ABDOMINAL PAIN
DI RUANG KEMUNING
Di Susun Oleh :
HANIS FAROQI
72020040035
B. ETIOLOGI
1. Faktor resiko
a) Nyeri akut
1) Melaporkan nyeri secara verbal dan non-verbal
2) Menunjukkan kerusakan
3) Posisi untuk mengurangi nyeri
4) Gerakan untuk melindungi
5) Tingkah laku berhati-hati
6) Muka dengan ekspresi nyeri
7) Gangguan tidur (mata sayu, tamak lingkaran hitam)
8) Focus pada diri sendiri
9) Focus menyempit (penurunan persepsi waktu, tempat dan orang)
10) Tingkah laku distraksi
11) Respon otonom (perubahan tekanan darah, nadi,suhu, dilatasi
pupil)
12) Perubahan nafsu makan
13) Tingkah laku ekspresif(gelisah, merintih, nafas panjang,
mengeluh)
b) Nyeri kronis
1) Perubahan berat badan
2) Melaporkan secara verbal dan non-verbal
3) Menunjukkan gerakan melindungi, gelisah, depresi, focus pada diri
sendiri
4) Perubahan pola tidur
5) Kelelahan
6) Atrofi yang melibatkan beberapa otot
7) Takut cedera
8) Interaksi dengan orang lain menurun
2. Faktor predisposisi
a) Trauma
1. Mekanik : rasa nyeri timbul akibat ujung saraf bebas mengalami
kerusakan, misalnya akibat benturan, gesekan, luka
2. Thermis : nyeri timbul karena ujung saraf reseptor mendapat
rangsangan akibat panas, dingin, misalnya api atau air panas
3. Khermis : nyeri timbul karena kontak dengan zat kimia yang
bersifat asam atau basa kuat
4. Elektrik : nyeri timbul karena pengaruh aliran listrik yang kuat
mengenai reseptor rasa nyeri yang menimbulkan kekejangan otot
dan luka bakar
b) Neoplasma, bersifat jinak maupun ganas
c) Peradangan
d) Kelainan pembuluh darah dan gangguan sirkulasi darah
e) Trauma psikologis
3. Faktor presipitasi
- Lingkungan
- Suhu ekstrim
- Kegiatan
- Emosi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Darah lengkap
2. Amylase : kadar serum >3x batas atas kisaran normal merupakan diagnostic
pancreatitis
3. Gas darah arteri : Asidosis metabolic (iskemia usus, peritonitis, pnkreatitis)
4. Urin porsi tengan (MSU) : untuk mengetahui infeksi saluran kemih
5. EKG : Infark miokard
6. Rontgen thorak : Viskus perforasi (udara bebas), pneumonia
7. Rontgen abdomen : usus iskemik (dilatasi, usus yang edema dan menebal),
pancreatitis (pelebaran jejunum bagian atas sentimel), kolangitis (udara dalam
cabang bilier), colitis akut (kolon mengalami dilatasi, edema dan gambaran
menghilang), obstruksi akut (usus mengalami dilatasi), batu ginjal (radioopak
dalam saluran ginjal)
8. Ultrasonografi (USG)
9. CT Scan : merupakan pemeriksaan penunjang pilihan untuk inflamasi
peritoneum yang tidak terdiagnosis (terutama pada orang tua ynag diagnosis
bandingnya luas, pada pasien yang dpertimbangkan untuk dilaukan laparatomi
dan diagnosis belum pasti, pancreatitis, trauma hati/limpa)
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pemberian analgesik
Obat golongan analgesic akan merubah persepsi dan interprestasi nyeri
dengan jalan mendepresi sistem saraf pusat pada thalamus dan korteks serebri.
Analgesic akan lebih efektif diberikan sebelum pasien merasa nyeri yang berta
dibandingkan stelah mengeluh nyeri. Contoh obat analgesic yakni asam
salisilat (non narkotik), morphin (narkotik) dll.
2. Plasebo
Plasebo merupakan obat yang tidak mengandung komponen obat analgesic
seperti gula, larutan garam/normal saline, atau air. Terapi ini dapat
menurunkan rasa nyeri, hal ini karena faktor persepsi kepercayaan pasien
3. Tindakan pembedahan
H. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN (POLA FUNGSI KESEHATAN)
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/bangsa :
Status perkawinan :
Alamat :
Tanggal masuk RS :
No. RM :
Diagnose Medis :
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
b. Ttv : TD, S, RR, N
TD : Menurun (< 120/80 mmHg).
Nadi : Turun (< 90).
Suhu : Meningkat (> 37,50)
RR : Normal
c. Kepala : Dilihat kebersihan, bentuk, adakah oedem atau tidak
d. Mata : Tidak anemis, tidak ikterus, reflek cahaya (+).
e. Hidung : Tidak ada pernafasan cuping.
f. Mulut : Kebersihan, tidak pucat.
g. Telinga : Tidak ada serumen.
h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar.
i. Dada
- Paru : IPPA
- Jantung : IPPA
- Abdomen : IAPP
- Genetalia :
- Ekstermitas :
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d agen cidera biologis
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
3. INTERVENSI KEPERAWATAN