Anda di halaman 1dari 14

Batu Empedu

Dosen Pengampu: Apt.Lila Wahyuni, M.Farm.

Disususn oleh :
Muhammad fahris 10119008
Nahdea wahyuni 10119009
1.Pendahuluan
2.Epidiologi
3.Etilogi
4.Patofisiologi
5.Tanda dan gejala
6.Tatalaksana terapi
Batu Empedu

● Kolelitiasis (batu empedu) adalah kristal yang dapat ditemukan


di dalam kandung empedu, saluran empedu, atau keduanya.

● Batu empedu berukuran kecil lebih berbahaya dibandingkan


dengan batu berukuran besar, Karena batu yang kecil ini dapat
berpindah tempat ketempat yang lain dapat memicu terjadinya
radang dan infeksi pada kantung empedu maupun saluran
lainnya bila tidak segera dikeluarkan
JENIS-JENIS
BATU EMPEDU

BATU EMPEDU BATU EMPEDU BATU EMPEDU


KOLESTROL PIGMEN CAMPURAN
Epidiomogi batu empedu

● Prevalensi kolelitiasis di negara barat berkisar


antara 10-15% dan di negara asia lebih rendah 3-
15% dibanding negara barat.
● Penelitian yang dilakukan oleh Dani (2012)
didapatkan hasil dari 192 pasien terdiagnosis
kolelitiasis terdiri dari perempuan (67,71%) dan
laki laki (32,29%) dengan usia tertinggi rata-rata 40
tahun (80,46%) dan pasien dengan peningkatan
Indeks Massa Tubuh (IMT) sebanyak 69,27%
ETIOLOGI BATU EMPEDU
Penyebab terjadinya cholelitiasis atau batu empedu disebabkan oleh:
1. perubahan susunan empedu
2. statis empedu
3. infeksi kantung empedu

Faktor resiko :
4. Wanita beresiko lebih besar dari laki-laki
5. Usia lebih dari 40 tahun
6. Obesitas
7. Factor keturunan
8. Aktivitas fisik
Patofisiologi batu empedu
TANDA DAN GEJALA BATU EMPEDU

• Sebagian bersifat asimtomatik


• tekanan kudran kanan atas atau midepigastrik samar yang menjalar ke punggung
atau region bahu kanan
• Mual muntah disertai demam
• Sebagian Penderita merasakan nyeri yang bersifat kolik melainkan persisten.
• Icterus obstrucsi pengaliran getah empedu kedalam duodenum akan menimbulkan
gejala yang khas, yaitu : getah empedu yang tidak lagi dibawa kedalam duodenum
akan diserap oleh darah dan penyerapan empedu ini membuat kulit dan membrane
mukosa berwarna kuning.
• Perubahan warna urine dan feses, eksresi pigmen empedu
oleh ginjal akan membuat urine berwarna sangat gelap.
Feses yang tidak lagi diwarnai oleh pigmen empedu akan
tampak kelabu, dan biasanya pekat.
• Regurgitas gas : flatus dan sendawa
• Defisiensi vitamin obstruksi aliran empedu juga akan
membantu absorbs
• vitamin A, D, E, K yang akan larut kedalam lemak. Karena
itu pasien dapat memperlihatkan jika gejala defisiensi
vitamin tersebut apabila obstrusi atau terjadinya sumbatan
biller berlangsung lama. Penurunan jumlah vitamin K
dapat menjadikan pembekuan darah yang normal.
Pemeriksan batu empedu dapat dengan pemeriksaan laboratorium dan
radiologi
● Pemeriksaan laboratorium
meriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk pasien dengan
diagnose batu empedu diantaranya menghitung sel darah
lengkap,pemeriksaan feses, urin, tes fungsi hati, kadar amilase dan
lipase serum
● Periksaan radiologi
a. Ultrasonograpy (USG)
b. Computed Temography (CT) atau foto polos abdomen
c. Magnetic Resonance Cholangiography ( MRCP)
d. Endoscopy Ultrasound (EUS)
e. Biliary Scintigraphy
Tatalaksana Terapi Batu Empedu

Tatalaksana
terapi

Terapi non- Terapi


bedah bedah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai