Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

PERENCANAAN USAHA KERAJINAN LOKAL

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Pelajaran : Prakarya
Guru Pengajar : Bethsaba Kafomay, SE

DISUSUN OLEH :

NAJWAA ALIIYAH SALSABILA


XI MIPA 1 (2 TAHUN)

SMA NEGERI 4 JAYAPURA


2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah
perencanaan usaha kerajinan lokal ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak saya ucapkan
terima kasih. Dan saya juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
menjadi bahan makalah.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah


perencanaan usaha kerajinan lokal ini, baik dari susunan bahasanya ataupun
yang lainnya. Maka dari itu dengan lapang dada dan tangan terbuka bagi
pembaca yang ingin memberikan kritik dan saran untuk penyempurnaan
makalah ini dipersilahkan. Karena kesempurnaan hanya dimiliki oleh Allah
SWT semata.
Saya memohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kekurangan pasti di miliki oleh setiap
manusia. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi
pembaca.

Jayapura, 07 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan usaha..................................................2
B. Ide dan peluang usaha...............................................................2
C. Sumber daya yang di butuhkan..................................................4
D. Administrasi dan pemasaran......................................................5
E. Pengusaha yang sukses.............................................................6
F. Pengusaha yang tidak sukses....................................................9
G. Faktor penyebab kegagalan dan kesuksesan..........................10
H. Solusi kegagalan dan kesuksesan...........................................14

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................15
B. Saran.........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perencanaan usaha adalah tindakan atau langkah-langkah yang akan
dilakukan ketika akan memulai sebuah bisnis atau usaha dan juga sebagai
proses penentuan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau
bisnis tertentu.
Menyusun dan merancang sebuah perencanaan usaha yang baik dan
efektif akan membawa banyak manfaat yang besar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perencanaan usaha?
2. Apa saja ide dan peluang usaha?
3. Apa saja sumber daya yang dibutuhkan?
4. Bagaimana administrasi dan pemasaran tersebut?
5. Siapa saja orang yang telah sukses dengan kerajinan lokal?
6. Siapa saja orang yang belum sukses dengan kerajinan lokal?
7. Apa saja faktor penyebab kegagalan dan kesuksesan seseorang?
8. Bagaimana solusi untuk orang yang mengalami kegagalan dan orang
yang mengalami kesuksesan dalam melakukan usaha?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsi pengertian perencanaan usaha
2. Mendeskripsi ide dan peluang usaha
3. Mendeskripsi sumber daya yang dibutuhkan
4. Mendeskripsi administrasi dan pemasaran
5. Mendeskripsi orang yang telah sukses dengan kerajinan lokal
6. Mendeskripsi orang yang belum sukses dengan kerajinan lokal
7. Mendeskripsi faktor penyebab kegagalan dan kesuksesan seseorang
8. Mendeskripsi solusi untuk orang yang mengalami kegagalan dan orang
yang mengalami kesuksesan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian perencanaan usaha


Perencanaan usaha adalah tindakan atau langkah-langkah yang akan
dilakukan ketika akan memulai sebuah bisnis atau usaha dan juga sebagai
proses penentuan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau
bisnis tertentu.

B. Ide dan Peluang usaha

Ciri-ciri peluang usaha yang baik yaitu:

 Peluang usaha tidak meniru orang lain tetapi asli hasil riset dan pemikiran diri
sendiri.
 Peluang harus dapat mengantisipasi perubahan persaingan di pasar.
 Adanya keyakinan dapat mewujudkannya.
 Peluang itu harus sesuai dengan kehendak.
 Kelayakan usaha tersebut telah teruji.
 Adanya rasa senang apabila menjalankannya.

Faktor yang mempengaruhi munculnya inspirasi peluang usaha, yakni:

Faktor Internal Faktor Eksternal


 Wawasan atau pengetahuan yang ada  Masalah yang muncul dan dihadapi
pada diri sendiri dan belum terselesaikan
 Pengalaman pada dunia bisnis atau  Kesulitan dalam mencari solusi
usaha masalah
 Pengalaman dan kemampuan ketika  Pemikiran yang baik untuk membuat
menyelesaikan suatu masalah sesuatu yang baru dari suatu kondisi
 Kemampuan atau pemahaman  Keperluan yang belum tercapai atau
terhadap sesuatu atau situasi kondisi terpenuhi untuk diri sendiri ataupun
orang lain.

2
Menggali Ide dan memanfaatkan peluang usaha dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:

a. Manfaatkan Internet dan media elektronik lainnya


b. Baca buku sebagai referensi bisnis
c. Mengikuti kegiatan seminar usaha
d. Aktif bergabung di komunitas bisnis
e. Datang ke pameran kewirausahaan
f. Diskusi dengan para pelaku usaha
g. Kunjungi pusat-pusat bisnis
h. Mengamati lingkungan sekitar (survey langsung)

Langkah-Langkah menemukan Ide dan Peluang Usaha:

1. Mengetahui kemampuan pribadi


2. Pilih sesuatu yang sedang tren
3. Beri nilai keunikan pada produk
4. Lakukan riset pasar

Riset ini dimaksudkan untuk membantu dalam langkah-langkah


perencanaan usaha yang akan dilakukan dalam merencanakan usaha
kerajinan yang berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan lingkungan
sekitar/pasar lokal.

5. Menciptakan jenis barang atau jasa baru

Contoh realisasi ide menjadi peluang usaha, yaitu

Gojek

Jakarta yang terkenal akan macetnya yang sangat melelahkan ternyata dapat
menjadi peluang bisnis. Ojek dapat menjadi jasa transportasi alternatif.
Namun dulu ojek menjadi jenis transportasi yang dipandang sebelah mata.
Mereka kerap memasang tarif mahal, dianggap kurang aman, dan hanya
tersedia di pangkalan.

Gojek melihat peluang tersebut. Ojek online kini menjadi sangat diminati. Tak
hanya itu, Gojek melihat peluang lain dengan membuka layanan jasa antar
makanan GoFood, jasa membersihkan rumah GoClean, dan masih banyak
lagi. Nadiem Makarim, pendiri Gojek, menilai salah satu permasalahan ojek
konvensional adalah inefisiensi pasar. Banyak tukang ojek yang nongkrong di
pangkalan yang tidak terjangkau masyarakat.

3
C. Sumber daya yang di butuhkan

a) Man (Manusia)

Wirausaha kerajinan berdasarkan produk kerajinan kebutuhan dan keinginan


yang berhasil adalah apabila berhasil mengelola sumber daya manusia yang
terlibat dalam setiap proses yang terjadi dalam usaha. Pengelolaan sumber daya
manusia juga termasuk pengelolaan ide-ide inovatif dalam kerajinan berdasarkan
kebutuhan atau keinginan yang dapat bermanfaat baik untuk perkembangan
produk dan maupun usaha secara umum.

b) Money (Uang)

Dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang
melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha kerajinan
berdasarkan kebutuhan dan keinginan tersebut.

c) Material (Bahan baku)

Bahan baku untuk membuat kerajinan kebutuhan dan keinginan adalah bahan-
bahan yang berkualitas tinggi yang akan di proses untuk menjadi satu produk
yang akan di tawarkan.

d) Machine (Mesin)

Faktor yang menentukan efektifitas dan maksimalitas suatau usaha dalam hal
produksi.

e) Method (Metode/Cara)

Yang dimaksud adalah cara menjalankan produksi, cara pemasaran, cara


pengorganisasian, dan lain-lain.

f) Market (Pasar)

Menentukan pasar sasaran dari produk kerajinan yang dihasilkan mengingat


k=produk sebagian masyarakat belum mengenal dan jarang menggunakan.
Wirausaha dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan keinginan pasar,
dengan demikian peluang produk diserap pasar akan lebih besar. Riset tentang
pasar bertujuan pula untuk mengenali pesaing yang ada di pasar tersebut. Posisi
suatu usaha terhadap pesaingnya harus diketahui oleh wirausahawan agar dapat
memenangkan persaingan. Persaingan yang terjadi dapat mempengaruhi
rancangan produk yang akan dibuat serta keputusan penetapan harga jual
produk.

4
D. Administrasi dan pemasaran

Administrasi

Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang wirausaha


mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi
setiap harinya. Catatan tersebut dibuat secara kronologis dan kemudian
didokumentasikan.

a. Menyelenggarakan pembukuan.
b. Membuat daftar gaji karyawan.
c. Mencatat penyenggaraan produksi.
d. Melakukan surat-menyurat ke dalam dan ke luar perusahaan.
e. Mencatat pesanan-pesanan.
f. Melakukan pengarsipan dokumen.
g. Menyusun rencana anggaran perusahaan.

Pemasaran

Pengertian strategi pemasaran secara umum adalah sebuah upaya


memasarkan produk atau jasa menggunakan berbagai macam metode
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil penjualan

Tiap-tiap usaha memiliki strategi pemasaran yang berbeda, hal ini


dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing, dan


masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik, dan
sosial/budaya.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran (dari sudut
pandang penjual):

1. Tempat yang strategis (place),


2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar(promotion).

Dari sudut pandang konsumen:

1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),


2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).

5
Pemasaran produk kerajinan harus lebih ekstra dikarenakan tidak semua
konsumen membutuhkan ataupun menginginkan produk kerajinan oleh
karena itu pemasaran produk dapat ditinjau berikut ini :

1. Daya serap pasar dan prospeknya


2. Kondisi pemasaran dan prospeknya

E. Pengusaha yang sukses

1) Jimmy Affar, warga asli Papua yang berhasil mengembangkan bisnis


berbasis budaya yang tergolong baru dan inovatif, yakni 'Batik Papua'.

Bermula dari kecintaan lokal atas kearifan lokal berupa motif-motif khas suku
pedalaman Papua yang banyak digoreskan di atas batu, kayu, dan kulit.

Ia pun memutar otak, agar motif-motif tersebut bisa memberikan nilai


ekonomis bagi masyarakat Papua. Lalu lahirlah ide, menuangkan kearifan
lokal itu ke dalam selembar kain. Pada 2007, pria berperawakan hitam tinggi
dan gagah ini memulai mempelajari seni membatik.

"Saya belajar ke Pekalongan waktu itu. Belajar 4 bulan sampai saya bisa
menggunakan canting (alat tulis khusus membatik), dan mengolah warna,"
ujarnya.

Hasil belajar membatiknya itu lantas ditularkan kepada para 'Mama', sebutan
untuk ibu rumah tangga di Papua. Kegiatan membatik diperkenalkan sebagai
kesibukan, dan sumber mata pencaharian baru.

Bermodalkan Rp 6 juta dari hasil bekerjanya dengan seorang desainer


kondang almarhum Ramli, Jimmy memberanikan diri memulai usahanya,
dibantu para 'Mama' tersebut. Dari kegiatan tersebut, para 'Mama' ini
mendapat penghasilan Rp 100.000 untuk setiap potong kain yang mereka
gambar, dengan ukuran sekitar 2 meter persegi.

6
Sementara, untuk sepotong kain tersebut, Jimmy mengaku bisa menjualnya
dengan harga Rp 450.000 per potong kain. Harga tersebut setelah
mempertimbangkan biaya produksi lain seperti membeli pewarna, kain, dan
lainnya.

Saat ini, Jimmy dibantu 15 tenaga kerja aktif dan 40 orang masyarakat binaan
dari pelatihan membatik. Untuk urusan motif, Jimmy punya cara unik
memperoleh motif yang benar-benar menggambarkan kehidupan sosial
masyarakat Papua, yang menjadikan batik produksinya sebagai batik khas
Papua.

"Saya kumpulkan dari keret-keret (keluarga). Masing-masing keret itu kan


punya motif mereka masing-masing yang menjadi motif keluarga. Jadi nanti
mereka (anggota keret) berembuk boleh tidak motifnya dipakai. Kalau boleh
baru kita masukkan menjadi motif batik," tutur dia.

Ia mengaku, kala memulai usahanya, ia hanya memiliki 16 motif, namun


sekarang sudah berkembang menjadi sangat banyak dan begitu khas sangat
identik dengan kehidupan sosial masyarakat Papua seperti motif burung
cendrawasih, alat musik tifa, buah pala, dan seterusnya.

Hasil dari kerja kerasnya itu, ia berhasil menarik minat pembeli dari berbagai
negara di dunia yang memesannya secara online. Batik kreasi Jimmy ini
dijual dengan merek dagang Port Numbay.

"Yang beli nggak hanya warga Indonesia, tapi juga luar negeri. Ke Australia,
Florida, Amerika Texas," tutur dia.

Dalam satu bulan, ia mengaku bisa menjual 20-30 potong kain batik. Dengan
harga jual Rp 450.00 per potong, bisa diasumsikan dari bisnisnya ini ia bisa
meraup omzet sekitar Rp 13,5 juta per bulan.

"Tantangannya tenaga kerja dan sumber daya manusia. Masih memilih jadi
PNS, batik tidak memiliki gengsi dan penghasilannya tidak sesuai, yang
sudah menikah dilarang suami, itu buat batik Papua terancam punah,"
keluhnya.

Ia berharap, pemerintah bisa menyediakan industri-industri yang berkaitan


dengan kegiatan membatik ini seperti produsen kain dan bahan pewarna di
Papua. Bila industri penunjang telah tersedia, industri ini pun akan lebih
menggeliat, sehingga bisa menarik lebih banyak tenaga kerja dan membuat
industri batik Papua berkembang pesat.

7
2) Petronela Meraudje, pengusaha mahkota khas Papua yang sukses jadi
AgenBRILink di Jayapura.

Petronela mengatakan awalnya, ia hanya iseng untuk memanfaatkan benda-


benda bernilai kriya di sekitar lingkungannya di pesisir Pantai Ciberry, Distrik
Jayapura Selatan.

"Awalnya hanya coba-coba buat kerajinan gantungan dari buah pohon yang
biasa jatuh di pantai," kata Petronela.

Dari melihat potensi itu, Petronela mulai memproduksi aksesoris ataupun


gantungan kunci. Dia cukup telaten dengan usahanya, mulai dari usaha
rumahan, kini memiliki tempat penjualan yang tetap.

Ditanya soal inspirasinya dalam merintis usaha kerajinan lokal Papua,


Petronela mengatakan, ia hanya secara otodidak mengikuti tutorial dari
Youtube, dan mencoba membuatnya."Saya rasa penasaran saja, terus coba
lihat cara pembuatan kerajinan di Youtube, setelah itu baru mulai
belajar,"ujarnya.

Hingga kini, dari ketekunannya membuat kerajinan, karyanya banyak dilirik


peminat hingga yang terakhir, ia dilibatkan dalam momen PON XX Papua.
"Saya sangat beryukur untuk bisa dilibatkan dalam momen PON XX kemarin,
itu banyak membantu saya,"katanya.

Dengan adanya event empat tahunan itu, Petronela merasa sangat dilibatkan
sebagai wanita asli Papua, khususnya perempuan Port Numbay.

Imbas dari seringnya diundang ke berbagai event, baik di dalam dan luar
daerah, termasuk PON XX Papua, Petronela akhirnya dilirik oleh BRI untuk
mengembangkan usahanya. Pihak BRI mengunjungi kediamannya untuk
melakukan survei, dan pendataan, hingga akhirnya Petronela terpilih sebagai
salah satu AgenBRILink.

8
Ditanya soal manfaat yang ia rasakan dengan penetrasi BRI lewat BRILink
kepadanya, Petronela mengatakan selama menjadi nasabah ia sangat
diuntungkan dengan keterjangkauan BRI.

"Awalnya saya di LInkAja, terus ada akses di BRILink ini jadi lebih mudah lagi
karena bisa bayar semua kebutuhan,"ujarnya. Ia berharap, dengan
adanya BRILink, ia dapat lebih mengembangkan usahanya di Kampung
Enggros. Dalam kesempatan itu, Petronela mengajak masyarakat
kampungnya, agar mau menabung di BRI dan memanfaatkan segala
kemudahan termasuk BRILink.

F. Pengusaha yang tidak sukses

1) Gayayanto gagal menjalankan usaha rotan dan garmen

Pernah merasakan kepahitan rugi miliaran rupiah akibat bisnis rotan dan
menghadapi kenyataan bisnis garmennya bangkrut.

Saat membangun bisnis rotan pada 1989, ia sebenarnya sempat mencicipi


kesuksesan. Rotan buatannya diekspor ke tujuh pembeli tetap di Jepang.
Tapi, pada tahun 2003, bisnisnya terus turun dan hanya tersisa dua
pelanggan tetap. Alhasil, pengiriman ke Jepang ikut drop, dari semula
delapan kontainer per bulan menjadi tinggal satu kontainer. Itu pun tidak rutin.

Bisnis rotan yang meredup ini membuat Gayayanto juga menekuni bisnis
garmen pada tahun 2000–2003. Tapi keberuntungan belum berpihak. Justru
di saat bisnis rotannya megap-megap, usaha garmennya ikutan merugi
karena tidak terserap pasar. Alhasil, ia merugi miliaran rupiah di bisnis
garmen.

9
G. Faktor Penyebab Kegagalan dan Kesuksesan

FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN

1. Tak Memiliki Visi dan Misi yang Jelas

Misal kamu sebetulnya suka koleksi pakaian kekinian, tapi karena usaha
kuliner sedang booming maka kamu membuka usaha kuliner. Memang
kuliner adalah usaha yang tak ada matinya. Tapi jika berdiri tanpa visi misi
nanti juga pasti gulung tikar.Sebuah bisnis berdiri bukan berdasar keinginan
semata, melainkan atas dasar kebutuhan pasar. Tak jarang, ada saja yang
membuka bisnis pecel lele di kawasan yang banyak jualan pecel lele. Apakah
kiranya hanya mengandalkan punya modal besar lantas usaha berjalan
lancar?

2. Minimnya Modal Usaha

Tidak mungkin kamu melanjutkan usaha kalian yang tengah pailit itu tanpa
modal yang cukup. Sementara mendapat modal untuk pengembangan usaha
juga tak mudah kalian lakukan. Dalam melakukan sebuah pinjaman, lamanya
proses birokrasi yang berbelit-belit justru semakin menyempitkan peluang
bisnis karena kalian fokus pada hal lain. Tetapi kalau kamu mau sedikit
bekerja keras dan kreatif memanfaatkan momen dan kekurangan, kalian bisa
sedikit-sedikitnya menambal kenyataan pahit tak ada modal usaha itu dari
membuat menu baru dengan bahan terbatas.

3. Terlalu Takut Mengambil Risiko

Yang kamu lakukan hanya mengoptimalkan keuntungan dengan


meminimalkan risiko. Percayalah, jika kamu lebih takut risiko, kamu tidak
akan pernah jadi pebisnis yang sukses. Jangan mudah nyaman di zona
aman. Terlalu lama berdiam diri dan takut mencoba hal baru itu tandanya
kamu belum siap jadi pebisnis handal. Hanya pegawai yang mau bergerak
kalau diperintah. Sementara jadi pebisnis harus mampu berusaha inisiatif
sendiri.

4. Kurangnya Inovasi

Inovasi bisa kalian lakukan tanpa modal dengan sedikit sentuhan kreativitas.
Coba bayangkan bagaimana kamu dapat bertahan hidup di tanggal tua hanya
bermodal kentang dan sosis? Kreativitas adalah kunci.

5. Kurangnya Pengetahuan soal Wirausaha

Ada baiknya kalau antara pemilik dan karyawan sama-sama punya


pengetahuan wirausaha.
Pengetahuan wirausaha juga di dapatkan dengan mengikuti seminar
kewirausahaan dan bergabung dalam komunitas bisnis sejenis serta rajin
membaca buku dan stalking media sosial sang mentor, misalnya.

1
6. Tak Memenuhi Permintaan Pasar

Mendengar kebutuhan konsumen bukankah juga bagian dari pelayanan prima


dan satu alasan besar kenapa kalian membuka usaha. Bagaimana mungkin
sebuah bisnis bisa berjalan tanpa adanya konsumen? Janganlah apatis
bahwasanya konsumen lebih butuh bisnis kalian bukannya sebaliknya.
Ada sebuah bisnis kecil yang mengabaikan excellent service pada
pelanggannya hanya karena merasa usaha miliknya merupakan satu-satunya
di tempat itu sehingga mau tak mau pelanggannya pasti beli di sana.

7. Pengelolaan Keuangan yang Buruk

Seringkali dalam bisnis kecil pengelolaan keuangannya hanya berdasar pada


ingatan bukan data. Sedangkan pencatatan keuangan penting demi
mengetahui kapan bisnis yang kalian jalankan itu mengalami keuntungan dan
kerugian.

Parahnya, bisa jadi kalian gagal mengembangkan bisnis kecil hanya gara-
gara tak tahu mana bedanya uang hasil usaha dan mana uang pribadi. Untuk
itu, penting kiranya segera perbaiki tata kelola keuangan bisnis kalian mulai
dari pemisahan harta, perencanaan anggaran, pencatatan arus kas, hingga
perhitungan untung rugi.

8. Pemasaran yang Gagal

Sebetulnya tidak ada pemasaran yang sukses total dan gagal total. Hanya
saja, barangkali kalian menyebutnya tak sesuai target yang kalian harapkan.
Dalam strategi pemasaran, memang yang dibutuhkan adalah waktu.
Terkadang kalian mempromosikan produk yang tak tepat momen, atau bisa
juga karena kalian kurang menganalisa situasi, sehingga apa yang kalian
tawarkan tak kena sasaran.

FAKTOR PENYEBAB KESUKSESAN

1. Pengetahuan tentang kewirausahaan

Kewirausahaan adalah aktivitas dalam mendirikan usaha, mengkalkulasikan


kebutuhan finansial, untuk mendapatkan keuntungan. Artinya, kamu harus
punya pengetahuan tentang aktivitas-aktivitas bisnis, seperti misalnya,
menghitung kas, alokasi modal, strategi pemasaran, dan lain-lainnya.
Khususnya yang berkaitan dengan bidang bisnis yang sedang dijalani.

2. Keterampilan berwirausaha

Tanpa keterampilan, mungkin usahamu bakal flat, dan bisa berpotensi


bangkrut dalam waktu yang singkat.

1
3. Berani mengambil tindakan

Keinginan untuk berwirausaha pasti banyak dimiliki orang, sayangnya hanya


sedikit dari mereka yang berani bergerak.

4. Berani ambil risiko

Selain tindakan, keberanian dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan


terburuk juga menjadi kunci untuk sukses menjadi pengusaha.

Contohnya seperti Gojek. Dulu, mungkin masih banyak orang awam terhadap
teknologi, apalagi untuk memesan alat transportasi. Dari kondisi tersebut,
bisa saja Gojek bangkrut dengan waktu yang sangat cepat.

Tapi ternyata, masyarakat malah menerimanya. Teknologi yang rumit bisa


disederhanakan sedemikian rupa hingga justru memudahkan masyarakat
untuk bepergian ke mana saja.

5. Percaya diri

Percaya terhadap diri sendiri juga menjadi faktor keberhasilan wirausaha.


Wajar saja kamu harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi, karena bisnis
tersebut kamu yang membangun dan kamu yang menjalankan. Ketidak
percayaan terhadap diri sendiri bisa menghambat pengambilan setiap
keputusan dalam berbisnis.

6.Kreativitas

Menjadi beda dan unik sangat berpotensi untuk membuat bisnis tetap
berkembang di tengah ketatnya persaingan. Inilah faktor penting yang akan
menentukan tingkat keberhasilan sebuah wirausaha.

Contohnya seperti yang dilakukan oleh Uniqlo, mereka hadir ketika bisnis
retail tengah membludak. Tapi mereka bisa bersaing, karena saat itu
semuanya hanya berfokus pada pakaian, sementara Uniqlo mencoba hal
baru dengan tidak melupakan produk seperti kaus kaki, topi, dan
lainnya. Selain itu, harga produk-produk Uniqlo juga cukup terjangkau, sedikit
lebih murah bila dibandingkan dengan retail lainnya seperti H&M dan Zara.

7. Kecerdasan dalam wirausaha

Menjalankan bisnis bukanlah hal yang mudah dan pasti membuahkan sukses.
Di tengah jalan, kamu pasti bakal menemukan hambatan atau masalah yang
bisa menjegal langkahmu. Kalau tidak bisa menghadapinya, potensi
menyerah di tengah jalan alias bangkrut bisa terjadi.

Oleh sebabnya, kamu perlu cerdas dalam menjalankan bisnis. Cerdas


mengatasi masalah yang ada dan cerdas menentukan setiap keputusan
bisnis.

1
8.Kemampuan kerja sama tim

Faktor keberhasilan wirausaha tidak bisa ditentukan dari sang pemilik saja,
tapi juga ke seluruh pihak yang terlibat, termasuk karyawan. Sebagai
pemimpin, kamu harus mementingkan kerja sama tim, jangan egois.

Mau bisnismu kecil atau besar, penting untuk melakukan kerja sama tim.
Siapa tahu saja, pemikiran timmu bisa membawa dampak yang positif bagi
bisnis ke depannya.

9. Kesabaran

Faktor keberhasilan wirausaha selanjutnya adalah kesabaran. Kamu harus


sabar-sabar menghadapi berbagai masalah yang dihadapi. Sabar
menghadapi konsumen, sabar menghadapi klien, bahkan sabar menghadapi
pemasukan yang terus menurun.

10. Gigih

Dagangan tidak laku, tidak balik modal, diprotes klien, kualitas menurun,
pendapatan menurun, dan lain-lain adalah contoh sederet masalah yang
bakal kamu hadapi sebagai pengusaha. Kalau tidak kuat menghadapinya,
bisa-bisa langsung angkat bendera putih.

Kamu harus gigih menghadapi masalah tersebut karena semua pengusaha


sukses juga pasti pernah memiliki masalah, bahkan lebih parah dari pada
itu. Gigih menghadapi masalah, gigih bekerja lebih keras, dan gigih
menetaskan kreativitas adalah kuncinya.

11. Pengalaman

Pengalaman bisa menjadi guru yang paling tepat untuk menentukan sesuatu
dengan tepat. Contohnya adalah perjalanan sukses Wishnutama, sang
pendiri NET TV. Sebelum mendirikan saluran televisi masa kini itu, ia bekerja
belasan tahun di Trans TV. Berkat pengalamannya di Trans TV itu, ia berhasil
mendirikan NET dan menjadikannya salah satu stasiun televisi terbesar dan
diminati di Anda.

12. Faktor koneksi

Dalam dunia profesional, koneksi menjadi hal yang penting, bahkan bisa
disebut sebagai penentu keberhasilan usaha.

Koneksi dengan sesama pengusaha, klien, dan bahkan sahabat sangat


bermanfaat untuk bisnis. Dengan koneksi, kamu bisa berpotensi membangun
bisnis lebih besar lagi.

1
13. Faktor kepemimpinan

Seorang pengusaha memiliki tanggung jawab terhadap nasib bisnis dan juga
karyawan yang dimiliki. Mengatur bisnis dan bawahan secara bersamaan
bukanlah hal mudah. Kepemimpinan bisa menuntut bisnis menuju arah yang
diinginkan. Hati-hati juga, cara memimpin yang tidak baik justru bisa membuat
bisnis bangkrut.

H. Solusi Kegagalan dan Kesuksesan

SOLUSI KEGAGALAN

1. Berpikir positif
2. Temukan penyebab kegagalan
3. Lakukan evaluasi
4. Mencari peluang baru
5. Membuat perencanaan matang
6. Fokus pada target
7. Kenali potensi
8. Dapatkan motivasi baru

SOLUSI KESUKSESAN

1. Jangan cepat puas dengan apa yang didapatkan


2. Tetap menerapkan sikap jujur dan rendah hati
3. Bersaing dengan sehat
4. Memperbanyak ilmu agar usaha yang diolah bertambah sukses
5. Mencari ide yang baru untuk dikembangkan dalam usaha
6. Meningkatkan kreativitas terhadap usaha yang dimiliki

1
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Perencanaan usaha adalah tindakan atau langkah-langkah yang akan
dilakukan ketika akan memulai sebuah bisnis atau usaha dan juga sebagai
proses penentuan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau
bisnis tertentu.
Untuk membuat usaha yang kita jalani bisa sukses dan terhindar
dari kebangkrutan kita harus pandai-pandai melihat peluang, pintar dalam
memilih tempat penjualan, bila perlu kita harus berinovasi pada usaha yang kita
jalani dan membuatnya berbeda dengan usaha lainnya yang sejenis. Selain itu
keberanian, kejujuran, tekun, serius menjalani usaha, serta tidak pantang
menyerah juga sangat diperlukan. Setelah itu barulah modal yang menjadi
urusan nomor sekian.

B. Saran
Dalam memulai sebuah usaha sebaiknya dipersiapkan dengan baik dan
matang serta dijalani dengan sungguh-sungguh agar usaha tersebut bisa sukses
atau tidak mengalami kegagalan.

1
DAFTAR PUSTAKA

https://www.sriwahyunisam.com › 2021/01 › modul-pk...


https://www.tribunnews.com › Bisnis › Energi
https://www.academia.edu › makalah_wawancara_peng...
https://finance.detik.com › Solusi UKM
https://peluangusaha.kontan.co.id › peluangusaha
https://lifepal.co.id › media › 13-faktor-keberhasilan-wira...
https://www.trusvation.com › 8-faktor-yang-menggagalka...
https://www.jurnal.id › blog › mengatasi-bisnis-tidak-be...

1
1

Anda mungkin juga menyukai