Manajemen Sumber
Daya Manusia
SKOR NILAI
LAPORAN
DISUSUN OLEH
NIM : 7193343001
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan kasih
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas critical book mengenai “Manajemen Sumber
Daya Manusia” ini. Kami juga berterima kasih kepada dosen yang bersangkutan, yang telah
memberikan bimbingan nya dalam penyelesaian tugas critical book ini.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi salah tugas kuliah CBR mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia. Kami berharap makalah ini menjadi lebih baik dengan kritik dan saran
para pembaca. Kritik dan saran yang membangun untuk membuat makalah yang lebih baik
untuk kedepannya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca nya.
1. MSDM dikaji secara makro, sedangkan manajemen personalia dikaji secara mikro.
2. MSDM menganggap bahwa karyawan adalah kekayaan (asset) utama organisasi jadi
harus dipelihara dengan baik. Manajemen personalia menganggap bahwa karyawan
adalah faktor produksi, jadi harus dimanfaatkan secara produktif.
3. MSDM pendekatannya secara modern, sedangkan manajemen personalia
pendekatannya secara klasik.
1. Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh
pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang
dicapai suatu perusahaan tersebut.
2. Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan Karena tanpa keikutsertaan
mereka aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan juga berperan aktif dalam
menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang ingin dicapai. Mereka wajib dan
terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh
kompensasi sesuai dengan perjanjian. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan
dibedakan atas karyawan operasional dan karyawan manajerial.
3. Pemimpin atau Manajer
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya
untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut
dalam mencapai suatu tujuan titik kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin
mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan
perintahnya.
Peranan MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup
masalah-masalah sebagai berikut :
Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job recruitment, dan job evaluation.
Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan
pada khususnya.
BAB 3 PENGADAAN
Pada bab ini membahas tentang pengadaan. Pengadaan atau biasa disebut dengan
procurement adalah fungsi operasional pertama MSDM pengadaan karyawan merupakan
masalah penting sulit dan kompleks karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang
yang kompeten serasi serta efektif tidaklah semudah membeli dan menempatkan mesin.
Pengadaan karyawan inilah merupakan langkah pertama dan yang mencerminkan berhasil atau
tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuannya.
Analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa yang harus
dikerjakan bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan.
Sedangkan uraian pekerjaan atau Uraian jabatan diketahui serta disusun berdasarkan informasi
yang telah dihasilkan oleh analisis pekerjaan. Uraian pekerjaan biasanya digunakan untuk
tenaga kerja operasional, sedangkan uraian jabatan digunakan untuk tenaga kerja dan
manajerial. Berbeda lagi dengan spesifikasi pekerjaan yang disusun berdasarkan uraian
pekerjaan dengan menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dan
yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik.
Hal yang dipaparkan diatas tidak akan terjadi apabila evaluasi pekerjaan tidak juga
dilakukan dalam mempersiapkan tujuan. Evaluasi pekerjaan adalah cara menilai berat atau
ringan rumah mudah atau sukar, besar atau kecil risiko pekerjaan dan memberikan nama serta
harga atau gaji dalam suatu jabatan. Dalam melakukan pekerjaan penyederhanaan pekerjaan
ialah agar pemborosan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus dapat ditiadakan dengan
jalan menerapkan penyederhanaan pekerjaan secara mantap, menekankan usaha membuat
setiap komponen pekerjaan menjadi produktif melalui jalan penerapan akal sehat yang
terutama dibantu oleh partisipasi pengetahuan para pekerja.
BAB 5 KOMPENSASI
Bab ini menjelaskan tentang pentingnya kompensasi. Kompensasi inilah yang akan
dipergunakan karyawan itu beserta keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Besarnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan tomat dan tingkat pemenuhan
kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Adapun pengertian dari
kompensasi yaitu pengeluaran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan mengharapkan agar
kompensasi yang dibayarkan memperoleh imbalan Prestasi Kerja yang lebih besar dari
karyawan.
BAB 6 PENGINTEGRASIAN
Bab ini menyampaikan tentang pembahasan pengintegrasian dalam manajemen sumber
daya manusia. Pengintegrasian ialah fungsi operasional manajemen personalia yang terpenting,
sulit, dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan karena karyawan bersifat
dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan, harga diri, sifat, serta membawa latar belakang,
perilaku, keinginan, dan kebutuhan yang berbeda-beda dalam organisasi perusahaan. Yang
menjadi tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja
keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan serta
terpenuhinya kebutuhan karyawan.
Prinsip pengintegrasian adalah menciptakan kerjasama yang baik dan saling
menguntungkan. Manajer dalam melaksanakan pengintegrasian harus berdasarkan kepada
prinsip dan metode yang makan. Metode adalah suatu cara pendekatan dan pemecahan masalah
yang berdasarkan atas analisis ilmu pengetahuan. Dengan metode ini diharapkan pemecahan
masalah dapat dipertanggungjawabkan. Pendekatan pengintegrasian dalam mempengaruhi
sikap dan perilaku karyawan hendaknya didasarkan atas anggapan bahwa karyawan adalah
kekayaan utama perusahaan yang perlu dipelihara secara manusiawi, bukan diperlukan sebagai
faktor produksi pasif lainnya yang dapat dimanfaatkan sekehendak hati.
BAB 7 PEMELIHARAAN
Pemeliharaan karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari manajer.
Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, semangat kerja, sikap, dan loyalitas
karyawan akan menurun supaya karyawan bersemangat kerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap
loyal dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat
perhatian Manager. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan berkontraksi
berkonsentrasi penuh terhadap pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan
dengan baik. Adapun arti dari pemeliharaan (maintenance) itu sendiri yaitu usaha
mempertahankan atau meningkatkan kondisi fisik mental dan sikap karyawan, agar mereka
tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Dalam melaksanakan pemeliharaan ada beberapa tujuan pemeliharaan yang harus
diterapkan yaitu:
Bab 9 PEMBERHENTIAN
Pada bab ini akan membahas tentang pemberhentian. Pemberhentian itu pengertiannya
adalah fungsi operatif terakhir manajemen sumber daya manusia. Manajer dalam melaksanakan
pemberhentian harus memperhitungkan untung dan ruginya, apalagi kalau diingat Bahwa saat
karyawan diterima adalah dengan cara baik baik, sudah Selayaknya perusahaan melepas
mereka dengan cara yang baik pula. Pemberhentian harus didasarkan atas undang-undang
Nomor 12 Tahun 1964 KUHP, berperikemanusiaan dan menghargai pengabdian yang
diberikan-nya kepada perusahaan, misalnya memberikan uang pensiun dan pesangon.
Pemberhentian lebih spesifik sebagai pemutusan hubungan kerja seorang karyawan
dengan suatu organisasi perusahaan. Dengan pemberhentian, berarti berakhirnya keterikatan
kerja karyawan terhadap perusahaan tersebut. Adapun sebab-sebab terjadinya pemberontakan
karyawan itu pada dasarnya tidak ada yang abadi di dunia ini jika ada pengadaan akan ada pula
Pemberhentian.
Biasanya proses pemecatan karyawan harus menurut prosedur seperti musyarawah
karyawan dengan pimpinan perusahaan, musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan
perusahaan, masyarakat musyawarah pimpinan serikat buruh pemimpin perusahaan,
musyawarah pimpinan serikat buruh pimpinan perusahaan, dan P4P dan yang terakhir
pemutusan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri. Prosedur ini tidak perlu dilakukan
semuanya jika pada tahap tertentu telah dapat diselesaikan dengan baik. Tetapi jika tidak
terselesaikan, penyelesaiannya hanya dengan Keputusan Pengadilan Negeri.
a. Seluruh sumber daya manusia yang turut serta dalam proses kegiatan harus mengerti dan
menghayati arti TQC, mampu mentalitas baik, bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
penyelesaian pekerjaannya.
b. TQC/PMT sebagai totalitas pengendalian terhadap mutu produk secara bertahap dan
merupakan rangkaian suatu proses diharuskan agar setiap kelompok kerja bekerja benar
dalam rangkaian terpadu dari gugus kendali mutu tersebut.
c. Seluruh mata rantai dalam sub sistem harus mampu bekerja efisien dan efektif dengan
didukung sikap mental positif dari setiap individu anggotanya.
d. Sarana prasarana, dan lingkungan kerja harus mendukung melaksanakan pengendalian
mutu terpadu atau PMT.
Jadi penerapan suatu sistem manajemen selalu mengakibatkan terganggunya
keseimbangan. Timbul dua pihak yang pro dan kontra, menerima dan menolak TQC.
Penolakan TQC karena ada perubahan dalam manajemen, yaitu menyangkut nilai-nilai yang
sudah mapan.
a. QCC pada dasarnya adalah suatu konsep sederhana dan harus tetap demikian.
Sesungguhnya, kesederhanaanmu hanyalah yang merupakan daya tarik utama.
b. Dalam memperkenalkan teknik QCC perlu diperhatikan tahap-tahap penyampaiannya,
yakni mulai dengan teknik yang paling dasar saja.
c. Laporan circir dibuat satu halaman sehingga segala cerita tentang kegiatan circir
tersebut dapat sekaligus terlihat.
3.2 Saran
Adapun saran yang bisa disampaikan oleh penulis mengenai buku ini ialah buku ini cukup
cocok untuk kalangan mahasiswa/i seperti kami karena dapat menjadi referensi kami dalam
mengerjakan critical book review. Namun penulis ingin menyarankan kembali bahwa jangan
hanya menggunakan buku Manajemen Sumber Daya Manusia karya Drs. H. Malayu S.P.
Hasibuan ini saja sebagai bahan bacaan, tetapi juga tetap menggunakan buku lain demi
penyempurnaan informasi yang ingin diperoleh pembaca.
Hasibuan, Malayu.2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT.Bumi Aksara :
Jakarta