Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

EVIDENCE BASED PRACTICE


DALAM
KEPERAWATAN MATERNITAS
MENEGEMEN LAYANAN IBU DAN ANAK

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3 :

1. Gelora Dian (PO7120522041)


2. Abdul Razak Dungga (PO7120522010)
3. Rasia Gita (PO7120522033)
4. Jefri Kilinau (PO7120522044)
5. Yesie Veronika (PO7120522027)
6. Desty Natalia (PO7120522036)
7. Aprilia Rachim (PO7120522013)

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
2022
LATIHAN 1
MEMBUAT PERTANYAAN PENELITIAN

No Aspek Jawaban Keyword


1 P Ibu dan Anak Mother and Child
(Population)
2 I Menejemen Layanan KIA Mother and Child service
(Intervention) Management
3 C - -
(Comparison)
4 O Menejemen ibu dan anak terkendali
(Outcome)
5 T
(Timeline)
Rumusan Pertanyaan Penelitian:

Bagaimana cara meningkatkan menejemen pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak ?


LATIHAN 2
PENELUSURAN LITERATUR

No Sumber Database Keyword Hasil Searching


1 Sciencedirect Clinical pathway, Health care Evaluation of health care quality
quality Health services among insured patients in
research, Hospital Indonesian mother & child
readmissions, Hospital stay, hospital: A secondary data
Nursing care management, analysis (Rachmawaty et al.,
Patient care management 2021)
2 Sciencedirect Mothers’, Satisfaction, Maternal satisfaction on child
Immunization, Health immunization services of rural
extension workers, Ethiopia health extension workers in Dawie
Harewa district, Northeast
Ethiopia: A community based
cross-sectional study (Debela et
al., 2022)
3 Google Translate Sistem Informasi, Program Pengembangan Sistem Informasi
KIA Pelayanan Kesehatan Ibu Dan
Bayi Untuk Mendukung Evaluasi
Program Kesehatan Ibu Dan Anak
( Kia ) Di Puskesmas Kabupaten
Lamongan (Mochamad Nasir,
2008)
4 Google Translate Sistem Informasi, KIA, KB, Model Sistem Informasi K.I.A dan
Puskesmas. K.B pada Puskesmas dalam Usaha
Peningkatan Manajemen Layanan
Kesehatan Masyarakat (Eniyati et
al., 2014)
5 Google Translate Aplikasi, Kesehatan ibu dan Perancangan Aplikasi Pelayanan
anak, puskesmas. Informasi Kesehatan Ibu Dan
Anak Berbasis Data Center Studi
Kasus Puskesmas Kota Makassar
(Rahma & Rachman, 2015)
LATIHAN 3
RINGKASAN 5 LITERATUR UTAMA

Judul Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Jumlah Tujuan Penelitian Hasil Penelitian Kelemahan Penelitian
Sampel
Evaluation of health A longitudinal, Ibu dan Anak Penelitian ini bertujuan Penelitian ini memiliki Belum ditemukan
care quality among secondary data analysis untuk mengevaluasi keterbatasan yaitu kelemahn
insured patients in kualitas pelayanan BPJS e- klaim set data
Indonesian mother & kesehatan pada pasien dari rumah sakit yang
child hospital: A tertanggung yang diteliti tidak
secondary data analysis dirawat inap di Rumah memberikan rincian
(Rachmawaty et al., Sakit Ibu dan Anak biaya rumah sakit
2021) Indonesia. berdasarkan pelayanan
kesehatan yang
diterima oleh setiap
pasien masuk. Oleh
karena itu, studi masa
depan diperlukan untuk
mengevaluasi biaya
rumah sakit yang
dikeluarkan
berdasarkan layanan
perawatan kesehatan
yang diberikan kepada
pasien
Maternal satisfaction cross-sectional study 722 Ibu untuk menganalisis Temuan studi Belum ditemukan
on child immunization kepuasan klien dengan menunjukkan kepuasan kelemahan
services of rural health layanan vaksinasi anak ibu dengan imunisasi
extension workers in penyuluh kesehatan anak
Dawie Harewa district, pedesaan dan layanan tion lebih
Northeast Ethiopia: A karakteristik terkait di tinggi, jika
community based Distrik Dawie Harewa, dibandingkan dengan
cross-sectional study Ethiopia Timur Laut survei sebelumnya.
(Debela et al., 2022) Proporsi terbesar aspek
pelayanan untuk
menyenangkan
konsumen adalah
penghormatan terhadap
petugas kesehatan,
melayani dengan waktu
tunggu yang cepat, dan
menepati janji
imunisasi anak.
Sementara memberikan
informasi tentang
imunisasi anak, dan
mengizinkan ibu untuk
bertanya adalah bagian
proporsi yang lebih
rendah dari layanan
untuk menyenangkan
ibu.
Pengembangan Sistem Metode kualitatif Subyek yang diamati Penelitian ini bertujuan Sistem informasi Belum ditemukan
Informasi Pelayanan adalah orang-orang mengembangkan pelayanan kesehatan kelemahan
Kesehatan Ibu Dan yang terlibat dengan sistem informasi ibu dan bayi untuk
Bayi Untuk sistem informasi pelayanan kesehatan mendukung evaluasi
Mendukung Evaluasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi di program KIA di
Program Kesehatan Ibu ibu dan bayi di 9 puskesmas untuk Puskesmas sebelum
Dan Anak ( Kia ) Di (sembilan) Puskesmas mendukung evaluasi pengembangan
Puskesmas Kabupaten meliputi Puskesmas program KIA di meliputi input data dan
Lamongan (Mochamad Deket, Lamongan, Puskesmas Kabupaten informasi yang
Nasir, 2008) Turi, Sukodadi, Lamongan. dihimpun dengan
Tikung, memanfaatkan register
Dermolemahbang, kohort ibu dan bayi
Kembangbahu, Mantup yang ditulis dengan
dan Sugio, dengan manual, kemudian
masing-masing melalui proses
Puskesmas terdiri dari : pengolahan data
kepala puskesmas, dengan melakukan
bidan penanggung rekapitulasi data dari
jawab program KIA, Puskesmas induk,
dan petugas pengelola Puskesmas pembantu,
data program KIA. dan kegiatan bidan di
desa yang dilaksanakan
oleh pengelola data
KIA dan bidan
penananggung jawab
program KIA.
Kemudian
menghasilkan output
berupa
pelaporan bulanan yang
dimanfaatkan kepala
Puskesmas untuk
evaluasi program KIA.
Sistem informasi
pelayanan kesehatan
ibu dan bayi untuk
mendukung evaluasi
program KIA
Puskesmas yang ada
saat ini terdapat
masalah yaitu : pada
Input atau
pengumpulan data dan
informasi program KIA
dicatat dalam lebih dari
satu register, dilakukan
secara manual dan
belum menggunakan
basis data, sedangkan
pada pengolahan data
(Proces) masih
menggunakan “paper
base“ mengakibatkan
pencarian kembali
data yang
dibutuhkan
memerlukan waktu
yang lama
dan terjadi
penumpukan arsip data
dari tahun sebelumnya.
Model Sistem Action Research Masyarakat Tujuan untuk Berdasarkan hasil Sumber database dari
Informasi K.I.A dan mengetahui manfaat analisa dan jurnal panduan belum
K.B pada Puskesmas dari pembangunan pembahasan ada
dalam Usaha system informasi pada yang telah diuraikan
Peningkatan pelayanan di pada bab-bab
Manajemen Layanan Puskesmas sebelumnya, maka
Kesehatan Masyarakat penulis dapat menarik
(Eniyati et al., 2014) beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
a. Dengan dibangunnya
sistem informasi
puskesmas ini dapat
memudahkan dalam
pencatatan pelayanan
kesehatan puskesmas.
b. Memudahkan bagi
petugas untuk mencari
data dan menyimpan
data
c. Mempercepat dalam
pembuatan laporan,
baik laporan harian,
bulanan maupun
tahunan.
Perancangan Aplikasi Literature Riview 30 responden. bertujuan Dari hasil kuesioner, Belum Ditemukan
Pelayanan Informasi Responden terdiri atas mengembangkan bisa ditarik kesimpulan Kelemahan
Kesehatan Ibu Dan 2 orang dokter (6,6%), sistem bahwa mayoritas
Anak Berbasis Data 2 orang petugas informasi pelayanan responden menganggap
Center Studi Kasus registrasi (6,6%), 8 kesehatan ibu dan anak bahwa aplikasi yg
Puskesmas Kota orang bidan (26,7%), 3 yang memberikan digunakan ini sudah
Makassar (Rahma & orang perawat (10,0%), kebebasan akses sesuai dengan yang
Rachman, 2015) dan 15 orang pasien terhadap pasien. diharapkan serta
(50,0%) responden mampu memudahkan
admin dan user dalam
memperoleh informasi
tentang kesehatan ibu
dan anak. Namun,
sebagian responden
juga masih
menganggap perlunya
penambahan fungsi-
fungsi (utilitas) berupa
ketersediaan ruang
rawat inap, misalnya
jumlah kamar yang
tidak digunakan, dan
yang sementara
digunakan, sehingga
pasien mendapatkan
informasi tentang
kapasitas ruangan yang
dapat digunakan pada
saat itu, informasi
rincian biaya untuk
setiap asuransi
kesehatan, dan
informasi berupa
jadwal imunisasi bayi.
LATIHAN 4
ESSAY SEDERHANA

Upaya Kesehatan ibu dan anak adalah upaya dibidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan pusat layanan
kesehatan umum/masyrakat milik pemerintah, dan juga sebagai pusat layanan Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) serta Kelurga Berencana (KB). Sesuai dengan tujuan program KIA yaitu
tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal,
bagi ibu dan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan
bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
Sedangkan tujuan khusus program KIA adalah :
a. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi
tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10
keluarga, Posyandu dan sebagainya.
b. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan
Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki.
d. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
meneteki, bayi dan anak balita.
e. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
Terdapat 6 indikator kinerja penilaian standar pelayanan minimal atau SPM untuk
pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang wajib dilaksanakan yaitu
a. Cakupan Kunjungan ibu hamil K4
Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang kontak dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC sesuai dengan standar 5T
dengan frekuenasi kunjungan minimal 4 kali selama hamil, dengan syarat
trimester 1 minimal 1 kali, trimester II minimal 1 kali dan trimester III
minimal 2 kali .
b. Cakupan Pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pertolongan persalinan
oleh petugas kesehatan, tidak termasuk pertolongan pendampingan.
Pertolongan persalinan dilakukan oleh dokter ahli, dokter, bidan atau petugas
kesehatan lainnya yang telah memperoleh pelatihan tehnis untuk melakukan
pertolongan kepada ibu bersalin. Dilakukan sesuai dengan pedoman dan
prosedur teknis yang telah ditetapkan.
c. Ibu Hamil risiko tinggi yang dirujuk
Ibu hamil risiko tinggi baru yang dirujuk, baik ditemukan oleh petugas
kesehatan maupun melalui rujukan masyarakat, baik didalam atau diluar
institusi dan dihitung satu kali selama periode kehamilan.
d. Cakupan kunjungan Neonatus
Kunjungan neonatus adalah kontak neonatus (0-28 hari) dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan dengan syarat usia 0 – 7
hari minimal 2 kali, usia 8- 28 hari minimal 1 kali (KN2) didalam atau diluar
institusi kesehatan.
e. Cakupan kunjungan bayi
Kunjungan bayi adalah kontak pertama pemeriksaan kesehatan bayi (termasuk
neonatal) oleh petugas kesehatan baik didalam maupun diluar institusi
kesehatan.
f. Cakupan BBLR yang ditangani
Bayi baru dengan BBLR yang ditangani oleh tenaga kesehatan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Puskesmas yang saat ini
berjalan adalah sesuai dengan pola manajemen pada umumnya yaitu melalui input berupa
data dan informasi yang dihimpun dengan memanfaatkan register kohort ibu dan kohort bayi
yang ditulis dengan manual, kemudian melalui proses pengolahan data dengan rekapitulasi
data dari puskesmas induk, puskesmas pembantu dan kegiatan bidan di desa.
Manajemen pelayanan kesehatan di seluruh tingkat fasilitas pelayanan memerlukan
informasi yang maksimal sehingga bisa melakukan fungsi manajemennya, dimana salah satu
fungsi tersebut adalah monitoring dan evaluasi. Kegiatan ini bergantung pada sistem
informasi yang berjalan dimana salah satu aktifitas sistem tersebut adalah pencatatan dan
pelaporan. Sistem monitoring dan evaluasi adalah faktor yang sangat penting dalam
pelaksanaan fungsi manajemen KIA yang meliputi pengumpulan (input), pengolahan
(Process), dan penyajian (Output) data diperoleh informasi.
Untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan dilakukan evaluasi. Salah satu tujuan
dari evaluasi Program KIA adalah untuk memantau perkembangan pelayanan KIA di tempat
pelayanan. Evaluasi hasil program KIA di Puskesmas dilakukan berdasarkan laporan bulanan
KIA, kelahiran dan kematian per desa, penemuan kasus BBLR per desa, penemuan kasus
tetanus neonatorum per desa, kematian ibu, register kematian perinatal (0-7) hari, rekapitulasi
pelacakan kematian neonatal, Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA indikator ibu, PWS
KIA indikator anak serta laporan bulanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) KIA.
Alur kerja untuk sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi untuk
mendukung evaluasi program KIA Puskesmas saat ini adalah sebagai berikut :
a. Bagian pendaftaran atau bagian loket (staf Puskesmas)
b. Pengelola data KIA (Lower Management) melaksanakan tugas menghimpun data dan
informasi yang masuk di Puskesmas.
c. Penanggung jawab Program KIA (Middle Management) melaksanakan tugas mengolah
dan menyajikan data dan informasi.
d. Kepala Puskesmas (Top Management) melakukan evaluasi berdasarkan data yang ada.
Prosedur evaluasi pelayanan kesehatan ibu dan bayi di Puskesmas adalah sebagai
berikut :
a. Bagian pendaftaran (tempat penerimaan pasien di loket)
Melakukan kegiatan pencatatan data pasien di buku pendaftaran kunjungan pasien di
puskesmas
b. Petugas pengelola data KIA di Puskesmas
Melakukan kegiatan pengumpulan data yang berasal dari bidan di Puskesmas maupun di
masing-masing bidan desa sebulan sekali melalui media pertemuan bulanan kemudian
menjadi draf laporan yang perlu diteliti ulang oleh bidan Puskesmas.
c. Penanggung jawab Program KIA
Melakukan kegiatan menerima hasil rekapitulasi laporan dari bidan desa kemudian
diteruskan ke kabupaten sebagai hahan evaluasi program KIA dan menyimpan laporan
sebagai arsip.
d. Kepala Puskesmas
Melakukan kegiatan monotoring dan evaluasi hasil kegiatan KIA dan disampaikan
hasilnya melalui pertemuan bulanan bidan.
DAFTAR PUSTAKA

Debela, B. G., Negassa, B., Hareru, H. E., Sisay, D., & Soboksa, N. E. (2022). Maternal
satisfaction on child immunization services of rural health extension workers in Dawie
Harewa district, Northeast Ethiopia: A community based cross-sectional study.
Environmental Challenges, 7(January), 100455.
https://doi.org/10.1016/j.envc.2022.100455
Eniyati, S., Candra, R., & Santi, N. (2014). Model Sisfo KIA dan KB pada Puskesmas dalam
Usaha Peningkatan Manajemen Layanan Kesehatan Masyarakat 24 Model Sistem
Informasi K.I.A dan K.B pada Puskesmas dalam Usaha Peningkatan Manajemen
Layanan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, 19(1), 24–33.
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/4085
Mochamad Nasir. (2008). Kesehatan Ibu Dan Bayi Untuk Mendukung Evaluasi Program
Kesehatan Ibu Dan Anak ( Kia ) Di Puskesmas Kabupaten Lamongan Kesehatan Ibu
Dan Bayi Untuk Mendukung Evaluasi Program Kesehatan Ibu Dan Anak ( Kia ).
Rachmawaty, R., Sinrang, A. W., Wahyudin, E., & Bukhari, A. (2021). Evaluation of health
care quality among insured patients in Indonesian mother & child hospital: A secondary
data analysis. Gaceta Sanitaria, 35, S613–S618.
https://doi.org/10.1016/j.gaceta.2021.10.100
Rahma, S., & Rachman, D. (2015). Perancangan Aplikasi Pelayanan Informasi Kesehatan Ibu
Kota Makassar. Perancangan Aplikasi Pelayanan Informasi Kesehatan Ibu Kota
Makassar, 1, 6–8.

Anda mungkin juga menyukai