Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENERAPAN PRINSIP-PRINSP ORGANISASI DALAM


KEPENGURUSAN ORGANISASI TAEKWONDO INDONESIA
KOTA BANJARBARU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Teori Organisasi

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Dr. Haris Utomo, S.STP, M.Si

Disusun oleh :

Adi Wijaya, 19120353

PROGRAM STUDI SI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARBARU
2020
BAB I
Pendahuluan

1. Latar Belakang
Organisasi sudah menjadi bagin dari aktivitas kehidupan manusia. Karena
tanpa sebuah organisasi, mustahil bagi manusia untuk dapat mengatur
ataupun membangun sebuahsistem kerja yang efektif dan efisien. Organisasi
dibutuhkan untuk membimbing sebuah timkerja dalam mendirikan sebuah
perusahaan atupun instansi. Namun sebuah organisasi tidak hanya terpaut
oleh perusaahaan namun lebih luasnya organisasi telah mencangkup seluruh
kehidupan mamusia. Tanpa disadari, setiap individu ketika ia baru lahir ia
telah menjadi anggota dari organisasi yang ada dalam lingkungannya.
Taekwondo Indonesia Kota Banjarbaru atau yang lebih umum di singkat TI
Banjarbaru adalah salah satu organisasi pada tingkat Kabupaten/Kota di
Kalimantan Selatan. TI Banjarbaru sebagai wadah yang menaungi seluruh
aktifitas taekwondo di lingkup Kota Banjarbaru. Sebuah organisasi jika
ditinjau dari segi olahraga adalah sebuah organisasi yang didalam nya
terdapat anggota dengan perannya masing-masing. Ketua umum adalah
seorang kepala rumah tangga yang dalam hal ini berperan sebagai kepala
organisasi yang bertugas untuk mengatur sekaligus mengawasi keluarganya.
Demikian pula anggota yang juga memiliki perannya masing-masing dalam
organisasi kecil ini. Dalam organisasi ini juga terdapat tujuan-tujuan yang
mereka ingin wujutkan. Sebuah organisasi adalah salah satu unsur
kehidupan yang melekat dengan aktivitas manusia yang bertujuan untuk
mengatur, membimbing manusia dalam mewujudkan keinginan yang
mereka dambakan. Dalam hal ini adalah prestasi dalam bidang olahraga.
BAB II
Pembahasan

1. Landasan Teori
Menurut Akdon (2006: 43) secara sederhana organisasi dapat diartikan
sebagai suatu perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peranan
tertentu dan melaksanakan kegiatan dengan sesuai dengan peranan tersebut
bersama-sama secara terpadu mencapai tujuan yang telah ditentukan
bersama. Organisasi Pengkot TI Banjarbaru tidak hanya pada kumpulan
orang-orang, aktivitas-aktivitas mereka dan tujuan yang akan dicapai, tapi
juga semua aspek yang mempengaruhi eksistensi, perkembangan dan
efektivitas organisasi tersebut, antara lain: rincian dan susunan tugas, barang
dan mesin, teknologi, informasi dan sumber-sumber lain yang digunakan
serta saling berpengaruh dan keterpaduannya dalam suatu sistem.

Robbin (2000) dalam Akdon (2006: 45) mengemukakan bahwa organisasi


adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah
batasan yang tidak dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan. Perkataan dikoordinasikan dengan sadar mengandung pengertian
manajemen. Kesatuan sosial berarti bahwa unit itu terdiri dari orang atau
kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi yang diikuti
anggota di dalam sebuah organisasi Pengkot TI Kota Banjarbaru tidak
begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan terlebih dahulu. Oleh karena
itu, organisasi ini merupakan kesatuan sosial, maka pola interaksi
anggotanya harus diseimbangkan dan diselaraskan untuk meminimalkan
keberlebihan namun juga memastikan bahwa tugas-tugas yang kritis telah
diselesaikan.
Gareth Morgan dalam Keban (2008: 126) menyatakan bahwa organisasi
dapat didefinisikan secara bervariasi, yaitu sebagai:
a. Suatu kumpulan orang yang ingin mencapai tujuan secara rasional;
b. Suatu koalisi dari konstituen yang berkuasa dimana mereka
menggunakan kekuasaannya untuk mengontrol distribusi sumberdaya
dalam organisasi;
c. Suatu sistem terbuka dimana terjadi sistem transformasi input-output
dengan lingkungan;
d. Sistem yang menghasilkan pemaknaan tertentu, dimana tujuan
diciptakan secara simbolik dan dipelihara oleh manajemen;
e. Sistem pasangan yang independen, dimana unit-unit yang berada
didalamnya dapat memiliki tujuan yang berbeda atau konflik;
f. Suatu sistem politik, dimana konstituen internal berusaha mengontrol
proses pembuatan keputusan dalam memantapkan posisinya;
g. Suatu alat untuk mendominasi;
h. Suatu unit yang memproses informasi baik secara horisontal maupun
secara vertikal melalui suatu hirarki struktural.
i. Suatu penjara psikis, dimana para anggotanya selalu ditekan/dihambat
kebebasannya oleh organisasi misalnya dengan menetapkan pembagian
kerja, standar kerja, pembentukan unit dan divisi;
j. Suatu kontrak sosial dimana terdapat serangkaian kesepakatan yang
tidak tertulis dan para anggotanya harus berprilaku sedemikian rupa
sehingga mendapatkan kompensasi.

2. Prinsip- Prinsip Organisasi


Dalam rangka mencapai tujuan yang ditentukan agar organisasi dapat
berjalan sesuai dengan rencana yang digariskan maka seharusnya, organisasi
Taekwondo Indonesia Banjarbaru berpedoman kepada asas-asas (prinsip-
prinsip) organisasi sebagai berikut:
a. Perumusan tujuan organisasi yang jelas;
b. Pembagian pekerjaan;
c. Kontinuitas dan fleksibilitas;
d. Delegasi wewenang dan tanggung jawab harus jela dan seimbang;
e. Unity of Direction (kesatuan arah);
f. Unity of Command (kesatuan komando);
g. Tingkat-Tingkat pekerjaan; dan
h. Prinsip Koordinasi.

Organisasi Taekwondo Indonesia Banjarbaru sebenarnya selalu mempunyai


dua tujuan organisasi:
a. Tujuan Intern
Tujuan ini bersifat koordinatif. Dengan kata lain untuk dapat
mengefisiensi organisasi dengan cara koordinasi. Ini merupakan hal
pokok dalam organisasi, sehingga akan menghidupkan organisasi.
Koordinasi yang tepat akan menghilangkan sikap menunggu-nunggu
untuk dimobilisasi. Kekuasann pengkoordinasian tertinggu ada pada
Ketua Umum TI Banjarbaru.
b. Tujuan Ekstern
Tujuan ini yaitu menjadi yang terbaik di Kalimantan Selatan, dengan
mendidik anggota berbudi pekerti baik dan berprestasi, dengan
memperkuat jalinan komunikasi dan peningkatan sarana prasarana
penunjang.

Pengorganisasian TI Banjarbaru yang telah berjalan secara efektif


menghasilkan manfaat atau keuntungan diantaranya :

1. Kejelasan tentang tujuan kerja individual dan tugas-tugas yang


terspesialisasi;
2. Pembagian kerja yang efektif;
3. Terciptanya arus aktivitas kerja yang logis, yang dapat dilaksanakan
dalam bentuk individu atau kelompok;
4. Terciptanya komunikasi ynag baik yang memudahkan dalm hal
pengawasan dan pengambilan keputusan;
5. Terbentuknya rasa harmoni antar anggota yang kerap terlibat dalam satu
kegiatan;
6. Tujuan yang terfokus;
7. Penempatan struktur yang baik akan memudahkan dalam pengawasan
pada setiap anggota
3. Tujuan Organisasi
Seringkali Organisasi Taekwondo Banjarbaru mempunyai banyak tujuan.
Semua tujuan itu seolah olah sama pentingnya sehingga sukar untuk
menentukan mana yang harus didahulukan. Untuk mengatasi masalah ini
pertama-tama harus dipilih satu atau beberapa dari berbagai tujuan yang
tampaknya banyak itu dengan mengingat dan memperhatikan bahwa dalam
penentuan tujuan tersebut harus menyesuaikan diri dengan kemampuan
organisasi TI Banjabaru dan meyakini bahwa tujuan-tujuan itu benar-benar
dapat direalisasikan sesuai dengan kemampuan dan kondisi yang ada. Oleh
karena itu, tujuan-tujuan organisasi TI Banjarbaru menjadi landasan bagi
pembuatan perencanaan-perencanaan selanjutnya. Untuk itu, tujuan menjadi
standar bagi pelaksanaan tindakan bagi setiap unit organisasi TI Banjarbaru.
Tujuan merupakan kunci untuk menentukan atau merumuskan apa yang
dikerjakan, ketika pekerjaan itu harus dilaksanakan dan disertai pula dengan
jaringan politik, prosedur dan anggaran serta penentuan program.
Berdasarkan tujuan yang harus dicapai itu ditentukan tugas-tugas dan
sasaran yang harus dilaksanakan. Tujuan harus dapat dipahami oleh setiap
pimpinan dari tingkat atas sampai tingkat bawah, bahkan oleh seluruh
anggota organisasi TI Banjarbaru. Maka tujuan organisasi merupakan tugas
bagi setiap bagian atau unit organisasi, tujuan dari atas terus sampai ke
bawah mengikuti struktur organisasi secara hirarki.
W. Newman mengatakan, “goals are sine quanon for administrative
control”. Tujuan memberikan sumbangan baik dalam proses perencanaan,
pelaksanaan maupun pengontrolan.
Penentuan tujuan yang hendak dicapai sangat berhubungan erat dengan
pembentukan struktur organisasi, pengurus, keuangan, peralatan yang
tersedia serta hubungan dan prosedur kerja untuk melaksanakan kegiatan
operasionalnya. Berdasarkan jangka waktu tujuan organisasi TI Banjarbaru
digolongkan sebagai berikut:
1. Tujuan jangka panjang.
2. Tujuan jangka menengah.
3. Tujuan jangka pendek.
BAB III
Penutup

Kesimpulan
Secara umum Taekwondo Indonesia Banjarbaru telah menerapkan prinsip-
prinsip pengorganisasian untuk mencapai tujuan atau hal-hal yang dicita-
citakan. Pengorganisasian antara lain berupa proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki,
dan lingkungan yang melingkupinya.
Pengelompokan anggota berdasarkan kepada prinsip-prinsip pembagian
kerja, peranan dan fungsi, hubungan, prosedur, aturan, standar kerja,
tanggung jawab dan otoritas tertentu. Wujud pengelompokan tersebut dapat
diamati dari suatu struktur dan hirarki.
Sedangkan struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubugan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau
posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan tugas dan
wewenang dan tanggung jawab ysng berbeda-beda dalam suatu organisasi.
petaorganisasi adalah sturktur yang berfungsi untuk memeperjelas tatanan
struktur dalam organisasi tersebut yang bermula dari Ketua Umum sampai
Anggota
Daftar Pustaka

Akdon. 2006. Strategic Management for Educational Management. Bandung:


Alfabeta
Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik : Konsep,
Teori, Dan Isu. Gava Media, Yogyakarta
Anonim, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-or-mansur ms/
konsep- managemen-organisasi.pdf, diakses pada tanggal 23 April
2020
Arif, Mirrian Sjofjan. fhttp://repository.ut.ac.id/3959/1/ADPU4217-M1.pdf, diakses
pada tanggal 23 April 2020

Anda mungkin juga menyukai