Anda di halaman 1dari 22

Perubahan Fisiologis dalam

persalinan
Perubahan Suhu

Peningkatan suhu sedikit adalah normal. Yang


dianggap normal ialah peningkatan suhu yang
tidak lebih dari 0,5 – 1oC , yang mencerminkan
peningkatan metabolisme selama persalinan.
(varney,2008)
Suhu badan yang naik sedikit merupakan
keadaan yang wajar, bila persalinan berlangsung
lebih lama peningkatan suhu dapat
mengidentifikasi dehidrasi, dan parameter lain
harus di cek. Begitu pula, pada kasus ketuban
pecah dini, peningkatan suhu dapat
mengidentifikasinkan infeksi dan dianggap tidak
normal pada keadaan ini.(varney,2008)
Perubahan pernafasan

Pernafasan terjadi kenaikan sedikit


dibanding dengan sebelum persalinan,
kenaikan pernapasan ini dapat
disebabkan karena adanya nyeri,
kekuatiran, serta penggunaan tehnik
pernapasan yang tidak benar. Untuk itu
diperlukan tindakan untuk
mengendalikan pernafasan (untuk
menghindari hiperventilasi) yang
ditandai oleh adanya perasaan pusing.
Hiperventilasi dapat menyebabkan
alkalosis respiratorik (pH meningkat),
hipoksia dan hipokapnea
(karbondioksida menurun).
Pada tahap kedua persalinan, jika
ibu tidak diberi obat-obatan, maka
ia akan mengkonsumsi oksigen
hampir dua kali lipat. Kecemasan
juga meningkatkan pemakaian
oksigen.
Perubahan metabolisme

Selama persalinan, metabolisme karbohidrat


aerob maupun anaerob meningkat dengan
kecepatan tetap. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh anxietas (cemas) dan aktivitas
otot rangka. Peningkatan aktivitas metabolik
terlihat dari peningkatan suhu tubuh, denyut
nadi, penafasan, curah jantung dan cairan yang
hilang. (varney,2008)
Peningkatan curah jantung dan cairan yang
hilang mempengaruhi fungsi ginjal dan perlu
mendapatkan perhatian serta ditindak lanjuti
guna mencegah terjadinya
dehidrasi.(varney,2008)
Peran bidan:

Anjurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan


ringan dan minum air) selama persalinan dan
kelahiran bayi sebagian ibu masih ingin makan
selama fase laten pesalinan, tetapi setelah
memasuki fase aktif, mereka hanya
menginginkan cairan saja. Anjurkan anggota
keluarga menawarkan ibu minum sesering
mungkin dan makanan ringan selama
persalinan.
Alasan : makanan dan cairan yang cukup selama
persalinan akan memberikan lebih bayak energi
dan mencegah dehidrasi, dehidrasi bisa
memperlambat kontraksi atau membuat
kontraksi menjadi tidak teratur dan kurang
efektif.
Perubahan Ginjal

Poliuria sering terjadi selama persalinan. Kondisi


ini dapat diakibatkan peningkatan lebih lanjut
curah jantung selama persalinan dan
kemungkinan peningkatan laju filtrasi
glomelurus dan aliran plasma ginjal.
Poliuria menjadi kurang jelas pada posisi
terlentang karena posisi ini membuat aliran
urine berkurang selama persalinan. Sedikit
proteinuria (rek,1+) umum ditemukan pada
sepertiga sampai setengah jumlah wanita
bersalin. Proteinuria 2+ dan lebih adalah data
yang abnormal. (varney,2008)
Kandung kemih harus sering dievaluasi (setiap dua jam) untuk
mengetahui adanya distensi (pengelebungan) juga harus
dikosongkan untuk mencegah :

• Obstruksi persalinan akibat kandung kemih


yang penuh, yang akan mencegah penurunan
bagian presentasi janin
• kandung kemih dan retensi urine selama
periode pasca partum awal. Lebih sering
terjadi pada wanita primipara, atau yang
mengalami anemia , atau yang persalinannya
lama. Mengidentifikasikan
preeklamsia.(varney,2008)
Peran bidan:

Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung


kemihnya secara rutin selama persalinan. Ibu
harus berkemih, paling sedikit setiap 2 jam atau
lebih sering jika terasa ingin berkemih atau jika
kandung kemih dirasakan penuh. Periksa
simphisis pubis untuk mengetahui apakah
kandung kemih penuh, anjurkan dan antarkan ibu
untuk berkemih dikamar mandi. Jika ibu tidak
dapat berjalan kekamar mandi berikan wadah
penampung urin.
Kandung kemih yang penuh akan :
a. Memperlambat turunnya bagian terbawah
janin dan mungkin menyebabkan ibu tidak
nyaman.
b. Meningkatkan resiko perdarahan pasca
persalinan yng disebabkan Antonia uteri.
c. Menggangu penatalaksanaan distosia bahu.
d. Meningkatkan resiko infeksi kandung kemih
pasca persalinan.
Perubahan Gastrointestinal

Makanan yang di ingesti (dimakan) selama


periode menjelang persalinan atau fase
prodormal atau fase laten , cenderung akan
tetap berada didalam lambung selama
persalinan. Mual dan muntah umum terjadi
selama fase transisi, yang menandai akhir fase
pertama persalinan. (varney,2008)
Lambung yang penuh dapat menimbulkan
ketidaknyamanan dan penderitaan selama masa
transisi. Oleh karena itu, wanita harus
dianjurkan untuk tidak makan dalam porsi besar
atau minum berlebihan, tetapi makan dan
minum guna mempertahankan energy dan
hidrasi.
Pemberian obat-obatan oral tidak efektif selama
persalinan. Perubahan pada saluran cerna
kemungkinan timbul sebagai respon terhadap
salah satu atau kombinasi faktor-faktor berikut :
kontraksi uterus, nyeri, rasa takut dan khawatir,
obat , atau komplikasi. (varney,2008)
Perubahan Hematologi

Hemoglobin meningkat rata-rata 1,2g/100ml


selama persalinan dan kembali kekadar sebelum
persalinan pada hari pertama post partum jika
tidak ada kehilangan darah yang abnormal.
Waktu koagulasi (penggumpalan/pembekuan)
darah berkurang dan terdapat peningkatan
fibrinogen plasma lebih lanjut selama
persalinan.
Sel darah putih secara progresif meningkat
selama kala 1 persalinan sebesar kurang lebih
5000 hingga jumlah rata-rata 15000 pada saat
pembukaan lengkap ,tidak ada peningkatan
lebih lanjut setelah ini. Gula darah menurun
selama persalinan, menurun drastis pada
persalinan yang lama dan sulit, kemungkinan
besar akibat peningkatan aktifitas otot dan
rangka.
Peningkatan sel darah putih tidak selalu
mengidentifikasi infeksi. Apabila jumlahnya jauh
diatas nilai ini, cek parameter lain untuk
mengetahui ada nya infeksi.
penggunaan uji laboratorium untuk menapis
seorang wanita terhadap kemungkinan diabetes
selama periode intrapartum akan menghasilkan
data yang tidak akurat dan tidak dapat
dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai