Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jl. Prof. Dr. Hamka Km.2 kampus III Telp. (024) 7606405 Semarang 50185

Mata Kuliah : MOKI Nama : Zakiyatul Fikriyah


Pengampu : Dra. Hj. Siti Prihatiningtyas, M.Pd. Nim : 2001036026
Bobot : 2 SKS Jurusan : MD-A3

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER


(UAS)
Soal :
1. Ambil satu Organisasi/Lembaga Islam di Indonesia
2. Kemudian jelaskan dan analisislah dengan fungsi-fungsi manajemen menurut GR.Terry
(POAC).”

Kisi-kisi Analisisnya :
Planningnya : Visi misinya, program kerjanya dll,
Organizing : struktur organisasinya, job description, wewenang dan tanggungjawabnya dlll,
Actuating: system pemberian motivasi, pengembangan anggota2 dll),
Controlling : system pengawasan/ pengendalian dan penilaiannya dll)
JAWABAN UJIAN AKHIR
SEMESTER (UAS)

A) Organisasi :
Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Islam, disingkat HMI (Pasal 1 Bab I)

B) Fungsi Fungsi Manajemen


George R. Terry membeagi 4 fungsi dasar manajemen, yang disingkat POAC yaitu :
a) Planing (Perencanaan) meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi mengenai masa yang akan dating dalam
memvisualisasikan serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang perlu untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
b) Organizing (Pengorganisasian) ialah penetuan, pengelompokan dan penyusunan
macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-
orang, terhadap kegiatan-kegiatan tersebut.
c) Actuating (Pelaksanaan/ Pergerakan) adalah membangkitkan dan mendorong semua
anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai
tujuan dengan ihlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengrganisasian.
d) Controling (Pengawasan) ialah proses penetuan yang harus dicapai baik standard, apa
yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai dan perbaikan-perbaikan sehingga
pelaksanaan sesuai rencana, yaitu selaras dengan standard.

C) Gambara Umum Organisasi


Organisasi kemahasiswaan dibagi menjadi dua, yaitu organisasi intra kampus dan ekstra
kampus. Organisasi mahasiswa intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang berada di
lingkungan perguruan tinggi dan mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan dari pengelola
perguruan tinggi dan atau dari Kementerian/Lembaga. Misalnya seperti Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Senat Mahasiswa (SEMA), dll. Sedangkan
organisasi ekstrakampus merupakan organisasi mahasiswa yang aktivitasnya berada di luar
lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi mahasiswa ekstrakampus di Indonesia
antara lain adalahPergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik
Indonesia (PMKI), dll. Organisasi-organisasi kemahasiswaan tersebut baik intra kampus maupun
ekstra kampus telah memberikan peran positif dalam memberikan pemahaman terhadap
kehidupan politik bagi mahasiswa. Salah satu di antaranya adalah organisasi ekstra kampus
Himpunan Mahasiswa Islam.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi ekstra kampus yang didirikan
di Yogyakarta pada tanggal 5 Februari 1947/14 Rabi’ul Awal 1366 H yang diprakarsai oleh Lafran
Pane. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mempunyai motivasi dasar untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik, Pancasila, UUD NRI 1945 serta menegakkan dan mengembangkan
ajaran Islam. Motivasi dasar inilah yang menjadi wawasan dan komitmen ke-bangsa-an dan ke-
Islam-an bagi pengembangan organisasi. Sebagai organisasi berasaskan Islam maka setiap gerak
langkah HMI senantiasa dilandasi oleh ajaran Islam baik dalam kehidupan berorganisasi maupun
yang tercermin dalam pola pikir, sikap dan aktivitas kader HMI sehingga ajaran Islam tidak hanya
menjadi sumber inspirasi dan motivasi tetapi sekaligus menjadi tujuan yang harus diwujudkan.
Ajaran Islam bagi HMI harus diwujudkan dalam kehidupannya, baik dalam rangka
mengabdi kepada Allah SWT, maupun dalam tugas kekhalifahannya. HMI berusaha secara nyata
untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu masyarakat adil dan makmur yang diridhoi
oleh Allah SWT, serta mampu menjaga eksistensi bangsanya ditengah interaksi bangsa-bangsa di
dunia. HMI merupakan wadah sekaligus instrumen yang harus mampu memberikan sumbangan
yang bermanfaat bukan hanya untuk para anggotanya namun sekaligus untuk masyarakat,
bangsa, negara dan agama serta mampu menempatkan dirinya menjadi “Rahmatan lil A’lamin”.

D) Analisis Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus HMI


a) Planing (Perencanaan) meliputi
 VISI MISI
Visi : Terbina nya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di-ridhoi Allah
Subhanahu wata’ala (Pasal 4 Bab III)
Misi :
1. Membina pribadi muslim untuk mencapai akhlaqul karimah.
2. Membina pribadi muslim yang mandiri.
3. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial dan budaya.
4. Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan
masa depan umat manusia.
5. Memajukan kehidupan umat dalam mengamalkan Dienul Islam dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6. Memperkuat ukhuwah Islamiah sesama umat Islam se-dunia.
7. Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan untuk
menopang pembangunan nasional.
8. Ikut terlibat aktif dalam penyelesaian persoalan sosial kemasyarakatan dan
kebangsaan.
9. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan ayat (1) s.d. (7) dan sesuai dengan
azas, fungsi, dan peran organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan organisasi.
(Pasal 5 Bab III)
 Menetapkan anggaran untuk melaksanakan rencana.
Pada poin ini HMI mempunyai Sistem penganggaran yang merupakan
perencanaan keuangan untuk pelaksanaan program organisasi dalam bentuk
yang terdiri dari anggaran penerimaan dan pengeluaran dan dalam satu
periode yang mengambarkan sumber dan penggunaan dana. Dengan adanya
sistem penganggaran diharapkan dapat melakukan skala prioritas, dengan
tujuan tercapainya efektifitas, efisiensi dan sinkronisasi antara pelaksanaan
aktifitas organisasi. Penganggaran keuangan HMI tidak terlepas dari fungsi
manajemen
 Pandangan masyarakat terhadap organisasi.
Padangan masyarakat terhadap organisasi HMI tentu tidak terlepas dari
pandangan masyarakat terhadap HMI. Dalam hal ini mayoritas masyarakat
Indonesia masih memahami Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai
organisasi yang bersifat independen serta sebagai organisasi perjuangan
diharapkan dalam kepemimpinanya mampu memberikan sumbangsi yang
nyata didalam kehidupan bermasyarakat.
 Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi
Untuk menetahui kekuatan dan kelemahan organisasi HMI dalam
menjalankan fungsinya sebagai organisasi kader, HMI menggunakan
pendekatan sistematik dalam keseluruhan proses perkaderannya. Oleh karena
itu sebagai upaya
memberikan kejelasan dan ketegasan sistem perkaderan yang dimaksud,
dibuat pola perkaderan HMI secara nasional. Pola ini disusun dengan
memperhatikan tujuan organisasi, dan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan organisasi serta tantangan dan kesempatan yang berkembang di
lingkungan eksternal organisasi
 Menetukan sebuah bingkai waktu dan bagaimana cara untuk mengukur
keberhasilan, pasang target-target untuk mencapai tujuan termasuk
tanggal dan siapa yang bertanggung jawab dan memonitoring.

Sebagai Organisasi pengkaderan HMI mempunyai pengelolaan


pengkaderan yang dimana pengelolaan yang terarah, terukur, efektif, dan
efisien agar proses perkaderan dapat berjalan sesuai dengan pola perkaderan
dan dapat dimonitor serta dievaluasi tingkat keberhasilannya. Dalam
pengelolaan perkaderan, unsur-unsur (para pihak) yang terlibat dalam proses
perkaderan mesti memiliki kewenangan yang jelas serta tugas pokok dan
fungsi dari masing-masing unsur harus jelas pula. Selain kejelasan unsur-
unsur (para pihak) yang terlibat dalam perkaderan, sumberdaya manusia
pengelola perkaderan juga harus memenuhi kriteria dan persyaratan yang
telah ditentukan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mekanisme pelaksanaan


perkaderan harus dapat memberikan gambaran dan panduan yang jelas bagi
para pihak dan para pengelola, sehingga pengelolaan perkaderan dapat
terstandarisasi dan terukur, meliputi: 1. Kelembagaan 2. Sumberdaya
Manusia 3. Mekanisme Pelaksanaan. Dengan adanya monitoring dan evaluasi
diharapkan perkaderan dapat berjalan dengan baik menuju pencapaian
terbentuknya Muslim Intelegensia (Insan Cita).

b) Organizing (Pengorganisasian) meliputi


c) Actuating (Pelaksanaan/ Pergerakan)
Seorang pemimpin atau ketua dituntut dapat menjadi contoh untuk bawahannya.
Setiap tindakan atau keputusan dari pemimpin dianggap yang terbaik untuk kemajuan dari
sebuah organisasi yang dinaunginya. Jadi seorang pemimpin dapat mengaktualisasikan para
anggotanya dengan baik sehingga akan tumbuh motivasi untuk bergerak dalam rangkai
pencapaian tujuan dalam organisasi.
Implementasi fungsi penggerakan dalam HMI sebagai berikut:
a. Motivasi
Berdasarkan wawancara penulis dengan Kak Anwar ketua HMI Korkom Walisongo
Semarang, ketua menekankan untuk selalu ingat akan pemberian motivasi semangat untuk
anggotanya. Karena sadar peran yang sangat penting dalam manajemen ialah anggotanya.
Penulis melaksanakan wawancara dengan salah satu pengurus dengan hasil bahwasannya
motivasi bukan hanya didapat dari ketua namun juga dari alumni-alumni dari HMI Korkom
yang masih aktif dalam kegiatan. Semangat dicurahkan oleh ketua HMI korkom dengan
memberikan motivasi-motivasi dalam rapat maupun dalam keseharian. b. Bimbingan Dalam
hal penggerakan sebuah organisasi, sebuah bimbingan atau arahan dibutuhkan untuk para
pengurus dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah dikoordinasikan dimasing bidang-
bidang kepengurusan. Hal seperti ini dimaksutkan untuk membimbing para pengurus, guna
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan untuk menghindari penyimpangan.
Tujuan dari pemberian bimbingan manajemen dakwah untuk memberikan arahan kepada
para pengurus untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah dirumuskan guna
menghindari penyimpangan. Serta untuk memberikan pemahaman terkait program kerja
dengan manajemen dakwah yang ada di HMI Korkom. c. Koordinasi Dalam hal ini
merupakan adanya kerjasama atau koordinasi yang baik antar satu pengurus dengan yang
lainnya, begitupun dengan ketua dengan pengurus lainnya. Hal ini dilaksanakan gunanya
untuk memperlancar hubungan sehingga terjalin kerjasama yang baik untuk sasaran dan
tujuan dari program kerja yang telah ditentukan tepat dan sukses. d. Komunikasi Bentuk
komunikasi yang dilakukan oleh HMI Korkom UIN Walisongo Semarang ini adalah dengan
program kerja yang telah direncanakan, misalnya dengan adanya rapat-rapat untuk
mengomunikasikan program kerja dalam hal pelaksanaannya, dengan kemajuan dari zaman
yaitu kerja sama melalui alat komunikasi Handphone. Proses dari komunikasi ini juga
dengan adanya kritik, saran dan tanya jawab pada rapat-rapat berlangsung untuk pengurus
dengan pengurus lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
pengurus yang lain terkait program kerja yang dirancang. Selain keempat hal diatas,
actuating disini juga berisi tentang program-program kerja yang telah terlaksana dimasing-
masing bidang yang ada distruktur kepengurusan HMI Korkom UIN Walisongo Semarang.
d) Controling (Pengawasan) meliputi

Anda mungkin juga menyukai