kimia pada sistem biologis.Semua zat berpotensi menjadi racun, jadi penting untuk
menentukan mana senyawa menimbulkan paparan manusia yang paling mungkin,
paling kuat, dan paling cenderung membahayakan kesehatan manusia. Rute
paparan merupakan penentu penting dari hasil toksik.Struktur bahan kimia dapat
memberikan petunjuk tentang tingkat toksisitas relatifnya dan selektivitas.Melalui
proses metabolisme, bahan kimia dapat dimodifikasi menjadi bentuk yang baik
lebih atau kurang beracun dari bahan kimia induknya.Pengujian toksikologi dasar
sangat penting untuk penilaian risiko yang tepat.
Polutan organik persisten (POPs) memberikan contoh lain dari racun zat kimia
yang berbahaya dapat berkembang biak. Dengan lambat atau tanpa degradasi,
zat tersebut bertahan di lingkungan dan dapat diangkut oleh angin atau air. Seperti
merkuri, POPs dapat mengancam satwa liar dan kesehatan manusia. Untuk
misalnya, banyak pestisida yang banyak digunakan (seperti DDT), bahan kimia
seperti poliklorinasi bifenil (PCB), dan produk samping pembakaran seperti
dioksin,POPs yang dapat menjadi racun bahkan pada tingkat paparan yang sangat
rendah. Seperti halnya merkuri,mekanisme yang mendorong biomagnifikasi POPs
adalah bioakumulasi dalam piramida trofik ekosistem: autotrof dan konsumen
primer terakumulasi POPs di jaringan mereka, menghasilkan konsentrasi yang
lebih besar daripada yang ditemukan di lingkungan sekitarnya.
Contoh klasik dari umpan balik tersebut adalah informasi yang dikumpulkan oleh
fi shery ahli biologi tentang status populasi ikan target yang dipanen. Informasi ini
biasanya dikumpulkan dan diberikan kepada pengambil keputusan yang kemudian
memutuskan bagaimana menyesuaikan tingkat panen, melalui pendekatan seperti
membatasi jumlah izin yang dikeluarkan, kendala alat tangkap, dan tindakan
lainnya.