Anda di halaman 1dari 22

PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

“ MAKALAH KONVERSI BERAT MATANG-MENTAH”

DI SUSUN OLEH:

YUNTYA OCTARIA TASIBUAT

1813211034

DOSEN PEMBIMBING :

TIKA DWITA ADFAR, M.BIOMED

PRODI S1 GIZI

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat serta kasih
sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan-Nya,shalawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.Alhamdulillah berkat kemudahan
yang diberikan Allah SWT, saya dapat menyelesaikan makalah tentang konversi berat matang-
mentah.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas penilaian
konsumsi pangan . Dalam penyusunan makalah ini , saya banyak mengalami kesulitan dan
hambatan ,hal ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki. Saya
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya , dan bagi para
pembaca pada umumnya. Aamiin, saya sebagai penyusun sangat menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaa . oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditunjukan untuk membangun.

Padang , 29 Januari 2022

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang

Makanan merupakan substansi yang masuk kedalam tubuh dengan tujuan


(1)menyediakan bahan yang penting untuk pembentukan protoplasma baru atau
menggantiprotoplasma yang rusak, (2) menyediakan energi yang sangat penting
untukpembentukan bermacam macam aktifitas tubuh seperti kontraksi otot, sekresi
kelenjar,sintesis bermacam macam substansi, absorbs makanan di saluran pencernaan
makanan,reabsorbsi zat di tubuli ginjal, pertumbuhan dan reproduksi, (3) menyediakan
substansiesensial untuk pengaturan fungsi sel, alat tubuh atau secara
keseluruhan(Mushawwir,2009).

Bahan makanan mengandung nutrient penting yang dibutuhkan tubuh sebagaisumber


energi, bahan pembangun tubuh, mengganti jaringan tubuh yang rusak danpengaturan segala
kegiatan fisiologis tubuh. Jenis nutrient yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar adalah
karbohidrat, lemak dan protein, sedangkan yang diperlukan dalam jumlah sedikit adalah vitamin
dan mineral (Adriani,2012).

Makanan yang dikonsumsi setiap hari merupakan zat gizi utama bagi tubuh. Zatgizi
merupakan substansi substansi di dalam makanan yang menyediakan energi danmaterial untuk
perkembangan, pertumbuhan dan perbaikan sel ( Sumantri ,2010).Makanan akan mengalami
proses pencernaan secara mekanis, chemis dan biologissehingga dihasilkan zat yang mudah
diserap oleh vili-vili usus dalam tubuh. Makanan yangbergizi merupakan makanan yang
mengandung zat pengatur, pembangun dan sumberenergi. Oleh karena itu sumber makanan
harus selalu tersedia pada setiap saat. Makananterjaga kualitasnya agar tetap baik dan bergizi
(Wiryawan.2008).

Pengolahan makanan merupakan salah satu proses penerapan panas dari bahanmentah
menjadi matang dengan cara yang sesuai untuk setiap bahan dasar dengantujuan tertentu, oleh
karena itu, proses memasak hanya berlangsung selama panasmengenai bahan makanan. Proses
penggorengan merupakan salah satu cara pengolahanyang cepat karena menggunakan suhu yang
tinggi, dan pemindahan panas dari lemakatau minyak kedalam berlangsung dengan cepat.
Makanan yang digoreng mempunyaiwarna dan flavor yang khas. (Winarno,2010).
Dalam melakukan pengukuran konsumsi makanan, sering dijumpai makanandalam
bentuk olahan, bahkan seringkali jenis makanan jadi tersebut tidak ditemukandidalam daftar
komposisi makanan jajan (DKGJ). Untuk mengatasi masalah dapat dihitungdengan
mengkonversikan makanan olahan tersebut dalam bentuk bahan makanan mentah.

BAB II

ISI
2.1 FAKTOR KONVERSI BERAT MAKANAN MATANG MENTAH

Berat mentah = berat matang x faktor konversi

Untuk keperluan analisis zat gizi diperlukan data berat bahan makanan mentah kecuali makanan
komposit (misal Pizza hut, KFC, dll), tetapi untuk keperluan analisis paparan cemaran
diperhitungkan dari makanan matang yang dikonsumsi oleh masingmasing individu. Ada bahan
makanan yang sudah diketahui dalam keadaan mentah tetapi ada juga yang diketahui dalam
keadaan matang, sehingga konversi berat makanan matang-mentah dan mentah –matang
diperlukan untuk mengisi kebutuhan data tersebut.

Cara Melakukan konversi:

A. Rumus konversi matang – mentah

Berat mentah = berat matang x faktor konversi

Contoh:

Berat nasi liwet : 200 gram

Faktor konversi untuk nasi liwet : 0,4

Maka berat beras adalah : 200 gram x 0,4= 80 gram5


Alur Konversi

Contoh Perhitungan

1. Sayur katuk (tanpa kuah) = 50 gram

Faktor konversi tidak ada, maka dicari sayur yang paling mendekati daun katuk dengan
pengolahan yang sama yaitu bayam rebus (fk = 1,1) maka berat mentah daun katuk adalah : 50 x
1,1 = 55 gram

2. Untuk ikan asin goreng yang tidak ada dalam daftar konversi, cari yang paling mendekati. jika
tidak ditemukan maka gunakan faktor konversi 1 (berat matang = berat mentah)6
3. Untuk bahan makanan siap saji dan jajanan harus diuraikan komposisi bahannya. dan
dikonversi ke mentah jika dari matang atau sebaliknya ke matang jika dari mentah. Langkah
yang harus dilakukan

- Tanyakan komposisi bahannya dan berat kepada Anggota Rumah tangga (ART) jika
dibuat di rumah tangga

- Tanyakan komposisi bahan dan berat kepada penjual jika membeli

- Jika tidak diketahui maka perkiraan uraian bahan makanan dan beratnya dapat
diperkirakan menggunakan buku resep yang terdapat dalam buku pedoman kode
bahan makanan dan pangan, resep makanan siap saji dan jajanan.

Contoh :

A. Bolu kukus yang dibuat di rumah tangga

1 potong bolu kukus = 50 gram, rincian bahan mentah diketahui maka perlu dilakukan
perhitungan berat matang. Untuk bahan makanan yang memiliki faktor konversi (fk) mentah-
masak atau yang mendekati, maka bisa dihitung berat matangnya. Jika tidak ada faktor konversi
yang mendekati maka berat mentah = berat matang. 7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ada bahan makanan yang sudah diketahui dalam keadaan mentah tetapi ada juga yang
diketahui dalam keadaan matang, sehingga konversi berat makanan matang-mentah dan mentah
–matang diperlukan untuk mengisi kebutuhan data tersebut. Dari faktor konversi matang-mentah
ini kita dapat menghitung makanan yang dikonsumsi oleh masing-masing individu.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Gizi, Depkes RI. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia 1995.

Direktorat Gizi, Depkes RI. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya Aksara. Jakarta
1981.

Krisdinamurtirin, Mien KM, Ignatius F . Daftar Faktor Konversi Berat Dapat Dimakan (BDD),
Mentah-Masak, dan Penyerapan Minyak Bahan Makanan. Balai Penelitian Gizi Bogor
1974.

Anda mungkin juga menyukai