Anda di halaman 1dari 5

Anxiety dan Overthinking: Bagaimana Islam Memandang Hal

Ini?

‫ َونَ ُع و ُذ بِاهللِ ِم ْن ُش ر ُْو ِر‬،ُ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْس تَ ِع ْينُهُ َونَ ْس تَ ْغفِ ُره‬
ْ‫ُض لِل‬ْ ‫ض َّل لَ هُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ِ ‫َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬
‫ َوَأ ْش هَ ُد َأ َّن‬،ُ‫ك لَ ه‬ َ ‫ي لَ هُ َأ ْش هَ ُد َأ ْن الَ ِإلَ هَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬َ ‫فَالَ هَا ِد‬
‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬،.ُ‫ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
Kaum muslimin dan muslimat rahimahkumullah

Pandemi covid-19 yang merebak serta jumlah kasus harian yang terus

meningkat tidak dapat dipungkiri mengakibatkan banyak orang

mengalami anxiety dan overthinking. Kecemasan dan kekhawatiran akan

kemungkinan terpapar virus ini menyebabkan individu seringkali berpikir secara

berlebihan terhadap kemungkinan buruk yang belum terjadi. Isu tersebut

menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas dan dikupas dalam

perspektif Islam melalui KULTUM hari ini yang diselenggarakan oleh STAI

Diniyah Pekanbaru.

Seperti yang kita ketahui Bersama bahwa :

Anxiety  merupakan sebuah perasaan yang sering dialami dalam kehidupan

sehari-hari. Contohnya seperti rasa cemas saat menghadapi sesuatu yang

membahayakan. Missal kondisi saat ini sedang berpuasa Ramadhan, sementara

kita berpikir dengan puasa kwatir tidak sanggup krna sedang ada sakit yng

dirasakan atau bisa saja berpikir dengan puasa nanti akan makin sakit dan lain

sebagaimana yang menyebakan kita menjadi cemas.

Na, kecemasan itu akan menjadi abnormal bila tingkatannya tidak sesuai

dengan proporsi ancaman.

Nah, Dalam perspektif Islam, Al-Qur’an membahas kecemasan yang dapat

ditemukan dengan beberapa istilah diantaranya khauf, dhaiq, halu’a dan jazu’a.


Kecemasan dalam Al-Qur’an  dipandang sebagai sebuah manifestasi dari rasa

takut yang berlebihan pada masa yang akan datang yang belum terntu terjadi,

selain itu adanya kesempitan jiwa dan gelisah atau keluh kesah yang dirasakan.

Tentunya hal ini sering dialami pada saat ini. Lalu bagaimana cara mengatasi

kecemasan dalam Islam???

Cara mengatasi kecemasan dalam Islam dapat dilakukan dengan bersungguh-

sungguh dalam beriman kepada Allah SWT, melakukan ibadah-ibadah seperti

sholat, zikir, dan doa serta senantiasa berakhlak mulia dmuka bumi.

Selanjutnya, mengenai anxiety. hal ini berkaitan erat dengan overthinking.

dalam overthinking  ada tiga hal yang mungking terjadi. 

Pertama,  berpikir yang tidak perlu; 

kedua,  berpikir yang tidak tepat (tidak sesuai kenyataan); 

ketiga,  berpikir yang terlalu banyak.

Nah, tentunya dari Ketiganya ini merupakan pilihan dari kita sebagai manusia

bukan merupakan aspek”.

Overthinking Dilakukan secara sadar maupun tidak, banyak orang yang


memikirkan banyak hal secara berlebihan dan tidak diketahui kepastiannya
apakah akan terjadi atau tidak kedepannya. Hal ini dilakukan tidak hanya oleh
orang dewasa namun hal ini juga dilakukan oleh para remaja.

Memikirkan banyak hal secara berlebihan juga biasa disebut dengan


overthinking. Overthinking adalah suatu keadaan dimana perilaku seseorang
dalam memikirkan segala sesuatu secara berlebihan.

Hal ini dapat dipicu mulai dari masalah sepele dalam kehidupan sehari-hari,
masalah besar, hingga trauma di masa lalu, yang membuat seseorang tidak bisa
berhenti memikirkannya.

Seseorang yang sudah terjebak dalam overthinking akan dihantui oleh rasa
khawatir berlebihan dan membuat ragu dalam mengambil sebuah keputusan.
Dari hal tersebut maka otomatis hati akan was-was dan merasa terus-terusan
tak nyaman. Situasi mengancam ini menjadi situasi yang nantinya akan semakin
sulit untuk diatasi oleh individu yang bersangkutan.

Di dalam Al Qur’an pada surat Al Baqarah (2) ayat 155 Allah Berfirman yang artinya “dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-
orang yang sabar”

Berpikir merupakan sebuah proses yang diperlukan dalam proses kognitif dan

hal ini merupakan hal yang sangat wajar apabila sesuatu yang dipikirkan

tersebut memang memiliki urgensi tertentu. Namun, Akan menjadi Sebuah hal

yang dipikirkan secara berlebihan dan dapat dikategorikan Overthinking  yang

abnormalitas, apabila sesuatu yang dipikirkan tersebut sebenarnya tidak

diperlukan.

Banyak sekali dampak buruk dari overtinking ini: Diantaranya

1. dapat menghambat aktivitas sehari-hari

2. menurunkan permorma kerja

3. membuat emosi tidak terkontrol

4. mengalami gangguan Kesehatan .

Buruknya dampak yang disebabkan oleh anxiety dan overthinking tersebut. Untuk itu kita perlu
mengubah overthinking tersebut.

Lalu bagaimana cara mengatasi anxiety dan overthinking tentang masa depan

yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan???


KITA PERLU melakukan COGNITIVE RESTRUCTURING DIMANA menjadikan pemikiran yang lebih
positif dengan menekankan pemikiran sebagai sesuatu yang tidak perlu dicemaskan.
DOA DAN DZIKIR
Sebagai manusia beriman, doa dan dzikir menjadi sumber kekuatan bagi kita dalam berusaha.
Adanya harapan yang tinggi dapat disandarkan kepada Allah SWT, demikianpun apabila ada
kekhawatiran terhadap suatu ancaman, dapat melakukan sandaran kepada Allah SWT dengan
senantiasa melakukan doa dan dzikir. Melalui dzikir maka perasaan akan menjadi lebih tenang
dan tentram sebagaimana dalam surat Ar Ra’d ayat 28 : QS 13 : 28. ”(yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” Ketenangan hati ini akan dapat mengarahkan
individu pada kekuatan untuk menyelesaikan masalah.

Selain itu, dengan BERSYKUR DAN bertawakal (berusaha BERSERAH DIRI )

terlepas dari hasilnya. Allah SWT tahu apa yang terbaik untuk hambanya. “Kita

harus punya cara pikir bahwa apa yang nanti akan terjadi nanti akan ditampilkan

oleh Allah SWT”,


BERSYUKUR DAN BERSERAH DIRI (TAWAKAL) Salah satu kunci dalam menghadapi
overthinking dengan selalu bersyukur dan menerima segala pemberian Allah SWT.

Allah SWT telah berfirman di dalam Al Qur’an Surat Al Fatihah ayat 2 dan Al Baqarah : 156
: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi
wa innaa ilaihi raaji’uun”.

Kedua ucapan di atas TENTUNYA sangat familiar di lidah kita, dan apabila kita
pahami maknanya setiap kali mengucapkannya saat menghadapi cobaan maka niscaya
akan muncul kekuatan psikologis yang besar untuk mampu menghadapi musibah
TERSEBUT.

“kecemasan merupakan sesuatu yang wajar tetapi menjadi sesuatu yang tidak wajar

ketika kita tidak mempersiapkan, kita tidak menerima, dan kita tidak berusaha”. Hal

tersebut menjadikan sebuah masalah YANG tidak memiliki penyelesaian dan

akan berlangsung terus menerus.


URAIAN TADI MENUNJUKKAN BAHWA di dalam Islam sudah menyediakan penawar terhadap
munculnya masalah overthinking yang menyebabkan stres melalui berbagai macam bentuk
ibadah di dalamnya. Shalat, doa, dan dzikir dan ibadah lainnya adalah sebagian ibadah yang
membentuk kesiapan manusia dalam menghadapi overthinking.

Seorang muslim SEBAIKNYA dapat menentukan prioritas, mengenai apa yang

perlu dipikirkan dan tidak. Batasan mengenai hal ini termaktub jelas dalam

sumber pedoman umat Islam yaitu Al-Qur’an. Oleh karena itu, kita harus

senantiasa menuntut ilmu agar menciptakan kehidupan yang bahagia baik di


dunia maupun di akhirat. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada kegiatan

STAI Diniyah berikutnya.

Wassalamualaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai