Anda di halaman 1dari 68

HOW TO

START SAYING "NO"

AND STOP BECOME A


PEOPLE PLEASER

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain"


- INTRVRT.ME
1
PEOPLE
3
PREFACE WHAT IS
PLEASER ASSERTIVE
1.Apa Itu People NESS?
Pleaser?
1.Pengertian
2.Mengapa Assertiveness Dari
Seseorang Menjadi Berbagai Sudut
People Pleaser? Pandang
3.Bahaya Menjadi 2.Asal Usul

2
People Pleaser Assertiveness
4.Ciri-Ciri People 3.Mengapa
Pleaser Assertiveness Itu
Sebuah
Perjalanan?
COMMUNI

4
4.Kunci Utama
CATION Assertiveness

5.Assertiveness:
1.Pentingnya Mitos Yang
Memahami Makna Berkembang
Komunikasi
WHAT 6.Assertiveness:
2.Tipe-Tipe
Komunikasi: Mana
HOLDS US Manfaat dan Hasil
Akhir
Yang Terbaik? BACK?

7
Mengapa Sulit
Untuk Bersikap
Assertive?

5 APLIKASI
ASSERTIVE
NESS
6
ASSERTIVE
ASSERTIVE
NESS DI
BERBAGAI
METHODS KONDISI
NESS TIPS
1.Sebuah 1.Ketika Dikritik
Perjanjian Awal: 1.Kata “Saya” Lebih Karena Melakukan
Wajib! Baik Daripada Kesalahan
“Kamu” dan Lebih
2.Mengejar Spesifik! 2.Ketika Tidak
Win-Win Solution Setuju Dengan
2.Jangan Gunakan Pendapat Orang
3.Metode DKKLC Kata-Kata ini! Lain
3.Lakukan 3.Ketika Kamu Ingin
Pengulangan! Menolak Permintaan
Bantuan
Hi Intrvrt!

Apa kabar?
Semoga disaat kalian baca e-book ini,
semuanya dalam keadaan baik dan sehat ya.

Kalaupun faktanya tidak, it's okay.


PREFACE
Take a deep breath!

Because no matter how hard it is, we know


you can always pass through the obstacles.

Untuk kalian yang belum familiar dengan


akun @intrvt.me, izinkan kami untuk
memperkenalkan diri kembali. Perkenalkan,
kami admin dari akun @intrvrt.me yang
selanjutnya bisa kalian panggil "Mintro".

So far, kami sudah dikelilingi oleh total


>120k teman baru di seluruh media sosial
yang kami kelola.

We surely are very grateful for that and


hopefully we can reach more intrvrt friends
out there!

Have a good day!


@intrvrt.me

2.
CHAPTER 1

PEOPLE PLEASER

"I can't tell you the key of success, but the key of
failure is trying to please everyone"

― Ed sheeran
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Apa yang terlintas pertama kali dibenakmu


ketika mendengar kata People Pleaser? Apakah
tentang mereka yang terlalu peduli dengan
kebahagiaan orang lain? Atau mereka yang selalu
menomorduakan kebahagiaan mereka setelah
kebahagiaan orang lain?

Jika itu jawabanmu, kemungkinan besar kamu


sudah memahami istilah ini sebelumnya atau
paling tidak sudah pernah mendengar sesekali
tentang hal ini. Kalau kita lihat definisi yang
berkembang di masyarakat, People Pleaser
seringkali diasosiasikan dengan seseorang yang
tidak enakan, tidak punya pendirian, atau tidak
mampu untuk menyampaikan apa yang ia rasakan.

Nah, kalau dari sudut pandang psikologi atau pakar


dibidangnya, apa sih definisi People Pleaser itu?

Tanpa berlama-lama, langsung aja yuk kita kulik


bareng-bareng!

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 4.


HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

1) Apa itu People Pleaser?

Menurut Susan Newman, Ph.D yang dikutip dari


artikel Psychcentral.com, “Seorang People Pleaser
menginginkan semua orang di sekitar mereka
bahagia dan mereka akan melakukan apapun yang
orang tersebut minta”.

Susan kemudian menambahkan, “Mereka


menempatkan orang lain sebelum diri mereka
sendiri. Hal ini mereka lakukan agar merasa
penting dan 'sepertinya' berkontribusi pada
kehidupan orang lain”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa


seorang People Pleaser menilai kebahagiaan orang
lain jauh diatas kebahagiaan mereka sendiri. Hal
ini mereka lakukan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar mereka akan penerimaan oleh
lingkungan atau masyarakat.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 5.


HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

2) Mengapa Seseorang Menjadi


People Pleaser?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan


seseorang menjadi People Pleaser menurut Sharon
Martin, seorang Practicing Psychoterapist dan
Licensed Clinical Social Worker, diantaranya adalah:

Kesulitan untuk mengatakan “tidak"

Mereka seringkali melakukan sesuatu yang


sebenarnya tidak ingin mereka lakukan. Hal ini
disebabkan oleh kekhawatiran mereka bahwa orang
lain tidak akan menyukai mereka lagi ketika mereka
mengatakan “tidak” atau menunjukkan
ketidaksetujuan. Karena itulah people pleasing
menjadi salah satu cara mereka untuk memastikan
orang lain tetap menyukai dan membutuhkan
mereka.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 6.


HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Pikiran yang dipenuhi oleh rasa takut

Mengecewakan, ditolak, dibenci, dimarahi, atau


bertengkar merupakan hal-hal yang ditakuti serta
dihindari oleh people pleaser karena mereka tidak
ingin berada disituasi yang dapat memunculkan
konflik, rasa malu, rasa bersalah, serta perasaan
dendam yang terinternalisasi.

Mempertaruhkan harga diri mereka demi


kebahagiaan orang lain

Seorang people pleaser keinginan yang kuat untuk


terlihat sempurna dimata orang lain dengan
menunjukkan kalau mereka dapat berguna bagi
kehidupan orang tersebut.

Cenderung pasif dan tidak mampu menyuarakan


pendapat sendiri

Akibat terlalu sering mendahulukan kepentingan


orang lain, akhirnya mereka kehilangan suara hati
atas apa yang benar-benar ia inginkan.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 7.


HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Selain itu, seorang Therapist bernama Erika


Myers menyatakan bahwa salah satu hal yang dapat
menyebabkan seorang anak menjadi People Pleaser
adalah trauma masa lalu.

Kejadian-kejadian seperti kekerasan dyang


dilakukan oleh orang tua atau bullying yang
diterima dapat menyebabkan seorang anak merasa
tidak aman untuk membuat batasan. Pada akhirnya,
mereka berpikir bahwa lebih aman untuk
melakukan apa yang orang lain inginkan dan
butuhkan daripada memenuhi kebutuhan mereka
terlebih dahulu.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 8.


HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

3) Bahaya Menjadi People Pleaser?

Apakah berbahaya menjadi seorang People Pleaser?

Sesungguhnya “menyenangkan orang lain” tidak


selamanya berarti buruk. Menurut Erika Myers,
ketika kamu memiliki hubungan dengan orang lain,
kamu pasti akan perhatian atas apa yang mereka
butuhkan, inginkan, dan apa yang mereka rasakan.
Jadi sangat wajar ketika kamu memiliki keinginan
untuk membantu, memenuhi kebutuhan dan
menyenangkan orang yang berharga dalam
hidupmu. Kecenderungan ini seringkali datang dari
rasa kasih sayang yang kamu miliki.

Yang menjadi masalah adalah ketika kamu


mengabaikan kebutuhanmu sendiri atas dasar
kebutuhan orang lain. Apalagi, kalau upaya ini
kamu lakukan dengan berpura-pura nyaman agar
tetap menjaga kebahagiaan orang tersebut juga
agar tetap disukai oleh mereka.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 9.


HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Mungkin saat ini belum terlihat dampaknya, tapi


people pleasing akan menyakitimu dalam jangka
panjang. Nah sekarang.. yuk perhatikan apa saja
bahayanya menjadi seorang People Pleaser!

Dimanfaatkan oleh orang lain


Terlalu bergantung dengan validasi orang lain
Tidak memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan dalam hidup
Menyesal dan menyalahkan diri sendiri, tidak
menutup kemungkinan berujung dengan self-
harm
Menghambat perkembangan diri
Mengacaukan tanggung jawab dan kewajiban
yang lebih prioritas
Tidak dapat memenuhi kebutuhan diri akan
hubungan yang tulus

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 10.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

4) Ciri-Ciri People Pleaser

“I’m only worthy of love if I give everything to


someone else”. Menurut Myers, kalimat ini sering
muncul dikepala seorang People Pleaser dan
berpengaruh terhadap apa yang mereka lakukan di
hidup mereka.

Nah, sebelum membahas lebih jauh tentang


bagaimana caranya untuk berhenti menjadi People
Pleaser, penting bagimu untuk mengetahui ciri-ciri
di bawah ini sebagai bahan refleksi dan identifikasi
diri. Berikut adalah ciri-ciri seorang People Pleaser:

Kamu kekurangan waktu untuk diri sendiri

Coba ingat-ingat lagi, apakah kamu masih


memiliki waktu yang cukup untuk dirimu atau
selalu saja habis untuk memenuhi keinginan orang
lain?

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 11.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Kamu sangat takut dengan konflik dan argumen

Bagi People Pleaser, kemarahan seseorang adalah


tanda kalau mereka sedang 'tidak bahagia'. Hal
inilah yang akan membuat seorang People Pleaser
merasa gagal untuk menyenangkan hati mereka.
Apakah kamu pernah merasakan hal ini?

Kamu pasrah dan rela untuk disalahkan


meskipun itu kesalahan orang lain

Misalnya, kamu diminta temanmu untuk menaruh


sepatunya di laundry. Ternyata setelah
dikembalikan, sepatu temanmu rusak sehingga ia
marah karena kamu menaruh sepatunya di laundry
tersebut. Padahal, sehari sebelumnya ia yang
menyarankan untuk memilih laundry tersebut.
Ketika ia marah, kamu menerimanya begitu saja
dan mengucapkan maaf berkali-kali. Apakah kamu
pernah berada disituasi semacam ini?

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 12.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Kamu kesulitan untuk memutuskan sesuatu

Akibat terlalu sering menerima pendapat, nilai


serta keinginan orang lain begitu saja, akhirnya
membuatmu tidak mampu untuk memutuskan
sesuatu ketika dihadapkan dengan pilihan.

Coba periksa dulu keempat poin diatas, ada


berapa poin yang relate dengan kondisimu saat ini.
Satu? Dua? Tiga? atau bahkan semuanya?

Nah, setelah mengetahui dimana posisimu saat


ini, yuk langsung kita lanjut ke pembahasan
mengenai tipe komunikasi yang perlu kamu kuasai
untuk berhenti menjadi seorang People Pleaser!

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 13.
CHAPTER 2

COMMUNICATION

“Communication works for those who work at it”

― John Powell
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

1) Pentingnya Memahami Makna


Komunikasi

Seberapa sering kamu berkomunikasi dengan


orang-orang disekitarmu? Seberapa sering kamu
memperhatikan mereka saling berkomunikasi satu
sama lain?

Yes, tentunya komunikasi tidak akan terlepas


dari aktivitas kamu sehari-hari, namun karena itu
juga banyak yang akhirnya menyepelekan makna
dari komunikasi itu sendiri.

Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin


“communis”, yang berarti “common”. Ketika kamu
berkomunikasi, kamu mencoba untuk membangun
kesamaan dengan seseorang. Artinya, kamu sedang
berusaha untuk berbagi informasi, ide, atau sikap.
Lebih jauh lagi, menurut artikel pada
extension.missouri.edu disampaikan bahwa
komunikasi adalah mekanisme dimana hubungan
antara manusia ada dan berkembang.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 15.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Selain itu, seorang psikolog bernama Carl


Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai
“proses di mana seorang individu (komunikator)
mengirimkan rangsangan (biasanya dengan simbol
verbal) untuk mengubah perilaku dari individu
lain”.

Pengertian-pengertian diatas mengantarkan


kita pada suatu kesimpulan bahwa komunikasi itu
penting sebagai sebuah cara untuk menghubungkan
ide, gagasan, sikap serta perasaan kamu dengan
lawan bicara atau orang yang kamu tuju.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 16.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

2) Tipe-Tipe Komunikasi: Mana Yang


Terbaik?

Ketika membicarakan tipe komunikasi mana


yang terbaik, perlu dilakukan penjabaran terlebih
dulu terhadap masing-masing tipe komunikasi yang
akan dibandingkan. Terdapat 4 tipe komunikasi
yang akan kita bahas, yaitu; Passive, Aggressive,
Passive-Agrressive, dan Assertive. Untuk lebih
mempermudah pemahaman kamu, coba perhatikan
gambar di bawah ini!

Source: heidismithcoaching.com

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 17.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Berdasarkan penjelasan singkat yang tertera


pada gambar di halaman sebelumnya, tipe
komunikasi assertive mengejar hasil akhir terbaik
untuk kedua belah pihak, dimana kedua pihak tidak
berusaha untuk saling mengalahkan satu sama lain.

Berbeda dengan tipe-tipe komunikasi lainnya


dimana selalu terdapat satu pihak yang dirugikan
atau malah lebih buruk lagi keduanya mengalami
kerugian. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai 4
tipe komunikasi diatas, yuk simak pembahasan
berikut!

(1) Passive Communication

Individu dengan tipe komunikasi pasif cenderung


menghindari untuk mengekspresikan perasaan,
pendapat atau kebutuhan mereka meskipun itu
adalah hak yang bisa jadi perlu mereka lakukan.
Sehingga, tiap kali menghadapi situasi yang
memicu mereka untuk marah, kesal atau merasa
terganggu, yang mereka lakukan hanyalah
memendam perasaan tersebut.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 18.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Jika emosi itu terus dipendam dan suatu saat


mereka tidak mampu lagi untuk menahannya, besar
kemungkinan emosi mereka akan meledak-ledak
disaat sebenarnya pemicunya tidak terlalu besar,
dan respon yang diberikan seharusnya tidak se-
emosional itu.

Akhirnya, itu hanya akan membuat mereka


merasa menyesal, malu atau bersalah yang
mengakibatkan mereka memilih untuk menjadi
pasif kembali. Begitulah siklus yang seringkali
terjadi.

Berikut adalah ciri-ciri passive communicator:


Cenderung untuk memendam semua perasaan
Tidak berani untuk melakukan “eye contact”
Postur tubuh terlihat lemah dan tidak berdaya
Berbicara dengan nada yang rendah
Sering meminta maaf
Membiarkan orang lain melanggar hak mereka
Tidak menghargai diri sendiri
Mengalah dalam segala situasi

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 19.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Jika dibiarkan terus-menerus, dampak yang akan


dirasakan oleh passive communicator adalah sebagai
berikut:

Merasa tidak punya harapan dalam hidup karena


segala hal berada diluar kendali mereka

Marah dengan diri sendiri karena tidak mampu


mengatakan apa yang sebenarnya diinginkan

Merasa tidak berdaya karena hidup mereka


selalu ditentukan oleh orang lain

Memiliki kepercayaan diri yang sangat rendah

Tidak mampu mengidentifikasi perasaan dan


keinginan sesungguhnya yang berasal dari
dalam diri

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 20.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

(2) Aggressive Communication

Individu dengan tipe komunikasi agresif


mengekspresikan perasaan, pendapat atau
kebutuhan mereka dengan cara yang melanggar hak
orang lain. Seseorang dengan tipe ini seringkali
tidak menyadari bahwa mereka telah bersikap
agresif, namun orang-orang disekitar mereka lah
yang akan sangat merasakan hal tersebut.

Berikut adalah ciri-ciri aggressive communicator:


Terlihat berusaha untuk mendominasi lawan
bicara
Lebih memilih untuk menggunakan kata “anda”
atau “kamu” dibandingkan dengan “saya”
Berusaha menjatuhkan harga diri lawan bicara
Menyalahkan, mengkritik, menyerang,
mengolok-olok lawan bicara
Tidak pernah mau kalah dan selalu merasa
benar
Menyuruh-nyuruh lawan bicara untuk
melakukan sesuatu yang mereka inginkan
Menggunakan kata kasar dan menyakitkan
Tidak mampu mendengarkan

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 21.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Sering memotong pembicaraan


Postur tubuh yang mengintimidasi serta
mendominasi
Emosi yang meledak-ledak
Berbicara dengan nada yang tinggi

Jika dibiarkan terus-menerus, dampak yang akan


dirasakan oleh aggressive communicator adalah
sebagai berikut:
Proses pendewasaan terhambat karena selalu
menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi
dan tidak pernah mengintrospeksi diri
Dijauhi, dibenci, dan ditakuti oleh orang lain
Tidak memiliki hubungan yang sehat dengan
orang lain
Stress karena merasa selalu ada yang salah dari
segala hal yang terjadi
Kelelahan akibat energi yang terkuras ketika
bersikap agresif

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 22.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

(3) Passive-Aggressive Comunication

Individu dengan tipe komunikasi pasif-agresif


tidak mengekspresikan perasaan, pendapat atau
kebutuhan mereka didepan orang lain (pasif)
namun menunjukkan rasa marah atau kesal mereka
secara tidak langsung (agresif). Orang dengan tipe
ini adalah orang yang tidak berani dan tidak
mampu untuk menyampaikan bagaimana perasaan
mereka sehingga memendam dan berusaha untuk
membalas secara diam-diam.

Berikut adalah ciri-ciri passive-agressive


communicator:
Sering bergumam didalam hati
Berpura-pura seakan tidak ada masalah
Menggunakan sarkasme
Ekspresi yang tidak sesuai dengan isi hati,
seperti: fake smile, fake laugh, berpura-pura
senang, dsb.
Membalas dendam dengan membuat orang lain
merasa bersalah

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 23.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Jika dibiarkan terus-menerus, dampak yang


akan dirasakan oleh passive-aggressive
communicator adalah sebagai berikut:

Tidak mampu keluar dari perasaan tidak berdaya


karena bersikap passive-aggressive bukanlah
sebuah solusi

Orang lain tidak akan pernah memahami apa


yang mereka inginkan

Tidak disukai dan dijauhi orang lain karena


diam-diam suka membalas dendam

Menyalahkan diri sendiri karena merasa seperti


pengecut

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 24.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

(4) Assertive Communication

Individu dengan tipe komunikasi assertive


mengetahui pentingnya kebutuhan dari kedua
belah pihak. Mereka akan tegas dengan kebutuhan,
keinginan, dan perasaan mereka, namun tetap
mendengarkan serta menghargai kebutuhan lawan
bicara. Tipe komunikasi ini sangat berkaitan
dengan individu yang memiliki kepercayaan diri
yang tinggi serta kemauan untuk berkompromi
dengan orang lain.

Berikut adalah ciri-ciri assertive communicator:


Mendengarkan dengan baik tanpa melakukan
interupsi
Mampu menyatakan keingian serta kebutuhan
dengan jelas
Postur tubuh yang rileks dan percaya diri
Melakukan “eye contact” dengan baik
Menggunakan kata “saya”, bukan “kamu atau
anda”
Tidak membiarkan orang lain melanggar hak
mereka

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 25.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Berbicara dengan nada yang tenang namun


tetap tegas

Jika menerapkan tipe komunikasi ini, manfaat


yang akan dirasakan oleh assertive communicator
adalah sebagai berikut:
Merasa terhubung dengan orang lain
Mempercepat proses pendewaasan karena
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi
Menciptakan circle yang saling menghormati
satu sama lain sehingga dapat bertumbuh
bersama
Merasa memiliki kontrol dalam hidup

Nah setelah pembahasan-pembahasan diatas,


tentunya sekarang kamu sudah mengetahui tipe
komunikasi apa yang terbaik untuk diaplikasikan di
dalam keseharianmu. Di chapter selanjutnya, akan
dibahas lebih dalam lagi mengenai Assertiveness
dan bagaimana teknik pengaplikasiannya di dalam
berbagai kondisi dan situasi.

Langsung aja yuk kita lanjut ke chapter berikutnya!

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 26.
CHAPTER 3

WHAT IS
ASSERTIVENESS

"To be passive is to let others decide for you. To be


aggressive is to decide for others. To be assertive is to
decide for yourself. And to trust that there is enough, that
you are enough"

― Edith Eva Eger


HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

1) Pengertian Assertiveness dari


Berbagai Sudut Pandang

Kalau kita lihat pengertian assertive di dalam


Cambridge Dictionary akan tertulis seperti ini:

“Someone who is assertive behave confidently and is


not frightened to say what they want or believe”

Sedangkan menurut Speed, Goldstein & Goldfried


yang dikutip dari positivepsychology.com, perilaku
asertif mencerminkan kemampuan individu untuk
membela kepentingan terbaiknya tanpa harus
terlalu cemas. Jika efektif, mereka akan
menjalankan hak mereka sendiri tanpa menyangkal
hak orang lain.

Pada intinya, assertiveness itu berbicara tentang


perilaku yang menunjukkan pengakuan terhadap
hak diri sendiri serta lawan bicara.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 28.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

2) Asal Usul Assertiveness

Lalu, berasal darimana sih istilah Assertiveness


ini? Merujuk dari buku Eric Garner yang berjudul
“Assertiveness: Re-claim your assertive birthright”,
istilah assertiveness datang dari kesadaran
masyarakat di akhir abad ke 20 yang berhubungan
dengan pergerakan seperti Civil Rights di Amerika
Serikat, pergerakan wanita serta pergerakan
pengembangan diri. Semua pergerakan ini bersifat
tidak terpaksa dan pada akhirnya pergerakan ini
berhasil merubah hak orang-orang yang tidak
memiliki privilege.

3) Mengapa Assertiveness Itu Sebuah


Perjalanan?

Seorang penulis bernama Beverley Hare


menceritakan pengalaman pribadinya di dalam
buku yang berjudul “Be Assertive: The Positive Way
to Communicate Effectively” tentang perjalanannya
menuju kehidupan yang lebih baik menggunakan
assertiveness sebagai penolongnya.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 29.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Secara singkat, inilah perjalanan Beverley Hare:

Dari memiliki harga diri yang rendah hingga


harga diri yang lebih baik
Dari memiliki kepercayaan diri yang rendah
hingga memiliki kepercayaan diri yang lebih
baik
Dari percaya kalau ia bodoh hingga percaya
kalau ia pintar
Dari percaya kalau ia tidak menarik hingga
percaya kalau ia sebenarnya menarik
Dari ketergantungan hingga perasaan merdeka
Dari merasakan dirinya pasif hingga merasakan
dirinya aktif
Dari sebagian besar perilakunya tidak asertif
hingga sebagian besar asertif
Dari hubungan yang ketergantungan secara
obsesif hingga hubungan yang kuat namun
saling menghargai values masing-masiing
Dari terlalu sensitif terhadap kritikan hingga
mampu menghadapi kritikan dengan baik

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 30.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Tentunya, untuk mampu bersikap asertif secara


utuh membutuhkan waktu dan keberanian untuk
pelan-pelan menerapkan teknik komunikasi asertif
dalam kehidupan sehari-hari. Karena itulah
mengapa assertiveness disebut sebagai sebuah
perjalanan menuju kehidupan yang bebas dari
people pleasing serta kehidupan yang selaras
dengan jati diri sesungguhnya.

4) Kunci Utama Assertiveness

Ketika berbicara tentang Assertiveness, satu hal


ini akan selalu menjadi kunci dalam penerapannya.
Satu hal tersebut ialah self-esteem atau harga diri.

Kenapa harga diri penting?

Kalau kamu coba kulik sedikit pengertian harga diri


ini di dalam Cambridge Dictionary, kalimat yang
akan kamu dapatkan adalah:

“Belief and confidence in your own ability and value”

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 31.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Atau pengertian menurut Adler & Stewart yang


dikutip dari positivepsychology.com:

“Self-esteem refers to a person’s overall sense of his


or her value or worth. It can be considered a sort of
measure of how much a person values, approves of,
appreciates, prizes, or likes him or herself”

Dari pengertian diatas, assertiveness dan self-


esteem membentuk suatu keterkaitan yang saling
menopang antara satu sama lain. Dengan percaya
kalau diri ini berharga, akan lebih mudah untukmu
menerapkan sikap asertif, dan sebaliknya dengan
bersikap asertif akan membuatmu merasa bahwa
kamu punya kontrol akan hidupmu yang kemudian
berefek pada perasaanmu terhadap peningkatan
harga diri.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 32.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

5) Assertiveness: Mitos Yang


Berkembang

Seiring dengan perbincangan yang semakin


hangat mengenai topik ini, banyak sekali
miskonsepsi ataupun mitos-mitos yang muncul
akibat dari pemahaman yang salah di masyarakat.
Apa saja mitos-mitos tersebut? Yuk kita bedah
bareng-bareng!

Mitos 1: "Orang lain akan berpikir kalau aku kasar


atau bersikap bossy kepada mereka"

Faktanya: Komunikasi asertif itu tidak berarti


kamu hanya memikirkan diri sendiri tanpa
mempertimbangkan perasaan orang lain sehingga
kamu dapat berkata seenaknya. Teknik komunikasi
ini digunakan untuk mencari jalan tengah terbaik
dari kedua belah pihak.

Mitos 2: "Komunikasi asertif hanya untuk mereka


yang tidak mampu menyampaikan keinginan
mereka"

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 33.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Faktanya: Komunikasi asertif dapat juga berguna


untuk seseorang yang memiliki kekuasaan agar
tidak bersifat arogan kepada bawahannya.

Mitos 3: "Asertif itu sama saja dengan sikap


agresif"

Faktanya: Banyak yang mengira bahwa asertif itu


yang penting mengatakan apa yang mereka
butuhkan, meskipun itu kasar. BIG NO! Asertif
bukan hanya tentang menyampaikan apa yang
kamu butuhkan, namun juga tentang kata-kata
yang digunakan, tinggi rendahnya nada suara, serta
body language ketika berbicara.

Mitos 4: "Asertif harus digunakan dimanapun dan


kapanpun"

Faktanya: Tidak selamanya kamu perlu


menggunakan gaya komunikasi asertif. Terdapat
beberapa kondisi dimana kamu lebih baik untuk
bersikap pasif demi menjaga dirimu.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 34.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Contoh: Disaat berhadapan dengan orang yang


mabuk, orang gila atau preman. Memaksakan
mereka untuk mengerti kebutuhanmu hanya akan
membahayakan keselamatan dirimu.

6) Assertiveness: Manfaat dan Hasil


Akhir

Menurut hasil riset yang dilakukan oleh Speed


et al. pada tahun 2017, yang dikutip dari artikel
positivepsychology.com:

“Assertiveness and training programs that increase it


are highly effective at improving mental health for a
variety of populations”

Terdapat beberapa manfaat berdasarkan penelitian:

(1) Social anxiety seringkali dihubungkan dengan


kurangnya ketegasan (asertif). Pelatihan
assertiveness telah terbukti bermanfaat dalam
mengurangi dan mengendalikan kecemasan.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 35.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

(2) Penelitian juga menemukan bahwa assertiveness


dapat mengurangi gejala depresi.

(3) Orang dengan penyakit mental yang parah


seringkali menunjukkan kekurangan di seluruh
fungsi kognitif, termasuk keterampilan sosial
seperti ketegasan. Namun, latihan assertiveness
dapat meningkatkan kesehatan mental bahkan
kondisi kronis seperti skizofrenia.

Salah satu tanda kamu telah mencapai titik


dimana bersikap asertif sudah menjadi
kebiasaanmu adalah jika apa yang kamu lakukan
didalam hidup bukan berasal dari ketakutan yang
ada didalam dirimu.

Sebagai contoh, pada orang yang pasif ataupun


agresif, mereka cenderung melakukan sesuatu
akibat dorongan dari rasa takut di dalam diri
mereka. Rasa takut itu muncul dalam bentuk
“ketakutan untuk tidak di senangi” atau “takut
untuk terlihat lemah di depan orang lain”.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 36.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Sebaliknya, orang yang assertive melakukan


sesuatu dengan perasaan jujur, tenang dan percaya.
Apapun yang mereka lakukan bukan berasal dari
rasa takut tapi dari sisi kepercayaan dan rasa
hormat.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 37.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Assertiveness is the courage to be ourselves and show


the world our likes and dislikes, our thoughts,
feelings, and shortcomings. It’s about communicating
with family, friends, and colleagues. As we become
more assertive, we drop the mask and show our true
selves. We proclaim : This is who I am, this is what I
feel, and these are my needs

- Vijaya Sawant

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 38.
CHAPTER 4

WHAT HOLDS
US BACK?

"Nobody can make you feel inferior without your consent"

― Eleanor Roosevelt
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Mengapa Sulit Untuk Bersikap


Assertive?

Sebenarnya apa yang membuat kamu sulit untuk


bersikap asertif? Apakah faktor lingkungan?
Genetik? Atau didikan orang tua?

Ketika pertama kali kamu dilahirkan ke dunia,


insting seorang bayi menganggap dunia adalah
sebuah tempat yang menyenangkan, penuh dengan
kasih sayang, keterbukaan serta kejujuran. Itulah
mengapa seorang bayi akan dengan sangat jujur
dan terbuka untuk mengeskpresikan perasaan
mereka.

Namun akhirnya, disaat otak seorang manusia


mulai berfungsi secara utuh, timbulah rasa takut
terhadap dunia. Kamu mulai melihat dunia ini
penuh dengan hal-hal menyeramkan yang
sebelumnya tidak pernah ada dipikiran. Kamu
diajarkan untuk sebisa mungkin mencari cara agar
dapat tetap bertahan hidup.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 40.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Secara alami, otak kamu akan berusaha


menjagamu dari bahaya-bahaya yang ada dipikiran.
Karena hal inilah, perlahan-lahan kamu terbiasa
untuk tidak bersikap asertif. Tapi, yang perlu kamu
ketahui adalah sifat asertif ini tidak pernah hilang,
ia ada namun terpendam di dalam diri. Dan sampai
saat ini, mereka menunggumu untuk
menghidupkannya kembali. Seperti yang dikatakan
oleh Eric Garner di dalam bukunya, “Assertiveness
adalah hak sejak lahir”.

Lalu, bagaimana urutan kejadian-kejadian yang


memungkinkan seorang anak bayi yang dilahirkan
memiliki sikap asertif, lalu seketika merubah
sikapnya menjadi tidak asertif? Yuk, perhatikan
kisah ini!

Fase 1: Si bayi yang asertif

Pernahkan kamu melihat seorang anak bayi


menahan tangis disaat sebenarnya ia takut dengan
sosok yang menggendongnya?

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 41.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Pernahkah kamu melihat seorang anak bayi


berpura-pura tertawa ketika ada orang asing yang
berusaha mengajak mereka bermain?

Tentu jawabannya tidak. Yes, karena seorang


anak bayi lahir dengan perasaan percaya bahwa ia
dapat mengekspresikan apa yang ia rasakan
sebebas-bebasnya tanpa takut di hakimi oleh orang
lain. Seorang anak bayi juga percaya bahwa dunia
ini penuh dengan kasih sayang serta perhatian
sehingga tangisnya pun akan direspon dengan cara
tersebut.

Sebagai seorang anak bayi, kamu akan:


Mengekspresikan kebutuhanmu secara jujur dan
bebas
Percaya dengan orang lain tanpa syarat
Menjadi diri sendiri seutuhnya
Memiliki rasa penasaran terhadap dunia
Hidup secara penuh di masa sekarang
Tidak takut untuk menangis atau pun tertawa
sekeras-kerasnya

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 42.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Fase 2: Orang tua yang protektif + Lingkungan


yang membuat pasif

Si bayi yang sudah mulai tumbuh menjadi anak


berusia 2-5 tahun, bertemu dengan kenyataan
kalau mereka memiliki orang tua yang sangat
protektif serta lingkungan yang menahan mereka
untuk berkespresi secara bebas. Kebebasan mereka
dibatasi dengan hal-hal yang boleh dan tidak boleh
mereka lakukan.

Bahkan tak jarang mereka mendapatkan hukuman


ketika melakukan kesalahan. Di sekolah, secara
tidak sadar anak-anak yang cenderung pasif
diberikan penghargaan secara verbal dengan
menganggap kalau mereka penurut, tidak
mengganggu, dan tidak egois.

“Passiveness literally means detachment and


acceptance. It is acted upon rather than acts on
something”

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 43.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Terkadang beberapa guru di sekolah menganggap


anak-anak yang aktif memberikan pendapat
(biasanya dalam bentuk ketidaksetujuan) adalah
anak-anak yang nakal, menganggu atau sulit untuk
mengikuti kelas. Akhirnya, anak-anak yang
sebelumnya aktif secara alamiah, perlahan-lahan
berubah menjadi pasif akibat tidak didukung oleh
lingkungan.

Fase 3: False Programming

Semakin dewasa seorang anak, semakin luas lagi


pandangan mereka terhadap kehidupan yang kejam
dan mengerikan.

Di fase inilah banyak tertanam kepercayaan-


kepercayaan serta kebiasaan yang timbul akibat
upaya untuk bertahan hidup.

Apa saja kepercayaan tersebut?

Yuk kita bedah satu per satu!

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 44.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

1. The Blame Programme

Di dunia yang kejam ini, seorang manusia sebisa


mungkin menjaga orang-orang tersayang tetap
berada di sisi mereka. Disinilah seorang manusia
terbiasa untuk melakukan blame game. Blame game
adalah sebuah cara untuk merespon resiko
kehilangan orang-orang tersayang dengan
menyalahkan orang lain atau diri sendiri sebagai
upaya untuk mendapatkan rasa sayang mereka
kembali. Hal inilah yang dapat menyebabkan
seseorang belajar untuk menjadi agresif ataupun
pasif.

2. The False Self Programme

Tanpa kamu sadari, apa-apa yang kamu lakukan


di dunia ini adalah dalam rangka untuk bertahan
hidup. Adakalanya, kamu bertemu dengan suatu
situasi yang mengharuskanmu melakukan respons
yang tidak biasanya kamu lakukan demi menjaga
diri.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 45.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Berikut adalah beberapa kepercayaan dari The Self


Programme:
Memaafkan itu berarti lemah
Kamu dapat merubah seseorang dengan
memberikan kritikan pedas
Marah menunjukkan kamu kuat dan benar
Balas dendam perlu dilakukan demi keadilan
Menghakimi seseorang menujukkan kalau kamu
lebih baik
Memanipulasi orang lain dapat membuatmu
sukses
Menyerang orang lain adalah salah satu cara
untuk melindungi diri

3. The Personality Type Programme

Ini yang sering terjadi dengan teman-teman


introvert diluar sana. Mereka membatasi diri
dengan tipe kepribadian yang dimiliki. Seakan-
akan satu tipe kepribadian lebih baik dengan tipe
kepribadian yang lain.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 46.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Padahal, manusia jauh lebih kompleks dari


sekedar tipe kepribadian. Introvert, Ekstrovert,
Ambivert, atau tipe-tipe kepribadian yang lain
hanya menggambarkan sebagian kecil dari dirimu.
Jangan sampai potensi yang kamu miliki terhambat
hanya karena percaya bahwa dirimu sepenuhnya
didefinisikan dengan tipe kepribadian yang
dimiliki.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 47.
CHAPTER 5

ASSERTIVENESS
METHOD

"Being assertive does not mean attacking or ignoring others


feeling. It means that you are willing to hold up for yourself
fairly without attacking others"

― Albert Ellis
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

1) Sebuah Perjanjian Awal: Wajib!

Seperti yang telah dibahas pada chapter


sebelumnya, self-esteem merupakan komponen
penting yang harus kamu miliki sebelum kamu
mengaplikasikan metode-metode komunikasi
asertif di keseharianmu.

Nah.. untuk membantu meningkatkan self-esteem,


Mintro punya tips nih untuk kamu. Apa tuh?

Tipsnya adalah.. kamu wajib membaca list


dibawah ini sebanyak 3x setiap pagi sebelum
beraktivitas. Tujuannya untuk melatih subconcious
mind-mu agar mempercayai hal ini.

Perjanjian Awal:
1. Aku berhak untuk menyampaikan pendapat dan
nilai-nilai yang aku pegang
2. Aku berhak untuk mengekspresikan perasaanku
3. Aku berhak untuk dihormati dan diperlakukan
baik oleh orang lain
4. Aku berhak untuk mengatakan “tidak” disaat
memang itu yang aku rasakan
"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 49.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

5. Aku berhak untuk merubah pikiranku


6. Aku berhak melakukan kesalahan tanpa harus
merasa tidak berguna
7. Aku berhak untuk meminta apa yang aku
inginkan
8. Aku berhak untuk berkata “aku tidak mengerti”
9. Aku berhak untuk memilih tidak bertanggung
jawab atas masalah orang lain
10. Aku berhak untuk membela diri disaat ada
orang yang jahat kepadaku

Dengan mengulangi 10 perjanjian ini, perlahan-


lahan kalimat tersebut akan tertanam di pikiran
bawah sadarmu dan akan mempengaruhi setiap
tindakan yang kamu ambil berikutnya.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 50.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

2) Mengejar Win-Win Solution

Kalau ada yang berpikir komunikasi asertif itu


digukanan oleh orang-orang yang hanya ingin di
dengarkan tanpa mendengarkan, itu salah.
Assertiveness selalu berusaha untuk mencari jalan
tengah dari setiap situasi atau masalah.

Dengan assertiveness kedua belah pihak yang


sedang berdiskusi akan sama-sama merasa
dihargai. Win-Win solution adalah kata yang paling
tepat untuk menggambarkan cara penyelesaian
masalah menggunakan komunikasi asertif.

3) Metode DKKLC

Metode ini adalah metode yang dapat digunakan


dalam pengaplikasian assertiveness di kehidupan
sehari-hari.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 51.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

DKKLC merupakan singkatan dari:


-(D) Dengarkan sudut pandang lawan bicara,
-(K) Ketahui apa yang ia butuhkan,
-(K) Katakan apa yang kamu pikirkan,
-(L) Lihat perbedaannya, dan
-(C) Cari jalan tengahnya.

Contoh:
Situasi
Teman kamu sering meminta jawaban tugas
kuliahmu dan kamu selalu memberikannya. Saat ini
kamu ingin mengatakan bahwa kamu terganggu
dengan hal itu.

Script
Kamu : Hi, aku boleh ngobrol sebentar gak?

Temanmu : Mau ngobrolin apa nih?

Kamu : Ini aku mau ngomongin masalah


tugas. Kamu punya kendala apa sampai-sampai
setiap tugas harus lihat punyaku? (Dengarkan)

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 52.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Temanmu : Ooo, kadang yaa aku gak ngerti sama


materinya. Udah coba baca-baca pun tetap ga
ngerti.

Kamu : Supaya kamu ngerti berarti harus


gimana? (Ketahui)

Temanmu : Hmmmm… (Ketahui: dalam


konteks ini lawan bicara kebingungan)

Kamu : Jujur aja nih yaa, aku gasuka kalau


kamu mintain jawabanku terus. Aku udah capek-
capek berusaha memahami tugasnya, kamu enak
tinggal salin punyaku. (Katakan)

Temanmu : Hmmm. Iyaa maaf ya, tapi aku ga


ngerti gimana dong?

Kamu : Memangnya coba baca-bacanya


kamu tuh gimana? (Lihat perbedaannya)

Temanmu : Yaa, aku coba buka bukunya, terus


pusing mulai dari mana akhirnya aku nyerah deh,
mending minta kamu aja.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 53.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Kamu : Nah kan, kamu tuh udah


ketergantungan makanya jadi mudah menyerah,
aku pun sama kok gak langsung bisa memahami
materinya, perlu dibaca berkali-kali.

Temanmu : Hmmm iyaa sih..

Kamu : Yaudah besok-besok kamu baca


dulu berkali-kali supaya ngerti materinya. Jangan
langsung tanya ke aku nanti kamu ketergantungan,
gak baik juga buat kamu seterusnya. (Cari jalan
tengah)

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 54.
CHAPTER 6

ASSERTIVENESS
TIPS

"Learn to be assertive without anger attached to it"

― Nikki Rowe
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

1) Kata “Saya” Lebih Baik Daripada


“Kamu” dan Lebih Spesifik!

Kalimat yang menggunakan kata “kamu” akan


terasa seperti menyerang dan tidak akan
menghasilkan komunikasi yang baik, misalnya :
“Kamu membuat aku sangat kecewa”. Kalimat ini
biasa disebut “poison phrases” karena efeknya yang
sangat menyakitkan untuk lawan bicara.

Lebih baik, kata “kamu” diubah dengan “saya”


dan perbaiki sedikit kalimatnya. “Aku sangat
kecewa disaat kamu tidak menepati janjimu untuk
datang”. Pada akhirnya, ini tetap menyampaikan
pesan yang sama namun dengan "rasa" yang sedikit
berbeda, apalagi jika ditambahkan alasan secara
spesifik.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 56.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

2) Jangan Gunakan Kata-Kata ini!

Tiga kata ini jika kamu hilangkan dari sebuah


kalimat akan meningkatkan skill komunikasi
asertifmu. Kata tersebut adalah:
(a) Hanya: pada kalimat seperti “Aku hanya seorang
penulis”
(b) Cuma: pada kalimat seperti “Aku cuma bisa ini”
(c) Coba: pada kalimat seperti “Aku akan coba kerjain”

Praktikkan dan rasakan perbedaannya jika kata


tersebut dihilangkan dari kalimat diatas. Pasti kamu
akan merasakan kalimat tersebut berubah menjadi
lebih jelas dan positif.

3) Lakukan Pengulangan!

Teknik ini dapat digunakan untuk kondisi dimana


seseorang memaksamu untuk melakukan sesuatu
walaupun kamu sudah menolak. Tidak perlu
menaikkan intonasimu, cukup lakukan pengulangan.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 57.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Teman : Hi (namamu), ikut main yuk sama yang lain!

Kamu : Aduh, gak bisa nih, aku harus selesain tugas.


(Penyebutan Pertama)

Teman : Yah, main sebentar aja. Abis itu baru kerjain


lagi.

Kamu : Gak bisa (nama temanmu), ada banyak


tugasnya. Harus di selesain malam ini. (Pengulangan
1)

Teman : Seru loh banyak yang ikut!

Kamu : Iyaaa, pasti seru banget. Aku juga mau banget


ikut.. Tapi aku emang gak bisa nih, harus kerjain
tugas. (Pengulangan 2)

Teman : Nyusul aja gimana? Kami tungguin kok.

Kamu : Duh, maaf banget. Ini beneran banyak tugas


yang aku harus selesain malam ini. (Pengulangan 3)

Teman : Oh, okeedeh, semangat ya kerjain tugasnya!

Kamu : Terimakasih, have fun yaa kalian!


"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 58.
CHAPTER 7

ASSERTIVENESS
DI BERBAGAI
KONDISI

"There is a fine line between assertiveness and being


relaxed"

― Justin Guarini
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

1) Ketika Dikritik Karena Melakukan


Kesalahan

Teknik ini dapat kamu gunakan untuk menghadapi


situasi negatif dimana kamu melakukan suatu
kesalahan dan orang lain menyalahkanmu atas
kesalahan tersebut. Daripada bertindak defensive atau
merasa anxious, kamu dapat menerima kesalahan
tersebut dan menunjukkan persetujuan dengan orang
yang mengkritikmu.

Sebagai contoh:
“Iya, benar. Aku memang kurang memperhatikan
dengan baik."

Dengan respon ini, orang yang mengkritikmu


merasa tidak perlu melanjutkan dengan kalimat yang
lebih manyakitkan lagi, seperti ketika kamu merespon
dengan kalimat yang defensive.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 60.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

2) Ketika Tidak Setuju Dengan Pendapat


Orang Lain

Perbedaan pendapat merupakan suatu hal yang


biasa dan sangat wajar. Yang biasanya menjadi
masalah adalah cara menyampaikan ketidaksetujuan
tersebut yang terkadang malah terkesan menyerang
dan tidak menghargai lawan bicara.

Cara menyampaikan ketidaksetujuan dengan benar:


“Aku sangat mengerti dengan apa yang kamu maksud,
tapi menurutku kita tetap tidak bisa melakukan hal
itu."

Pertama, berikan penghargaan atas pendapat


mereka. Kemudian barulah kamu menyatakan
ketidaksetujuanmu. Dengan ini, mereka tidak akan
merasa terserang olehmu.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 61.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

3) Ketika Kamu Ingin Menolak


Permintaan Bantuan

Biasanya perasaan yang timbul ketika ingin menolak


adalah rasa tidak enakan. Cara untuk menghilangkan
rasa tidak enakan ini adalah dengan menggunakan
teknik Emphatic Assertion. Emphatic Assertion adalah
teknik dimana kamu terlebih dulu menyampaikan rasa
empati barulah kemudian menyampaikan alasan
penolakan.

Contoh:
“Aku mengerti kamu pasti sangat membutuhkan
bantuan, aku juga ingin bisa membantu kamu, tapi
maaf ya saat ini aku sedang tidak bisa membantu, aku
masih ada kerjaan yang harus diselesaikan”.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 62.
HOW TO START SAYING "NO" AND STOP BECOME PEOPLE PLEASER INTRVRT.ME

Kalau kondisinya orang yang kamu tolak adalah


orang yang menyebalkan untukmu karena selalu
memanfaatkanmu, kamu dapat menggunakan kalimat
ini.

Contoh:
“Aku tidak bisa membantu kamu lagi nih, karena
sepertinya kamu datang ketika butuh bantuan saja,
maaf ya coba kamu minta bantuan dengan yang lain”.

Mungkin menyeramkan bagimu untuk melakukan


ini, namun kalau kamu biarkan terus menerus,
akibatnya tidak baik untuk kesehatan mentalmu dalam
jangka panjang.

"Cara Untuk Jujur dan Tegas Tanpa Menyakiti Orang Lain" 63.
“Don’t be afraid of
losing people. Be
afraid of losing
yourself by trying
to please everyone
around you”
-Unknown
FINALE
Selamat! Kamu telah berhasil membaca e-book ini sampai akhir!

Ini berarti kamu sudah selangkah lebih maju menuju perubahan


untuk mencapai komunikasi yang asertif dan berhenti menjadi
People Pleaser. Semoga e-book ini juga bisa membantumu
menjalani hari-hari dengan lebih menyenangkan dibanding
sebelumnya dikarenakan selalu memprioritaskan kebutuhan
orang lain.

Mintro percaya bahwa hal besar dimulai dari hal-hal kecil yang
dilakukan secara konsisten, seperti menghabiskan e-book ini dan
mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam prosesnya, mungkin kamu akan menemui masa dimana


sulit bagimu untuk bersikap asertif, and it’s okay. Bukan
kesempurnaannya yang perlu kamu kejar, tapi konsistensi dalam
praktiknya, sehingga bisa mencapai ketenangan hati dalam
menjalankan kehidupanmu sehari-hari.

Senang sekali bisa berbagi dengan kalian semua! Sampai ketemu


lagi di e-book berikutnya.

Thank you, Intrvrt!


Have a blessed day and stay safe!

Adios!
@Intrvrt.me
REFERENSI
Crystal, Raypole. 2019. How to Stop People-Pleasing (and Still Be
Nice). Healthline. https://www.healthline.com/health/people-
pleaser

Developing Effective Communication. 1993. University of


Missouri. https://extension.missouri.edu/publications/cm109

Fiona, Michel & Anthe, Fursland. Module I: What is


Assertiveness. Central for Clinical Interventions.
https://www.cci.health.wa.gov.au/~/media/CCI/Consumer%20Mod
ules/Assert%20Yourself/Assert%20Yourself%20-%2001%20-
%20What%20is%20Assertiveness.pdf

Jeremy, Sutton. 2021. What Is Assertiveness in Psychology? 5


Practical Examples. Positive Psychology.
https://positivepsychology.com/Assertiveness-
psychology/#:~:text=Assertive%20behavior%20reflects%20an%20i
ndividual's,%2C%20%26%20Goldfried%2C%202017).

Margarita, Tartakovsky. 2016. 21 Tips to Stop Being a People-


Pleaser. PsychCentral. https://psychcentral.com/lib/21-tips-to-
stop-being-a-people-pleaser#1

Miss, Knowitall. 2012. Top 4 Myths About Assertiveness.


Stafftraining.co.za. https://www.stafftraining.co.za/blog/top-4-
myths-about-Assertiveness
Sharon, Martin. 2016. Your Guide to Understanding People-
Pleasing & Condependency. Sharon Martin Counseling.
https://sharonmartincounseling.com/wp-
content/uploads/2016/09/Codependency-Guide.pdf

Tabitha, Wangare. 2016. Commucation skills vol 1 Student’s


Coursebook.
https://www.researchgate.net/publication/303893422_Communica
tion_Skills_Students_Coursebook/link/575ac86108ae414b8e466e4
9/download

TherapistAid.com. 2017. Passive, Aggressive, and Assertive


Communication.
https://www.therapistaid.com/worksheets/passive-aggressive-
and-assertive-communication.pdf

UK Violance Intervention and Prevention. 2015. The Four Basic


Styles of Communication.
https://www.uky.edu/hr/sites/www.uky.edu.hr/files/wellness/ima
ges/Conf14_FourCommStyles.pdf

Anda mungkin juga menyukai