DISUSUN OLEH :
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan usaha..................................................2
B. Ide dan peluang usaha...............................................................2
C. Sumber daya yang di butuhkan..................................................4
D. Administrasi dan pemasaran......................................................5
E. Pengusaha yang sukses.............................................................6
F. Pengusaha yang tidak sukses....................................................9
G. Faktor penyebab kegagalan dan kesuksesan..........................10
H. Solusi kegagalan dan kesuksesan...........................................14
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................15
B. Saran.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari perencanaan usaha?
2. Apa saja ide dan peluang usaha?
3. Apa saja sumber daya yang dibutuhkan?
4. Bagaimana administrasi dan pemasaran tersebut?
5. Siapa saja orang yang telah sukses dengan kerajinan lokal?
6. Siapa saja orang yang belum sukses dengan kerajinan lokal?
7. Apa saja faktor penyebab kegagalan dan kesuksesan seseorang?
8. Bagaimana solusi untuk orang yang mengalami kegagalan dan orang
yang mengalami kesuksesan dalam melakukan usaha?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsi pengertian perencanaan usaha
2. Mendeskripsi ide dan peluang usaha
3. Mendeskripsi sumber daya yang dibutuhkan
4. Mendeskripsi administrasi dan pemasaran
5. Mendeskripsi orang yang telah sukses dengan kerajinan lokal
6. Mendeskripsi orang yang belum sukses dengan kerajinan lokal
7. Mendeskripsi faktor penyebab kegagalan dan kesuksesan seseorang
8. Mendeskripsi solusi untuk orang yang mengalami kegagalan dan orang
yang mengalami kesuksesan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Peluang usaha tidak meniru orang lain tetapi asli hasil riset dan pemikiran diri
sendiri.
Peluang harus dapat mengantisipasi perubahan persaingan di pasar.
Adanya keyakinan dapat mewujudkannya.
Peluang itu harus sesuai dengan kehendak.
Kelayakan usaha tersebut telah teruji.
Adanya rasa senang apabila menjalankannya.
2
Menggali Ide dan memanfaatkan peluang usaha dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:
Gojek
Jakarta yang terkenal akan macetnya yang sangat melelahkan ternyata dapat
menjadi peluang bisnis. Ojek dapat menjadi jasa transportasi alternatif.
Namun dulu ojek menjadi jenis transportasi yang dipandang sebelah mata.
Mereka kerap memasang tarif mahal, dianggap kurang aman, dan hanya
tersedia di pangkalan.
Gojek melihat peluang tersebut. Ojek online kini menjadi sangat diminati. Tak
hanya itu, Gojek melihat peluang lain dengan membuka layanan jasa antar
makanan GoFood, jasa membersihkan rumah GoClean, dan masih banyak
lagi. Nadiem Makarim, pendiri Gojek, menilai salah satu permasalahan ojek
konvensional adalah inefisiensi pasar. Banyak tukang ojek yang nongkrong di
pangkalan yang tidak terjangkau masyarakat.
3
C. Sumber daya yang di butuhkan
a) Man (Manusia)
b) Money (Uang)
Dapat dipahami sebagai dana yang menjadi modal usaha, perputaran uang
melalui pengeluaran dan pemasukan yang terjadi dalam usaha kerajinan
berdasarkan kebutuhan dan keinginan tersebut.
Bahan baku untuk membuat kerajinan kebutuhan dan keinginan adalah bahan-
bahan yang berkualitas tinggi yang akan di proses untuk menjadi satu produk
yang akan di tawarkan.
d) Machine (Mesin)
Faktor yang menentukan efektifitas dan maksimalitas suatau usaha dalam hal
produksi.
e) Method (Metode/Cara)
f) Market (Pasar)
4
D. Administrasi dan pemasaran
Administrasi
a. Menyelenggarakan pembukuan.
b. Membuat daftar gaji karyawan.
c. Mencatat penyenggaraan produksi.
d. Melakukan surat-menyurat ke dalam dan ke luar perusahaan.
e. Mencatat pesanan-pesanan.
f. Melakukan pengarsipan dokumen.
g. Menyusun rencana anggaran perusahaan.
Pemasaran
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran (dari sudut
pandang penjual):
5
Pemasaran produk kerajinan harus lebih ekstra dikarenakan tidak semua
konsumen membutuhkan ataupun menginginkan produk kerajinan oleh
karena itu pemasaran produk dapat ditinjau berikut ini :
Bermula dari kecintaan lokal atas kearifan lokal berupa motif-motif khas suku
pedalaman Papua yang banyak digoreskan di atas batu, kayu, dan kulit.
"Saya belajar ke Pekalongan waktu itu. Belajar 4 bulan sampai saya bisa
menggunakan canting (alat tulis khusus membatik), dan mengolah warna,"
ujarnya.
Hasil belajar membatiknya itu lantas ditularkan kepada para 'Mama', sebutan
untuk ibu rumah tangga di Papua. Kegiatan membatik diperkenalkan sebagai
kesibukan, dan sumber mata pencaharian baru.
6
Sementara, untuk sepotong kain tersebut, Jimmy mengaku bisa menjualnya
dengan harga Rp 450.000 per potong kain. Harga tersebut setelah
mempertimbangkan biaya produksi lain seperti membeli pewarna, kain, dan
lainnya.
Saat ini, Jimmy dibantu 15 tenaga kerja aktif dan 40 orang masyarakat binaan
dari pelatihan membatik. Untuk urusan motif, Jimmy punya cara unik
memperoleh motif yang benar-benar menggambarkan kehidupan sosial
masyarakat Papua, yang menjadikan batik produksinya sebagai batik khas
Papua.
Hasil dari kerja kerasnya itu, ia berhasil menarik minat pembeli dari berbagai
negara di dunia yang memesannya secara online. Batik kreasi Jimmy ini
dijual dengan merek dagang Port Numbay.
"Yang beli nggak hanya warga Indonesia, tapi juga luar negeri. Ke Australia,
Florida, Amerika Texas," tutur dia.
Dalam satu bulan, ia mengaku bisa menjual 20-30 potong kain batik. Dengan
harga jual Rp 450.00 per potong, bisa diasumsikan dari bisnisnya ini ia bisa
meraup omzet sekitar Rp 13,5 juta per bulan.
"Tantangannya tenaga kerja dan sumber daya manusia. Masih memilih jadi
PNS, batik tidak memiliki gengsi dan penghasilannya tidak sesuai, yang
sudah menikah dilarang suami, itu buat batik Papua terancam punah,"
keluhnya.
7
2) Petronela Meraudje, pengusaha mahkota khas Papua yang sukses jadi
AgenBRILink di Jayapura.
"Awalnya hanya coba-coba buat kerajinan gantungan dari buah pohon yang
biasa jatuh di pantai," kata Petronela.
Dengan adanya event empat tahunan itu, Petronela merasa sangat dilibatkan
sebagai wanita asli Papua, khususnya perempuan Port Numbay.
Imbas dari seringnya diundang ke berbagai event, baik di dalam dan luar
daerah, termasuk PON XX Papua, Petronela akhirnya dilirik oleh BRI untuk
mengembangkan usahanya. Pihak BRI mengunjungi kediamannya untuk
melakukan survei, dan pendataan, hingga akhirnya Petronela terpilih sebagai
salah satu AgenBRILink.
8
Ditanya soal manfaat yang ia rasakan dengan penetrasi BRI lewat BRILink
kepadanya, Petronela mengatakan selama menjadi nasabah ia sangat
diuntungkan dengan keterjangkauan BRI.
"Awalnya saya di LInkAja, terus ada akses di BRILink ini jadi lebih mudah lagi
karena bisa bayar semua kebutuhan,"ujarnya. Ia berharap, dengan
adanya BRILink, ia dapat lebih mengembangkan usahanya di Kampung
Enggros. Dalam kesempatan itu, Petronela mengajak masyarakat
kampungnya, agar mau menabung di BRI dan memanfaatkan segala
kemudahan termasuk BRILink.
Pernah merasakan kepahitan rugi miliaran rupiah akibat bisnis rotan dan
menghadapi kenyataan bisnis garmennya bangkrut.
Bisnis rotan yang meredup ini membuat Gayayanto juga menekuni bisnis
garmen pada tahun 2000–2003. Tapi keberuntungan belum berpihak. Justru
di saat bisnis rotannya megap-megap, usaha garmennya ikutan merugi
karena tidak terserap pasar. Alhasil, ia merugi miliaran rupiah di bisnis
garmen.
9
G. Faktor Penyebab Kegagalan dan Kesuksesan
Misal kamu sebetulnya suka koleksi pakaian kekinian, tapi karena usaha
kuliner sedang booming maka kamu membuka usaha kuliner. Memang
kuliner adalah usaha yang tak ada matinya. Tapi jika berdiri tanpa visi misi
nanti juga pasti gulung tikar.Sebuah bisnis berdiri bukan berdasar keinginan
semata, melainkan atas dasar kebutuhan pasar. Tak jarang, ada saja yang
membuka bisnis pecel lele di kawasan yang banyak jualan pecel lele. Apakah
kiranya hanya mengandalkan punya modal besar lantas usaha berjalan
lancar?
Tidak mungkin kamu melanjutkan usaha kalian yang tengah pailit itu tanpa
modal yang cukup. Sementara mendapat modal untuk pengembangan usaha
juga tak mudah kalian lakukan. Dalam melakukan sebuah pinjaman, lamanya
proses birokrasi yang berbelit-belit justru semakin menyempitkan peluang
bisnis karena kalian fokus pada hal lain. Tetapi kalau kamu mau sedikit
bekerja keras dan kreatif memanfaatkan momen dan kekurangan, kalian bisa
sedikit-sedikitnya menambal kenyataan pahit tak ada modal usaha itu dari
membuat menu baru dengan bahan terbatas.
4. Kurangnya Inovasi
Inovasi bisa kalian lakukan tanpa modal dengan sedikit sentuhan kreativitas.
Coba bayangkan bagaimana kamu dapat bertahan hidup di tanggal tua hanya
bermodal kentang dan sosis? Kreativitas adalah kunci.
1
6. Tak Memenuhi Permintaan Pasar
Parahnya, bisa jadi kalian gagal mengembangkan bisnis kecil hanya gara-
gara tak tahu mana bedanya uang hasil usaha dan mana uang pribadi. Untuk
itu, penting kiranya segera perbaiki tata kelola keuangan bisnis kalian mulai
dari pemisahan harta, perencanaan anggaran, pencatatan arus kas, hingga
perhitungan untung rugi.
Sebetulnya tidak ada pemasaran yang sukses total dan gagal total. Hanya
saja, barangkali kalian menyebutnya tak sesuai target yang kalian harapkan.
Dalam strategi pemasaran, memang yang dibutuhkan adalah waktu.
Terkadang kalian mempromosikan produk yang tak tepat momen, atau bisa
juga karena kalian kurang menganalisa situasi, sehingga apa yang kalian
tawarkan tak kena sasaran.
2. Keterampilan berwirausaha
1
3. Berani mengambil tindakan
Contohnya seperti Gojek. Dulu, mungkin masih banyak orang awam terhadap
teknologi, apalagi untuk memesan alat transportasi. Dari kondisi tersebut,
bisa saja Gojek bangkrut dengan waktu yang sangat cepat.
5. Percaya diri
6.Kreativitas
Menjadi beda dan unik sangat berpotensi untuk membuat bisnis tetap
berkembang di tengah ketatnya persaingan. Inilah faktor penting yang akan
menentukan tingkat keberhasilan sebuah wirausaha.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh Uniqlo, mereka hadir ketika bisnis
retail tengah membludak. Tapi mereka bisa bersaing, karena saat itu
semuanya hanya berfokus pada pakaian, sementara Uniqlo mencoba hal
baru dengan tidak melupakan produk seperti kaus kaki, topi, dan
lainnya. Selain itu, harga produk-produk Uniqlo juga cukup terjangkau, sedikit
lebih murah bila dibandingkan dengan retail lainnya seperti H&M dan Zara.
Menjalankan bisnis bukanlah hal yang mudah dan pasti membuahkan sukses.
Di tengah jalan, kamu pasti bakal menemukan hambatan atau masalah yang
bisa menjegal langkahmu. Kalau tidak bisa menghadapinya, potensi
menyerah di tengah jalan alias bangkrut bisa terjadi.
1
8.Kemampuan kerja sama tim
Faktor keberhasilan wirausaha tidak bisa ditentukan dari sang pemilik saja,
tapi juga ke seluruh pihak yang terlibat, termasuk karyawan. Sebagai
pemimpin, kamu harus mementingkan kerja sama tim, jangan egois.
Mau bisnismu kecil atau besar, penting untuk melakukan kerja sama tim.
Siapa tahu saja, pemikiran timmu bisa membawa dampak yang positif bagi
bisnis ke depannya.
9. Kesabaran
10. Gigih
Dagangan tidak laku, tidak balik modal, diprotes klien, kualitas menurun,
pendapatan menurun, dan lain-lain adalah contoh sederet masalah yang
bakal kamu hadapi sebagai pengusaha. Kalau tidak kuat menghadapinya,
bisa-bisa langsung angkat bendera putih.
11. Pengalaman
Pengalaman bisa menjadi guru yang paling tepat untuk menentukan sesuatu
dengan tepat. Contohnya adalah perjalanan sukses Wishnutama, sang
pendiri NET TV. Sebelum mendirikan saluran televisi masa kini itu, ia bekerja
belasan tahun di Trans TV. Berkat pengalamannya di Trans TV itu, ia berhasil
mendirikan NET dan menjadikannya salah satu stasiun televisi terbesar dan
diminati di Anda.
Dalam dunia profesional, koneksi menjadi hal yang penting, bahkan bisa
disebut sebagai penentu keberhasilan usaha.
1
13. Faktor kepemimpinan
Seorang pengusaha memiliki tanggung jawab terhadap nasib bisnis dan juga
karyawan yang dimiliki. Mengatur bisnis dan bawahan secara bersamaan
bukanlah hal mudah. Kepemimpinan bisa menuntut bisnis menuju arah yang
diinginkan. Hati-hati juga, cara memimpin yang tidak baik justru bisa membuat
bisnis bangkrut.
SOLUSI KEGAGALAN
1. Berpikir positif
2. Temukan penyebab kegagalan
3. Lakukan evaluasi
4. Mencari peluang baru
5. Membuat perencanaan matang
6. Fokus pada target
7. Kenali potensi
8. Dapatkan motivasi baru
SOLUSI KESUKSESAN
1
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Perencanaan usaha adalah tindakan atau langkah-langkah yang akan
dilakukan ketika akan memulai sebuah bisnis atau usaha dan juga sebagai
proses penentuan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program, dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau
bisnis tertentu.
Untuk membuat usaha yang kita jalani bisa sukses dan terhindar
dari kebangkrutan kita harus pandai-pandai melihat peluang, pintar dalam
memilih tempat penjualan, bila perlu kita harus berinovasi pada usaha yang kita
jalani dan membuatnya berbeda dengan usaha lainnya yang sejenis. Selain itu
keberanian, kejujuran, tekun, serius menjalani usaha, serta tidak pantang
menyerah juga sangat diperlukan. Setelah itu barulah modal yang menjadi
urusan nomor sekian.
B. Saran
Dalam memulai sebuah usaha sebaiknya dipersiapkan dengan baik dan
matang serta dijalani dengan sungguh-sungguh agar usaha tersebut bisa sukses
atau tidak mengalami kegagalan.
1
DAFTAR PUSTAKA
1
1