DISUSUN OLEH:
NIM : 7193344002
FAKULTAS EKONOMI
TP.2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas tentang Critical Book
Review,dengan tepat waktu meskipun masih banyak terdapat kekurangan. Dan juga penulis
berterima kasih pada Bapak NELLY ARMAYANTI,SP.MSP selaku dosen mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia di Unimed yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan tugas di masa yang akan datang.
Putri Herdiani
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Manfaat CBR
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan tentang materi Manajemen
Sumber Daya Manusia.
2. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
3. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan isi buku.
5
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
BAB 1 PENDAHULUAN
2. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai.
4. Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik serta sekelompok orang
dan pekerjaan yang akan dikerjakan.
MSDM adalah bagian dari manajemen. Oleh karena itu, teori-teori manajemen
umum menjadi dasar pembahasannya. MSDM lebih memfokuskan pembahasannya
mengenai pengaturan Peranan manusia dalam mewujudkan tujuan yang optimal.
Jelasnya MSDM mengatur tenaga kerja manusia sedemikian rupa sehingga
terwujud tujuan perusahaan, kepuasan karyawan, dan masyarakat.
1. Pengusaha
2. Karyawan
• Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai
dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job recruitment, dan job
evaluation.
Dalam mempelajari MSDM inilah ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan sama
yaitu pendekatan mekanis, pendekatan paternalis, dan pendekatan sistem sosial.
Ketiga macam metode pendekatan ini sama-sama mempunyai kebaikan dan
kelemahan dalam pendekatan nya, seorang manajer harus dapat menerapkan secara
efektif dan selektif Metode pendekatan mana yang paling tepat dalam mengatasi
masalah yang dihadapinya.
Agar dapat mencapai tujuan yang semakin baik Adapun fungsi manajemen sumber
daya manusia meliputi perencanaan pengorganisasian pengarahan, pengendalian,
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan,
kedisiplinan dan pemberhentian.
BAB 3 PENGADAAN
Pada bab ini membahas tentang pengadaan. Pengadaan atau biasa disebut
dengan procurement adalah fungsi operasional pertama MSDM pengadaan
karyawan merupakan masalah penting sulit dan kompleks karena untuk
mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten serasi serta efektif
tidaklah semudah membeli dan menempatkan mesin. Pengadaan karyawan inilah
merupakan langkah pertama dan yang mencerminkan berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan mencapai tujuannya.
Analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa yang harus
dikerjakan bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus
dikerjakan. Sedangkan uraian pekerjaan atau Uraian jabatan diketahui serta disusun
8
berdasarkan informasi yang telah dihasilkan oleh analisis pekerjaan. Uraian
pekerjaan biasanya digunakan untuk tenaga kerja operasional, sedangkan uraian
jabatan digunakan untuk tenaga kerja dan manajerial. Berbeda lagi dengan
spesifikasi pekerjaan yang disusun berdasarkan uraian pekerjaan dengan menjawab
pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dan yang lainnya
dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik.
Hal yang dipaparkan diatas tidak akan terjadi apabila evaluasi pekerjaan tidak juga
dilakukan dalam mempersiapkan tujuan. Evaluasi pekerjaan adalah cara menilai
berat atau ringan rumah mudah atau sukar, besar atau kecil risiko pekerjaan dan
memberikan nama serta harga atau gaji dalam suatu jabatan. Dalam melakukan
pekerjaan penyederhanaan pekerjaan ialah agar pemborosan dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan harus dapat ditiadakan dengan jalan menerapkan
penyederhanaan pekerjaan secara mantap, menekankan usaha membuat setiap
komponen pekerjaan menjadi produktif melalui jalan penerapan akal sehat yang
terutama dibantu oleh partisipasi pengetahuan para pekerja.
9
Tujuan pengembangan hakekatnya menyangkut hal-hal seperti produktivitas kerja,
efisiensi, kerusakan, kecelakaan, pelayanan, moral, karir, konseptual, dan
kepemimpinan. Dalam dengan karyawan ada juga prinsip pengembangan yang
harus ditingkatkan kualitas dan kemampuan bekerja karyawan tersebut dimana
program pengembangan ini adalah suatu jenis rencana yang konkret karena
didalamnya sudah tercantum sasaran, kebijaksanaan, prosedur, anggaran, dan
waktu pelaksanaannya. Itu berarti suatu program tersebut sudah pasti dilakukan
supaya pengembangan ini mencapai hasil yang baik dengan biaya relatif kecil
hendaknya terlebih dahulu ditetapkan program pengembangan dalam program
pengembangan harus dituangkan sasaran, kebijaksanaan, dan kurikulum.
Pada bab ini dalam mencapai sasaran pengembangan karyawan harus adanya
metode- metode pengembangan dari sasaran pengembangan tersebut yaitu :
Metode pengembangan terdiri atas metode latihan atau training dan metode
pendidikan atau education. Metode latihan atau training ini harus berdasarkan
kepada kebutuhan pekerjaan tergantung berbagai faktor misalnya waktu, biaya,
jumlah peserta, dan tingkat pendidikan dasar peserta. Sedangkan metode
pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan
manajer memimpin para bawahannya secara efektif.
a. Peserta
Peserta pengembangan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen,
seperti pendidikan dasarnya, pengalaman kerjanya, dan usianya.
Pelatih atau instruktur yang ahli dan cakap menstransfer pengetahuannya kepada
para peserta latihan dan pendidikan sulit didapat. Akibatnya, sasaran yang
diinginkan tidak tercapai.
c. Fasilitas Pengembangan
Fasilitas sarana dan prasarana pengembangan yang dibutuhkan untuk latihan dan
pendidikan sangat kurang atau tidak baik. Misalnya, buku-buku, alat alat dan
mesin-mesin, yang akan digunakan untuk praktek kurang atau tidak ada.
d. Kurikulum
Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi atau menyimpang serta
tidak sistematis untuk mendukung sasaran yang diinginkan oleh pekerjaan atau
jabatan peserta bersangkutan. Untuk menetapkan kurikulum dan waktu
mengajarkannya yang tepat sangat sulit.
Dalam bab ini juga metode penilaian prestasi karyawan juga sangat diperlukan
11
untuk mengetahui pengertian, ruang lingkup, tujuan, dan unsur-unsur yang akan
dinilai serta harus mengetahui skala nilai dan metode penilaian yang akan
dipergunakan dalam penilaian prestasi karyawan di perusahaan atau organisasi.
Metode penilaian prestasi karyawan pada dasarnya dikelompokkan atas metode
tradisional dan metode modern.
Metode tradisional ini merupakan metode tertua dan paling sederhana untuk
menilai prestasi karyawan dan diterapkan secara tidak sistematis maupun dengan
sistematis yang termasuk ke dalam metode tradisional adalah rating scale,
employee comparation, checklist, from essay, dan critical incident. Sedangkan
metode modern ini merupakan perkembangan dari metode tradisional dalam
menilai prestasi karyawan. Yang termasuk ke dalam metode modern ini adalah
assessment center, management by objective (MBO= MBS) , dan human asset
accounting.
Oleh karena itu dalam melakukan suatu penilaian prestasi karyawan kita juga harus
berhati-hati dalam kendala-kendala yang akan terjadi pada penilaian prestasi
karyawan. Penilaian juga cenderung memberikan nilai baik jika ia mengetahui
Salah satu sifat yang baik dari kawat karyawan. Sebaliknya nya nilai cenderung
akan memberikan nilai kurang jika penilai mengetahui suatu sifat yang kurang baik
dari karyawan yang dinilai.
BAB 5 KOMPENSASI
Jadi nilai prestasi kerja karyawan harus lebih besar dari kompensasi yang dibayar
oleh suatu perusahaan supaya perusahaan mendapatkan laba dan kontinuitas
perusahaan terjamin.
Program kompensasi atau balas jasa harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta
dengan memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku. Prinsip adil dan
layak harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya supaya balas jasa yang
akan diberikan merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan. Metode
kompensasi dikenal metode tunggal dan metode jamak. Metode tunggal yaitu suatu
metode yang dalam penetapan gaji pokok hanya didasarkan atas ijazah terakhir dari
pendidikan formal yang dimiliki karyawan. Sedangkan metode jamak yaitu suatu
metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti
ijazah, sifat pekerjaan pendidikan informal, bahkan hubungan keluarga ikut
menentukan besarnya gaji pokok seseorang.
Sistem dan kebijaksanaan kompensasi yang umum diterapkan adalah sistem waktu
sistem hasil dan sistem borongan. Adapun kebijaksanaan yang digunakan
kompensasi baik besarnya susunannya maupun waktu pembayarannya dapat
mendorong gairah kerja dan keinginan karyawan untuk mencapai Prestasi Kerja
yang optimal sehingga membantu terwujudnya sasaran perusahaan.
Dalam bab ini juga membahas tentang faktor yang mempengaruhi besarnya
kompensasi dan teori upah intensif dimana faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya kompensasi antara lain sebagai berikut :
13
• Kondisi perekonomian nasional dan jenis dan sifat pekerjaan.
Dalam pembayaran kompensasi juga harus dibayar tepat pada waktunya, jangan
sampai terjadi penundaan supaya kepercayaan karyawan terhadap bonafiditas
perusahaan semakin besar, ketenangan, dan konsentrasi kerja akan lebih baik. Jika
pembayaran kompensasi tidak tepat pada waktunya akan mengakibatkan disiplin,
moral, gairah kerja karyawan menurun, bahkan turnover karyawan semakin besar.
Pengusaha harus memahami bahwa balas jasa akan dipergunakan karyawan beserta
keluarganya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, di mana kebutuhan itu
tidak dapat ditunda misalnya makan. Oleh sebab itu dalam waktu pembayaran
kompensasi yang tepat akan memberikan dampak positif bagi karyawan dan
perusahaan bersangkutan jadi, kebijaksanaan kompensasi harus diprogram dengan
baik dan informasikan secara jelas kepada Karyawan supaya bermanfaat kepada
semua pihak.
BAB 6 PENGINTEGRASIAN
2. Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan agar
mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau
bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Selain itu membahas
motivasi terkait dengan beberapa model-model motivasi yang digunakan yaitu:
a. Model Tradisional
Model ini mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah kerjanya
meningkat, perlu diterapkan sistem intensif yaitu memberikan insentif kepada
karyawan yang berprestasi baik.
Model ini mengatakan bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, bukan
hanya uang atau barang dan keinginan akan kekuasaan, tetapi juga akan pencapaian
15
dan pekerjaan yang berarti.
3. Kepemimpinan
Jadi dapat disimpulkan untuk menciptakan dan membina integrasi yang baik dalam
perusahaan dapat diusahakan dengan human relation motivasi kepemimpinan, dan
kesepakatan kerja bersama serta Collective Bargaining melalui peranan komunikasi
dua arah. Apabila tercipta dan terbina integrasi yang baik dalam perusahaan,
semangat kerja, loyalitas, dan sertifikasi karyawan akan meningkat sehingga tujuan
optimal dan kepuasan semua pihak tercapai.
BAB 7 PEMELIHARAAN
16
karyawan bersemangat bekerja dan berkontraksi berkonsentrasi penuh terhadap
pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik. Adapun
arti dari pemeliharaan (maintenance) itu sendiri yaitu usaha mempertahankan atau
meningkatkan kondisi fisik mental dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal
dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Pemeliharaan yang dilakukan harus efisien dan memberikan manfaat yang optimal
bagi perusahaan dan karyawan. Pemeliharaan ini hendaknya meningkatkan prestasi
kerja, keamanan kesehatan dan loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan. Asas ini
harus di program dengan baik supaya tidak menjadi sia-sia.
17
semangat kerjanya meningkat. Dengan asas ini diharapkan tujuan pemberian
pemeliharaan akan mudah tercapai.
BAB 8 KEDISPLINAN
Indikator-Indikator Kedisiplinan
2. Teladan pimpinan
3. Balas Jasa
4. Keadilan
5. Waskat
6. Sanksi Hukuman
7. Ketegasan dan
8. Hubungan Kemanusiaan
Bab 9 PEMBERHENTIAN
Pada bab ini membahas tentang perkembangan dan mentalitas dasar TQC. Dasar
TQC adalah mentalitas, kecakapan, dan manajemen partisipatif dengan sikap
mental yang mengutamakan kualitas kerja. Pengendalian mutu terpadu (PMT)
adalah suatu sistem manajemen yang melibatkan semua tingkatan karyawan
melalui pelaksanaan konsep quality control dan metode statistik untuk memuaskan
langganan dan karyawan.
Quality control circle (QCC = GKM) adalah kelompok kecil karyawan dari lingkup
kerja sama yang dengan sukarela melakukan kegiatan pengendalian dengan
menggunakan teknik quality control. Quality control projek (QCP) adalah
kelompok kecil karyawan dan lingkup kerja yang sama atau lebih luas yang
melakukan kegiatan perbaikan dalam satu kali proyek sampai selesai dengan
menggunakan teknik quality control. Dukungan manajer adalah dukungan dari
manajer puncak dalam menetapkan kebijaksanaan dan memberikan arahan serta
dukungan dari manajer media untuk berperan serta dalam TQC. Kekuatan TQC
terletak pada bagian terlemah dari lantai lingkaran gugus kendali mutu TQC.
Perkembangan TQC
1920 - 1940 : pengendalian mutu mulai dilakukan di Amerika serikat terbatas pada
produk pabrik, kemudian mulai tahun 1940 dilakukan dengan metode statistik.
1940 - 1950 : penerapan pengendalian mutu dengan statistik dan mulai diadakan
penelitian secara berkelompok untuk mengendalikan mutu dimaksud.
1955 - 1960 : manajemen yang menekankan pada hasil yang dikembangkan untuk
menggarisbawahi perencanaan strategis dan pengembangan manajemen.
1965 - 1978 : QCC gaya jepang lebih dikenal dengan nama TQC yang menekankan
PDCA pada seluruh tingkat organisasi oleh semua orang.
20
Tujuan Pelaksanaan TQC
a. Bagi karyawan
b. Bagi perusahaan
c. Bagi konsumen
21
4. Konsumen akan menerima barang sesuai dengan pesanannya.
a. Seluruh sumber daya manusia yang turut serta dalam proses kegiatan harus
mengerti dan menghayati arti TQC mampu ber mentalitas baik dan bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap penyelesaian pekerjaannya.
Pada bab ini membahas mengenai gugus kendali mutu atau quality control circle
(QCC). kita harus terlebih dahulu memahami pengertian dan hubungan GKM/QCC
dengan TQC. Gugus Kendali Mutu mempunyai arti khusus dalam TQC, karena
GKM adalah bagian dari TQC, QCC adalah kelompok kecil pekerja, biasanya terdiri
dari 4 sampai 10 orang saja. Tahap terbentuknya kelompok QCC adalah:
22
1.Gugus Kendali Mutu, adalah kelompok kecil dari lingkup kerja yang dengan
sukarela melakukan kegiatan pengendalian dan perbaikan secara
berkesinambungan dengan menggunakan teknik-teknik quality control.
b. Menghormati umat manusia dalam membangun suatu tempat kerja cerah dan
bahagia yang cukup berarti untuk bekerja di dalamnya.
3. Filosofi QCC
a. Harus bekerja dan menghabiskan banyak waktu dari masa hidupnya di tempat
pekerjaannya
c. Orang dan daya pikir mereka merupakan sumber daya dan asset utama yang
paling bernilai dimiliki perusahaan.
a. Pengembangan diri.
b. Pengembangan bersama.
c. Perbaikan mutu,
Tujuan yang paling utama dari gugus kendali mutu adalah membahas setiap
masalah yang terjadi di dalam perusahaan dan memberikan solusi pada setiap
masalah tersebut pada pihak manajemen. Berbagai masalah yang dibahas tersebut
adalah berbagai masalah yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, seperti
produk, biaya, persediaan, waktu, kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja.
Dengan adanya kegiatan gugus kendali mutu, maka perusahan pun akan bisa
memberikan motivasi pada karyawan, meningkatkan kemampuan mereka dalam
memecahkan masalah, meningkatkan keterlibatan karyawan, dan juga menanamkan
kesadaran tentang pentingnya mencegah masalah.
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik
yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk
memenuhi kepuasannya. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir (modal
24
dasar) sedangkan kecakapan peroleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan
tolok ukurnya Intelegence Quotient (IQ). Jika IQ-nya di bawah 79 (tujuh puluh
sembilan), kecerdasan kurang. Apabila IQ-nya antara 80-119, kecerdasannya
sedang, tetapi apabil IQ-nya di atas 120, kecerdasannya tinggi atau jenius.
Kecerdasan dan kecakapan individu diimplemen tasikan untuk menciptakan ide-
ide, inovasi, kreativitas, dan sistem kerja yang ter baik.
Jika fisis pikir lebih dominan dari fisis rasa, seseorang akan menilai lingkungan
(bawahannya) berdasarkan atas Right or Wrong, jadi penilaiannya objektif. D.
Yung membedakan manusia menjadi dua golongan menurut arah perhatiannya,
yaitu:
3. Tipe ambiverse adalah orang-orang yang berada di antara extrovert dan introvert.
Apakah Peranan dari PSDM itu? Perencanaan merupakan masalah memilih, yaitu
memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa
alternatif yang ada, tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada.
1.Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua
25
jabatan dalam perusahaan.
2.Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini maupun masa depan, se
hingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya.
Metode PSDM, dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode
nonilmiah diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas
pengalaman,imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaannya saja. Rencana
SDM semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga
kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya, timbul mismanajemen
dan pemborosan yang merugikan perusahaan.
2. Jenis organisasi, apakah organisasi lini, lini dan staf, fungsional, atau komite
26
3. Dasar pendepartemenan dan struktur organisasi.
27
2. Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM.
Pada bab 1 ini membahas mengenai manajemen Sumber Daya manusia adalah
ilmu manajemen yang diterapkan dalam masalah pengelolaan sumber daya
manusia untuk pencapaian tujuan organisasi. Menurut Cusway, Dalam Priyono
dan arnis 2008:10 tujuan MSDM mencakup hal-hal berikut:
Memberikan saran kepada manajemen tentng kebijkan MSDM
28
Mampu menyusun perencanaan SDM
Tantangan internal
Tantangan eksternal
- Pengumpulan data
- Klasifikasi data
29
- untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi sehingga
diharapkan produktivitas keja meningkat
- untuk menghindari kekurangan dan kelebihn karyawan
- harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang
- mastery stage
- passage stage
32
ekonomis, bisnis dn alasan pribadi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
PHK:
33
BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan Buku:
• Pembahasan dibuku ini memuat semua realita yang sedang terjadi dalam
sumber daya manusia, mununjukkan kemuktahiran isi buku dengan kondisi
SDM saat ini.
• Buku ini lebih banyak memuat tentang pendapat para ahlinya tentang
teori dan konsep manajemen sumber daya manusia dan bagaimana
pengaplikasiannya hingga saat ini.
Kelemahan Buku :
• Dilihat dari ketebalan dalam penyampaian isi materi, buku ini cukup
sedikit pembahasan dalam menyampaikan teori yang disajikan.
• Cover buku terlalu kalem atau kurang menarik sehingga kurang bisa
menstimulus para pemilik buku untuk membacanya. Alangkah lebih baiknya
jika cover dibuat gambar yang menarik sehingga menjadikan para pemilik
bahkan orang yang baru melihatnya tertarik untuk membaca.
• Setiap awal bab seharusnya disajikan garis besar bab dan dibagian akhir
bab diberikan inti penjelasan materi garis besar bab tersebut.
34
3.2 Kelebihan dan kelemahan Buku Pembanding
Kelebihan :
• Menurut saya buku ini sangat tepat digunakan bagi pemula yang ingin
memahami dasar-dasar tentang ilmu MSDM karena dalam buku ini sangat
jelas dipaparkan dari konsep MSDM hingga pada akhir bab yaitu mengenai
PHK Sehingga dengan mempelajari MSDM melalui buku ini
memungkinkan kita untuk praktek langsung ke lapangan.
• Pada buku ini juga disertakan dengan soal uji mandiri sehingga dapat
melatih si pembaca dalam melihat kemampuannya menguasai ilmu koperasi
• Lebih banyak sumber buku yang digunakan dalam penyusunan buku ini
disbanding dengan buku utma sehingga lebih memperkut statement yang
dibubuhkan pada setiap pembahasan materi yang didasarkan pada sumber
buku
• Dalam buku ini tidak hanya memuat mengenai pendapat para ahli
melainkan dengan sumber UU yang lebih jelas lagi
• Banyak sumber buku yang digunakan seperti buku karangan wursanto,
suparno widodo, dan masih banyak lagi
• Buku disertai dengan contoh kasus yang mampu memperdalam pemahaman
pembaca
• Disetiap akhir pembahasan selalu disertai dengan rangkuman
Kekurangan :
• Tidak ada disertakan peta konsep yang harusnya lebih memudah kan
pembaca memahami alur pembahasan
• Tidak disertai penjelasan sejarah MSDM seperti buku utama
35
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa critikal
book merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui kelemahan dan
kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi materi dan
tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang di kritik dapat direvisi agar menjadi
buku yang lebih baik. SDM merupakan sumber daya yang dapat dijadikan sebagai strategi
yang handal dan unik dalam memenangkan persaingan. Dengan adanya manajemen sumber
daya manusia hal itu akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan serta
masyarakat. Peranan MSDM sangat diakui dalam menentukan suatu tujuan. Adanya fungsi
MSDM yaitu sebagai perencanaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja, penilaian
prestasi kerja, pemberian kompensasi, pemeliharaan tenaga kerja, dan pemberhentian. Dapat
diambil kesimpulan bahwa kedua buku yang dibandingkan jelas terdapat perbedaan yang
mencolok dimana pada buku utama ini lebih memberikan banyak tambahan seperti
rangkuman, contoh kasus dan soal latihan pada setiap akhir pembahasan materi.
4.2 Saran
Adapun saran yang bisa disampaikan oleh penulis mengenai buku ini ialah buku ini
cukup cocok untuk kalangan mahasiswa/i seperti kami karena dapat menjadi referensi kami
dalam mengerjakan critical book review. Namun penulis ingin menyarankan kembali bahwa
jangan hanya menggunakan buku Manajemen Sumber Daya Manusia karya Drs. H. Malayu
S.P. Hasibuan ini saja sebagai bahan bacaan, tetapi juga tetap menggunakan buku lain demi
penyempurnaan informasi yang ingin diperoleh pembaca.
Saran saya untuk kedua buku ini sebaiknya setiap penulis lebih merevisi kembali isi
buku, sehingga buku selanjutnya akan lebih baik lagi. Dan sebaiknya lebih memperhatikan
dalam penulisan sehingga tidak terjadi pengulangan kalimat dan sesuai dengan EYD.
Menyadari bahwa critical book yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya
sumber yang saya miliki, maka saya akan selalu meneriman kritik dan saran yang
membangun untuk menjadikan critical book ini menjadi lebih baik.
36
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu.2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. PT.Bumi Aksara :
Jakarta
Agustini, Fauzi.dkk. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Pussis-Unimed :
Medan
37