0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan4 halaman
Ada beberapa pendapat mengenai asal usul penamaan bulan Ramadhan. Pertama, diambil dari kata yang berarti panasnya batu karena terik matahari sehingga bulan ini dinamakan Ramadhan karena bertepatan dengan musim panas. Kedua, diambil dari kata yang berarti awan hujan di akhir musim panas untuk membersihkan badan dari dosa. Ketiga, diambil dari pernyataan mengasah senjata untuk bersiap perang se
Ada beberapa pendapat mengenai asal usul penamaan bulan Ramadhan. Pertama, diambil dari kata yang berarti panasnya batu karena terik matahari sehingga bulan ini dinamakan Ramadhan karena bertepatan dengan musim panas. Kedua, diambil dari kata yang berarti awan hujan di akhir musim panas untuk membersihkan badan dari dosa. Ketiga, diambil dari pernyataan mengasah senjata untuk bersiap perang se
Ada beberapa pendapat mengenai asal usul penamaan bulan Ramadhan. Pertama, diambil dari kata yang berarti panasnya batu karena terik matahari sehingga bulan ini dinamakan Ramadhan karena bertepatan dengan musim panas. Kedua, diambil dari kata yang berarti awan hujan di akhir musim panas untuk membersihkan badan dari dosa. Ketiga, diambil dari pernyataan mengasah senjata untuk bersiap perang se
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Sejak dahulu, sebelum datangnya islam, bangsa arab telah menggunakan tahun qomariyah. Hanya saja tidak semua masyarakat jahiliyah di seluruh penjuru jazirah arab sepakat dalam menentukan kalender tertentu. Sehingga penanggalan mereka berbeda-beda. Meskipun demikian, mereka mengenal kalender qamariyah, dan mereka gunakan konsep ini untuk membuat penanggalan bagi suku mereka masing-masing. Kalender qamariyah yang mereka kenal sejak zaman dahulu sama dengan kalender qamariyah yang berlaku saat ini. Dalam satu tahun ada dua belas bulan, dan awal bulan ditentukan berdasarkan terbitnya hilal (bulan sabit pertama). Mereka menetapkan bulan Muharram sebagai awal tahun. Mereka juga menetapkan empat bulan haram (bulan suci). Mereka menghormati bulan-bulan haram ini. Mereka jadikan empat bulan haram sebaga masa dilarangnya berperang antar-suku dan golongan.
Kemudian, sebagian informasi
menyebutkan, ada lima bulan – Rabi’ul awal – akhir, Jumadil awal – akhir, dan Ramadhan – yang namanya ditetapkan berdasarkan keadaan musim yang terjadi di bulan tersebut. – Rabi’ul awal dan akhir diambil dari kata rabi’ [arab: ]ربيع yang artinya semi. Karena ketika penamaan bulan Rabi’ bertepatan dengan musim semi. – Jumadil Ula dan Akhirah, diambil dari kata: jamad [arab: ]جماد, yang artinya beku. Karena pada saat penamaan bulan ini bertepatan dengan musim dingin, dimana air membeku. – Sedangkan Ramadhan diambil dari kata Ramdha’ [arab: ]رمضاء, yang artinya sangat panas. Karena penamaan bulan ini bertepatan dengan musim panas. Asal Penamaan Ramadhan An-Nawawi dalam kitabnya Tahdzib al-Asma wa al-Lughat, menyebutkan beberapa pendapat ahli bahasa, terkait asal penamaan ramadhan,
Pertama, diambil dari kata ar-Ramd [arab: ]الرمضyang artinya
panasnya batu karena terkena terik matahari. Sehingga bulan ini dinamakan ramadhan, karena kewajiban puasa di bulan ini bertepatan dengan musim panas yang sangat terik.
Pendapat ini disampaikan oleh al-Ashma’i –
ulama ahli bahasa dan syair arab – (w. 216 H), dari Abu Amr.
Kedua, diambil dari
kata ar-Ramidh [arab: ]الرميض, yang artinya awan atau hujan yang turun di akhir musim panas, memasuki musim gugur.
Hujan ini disebut ar-Ramidh karena melunturkan
pengaruh panasnya matahari. Sehingga bulan ini disebut Ramadhan, karena membersihakn badan dari berbagai dosa.
Ini merupakan pendapat al-Kholil bin Ahmad al-Farahidi –
ulama tabiin ahli bahasa, peletak ilmu arudh – (w. 170 H). Ketiga, nama ini diambil dari pernyataan orang arab, [ ]رمضت النصلyang artinya mengasah tombak dengan dua batu sehingga menjadi tajam.
Bulan ini dinamakan ramadhan, karena masyarakat arab
di masa silam mengasah senjata mereka di bulan ini, sebagai persiapan perang di bulan syawal, sebelum masuknya bulan haram.
Pendapat ini diriwayatkan dari al-Azhari
– ulama ahli bahasa, penulis Tahdzib al-Lughah – (w. 370 H).
Kemudian an-Nawawi menyebutkan
keterangan al-Wahidi, : فعلى قول األزهري:قال الواحدي وعلى القولين األولين يكون االسم إسالميًا،االسم جاهلي Al-Wahidi mengatakan, berdasarkan keterangan al-Azhari, berarti ramadhan adalah nama yang sudah ada sejak zaman Jahiliyah.