strategi penanganan keluhan pada pelanggan, diantaranya sebagai berikut:

a. Pendekatan Menyeluruh

Mutu dan pelayanan harus dilakukan secara bersamaan serta menyeluruh untuk dalam mengukur
strategi pelayanannya, dan tidak membendung perencanaan pada satu aspek tertentu dari
organisasi.

Ada 4 perspektif yang ada didalam strategi pendekatan

1. Kontribusi Karyawan

2. Kepuasan Pelanggan

3. Pemeriksaan yang berkalanjutan

4. Membangun relas

b. Teknlogi yang Lebih Baik dan Memumpuni

Teknologi yang semakin bermutu juga mendorong desakan pelanggan. Pelanggan menuntut
pelayanan yang lebih meskipun diluar jam wajib kerja. Hal ini dimungkinkan karena pengguaan
telepon dan internet semakin meningkat. Selain hal itu. Dengan teknologi yang maju ini banyak
bermunculan contact center yang dianggap lebih mudah karena dapat mengurangi waktu
pelanggan untuk menunggu.
c. Mendapatkan Proses Yang Benar

Proses dalam penanganan keluhan atau pelayanan pada pelanggan berfokus pada apa yang
dilakukan oleh pelaku pelayanan dalam menciptakan dan menyampaikan nilai nilai pelanggan.
Setiap keputusan dan kegiatan ditujukan untuk menghasilkan sebuah proses yang dapat
memuaskan masyarakat dan pemerintahan.

2. Bagaimanakah cara pihak manajemen keperawatan rumah sakit untuk meningkatkan


kerja sama dan komunikasi yang baik, mengatasi masalah perawat yang kurang memilki
rasa percaya dan saling mendukung, kurang mengetahui visi misi organisasi, dan
teamwork yang kurang efektif pada RSUD A?

Jawaban :

Dengan cara mengevaluasi anggota tim dan mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan

yang ada di dalam tim, yaitu :

1. Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan Setiap anggota tim harus memahami
tujuan tim secara jelas dan memiliki kemauan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tim
karena tujuan tim adalah merupakan hasil dari tujuan bersama dimana tujuan tim pada
akhirnya akan mendorong terwujudnya kerjasama. dalam tim sehingga kerjasama dalam
tim mampu untuk meningkatkan prestasi, produktivitas, dan menciptakan hubungan kerja
yang positif diantara sesama anggotanya.
2. Komunikasi mengenai ide dan perasaan Komunikasi di antara anggota tim harus
melibatkan penyampaian dan penerimaan informasi tentang ide-ide dan perasaan.
3. Kepemimpinan yang berpartisipasi Kepemimpinan harus berpartisipasi dan
mendistribusikan peran kepemimpinannya kepada semua anggota tim.
4. Fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan Prosedur pengambilan
keputusan harus sesuai dengan kebutuhan tim dan sifat keputusannya.Sebagai contoh,
ketika keputusan-keputusan penting dibuat maka akan membutuhkan dukungan dari
anggota tim untuk mengimplementasikan dan melakukan strateginya dengan efektif.

5. Manajemen konflik yang konstruktif Tim yang tidak efektif sering mencoba untuk
mengabaikan atau menekan konflik, sedangkan tim yang efektif dapat menggunakan
konflik dengan cara yang konstruktif.

6. Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi Anggota tim harus


mampu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain untuk mengkoordinasikan
kegiatan tim. Kekuasaan dan saling mempengaruhi ini harus terwujudkan secara merata
dalam tim
7. Kohesi tim Dalam tim yang kohesif, setiap anggota merasa saling menyukai antara
satu sama lainnya dan merasa puas dengan keanggotaan tim mereka.

8. Strategi pemecahan masalah Tim harus mampu mengenali masalah dan menghasilkan
solusi secara tepat. Setelah solusinya diimplementasikan, tim harus mengevaluasi
keefektifan dari solusi tersebut. masalah-masalah yang akan muncul dikemudian hari
serta mampu memberikan solusi yang inovatif.

9.Efektivitas interpersonal Anggota tim harus mampu untuk berinteraksi dengan anggota
tim lainnya secara efektif sehingga membuat efektifitas interpersonal anggota tim
menjadi meningkat.

3. Bagaimanakah cara pihak manajemen keperawatan rumah sakit untuk mengatasi sikap
tidak peduli dan saling menyalahkan antar perawat, kurang adanya keinginan dan
kesadaran untuk menyelesaikan konflik?

Jawban:

Pihak RS A melakukan kompromi antar perawat yang mempunyai konflik dengan cara:

● Pemisahan, pihak-pihak yg berkonflik dipisahkan sampai menemukan solusi atas masalah


yg terjadi

● Arbitrasi, manajemen Keperawatan RS menghadirkan peran orang ketiga sbg penengah


untuk penyelesaian masalah antar perawat tersebut.

● selanjutnya kembali ke aturan yang berlaku saat tidak ditemukan titik temu antar kedua
pihak yg bermasalah

Dalam upaya membangun teamwork yang efektif pada perawat di RSUD A idealnya semua
perawat memiliki pemahaman yang sama mengenai karakteristik utama yang menyebabkan
teamwork menjadi efektif sehingga mampu mencapai tujuan organisasi. ada 9 dimensi dalam
model efektifitas tim yang dapat digunakan untuk mengevaluasi anggota tim dan
mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan yang ada di dalam tim, yaitu:

Tujuan organisas Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan

1. Setiap anggota tim harus memahami tujuan tim secara jelas dan memiliki kemauan untuk
mewujudkan tujuan-tujuan tim karena tujuan tim adalah merupakan hasil dari tujuan
bersama dimana tujuan tim pada akhirnya akan mendorong terwujudnya kerjasama dalam
tim.

2. Komunikasi mengenai ide dan perasaan

Komunikasi di antara anggota tim harus melibatkan penyampaian dan penerimaan


informasi tentang ide-ide dan perasaan

Efektivitas interpersonal
Anggota tim harus mampu untuk berinteraksi dengan anggota tim lainnya secara efektif
sehingga membuat efektifitas interpersonal anggota tim menjadi meningkat. Efektifitas
interpersonal dapat diukur dengan menggabungkan konsekuensi tindakan anggota kelompok
dengan tujuan anggota tim. Kecocokan antara tujuan anggota tim dan konsekuensi dari
peningkatan perilaku mereka, maka membuat interpersonal efektifitas anggota tim juga juga
menjadi meningkat.

Anda mungkin juga menyukai