Disusun Oleh :
SITI NURAENI
191FK01124
TINGKAT 3B
d) D = Disability
Kaji :
− Tingkat kesadaran
− Gerakan ekstremitas
− GCS atau pada anak tentukan respon A= alert, V= verbal, P=
pain/respon nyeri, U = unresponsive.
- Ukuran pupil dan respon pupil terhadap cahaya.
e) E = Eksposure
Kaji :
− Tanda-tanda trauma yang ada.
2) Pengkajian Sekunder (secondary survey)
Pengkajian sekunder dilakukan setelah masalah ABC yang
ditemukan pada pengkajian primer diatasi. Pengkajian sekunder
meliputi pengkajian obyektif dan subyektif dari riwayat keperawatan
(riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat
pengobatan, riwayat keluarga) dan pengkajian dari kepala sampai
kaki.
a. Pengkajian Riwayat Penyakit :
1) Komponen yang perlu dikaji :
− Keluhan utama dan alasan pasien datang ke rumah sakit
− Lamanya waktu kejadian samapai dengan dibawa ke rumah
sakit
− Tipe cedera, posisi saat cedera dan lokasi cedera
− Gambaran mekanisme cedera dan penyakit yang ada (nyeri)
− Waktu makan terakhir
− Riwayat pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi
sakit sekarang, imunisasi tetanus yang dilakukan dan riwayat
alergi klien.
2) Metode pengkajian :
Metode yang sering dipakai untuk mengkaji riwayat klien :
S (signs and symptoms) = tanda dan gejala yang diobservasi dan
dirasakan klien
A (Allergis) = alergi yang dipunyai klien
M (medications)= tanyakan obat yang telah diminum klien untuk
mengatasi nyeri
P (pertinent past medical hystori)= riwayat penyakit yang
diderita klien
L (last oral intake solid or liquid) = : makan/minum terakhir;
jenis makanan, ada penurunan atau peningkatan kualitas makan
E (event leading to injury or illnes) = pencetus/kejadian
penyebab keluhan
3) Metode pengkajian Nyeri
P (provoked)= pencetus nyeri, tanyakan hal yang
menimbulkan dan mengurangi nyeri
Q (quality) = kualitas nyeri
R (radian) = arah penjalaran nyeri
S (severity)= skala nyeri ( 1 – 10 )
T (time)= lamanya nyeri sudah dialami klie
4) Tanda-tanda vital dengan mengukur :
− Tekanan darah
− Irama dan kekuatan nadi
− Irama, kedalaman dan penggunaan otot bantu pernafasan
− Suhu tubuh
5) Pengkajian Head to Toe yang terfokus, meliputi :
a. Pengkajian kepala, leher dan wajah
− Periksa rambut, kulit kepala dan wajah. Adakah luka,
perubahan tulang kepala, wajah dan jaringan lunak,
adakah perdarahan serta benda asing.
− Periksa mata, telinga, hidung, mulut dan bibir. Adakah
perdarahan, benda asing, kelainan bentuk, perlukaan
atau keluaran lain seperti cairan otak
− Periksa leher. Nyeri tulang servikal dan tulang belakang,
trakhea miring atau tidak, distensi vena leher,
perdarahan, edema dan kesulitan menelan.
− Pengkajian dada
Hal-hal yang perlu dikaji dari rongga thoraks :
− Kelainan bentuk dada
− Pergerakan dinding dada
− Amati penggunaan otot bantu nafas
− Perhatikan tanda-tanda injuri atau cedera,
petekiae,
− perdarahan, sianosis, abrasi dan laserasi
b. Pengkajian Abdomen dan Pelvis
Hal-hal yang perlu dikaji :
− Struktur tulang dan keadaan dinding abdomen
− Tanda-tanda cedera eksternal, adanya luka tusuk,
alserasi, abrasi, distensi abdomen dan jejas
− Masa : besarnya, lokasi dan mobilitas \Nadi femoralis
− Nyeri abdomen, tipe dan lokasi nyeri (gunakan PQRST)
− Distensi abdomen
c. Pengkajian Ekstremitas
Hal-hal yang perlu dikaji :
− Tanda-tanda injuri eksternal
− Nyeri
− Pergerakan
− Sensasi keempat anggota gerak
− Warna kulit
− Denyut nadi perifer
d. Pengkajian Tulang Belakang
Bila tidak terdapat fraktur, klien dapat dimiringkan untuk
mengkaji :
− Deformitas
− Tanda-tanda jejas perdarahan
− Jejas
− Laserasi
− Luka
e. Pengkajian Psikosossial
Meliputi :
− Kaji reaksi emosional : cemas, kehilangan
− Kaji riwayat serangan panik akibat adanya faktor
pencetus seperti sakit tiba-tiba, kecelakaan, kehilangan
anggota tubuh ataupun anggota keluarga
− Kaji adanya tanda-tanda gangguan psikososial
yang dimanifestasikan dengan takikardi, tekanan darah
meningkat dan hiperventilasi.
6) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan meliputi :
− Radiologi
− Pemeriksaan laboratorium
− USG dan EKG
2 Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan gangguan sirkulasi ditandai dengan
sianosis, kulit pucat. Iritasi pada daerah ginjal ditandai dengan nyeri
pada perut bagian bawah.
2) Pola nafas tidak efektif
3 Perencanaan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi Observasi
berhubungan keperawatan selama 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, 1. Menentukan sejauh mana nyeri yang
dengan gangguan 2x8 jam diharapkan durasi, frekuensi, kualitas, dan dirasakan untuk memudahkan memberi
sirkulasi ditandai rasa nyeri berkurang intensitas nyeri intervensi selanjutnya
dengan sianosis, atau dapat menghilang 2. Identifikasi skala nyeri 2. Menentukan sejauh mana nyeri yang
kulit pucat. Iritasi dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi non verbal dirasakan untuk memudahkan memberi
pada daerah ginjal 1. Klien 4. Identifikasi faktor yang intervensi selanjutnya
ditandai dengan menunjukkan memperberat dan memperingan 3. Menentukan sejauh mana nyeri yang
nyeri pada perut penurunan skala nyeri dirasakan untuk memudahkan memberi
bagian bawah. nyeri Terapeutik intervensi selanjutnya
2. Klien 1. Berikan teknik non farmakologis 4. Menentukan sejauh mana nyeri yang
menggambarkan untuk mengurangi rasa nyeri (misal dirasakan untuk memudahkan memberi
rasa nyaman dan : terapi musik, hipnosis, akupresur, intervensi selanjutnya
rileks biofeedback, terapi pijat, kompres Terapeutik
hangat/dingin, dan terapi bermain) 1. Membantu klien menjadi rileks,
2. Kontrol lingkungan yang menurunkan rasa nyeri, serta mampu
memperberat rasa nyeri mengalihkan perhatian klien dari rasa
3. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri yang dirasakan
nyeri dalam pemilihan strategi 2. Membantu klien menurunkan rasa
meredakan nyeri nyeri, serta mampu mengalihkan
5 Evaluasi
Hasil akhir dari tindakan keperawatan yang diperoleh dari subjek
dan objektif yang dapat ditarik kesimpulan untuk tindakan yang dilakukan
untuk memberikan tindakan keperawatan selanjutnya klien untuk
memenuhi kebutuhan manusia
6 Dokumentasi Keperawatan
Pendokumentasian yang digunakan dalam kasus ini adalah model
dokumentasi POR (Problem Oriented Record) menggunakan SOAPIE
(Subjektif, Obyektif, Analisa, Planing, Implementasi, Evaluasi). Dalam
setiap diagnosa keperawtaan penulisan melakukan tindakan keperawatan
kemudian penulis mendokumentasikan yaitu dalam memberikan tanda
tangan, waktu dan tanggal. Jika ada kesalahan dicoret dan diberikan paraf
oleh penulis
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Vladimir, V. F. (1967). Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.