Anda di halaman 1dari 7

Tugas Kelompok Dosen Pembimbing

Aqidah Akhlak Lailatul Izzah, M.Psi.,Psi

Risalah Akhlak

Disusun Oleh :
1. Leviana Nur Fadhillah
2. Ulya Hersa Putri
Program Studi Psikologi Islam
Sekolah Tinggi Agama Islam Diniyah Pekanbaru
2019/2020
A. Pengertian Akhlak

Akhlak Berasal dari bahasa Arab yaitu bentuk jamak dari kata khulqun yang artinya
tabi’at, budi pekerti. Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang. Akhlak
secara etimologis yang merupakan artinya adalah bentuk batin. Akhlak disamakan dengan
kesusilaan, sopan, santun. Khuluq merupakan gambaran batin manusia, gambaran bentuk
lahiriah manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa
Yunani pengertian Khuluq disamakan dengan kata ethicos atau ethos yang artinya adab
kebiasaan, perasaan batin, kecendrungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos kemudian
berubah menjadi etika.
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa akhlak tidak lepas dari penciptanya yaitu Allah
SWT sebagai sumber utama akhlak yang mana ajarannya disampaikan melalui utusannya.
Kajian mengenai akhlak (etika) di kalangan agama islam mulanya islam hanya terbatas pada
upaya memahami akhlak dari al-Qur’an dan sunnah-sunnah nya saja, setelah era literature
filsafat Yunani berkemunculan tokok-tokoh yang mengkaji khazanah klasik yunani mengenai
akhlak dan berbagai pemikiran, secara terminology para ulama sepakat mengatakan bahwa
akhlak adalah hal yang berhubungan dengan perilaku manusia, namun berbeda-beda dalam
menjelaskan pengertiannya.
B. Dasar, landasan nilai dan pendudukan akhlak

Dalam islam, dasar atau alat pengukur yang menyatakan bahwa sifat seseorang itu baik atau
buruk adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Segala sesuatu yang baik menurut Al-Qu’ran dan As-
Sunnah, itulah yang baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya,
segala sesuatu yang buruk menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, berarti tidak baik dan harus
dijauhi.
Al-Qur’an menggambarkan akhlak orang-orang beriman, kelakuan mereka yang mulia dan
gambaran kehidupan meraka yang tertib, adil, luhur, dan mulia.Berbanding terbalik dengan
perwatakan orang-orang kafir dan munafik yang jelek, zalim dan rendah hati. Gambaran
akhlak mulia dan akhlak keji begitu jelas dalam perilaku manusia di sepanjang sejarah. Al-
Qur’an juga menggambarkan perjuangan para rasul untuk menegakkan nilai-nilai mulia dan
murni di dalam kehidupan.
C. Karakteristik Akhlak

Akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah ada dalam jiwa dan menjadi kepribadian
hingga timbul lah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-
buat tanpa perlu memikirkan, maka akhlak mempunyai beberapa karakteristik seperti :
 Bersifat umum dan terperinci
 Manusiawi
 Universal
 Keseimbangan
 Realistik 
 Akhlak sebagai buah dari iman
D. Ruang lingkup pembahasan akhlak

 Perasaan akhlak
Kekuatan seseorang dapat mengetahui suatu perilaku, sesuaikan dengan akhlak baik atau
buruk. Baik atau tidaknya perasaan akhlak tersebut tergantung pada perbuatan tersebut. 
 Pendorong akhlak
Pendorong yaitu kekuatan, setiap tindakan manusia mempunyai pendorong tersendiri hanya
saja tindakan aspeknya bersifat konkret dalam bentuk tingkah laku manusia, sedangkan
pendorong aspeknya abstrak, tersembunyi dalam batin manusia. 
 Ukuran akhlak
Ukuran akhlak oleh sebagian ahli diletakkan sebagai alat keseimbangan perbuatan baik dan
perbuatan buruk yang ada pada diri manusia. alat ukur akhlak tersebut yaitu Al-Qur’an dan
sunnah. 
 Tujuan akhlak
Melakukan akhlak mulia atau tidak.
E. Akhlak kepada Allah

Akhlak terhadap Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang dilakukan oleh
manusia sebagai makhluk kepada penciptanya, yaitu Allah SWT. Banya cara yang dapat
dilakukan dalam berakhlak kepada Allah seperti :
 Iman,merupakan sikap yang penuh kepercayaan pada Allah.
 Ihsan merupakan kesadaran yang sedalam-dalamnya bahwa Allah senantiasa hadir atau
bersama manusia dimanapun manusia berada.
 Takwa, merupakan sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu mengawasi manusia.
 Tawakkal, merupakan sikap senantiasa bersandar kepada Allah dengan penuh harapan dan
keyakinan bahwa dia akan menolong manusia dan memeberikan jaan yang terbaik.
 Syukur, merupakan sikap penuh terimakasih atas segala nikmat dan karunia yang
dianugerahkan Allah kepada manusia.
 Ikhlas, merupakan sikap murni dalam tingkah laku demi memperoleh keridhaan allah.
F. Akhlak kepada manusia

Akhlak kepada manusia bisa meliputi akhlak terhadap Rasulullah SAW, kedua orang tua,
keluarga, kerabat dan masyarakat. Contoh akhlak terhadap orang tua :
 Merendahkan diri kepada orang tua, diiringi perasaan kasih sayang
 Berkomunikasi kepada orang tua dengan sopan dan menggunakan kata-kata lemah lembut.
 Berbuat baik kepada nya.
 Terus berdoa untuk kedua orang tua

Anda mungkin juga menyukai