Dengan maraknya dakwah ahlussunah wal jama’ah yang semakin besar dan berkembang di bumi
Indonesia, banyak para da’i salafiyyin yang tersebar dimana-mana. Dakwah ini mulai berkembang
pada akhir tahun 1980-an atau awal 1990-an. Seiring dengan perkembangan ini tentunya muncullah
da’i-da’i bergelar doktor lulusan Universitas Madinah dan universitas lainnya. Akan tetapi ada hal
yang perlu diperhatikan dengan tumbuh pesatnya para da’i ini, dengan pertumbuhan yang semakin
pesat inilah akan muncul permasalahan yang semakin kompleks. Maka dari itu Perhimpunan Al
1. Pertama, bagaimana agar di antara para da’i ini tidak terjebak dengan perbedaan
pendapat yang terlalu tajam. Ada yang berpendapat Fatwa A, ada yang berfatwa B, C,
dan seterusnya.
2. Kedua, ada wadah untuk tempat bertemu dan berkumpulnya para da’i salafiyyin atau
ahlussunah wal jama’ah. Di sinilah mereka dapat berdiskusi dalam keilmuan juga
mengasah keilmuan mereka yang didapat di bangku perkuliahan atau pun duduk di
majelis para Syaikh di Masjid Nabawi ketika itu.
3. Ketiga, perlu adanya Fatwa yang utuh dan komprehensif bagi rakyat dan negeri Indonesia
ini, yang ditinjau dari beberapa sisi dan beberapa bidang. Sehingga jika ada Fatwa yang
terbit dari da’i di luar perkumpulan ini, paling tidak fatwa dari perkumpulan ustadz-
ustadz ini menjadi Fatwa yang mendominasi cukup kuat bagi pegangan umat untuk dapat
diamalkan.
Oleh karena itu, dipandang bahwa perlu adanya perkumpulan para da’i salafiyyin yang ahli di bidang
masing-masing dalam satu majelis, dimana majelis ilmiyah ini diharapkan dapat menghasilkan
fatwa-fatwa yang menjadi perhatian bagi perkara-perkara besar di situasi yang berkembang saat ini.
Maka dari itu Al Irsyad sebagai organisasi yang sudah ada sejak tahun 1914, menganggap perlu
1. Pertama, Al Irsyad bermanhaj Ahlussunnah Wal Jamaah atau manhaj Salafus Sholih.
2. Kedua, Al Irsyad-lah yang pertama dalam merintis Pondok Pesantren yang bermanhaj
Ahlussunah Wal Jamaah pada akhir tahun 1980-an. Ini ditandai dengan berdirinya
Pondok Pesantren Islam Al Irsyad Tengaran sebagai tonggak dengan metodologi
pendidikan sesuai dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah, yang bermanhaj Salafus
Sholih.
Seiring dengan banyaknya alumni dari Pesantren Al Irsyad Tengaran yang sudah berhasil lulus
menjadi Doktor maupun Lc dan kemudian tersebar di seluruh Indonesia, dan dengan latar belakang
organisasi resmi berbadan hukum, maka Al Irsyad memberanikan diri untuk membentuk Majelis
Ilmiyah yang menampung da’i ahlussunnah wal jamaah tersebut. Di majelis ini, para ustadz dapat
saling mengasah ilmu dengan memperjuangkan makalahnya. Dimana setiap makalah akan
Dewan Fatwa
Perhimpunan Al Irsyad
Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dewan Fatwa
ummah. Dewan Fatwa berisikan para ustadz-ustadz ahlussunnah wal jama’ah ala fahmi salaful
ummah alumni timur tengah (Universitas Islam Madinah, Universitas Al Imam Riyadh, LIPIA
Jakarta, Universitas Al Azhar), yang mana mereka memiliki kompetensi dan keahlian sesuai dengan
bidangnya masing-masing seperti Akidah, Fikih, Ushul Fikih, Hadits, Ilmu Waris. Dewan Fatwa
Dewan Fatwa dibentuk pada hari Selasa, 18 Juli 2017 melalui rapat yang bertempat di kantor
Perhimpunan Al Irsyad Jalan Kramat Raya no. 23 g-h, Jakarta Pusat. Awal mula pembentukan
Kemudian di tanggal 25 Juli 2017, Dewan Fatwa kembali menambah anggotanya dengan kehadiran
ustadz Khalid Basalamah Lc, MA, dan ustadz Dr. Musyaffa’ Addariny, Lc, MA. Selang beberapa
hari tepatnya tanggal 1 Agustus 2017, Dr. Erwandi Tarmizi Lc, MA bergabung dengan Dewan
Fatwa. Di tahun 2018 tepatnya di bulan Agustus tanggal 31, Ustadz Anas Burhanudin Lc, MA dan
Tahun 2020 Dr. Emha Hasan Ayatullah, Lc., M.A. bergabung dengan Dewan Fatwa untuk
Dewan Fatwa memiliki agenda tiap 4 bulan sekali untuk mengadakan sidang Dewan Fatwa. Kota
Surabaya mendapatkan kehormatan pertama kali untuk mengadakan sidang dewan fatwa yang
pertama, selanjutnya kota Jakarta Pusat mendapatkan giliran menjadi tuan rumah sidang Dewan
Fatwa kedua. Setelah 4 bulan, sidang ketiga dilakukan di kota Pekalongan, dan di tahun 2019 ini
sudah diadakan tiga kali sidang yaitu sidang keempat di kota Bandung, sidang kelima di kota Batu –
Malang, sidang keenam disidangkan di kota Solo – Jawa Tengah, sidang ke tujuh di Bogor. Selama
masa Pandemi Covid-19 mengalami Vacum selama satu tahun, alhamdulillah sidang ke delapan
Pada setiap sidang dibahas permasalahan-permasalahan ummat Islam kekinian yang ditulis masing-
masing ustadz dan diputuskan apakah pembahasan permasalahan tadi akan diterbitkan fatwanya atau
Riwayat Pendidikan:
1. Mulazamah (non formal) dengan sejumlah masyayikh (murid-murid Syaikh Muhammad bin Shalih Al
Utsaimin) di Unaizah, Al Qassim, Arab Saudi, selama hampir 10 bulan (pulang th 2003)
2. S-1 Fakultas Hadits & Dirosah islamiyyah (Universitas Islam Madinah), lulus Th 2007 dg IP 4,88 of
5,0
3. S-2 Jurusan Ulumul Hadits, Fakultas Hadits & Dirosah islamiyyah (Universitas Islam Madinah), lulus
th 2011 dg IP 4,91 of 5,00
4. S-3 Jurusan Ulumul Hadits, Fakultas Hadits & Dirosah Islamiyyah (Universitas Islam Madinah), lulus
th 2015, dg IP 4,99 of 5,00
Riwayat Organisasi:
1. Sekretaris Organisasi Mahasiswa Indonesia selama dua periode (2005 & 2006)
2. Pembimbing FORPEK (Forum Penulis Kreatif) Mahasiswa Univ Madinah, th 2010
3. Pembina dlm Pelatihan Menjadi Penerjemah dan Penyiar Radio, untuk sejumlah mahasiswa Univ.
Islam Madinah, th 2011
4. Pembina FSI (Forum Silaturahmi Ilmiah) Solo, mulai 2015
5. Penasehat Ma’had FIWA, Bogor, mulai 2017
6. Pengawas Yayasan Sahabat Hafizh, Solo, mulai 2017
7. Pembina Yayasan Ibnu Qayyim, Solo, mulai 2017
8. Ketua Dewan Penasehat APSI (Asosiasi Properti Syariah Indonesia), mulai 2017
9. Pembina KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia) Cab. Solo, mulai 2017
10. Penasehat Pesantren Raudhatul Qur’an 1 Klaten, mulai 2018
11. Ketua Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad, mulai 2018
Riwayat Pekerjaan:
1. Pemateri dan Penyiar di Radio Kerajaan Arab Saudi, seksi Bahasa Indonesia selama 2 tahun (2008-
2010) selanjutnya beralih menjadi penerjemah dan penyiar di Radio yg sama (2010-Sekarang)
2. Sebagai penerjemah pada Badan Penyuluhan Haji Kementerian Agama Arab Saudi, tahun 2005 dan
2012. Selanjutnya sebagai da’I di lembaga dakwah non-pemerintah pada musim haji tahun 2006-2007
3. Penerjemah Non Formal di Pengadilan Tinggi Medinah, Arab Saudi (satu kali)
4. Pemateri dalam serial Tokoh Islam Terkemuka & narasumber dlm acara “Agar Syahadat Anda Tidak
Sia-sia” di Salam TV (streaming)
5. Pengasuh kolom Doa & Wirid serta Adab & Akhlak di majalah Pengusaha Muslim, sejak Februari
2012 sampai berhenti terbit