Anda di halaman 1dari 6

Vol. 27, No.

3, 2021, 82-87
e-ISSN: 2721-4885
DOI: https://doi.org/10.36706/jtk.v27i1.767
Jurnal Teknik Kimia Online at http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/jtk

Efek inhibisi infusa daun benalu kersen (Dendrophthoe pentandra (L.) miq)
terhadap enzim alfa-glukosidase

Inhibition effect of Dendrophthoe pentandra (L.) Miq leaves infusion on


alpha-glucosidase enzymes

Naomi W. Tioline1, Sadakata Sinulingga2, S. Subandrate2*, F. Fatmawati2, S. Safyudin2


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
2
Bagian Biokimia dan Kimia Medik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
*
Email: subandrate@unsri.ac.id

Abstrak

Salah satu tanaman yang memiliki manfaat sebagai obat adalah benalu kersen (Dendrophthoe pentandra (L.)
Miq). Daun tanaman tersebut diduga memiliki khasiat sebagai anti-diabetes melitus. Penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa benalu kersen mengandung metabolit sekunder berupa alkaloid, tanin, flavonoid, saponin,
dan terpenoid. Metabolit sekunder tersebut dianggap dapat menurunkan kadar gula darah dengan cara
menghambat kerja enzim α-glukosidase. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek inhibisi enzim α-
glukosidase oleh infusa daun benalu kersen. Infusa daun benalu kersen dibagi menjadi 5 konsentrasi secara berseri
yakni 6,25 ppm, 12,5 ppm, 50 ppm, 25 ppm, dan 100 ppm. Sebagai kontrol digunakan akarbosa dengan
menggunakan 5 konsentrasi secara berseri seperti infusa daun benalu kersen (6,25 ppm, 12,5 ppm, 50 ppm, 25
ppm, dan 100 ppm). Uji penapisan fitokimia memberikan hasil bahwa di dalam infusa daun benalu kersen
terkandung metabolit sekunder berupa alkaloid, tanin, terpenoid, dan flavonoid. Uji inhibisi infusa daun benalu
kersen terhadap enzim α-glukosidase menunjukkan nilai IC50 sebesar 81,27 ppm dengan tingkat kekuatan aktif.
Infusa daun benalu kersen mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagai obat antidiabetes karena secara aktif
dapat menghambat kerja enzim α-glukosidase.

Kata Kunci: α-glukosidase, Dendrophthoe pentandra (L.) Miq, fitokimia, infusa, inhibisi

Abstract

One of the plants that has medicinal benefits is the cherry parasite (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq). The leaves
of the plant are thought to have properties as antidiabetic mellitus. Previous studies have shown that cherry parasite
contains secondary metabolites in alkaloids, tannins, flavonoids, saponins, and terpenoids. These secondary
metabolites are considered to be able to lower blood glucose levels by inhibiting the action of the α-glucosidase
enzyme. The aim of this study was to determine the inhibitory effect of cherry parasite leaves infusion on the α-
glucosidase enzyme. The inhibitory effect of α-glucosidase enzyme was measured using spectrophotometry. The
infusion of parasite leaves was divided into 5 serial concentrations, namely 6.25 ppm, 12.5 ppm, 50 ppm, 25 ppm,
and 100 ppm. As a control, acarbose was used using 5 concentrations in a series such as infusion of cherry parasite
leaves (6.25 ppm, 12.5 ppm, 50 ppm, 25 ppm, and 100 ppm). Phytochemical screening test gave the result that in
the infusion of parsley kersen leaves contained secondary metabolites in the form of alkaloids, tannins, terpenoids,
and flavonoids. Inhibition test of parasite kersen leaf infusion on the α-glucosidase enzyme showed an IC50 value
of 81.27 ppm with an active strength level. The infusion of kersen parasite leaves has the opportunity to be
developed as an antidiabetic drug because it can actively inhibit the action of the α-glucosidase enzyme.

Kata Kunci: α-glucosidase, Dendrophthoe pentandra (L.) Miq, infusion, inhibition, phytochemical.

Received June 2021, Revised August 2021, Accepted for publication November 2021
Efek inhibisi infusa daun benalu kersen (Dendrophthoe pentandra (L.) miq) terhadap enzim alfa-glukosidase

1. PENDAHULUAN Penghambatan kerja enzim α-glukosidase


termasuk salah satu dasar pengobatan untuk
Indonesia termasuk negara yang memiliki
menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes
kekayaan alam hayati berupa tanaman obat atau
melitus. Penyakit diabetes melitus (DM) masih
herbal. Tanaman herbal secara empiris banyak
menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia.
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk
Berdasarkan data survei kesehatan dasar
mengobati berbagai penyakit atau meningkatkan
(RISKESDAS) tahun 2013, angka kejadian DM di
kesehatan tubuh. Salah satu tanaman yang banyak
Indonesia masih sangat tinggi, yaitu meningkat
digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan
sebesar 6,8% per tahun. Jumlah penderita diabetes
diabetes melitus secara tradisional adalah daun
melitus diperkirakan mencapai 21,3 juta orang pada
kersen (Muntingia calabura L.) Selain daun, banyak
tahun 2030 (Kemenkes, 2014). Diabetes melitus
bagian lain dari tumbuhan kersen yang diduga juga
merupakan penyakit yang ditandai dengan
memiliki manfaat sebagai antidiabetes melitus, salah
peningkatan kadar glukosa dalam darah
satunya adalah benalu (Aligita, dkk., 2018; Fitrilia,
(hiperglikemia), yang dapat menurunkan fungsi sel
2017).
pankreas sehingga menyebabkan stres oksidatif, dan
Benalu kersen dengan nama latin
peningkatan komplikasi DM (Fitrilia, 2017).
Dendrophthoe pentandra (L.) Miq termasuk salah
Beberapa komplikasi jangka panjang DM seperti
satu jenis tanaman hemiparasit yang memperoleh
neuropati, nefropati, dan retinopati, tentunya dapat
sumber makanan dari inangnya (Uji, dkk., 2017).
memperburuk kualitas hidup pasien (Ngadiwiyana,
Bagian haustoria pada tanaman benalu yang mirip
dkk., 2011).
dengan akar dapat masuk ke dalam jaringan xilem
Beberapa penelitian yang terkait daun kersen
atau floem tanaman inang, yaitu pembuluh yang
atau daun benalu kersen telah dilakukan. Pada tahun
membawa zat makanan menuju daun. Dengan
2015, Nirwana dkk (2015) telah melakukan uji
adanya haustoria benalu berhubungan dengan
penapisan fitokimia terhadap ekstrak etanol daun
tanaman inang sehingga dapat menjadi saluran
benalu kersen (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq).
untuk aliran zat gizi. Barlow menyebutkan bahwa
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kandungan
bagian haustoria yang terdapat dalam jaringan
metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak
tanaman inang berfungsi sebagai organ yang
etanol dari daun benalu kersen (Dendrophthoe
menyerap sari makanan di dalam tanaman (Barlow,
pentandra (L.) Miq) adalah senyawa saponin,
1997). Dengan samanya sumber nutrisi antara
flavonoid, alkaloid dan tanin. Hasil penelitian lain
benalu kersen dengan tanaman inangnya, kersen,
menyebutkan bahwa berkurangnya kadar total
maka dapat dikatakan bahwa benalu kersen
flavonoid dalam infusa dipengaruhi oleh durasi
memiliki kandungan metabolit sekunder yang
waktu perebusan daun kersen (Muntingia calabura
hamper sama dengan kersen, yaitu terpenoid,
L.) (Puspitasari, dkk., 2016). Di sisi lain, studi
saponin, tanin, flavonoid, dan alkaloid (Barlow,
aktivitas anti-diabetes dari ekstrak air daun ceri
1997).
(Muntingia calabura L.) pada tikus putih jantan
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
yang diinduksi aloksan menunjukkan bahwa ekstrak
terpenoid, saponin, tanin, flavonoid, dan alkaloid
air daun ceri (Muntingia calabura L.) memiliki
termasuk metabolit sekunder yang memiliki efek
aktivitas antidiabetes (Hanhineva, dkk., 2010).
menurunkan kadar glukosa darah (Yuda, dkk.,
Selanjutnya Fitrialia (2017) menggunakan ekstrak
2019). Ada beberapa mekanisme flavonoid yang
etanol daun benalu cengkeh (Dendrophthoe
menurunkan kadar gula darah. Mekanisme tersebut
pentandra (L.) Miq) untuk mempelajari
meliputi penghambatan enzim α-glukosidase dan α-
penghambatan enzim α-glukosidase. Hasil
amilase, penghambatan penyerapan glukosa dengan
penelitiannya memperlihatkan bahwa ekstrak etanol
mengikat transporter glukosa, perlindungan sel
daun benalu cengkeh memiliki kemampuan
pankreas dari toksisitas glukosa, penekanan
menghambat kerja enzim α-glukosidase sama
pelepasan glukosa oleh glikogen hati, dan
seperti akarbose.
peningkatan sensitivitas jaringan adiposa perifer
Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya
terhadap pengambilan glukosa di (Barlow, 1997;
telah diketahui bahwa ekstrak daun benalu cengkeh
Hanhineva, dkk., 2010). Penghambatan kerja enzim
dapat menghambat kerja enzim α-glukosidase.
telah terbukti efektif dan efisien dalam menurunkan
Benalu cengkeh memiliki taksonomi yang sama
kadar gula darah karena tidak menyebabkan
dengan benalu kersen yaitu Dendrophthoe
hipoglikemia (Yuda, dkk., 2019). Enzim α-
pentandra (L.) Miq). Selain itu, kedua benalu ini
glukosidase adalah salah satu enzim yang terdapat di
memiliki kandungan metabolit sekunder yang
dinding mukosa usus halus yang mampu memecah
hampir sama seperti flavonoid. Belum ada penelitian
polisakarida menjadi monosakarida seperti glukosa.
tentang uji inhibisi daun benalu kersen
Kemampuan flavonoid dalam menghambat enzim α-
(Dendrophthoe pentandra (L.) Miq) terhadap kerja
glukosidase disebabkan oleh adanya senyawa
enzim α-glukosidase atau sebagai obat antidiabetes,
fenolik yang dapat berikatan secara aktif dengan
maka perlu dilakukan penelitian mengenai analisis
enzim tersebut (Fitrilia, 2017).

Jurnal Teknik Kimia, Vol. 27, No. 3, 2021 Page | 83


Efek inhibisi infusa daun benalu kersen (Dendrophthoe pentandra (L.) miq) terhadap enzim alfa-glukosidase

skrining fitokimia daun benalu kersen dan efek kemudian dihaluskan dengan cara diblender untuk
antidiabetes dengan penghambatan kerja enzim α- meningkatkan luas permukaan partikel sehingga
glukosidase. Penggunaan metode infusa bertujuan memungkinkan pelarut menembus serbuk dan
untuk menarik senyawa polar yang terdapat dalam melepaskan bahan kimia yang bercampur dengan
benalu termasuk flavonoid (Puspitasari, dkk., 2016). pelarut. Daun benalu kersen kering (simplisia) yang
Selain itu, pelarut polar seperti air merupakan didapatkan adalah 20% dari berat daun segar. Agar
metode yang paling sederhana dan paling umum tidak rusak dan masa penyimpanannya lama,
digunakan masyarakat dalam penggunaan herbal simplisia dimasukkan dalam kantong plastik dan
sebagai bahan obat tradisional (Sy, dkk., 2019). disimpan pada suhu 4°C sebelum dilakukan
ekstraksi.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Tabel 1. Cara kerja uji enzim α-glukosidase
Rancangan yang digunakan dalam penelitian
Volume (mL)
ini adalah eksperimental laboratorium secara in Reagen
vitro. Reaksi kimia dilakukan di dalam tabung reaksi S1 /A1 S0 /A0 B1 B0
lalu diamati secara kualitatif dan diukur secara Infusa 0,25 0,25 - -
kuantitatif menggunakan spektrofotometer. Uji Akarbose - - - -
skrining kandungan fitokimia dilakukan menurut Aquades - - 0,25 0,25
metode yang dilakukan oleh Subandrate dkk. Dapar fosfat 1,25 1,875 1,25 1,875
(2019). Uji inhibisi enzim α-glukosidase dilakukan Enzim α- 0,625 - 0,625 -
untuk mengetahui potensi antidiabetes infusa daun glukosidase
benalu kersen (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq). Campuran diinkubasi pada suhu
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar 37oC selama 5 menit
Kedokteran Fakultas Kedokteran, Universitas p-NPG 0,625 0,625 0,625 0,625
Sriwijaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian Campuran diinkubasi pada suhu
ini adalah daun benalu kersen (D. pentandra (L.) 37oC selama 15 menit
Miq) yang didapatkan dari pekarangan penduduk di Na2CO3 2,5 2,5 2,5 2,5
wilayah Kota Palembang. Serapan campuran diukur pada
Penelitian ini menggunakan berbagai peralatan panjang gelombang 400 nm
seperti pH meter, timbangan dapur (Kris Chef), Untuk membuat infusa, perbandingan
neraca analitik (Shimadzu AY220), pot salep/wadah simplisia dan aquades yang digunakan adalah adalah
bertutup, Hot-Plate (Cimarec), pipet mikro (Bio- 1:4 (g/mL). Ekstraksi dilakukan dengan cara
Rad), oven (memmert), stretch wrap for laboratory, infudasi yakni direbus selama 15 menit dalam
kertas saring, blender (Phillips), termometer ukur, aquades suhu 90oC. Hasil infudasi berupa air
spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV-1800), rebusan lalu disaring dengan menggunakan kertas
dan alat-alat gelas seperti tabung reaksi, tabung saring dan diuapkan sehingga terbentuk ekstrak air
erlenmeyer, gelas corong, gelas beker dan gelas ukur atau infusa. Ekstrak tersebut kemudian dibagi
(pyrex). menjadi beberapa konsentrasi untuk pengujian
Penelitian ini menggunakan bahan seperti inhibisi enzim alfa glukosidase dan penapisan
tablet akarbose (glucobay®), p-NPG (Sigma- fitokimia.
Aldrich), enzim α-glukosidase (Sigma-Aldrich), Uji penapisan fitokimia dilakukan terhadap
aquades, bovine serum albumin (ROFA), Na2CO3 infusa untuk mengidentifikasi flavonoid, alkaloid,
(merck), dan buffer fosfat pH 7,0 (Bratachem). saponin, tanin, dan terpenoid. Uji penafisan
Untuk uji penapisan fitokimia menggunakan reagen fitokimia dilakukan menurut cara yang dipaparkan
seperti H2SO4 (merck), magnesium (merck), FeCl3 oleh Srivastava, dkk., (2014).
(merck) HCl (merck), kloroform (merck) dan asam Uji inhibisi enzim α-glukosidase yang
asetat anhidrat (merck). dilakukan sesuai dengan metode uji penghambatan
Daun benalu kersen yang didapat dari enzim α-glukosidase yang dilakukan oleh Sy, dkk.
pekarangan rumah penduduk diidentifikasi lalu (2019). Penelitian ini menggunakan enzim α-
dipilih. Sebanyak 1 Kg daun tersebut dibersihkan glukosidase dari Saccharomyces cerevisiae
dan dicuci dengan menggunakan air mengalir. (Sigma®) dan substrat p-NPG (Sigma®). Infusa
Lembaran daun lalu dipotong kecil-kecil dan daun benalu kersen dan kontrol positif dibagi
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tanpa menjadi 5 konsentrasi yakni 100 ppm, 50 ppm, 25
terkena sinar matahari langsung dan dilanjutkan ppm, 12,5 ppm dan 6,25 ppm. Akarbose
dengan pengeringan dalam oven pada suhu 30-40°C (Glucobay®) digunakan sebagai kontrol positif.
selama 24 jam. Pengeringan ini bertujuan untuk Aktivitas inhibisi terhadap enzim α-glukosidase
mencegah pertumbuhan bakteri dan perubahan dinilai dengan menggunakan nilai serapan p-NPG
kimia sehingga meningkatkan kualitas yang berwarna kuning pada panjang gelombang 400
penyimpanan. Penggunaan suhu pengeringan yang nm dengan spektrofotometer UV-Vis. Cara uji
tinggi dapat merusak tanaman dan metabolit
sekunder yang ada di dalamnya. Daun benalu kersen

Jurnal Teknik Kimia, Vol. 27, No. 3, 2021 Page | 84


Efek inhibisi infusa daun benalu kersen (Dendrophthoe pentandra (L.) miq) terhadap enzim alfa-glukosidase

inhibisi α-glukosidase dapat dilihat pada Tabel 1. dengan mengukur absorbansi produk hasil
Persentase uji inhibisi didapat dengan persamaan 1. pemecahan substrat p-NPG pada panjang
gelombang 400 nm dengan menggunakan
𝐴 spektrofotometri UV-Vis. Pengujian dilakukan
% 𝐼𝑛ℎ𝑖𝑏𝑖𝑠𝑖 = 1 − (1)
𝐵 dengan blanko uji (B1), blanko kontrol (B0),
sampel/akabose uji (S1/A1), dan sampel/ akabose
Untuk menentukan nilai IC50, maka dibuat kontrol (S0/A0). Pengujian B1 dan B0 dilakukan
kurva standar dengan persamaan 2.
untuk mengukur penghambatan enzim tanpa infusa
atau penambahan akarbose. Uji S1 dilakukan untuk
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 (2) mengetahui kemampuan menghambat enzim oleh
akarbose atau infusa. Penelitian ini menjalankan uji
3. HASIL DAN PEMBAHASAN S0 sebagai faktor koreksi untuk larutan S1. S0 adalah
Infusa didapatkan dari simplisia benalu kersen larutan infusa/akarbose tanpa penambahan enzim.
dengan perbandingan 6,3% (g/g). Dengan demikian Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan
nilai rendemen infusa daun benalu kersen adalah pengaruh warna ekstrak air atau infusa pada nilai
6,3%. Hasil uji penapisan fitokimia menunjukkan absorbansi, karena nilai absorbansi dapat
bahwa infusa atau ekstrak air daun benalu kersen bergantung tidak hanya pada degradasi p-NPG tetapi
mengandung tanin, terpenoid, alkaloid, dan juga pada warna sampel (Mun’im, dkk, 2012).
flavonoid (Tabel 2). Pada uji penapisan fitokimia,
adanya senyawa alkaloid ditunjukkan oleh endapan Tabel 3. Persentase inhibisi dan nilai IC50 akarbose
coklat dengan pereaksi Wagner atau endapan jingga. dan infusa daun benalu kersen
Warna larutan yang berubah menjadi jingga % Inhibisi
Konsentrasi % Inhibisi
menunjukkan adanya flavonoid, terbentuknya cincin Infusa Daun
(ppm) Akarbose
berwarna coklat menunjukkan adanya kandungan Benalu Kersen
terpenoid, dan perubahan larutan menjadi berwarna 100 35,86 65,42
coklat tua menunjukkan adanya tanin (Subandrate 50 46,74 19,44
dkk. 2019).
25 48,91 21,02
Tabel 2. Metabolit Sekunder Infusa Daun benalu 12,5 50,54 5,11
Kersen 6,25 52,35 0,39
Kandungan Hasil Persamaan Y = -0,1682X + Y = 0,652X -
Alkaloid Ada Linier 53,402 2,9896
Flavonoid Ada IC50 (ppm) 20,23 81,27
Saponin Tidak ada
Tanin Ada
Hasil uji inhibisi enzim α-glukosidase dapat
Terpenoid Ada
dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan tabel 3, diketahui
persamaan linier yang didapatkan untuk
Infusa daun benalu kersen tidak mengandung
menentukan IC50 akarbose adalah Y=-
saponin. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan
0,1682X+53,402 dengan nilai R2=0,9749.
bahwa dalam ekstrak/fraksi etanol daun benalu
Sedangkan persamaan linier yang didapatkan untuk
kersen terdapat metabolit sekunder berupa
menentukan IC50 infusa daun benalu kersen adalah
terpenoid/steroid, flavonoid, tanin, saponin, dan
Y = 0,652X - 2,9896 dengan nilai R2=0,9343. Infusa
alkaloid (Nirwana, dkk., 2015; Sinulingga, dkk.,
daun benalu kersen memiliki efek inhibisi terhadap
2020). Perbedaan hasil uji skrining fitokimia ini
enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 = 81, 27 ppm.
dapat disebabkan oleh perbedaan tingkat kepolaran
Nilai IC50 infusa daun benalu kersen tersebut lebih
pelarut yang digunakan. Pelarut polar cenderung
besar dibandingkan dengan nilai IC50 akarbose yakni
menarik senyawa-senyawa polar seperti flavonoid
20,23 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan
atau tanin, sedangkan pelarut nonpolar cenderung
dosis infusa daun benalu kersen yang lebih besar
menarik senyawa-senyawa nonpolar seperti steroid,
daripada dosis akarbose untuk menghasilkan efek
alkaloid atau terpenoid (Puspitasari, dkk., 2016).
inhibisi yang sama. Akarbose digunakan sebagai
Uji inhibisi infusa daun benalu kersen terhadap
standar dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan
kerja enzim α-glukosidase dilakukan secara in vitro
akarbose merupakan inhibitor aktivitas enzim α-
dalam tabung reaksi. Konsentrasi infusa daun benalu
glukosidase yang paling banyak digunakan di dunia
kersen yang dibagi menjadi 5 konsentrasi secara
dan Indonesia, mudah didapat, dan banyak
berseri yaitu dimulai dari 6,25 ppm, 12,5 ppm, 25
digunakan dalam berbagai literatur penelitian
ppm, 50 ppm dan 100 ppm. Nilai persen inhibisi
sebagai pembanding. Selain itu, akarbose efektif
dihitung untuk mengetahui nilai IC50. Penggunaan
menurunkan kadar glukosa pada pasien diabetes
akarbose sebagai kontrol positif dalam penelitian ini
melitus (Fitrilia, 2017; Loranza, 2012; Martin &
untuk menunjukkan bahwa metode penelitian yang
Montgomery, 1996; Mun'im, 2012; Sy, dkk., 2019).
digunakan sudah valid. Uji penghambatan dilakukan

Jurnal Teknik Kimia, Vol. 27, No. 3, 2021 Page | 85


Efek inhibisi infusa daun benalu kersen (Dendrophthoe pentandra (L.) miq) terhadap enzim alfa-glukosidase

Merujuk ke klasifikasi tingkat kekuatan nilai Inhibisi enzim alfa glukosidase oleh
IC50 yang digunakan oleh Ariani dan Kartika (2019), infusa/ekstrak air daun benalu kersen disebabkan
maka tingkat kekuatan inhibisi akarbose adalah adanya metabolit sekunder berupa senyawa fenolik
sangat aktif (<50 ppm), sedangkan tingkat tingkat pada daun benalu kersen yang mampu mengikat
kekuatan efek inhibisi daun benalu kersen adalah enzim α-glukosidase secara kompetitif atau
aktif (50-100 ppm). Tingkat kekuatan efek inhibisi nonkompetitif. Metabolit flavonoid yang lain seperti
akarbose lebih baik dari daun benalu kersen. Hal ini polifenol memiliki kemampuan menjaga kestabilan
karena akarbose adalah tetrasakarida. Tetrasakarida glukosa darah dengan berbagai mekanisme seperti
memiliki struktur heksosa yang mirip dengan menghambat kerja enzim α-glukosidase dan α-
polisakarida, substrat enzim alfa glukosidase. Selain amilase pada mukosa dinding usus halus,
itu, akarbose merupakan obat penghambat aktivitas menghambat penyerapan glukosa dengan
enzim α-glukosidase yang telah terstandarisasi menduduki transporternya, sebagai protektor sel β-
untuk digunakan tidak hanya di Indonesia tetapi di pankreas dari glukotoksisitas, menghambat glikogen
seluruh mancanegara (Fitrilia, 2017; Loranza, 2012; hati melepaskan glukosa ke sirkulasi darah, dan
Martin & Montgomery, 1996; Mun'im, 2012; Sy, meningkatkan kerja jaringan lemak perifer dalam
dkk., 2019). pengambilan dan penyerapan glukosa (Hanhineva
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitrilia dkk., 2010; Martin & Montgomery, 1996).
(2017) menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Mekanisme kerja seperti ini adalah penghambatan
benalu cengkeh (IC50 0,1297 ppm) lebih baik kerja enzim secara kompetitif dan reversibel. Hasil
dibandingkan ekstrak air atau infusa daun benalu penelitian Sahakitpichan, dkk. (2017) menunjukkan
cengkeh (IC50 0,4378 ppm) dalam menghambat bahwa di dalam daun benalu terdapat karbonil
enzim alfa glukosidase. Adanya perbedaan dalam glukosida atau alkil glukosida. Kedua senyawa
hasil penelitian tersebut menunjukkan dugaan tersebut berpotensi sebagai inhibitor enzim alfa
bahwa etanol adalah pelarut polar yang lebih baik glucosidase. Akarbose atau metabolit sekunder
dari air dan memperkuat teori bahwa bioaktivitas (flavonoid atau glukosida) dalam infusa daun benalu
dari benalu dipengaruhi oleh perbedaan inang. kersen ini memiliki bentuk atau struktur yang mirip
Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan dengan polisakarida yang merupakan substrat enzim
oleh Nina, dkk. (2012) terhadap berbagai macam α-glukosidase. Hambatan kerja enzim oleh inhibitor
daun benalu yang memiliki taksonomi yang sama yang mirip menyebabkan enzim tidak dapat
yakni Dendrophthoe pentandra (L.) Miq, berikatan dengan substratnya sehingga tidak dapat
menunjukkan hasil bahwa daun benalu tersebut melakukan reaksi enzimatik (Hanhineva, dkk.,
memiliki potensi untuk kembangkan sebagai obat 2010; Sahakitpichan, dkk., 2017; Yuda dkk. 2019).
antidiabetes. Penelitiannya menyebutkan bahwa
ekstrak air daun benalu kedondong (Dendrophthoe 4. KESIMPULAN
pentandra (L.) Miq) memiliki IC50 sebesar 34,1
ppm, ekstrak air daun benalu kepel (Dendrophthoe Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
pentandra (L.) Miq) memiliki IC50 sebesar 29,4 metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid,
ppm, ekstrak air daun benalu teh (Dendrophthoe terpenoid dan tanin terdapat di dalam infusa daun
pentandra (L.) Miq) memiliki IC50 sebesar 11,8 benalu kersen (Dendophthoe pentandra (L.) Miq)
ppm, dan ekstrak air daun benalu srikaya Infusa daun benalu kersen (Dendophthoe pentandra
(Dendrophthoe pentandra (L.) Miq) memiliki IC50 (L.) Miq) mempunyai kemampuan menghambat
sebesar 13,9 ppm dalam menghambat kerja enzim α- kerja enzim α-glukosidase dengan tingkat kekuatan
glukosidase. Kategori tingkat kekuatan efek aktif (IC50 = 81,27 ppm). Dengan demikian, infusa
daun benalu kersen (Dendophthoe pentandra (L.)
penghambatan semua benalu tersebut menunjukkan
Miq) berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat
tingkat kekuatan sangat aktif (IC50<50 ppm) (Ariani
herbal antidiabetes melitus.
& Kartika, 2019). Hal tersebut menunjukkan bahwa
secara in vitro daun benalu cengkeh, daun benalu
kepel, daun benalu kedondong, daun benalu srikaya UCAPAN TERIMA KASIH
dan daun benalu teh memiliki persentase inhibisi Terima kasih kepada Laboratorium Kimia
enzim alfa glukosidase yang lebih tinggi Dasar Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas
dibandingkan dengan daun benalu kersen. Sriwijaya yang memfasilitasi pelaksanaan penelitian
Perbedaan pelarut dan perbedaan kandungan ini.
metabolit sekunder diduga menyebabkan perbedaan
hambatan terhadap enzim alfa glukosidase. NOMENKLATUR
Flavonoid, tanin, alkaloid dan terpenoid merupakan
metabolit sekunder yang mampu menghambat IC = Inhibition concentration
enzim alfa glukosidase baik secara kompetitif
maupun secara nonkompetitif (Fitrilia, 2017;
Hanhineva, dkk., 2010; Loranza, 2012; Mun'im,
2012; Sy, dkk., 2019).

Jurnal Teknik Kimia, Vol. 27, No. 3, 2021 Page | 86


Efek inhibisi infusa daun benalu kersen (Dendrophthoe pentandra (L.) miq) terhadap enzim alfa-glukosidase

DAFTAR PUSTAKA Nina, A., Taufik, F., Akhmad, D., 2012.


Aligita, W., Susilawati, I., Sukmawati, I.K., Bioactivities. Evaluation of Indonesian
Holidayanti, L., Riswanti, J, 2018. Mistletoes (Dendrophthoe pentandra (L.)
Antidiabetic Activities of Muntingia calabura Miq.), Journal of Applied Pharmaceutical
L. Leaves Water Extract in Type 2 Diabetes Science, 2(1): 24-27.
Mellitus Animal Models, The Indonesian Nirwana, A. P., Astirin, O. P., Widiyani, T., 2015.
Biomedical Journal, 10(2):165–170. doi: Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun
10.18585/inabj.v10i2.405. Benalu Kersen (Dendrophthoe pentandra L.
Ariani, F.K.N., Kartika, I.R, 2019. Uji Aktivitas Miq.). El-Vivo, 3(2): 1-6
Inhibisi Enzim α-Glukosidase secara In Vitro Puspitasari, A.D., Prayogo, L.S., 2016. Pengaruh
dari Ekstrak Metanol Daun Cryptocarya Waktu Perebusan terhadap Kadar Flavonoid
densiflora Blume dan Fraksi-Fraksinya Nurul, Total Daun Kersen (Muntingia calabura),
J. Ris. Sains dan Kim. Terap., (8)1: 14–20 Inovasi Teknik Kimia, 1(2): 104–108.
Barlow, B., 1997. Malesiana: Loranthaceae & Sahakitpichan, P., Disadee, W., Buntawong, R.,
Viscaceae,” in Kalkman, C; Kirkup, Chimnoi, N., Ruchirawat, S., Kanchanapoom,
D.W;Nooteboom, H.P; Stevens, P.f; De WIlde, T., 2017. A furan-2-carbonyl C-glucoside and
W. J. J. (ed.) New York. Jilid I-S. an alkyl glucoside from the parasitic plant,
Fitrilia, T., 2017. Inhibisi Enzim α-Glukosidase Dendrophthoe pentandra. Phytochemistry
Menggunakan Ekstrak Daun Benalu Cengkeh Letters, 21: 90-93.
(Dendrophthoe pentandra (L.) Mic), Jurnal https://doi.org/10.1016/j.phytol.2017.05.024.
Agroindustri Halal, 3(1). doi: Sinulingga, S., Subandrate, Safyudin, 2020. Uji
10.30997/jah.v3i1.693. Fitokimia dan Potensi Antidiabetes Fraksi
Hanhineva, K., Törrönen, R., Bondia-Pons, I., Etanol Air Benalu Kersen (Dendrophthoe
Pekkinen, J., Kolehmainen, M., Mykkänen, H., pentandra (L) Miq), Jurnal Kedokteran dan
Poutanen, K., 2010. Impact of dietary Kesehatan, 16(1): 76-83.
polyphenols on carbohydrate metabolism, Srivastava, P., Singh, M., Devi, G., Chaturvedi, R,
International Journal of Molecular Sciences, 2014. Herbal Medicine and Biotechnology for
11(4): 1365–1402. doi: the Benefit of Human Health, in: Verma, A.S.,
10.3390/ijms11041365. Singh, A. (Eds), Animal Biotechnology,
Kemenkes RI, 2014. Riset Kesehatan Dasar tahun Cambridge, Academic Press, pp. 563-575.
2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Subandrate, Diba, M.F., Salni, Triwani, Nita, S,
Loranza, B., 2012. Uji Penghambatan Aktivitas 2019. Cytotoxicity, antiproliferative and
Enzim Alfa-glukosidase dan Identifikasi apoptotic effect of n-hexane fraction of lime
Golongan Senyawa Kimia dari Fraksi Teraktif parasite (Dendrophthoe pentandra), Molekul,
Daun Buni (Antidesma bunius L.). Skripsi. Fak 14(1):1–5.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan. Sy, S.D., Nst, M.R., Novianty, R., 2019. Analisis Uji
Universitas Indonesia. Depok. Infusa Buah Petai Cina, Daun Keji Beling Dan
Martin, A. E., Montgomery, P. A., 1996. Acarbose: Daun Tempuyung Sebagai Inhibitor Enzim Α-
an alpha-glucosidase inhibitor. Am J Health Amilase Dan Α-Glukosidase, Jurnal Riset
Syst Pharm., 53(19):2277-90. doi: Kimia, 12(2), 44-50. doi:
10.1093/ajhp/53.19.2277. 10,25077/jrk.v12i2.314.
Mun’im, A., Azizahwati, Andriani, A, 2012. Uji, T., Sunaryo, S., Rachman, E, 2017.
Skrining Fitokimia dan Uji Penghambatan Keanekaragaman jenis benalu parasit pada
Aktivitas Alfa-Glukosidase pada Ekstrak dari tanaman koleksi di Kebun Raya Eka Karya,
Beberapa Tanaman yang Digunakan sebagai Bali, Journal of Biological Researches,
Obat Antidiabetes. Majalah Ilmu 13(1):1-5. doi: 10,23869/bphjbr.13.1.20071.
Kefarmasian, 9(1): 1–6. Yuda, I. P, Aryenti, A., Juniarti, J., 2019. Aktivitas
Ngadiwiyana, Ismiyarto, Basid, A.P.N., Inhibitor α-Glukosidase Ekstrak Daun Toona
Purbowatiningrum, R.S., 2011. Potensi sureni (Bl. ) Merr. sebagai Antihiperglikemik,
sinamaldehid hasil isolasi minyak kayu manis Majalah Kesehatan Pharmamedika, 10(2): 63-
sebagai senyawa antidiabetes, Majalah 69. doi: 10.33476/mkp.v10i2.724.
Farmasi Indonesia, 22 (1): 9 – 14.

Jurnal Teknik Kimia, Vol. 27, No. 3, 2021 Page | 87

Anda mungkin juga menyukai