Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ADAT KASUS TENTANG PANTANGAN IBU HAMIL


Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan

Dosen Pengampu : Sri Norlina, S.ST,MM.,CSMT

Di Susun Oleh :

Nor Riska Rahmah (211140671002)

AKADEMI BUNGA KALIMANTAN BANJARMASIN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


Kata Pengantar

Puji syukur hadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan hikmat dan karuniaNya
kepada penulis, dan salam semoga terlimpahkan pada teladan dan umat manusia, keluarga,
dan para sahabatnya

Makalah ini ditunjukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Dosen di AKADEMI KEBIDANA
BUNGA KALIMANTAN, khususnya mata kuliah Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih. Khususnya kepada Ibu Sri Norlina
S.ST,MM.,CSMT. Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya.

25 Mei 2022 Penulis.

Nor Riska Rahmah

Daftar Isi
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………………… I

Daftar Isi………………………………………………………………………………………..………………………………II

Bab 1 Pendahuluan ………………………………………………………………………………………………….…III

1.1 . Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………..

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………

1.3. Tujuan Pembahasan ……………………………………………………………………………………...

Pembahasan ………………………………………………………………………………………………..……………..III

Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………...IV
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia prasejarah maupun saat ini memerlukan tempat tinggal. Manusia prasejarah
mencari dan membuat tempat untuk berlindung seperti Rumah Adat Leu-saga-Maumanu,
karena Pada zaman prasejarah manusia hidup sangat tergantung sekali pada alam, karena
mereka masih belum memiliki kemampuan, pemikiran, maupun alat-alat sebagai penunjang
hidup mereka. Kemudian mereka mulai memikirkan bagaimana membuat alat-alat dan tempat
berlindung untuk menghadapi dan menaklukan alam.

1.1 Perumusan masalah.


 Apa Saja Kasus Adat Tentang Pantangan Ibu Hamil

1.2 Tujuan pembahasan


 Untuk mengetahui Dampak PositifNya

1.3 Manfaat pembahasan

Mamfaat dari pembahasan ini adalah Lebih memahami nilai-nilai Adat khususnya
untuk Ibu Hamil
BAB II

LATAR BELAKANG

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adat didefinisikan sebagai aturan (perbuatan) yang
lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala. Adat adalah wujud gagasan kebudayaan yang
terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-aturan yang satu dengan yang lainnya
berkaitan menjadi satu sistem atau kesatuan. Sementara istiadat didefinisikan sebagai adat
kebiasaan. Dengan demikian, adat istiadat adalah himpunan kaidah-kaidah sosial yang sejak
lama ada dan telah menjadi kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat. 

Kebiasaan-kebiasaan yang dianut masyarakat suatu daerah secara turun menurun,


Biasanya di dalam adat istiadat tersebut berisi aturan-aturan yang telah menjadi konvensi
masyarakat dalam menjalankan suatu hal. Adat istiadat bisa diartikan juga sebagai norma-
norma yang terdapat dalam suatu masyarakat dan dibentuk berdasarkan konvensi maupun
warisan dari leluhur.Norma-norma ini terlepas dari aturan-aturan yang terdapat dalam agama
dan bersifat kontekstual. Adat istiadat adalah sebuah ungkapan yang artinya segala aturan,
ketentuan, tindakan yang menjadi kebiasaan secara turun menurun. Adat istiadat berbeda satu
tempat dengan tempat yang lain, demikian pula adat di suatu tempat.
Adat istiadat yang mempunyai akibat hukum dinamakan hukum adat. Yang
dimana Hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di
timor-leste dan negara-negara Asia lainnya seperti Indonesia, Jepang, India, dan Tiongkok.
Hukum adat adalah hukum asli timor-leste. Sumbernya adalah peraturan-
peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan
kesadaran hukum masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh
kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastis. Selain itu
dikenal pula masyarakat hukum adat yaitu sekelompok orang yang terikat oleh tatanan hukum
adatnya sebagai warga bersama suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal
ataupun atas dasar keturunan. Adat istiadat juga mempunyai akibat-akibat apabila dilanggar
oleh masyarakat, dimana adat istiadat tersebut berlaku. Adat istiadat tersebut bersifat tidak
tertulis dan terpelihara turun temurun, sehingga mengakar dalam masyarakat, meskipun adat
tersebut tercemar oleh kepercayaan (ajaran) nenek moyang, yaitu Animisme.
BAB III

PEMBAHASAN

Kasus Adat Tentang Pantangan Ibu Hamil Mandi Malam Hari

Mitos, Ibu hamil dilarang mandi di malam hari. Katanya, kondisi itu bisa membuat ibu
hamil rematik, flu tulang, dan bahkan membahayakan janin, serta mengganggu
perkembangan janin

Lantas, benarkah hal itu?


Dampak PositifNya, Dokter spesialis kebidanan dan kandungan,
dr. Boy Abidin, SpOG mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah mitos, ibu hamil boleh
saja mandi malam asal tak memakan waktu yang lama.
Dokter yang praktik di Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading Jakarta Utara ini juga
menuturkan, ibu hamil boleh mandi dengan air hangat atau air dingin, sesuai
keinginan.
"Sebenarnya untuk suhu air tidak ada masalah, yang penting Anda terasa nyaman
dengan air tersebut," ucapnya.
Hanya saja, kebanyakan dokter menyarankan jika ibu hamil ingin berendam di air
hangat jangan terlalu lama dan hindari suhu melebihi 39 derajat celsius. Hal ini dapat
mengganggu peredaran darah yang dapat mengakibatkan ibu hamil sakit kepala hingga
pingsan.

1. Waktu yang tepat untuk mandi


Sebaiknya ibu hamil cukup mandi 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore. Namun, jika
kondisi tubuh ibu hamil sedang panas, mandi malam dibolehkan dan masih berpatokan
dengan anjuran di atas.
2. Jangan mandi setelah makan
Kondisi ini biasanya membuat bagian perut tidak enak. Kemudian bisa berakibat ibu
hamil sakit kepala. Karena pada saat makan, aliran darah terfokus di daerah
pencernaan
3. Gayung atau shower?
Itu menjadi pilihan Anda, Moms. Jika Anda mandi memakai shower, tetap berhati-hati
agar tidak terpeleset. Kemudian bagi ibu hamil yang memakai gayung juga demikian,
karena Anda membutuhkan tenaga yang ekstra untuk angkat gayung
4. Sabun cair atau batangan?
Ini juga terserah Anda, Moms. Yang terpenting, pilihlah sabun yang memiliki
kandungan pelembab yang cukup tinggi. Sebab, kulit ibu hamil umumnya mudah
kering.
5. Bersihkan bagian lipatan
Tetap perhatikan bagian lipatan ya, Moms. Kalau tidak dibersihkan akan menjadi
sumber penyakit karena kuman berkembang di daerah tersebut. Beberapa bagian tubuh
yang perlu dibersihkan antara lain ketiak, payudara, perut, lipatan paha, dan miss V.
6. Perhatikan kondisi kamar mandi Sebelum masuk ke kamar mandi, perhatikan
lantainya. Jangan sampai kondisi lantai licin karena itu berbahaya bisa membuat Anda
terpeleset. Ada baiknya, Anda meminta orang rumah atau mungkin suami Anda untuk
menyikat lantai yang licin itu lalu keringkan.
7.Minta Ditemani
Untuk menghindari sejumlah hal berbahaya itu, tak ada salahnya minta ditemani suami
saat ingin mandi malam. Apalagi jika kondisi Anda tengah hamil besar.

Kesimpulan
Perlu diketahui bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang menjelaskan bahwa mandi di
malam hari dapat membahayakan kondisi kehamilan. Pukul berapapun ada mandi, baik pagi
hari maupun malam hari, tidak berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin

Namaun,Ibu Hamil harus berhati-hati saat mandi malam karena bias berisiko terpeleset yang
dapat menyebabkan terjatuh dan ibu hamil mengalami keguguran

Anda mungkin juga menyukai