Oleh:
Michaella Gwfee S
E12210292
A. Latar Belakang
Dewasa ini tidak jarang masyarakat menggunakan berbagai cara untuk menemukan
ide pikiran mereka untuk mencapai suatu hasil yang bagus dalam megerjakan suatu tugas
mapum pekerjaan, salah satunya dalam mengerjakan sebuah karya. Banyak hal penting yang
berkaitan dengan pembentukan ide, misalnya dimulai dari melakukan observasi atau
penelitian, menemukan inti atau pokok dari sebuah masalah yang ingin dipecahkan, dan
masih banyak lagi. Namun, dalam menumbuhkan ide diperlukannya sebuah keterlibatan
teknologi yang hampir memasuki semua aspek kehidupan pada zaman sekarang ini untuk
menunjukkan suatu pesan ataupun makna ke dalam sebuah karya. Oleh karena itu,
diperlukannya memasukkan pesan ataupun makna ke dalam sebuah karya agar dapat
menambah ciri khas tersendiri dan terlihat lebih menarik pada tiap karya yang dibuat.
semiotika sendiri adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang tanda. Semiotika berasal dari
bahasa yunani “semeion”, yang berarti tanda. semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda
(sign). dalam pandangan zoest, segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat
disebut tanda. Dan tanda tidak terbatas pada benda (Zoest, 1993:18).
Secara garis besar semiotik dibagi menjadi dua aliran yaitu, oleh Saussure yang
mengartikan semiotik sebagai tanda dan Pierce mengartikan semiotik lebih ke logika. Roland
Barthes adalah salah satu ahli semiotik yang mengembangkan aliran Saussure dari sistem
tanda dikembangkan menjadi tanda denotasi dan konotasi. Denotasi merupakan referensi
terhadap penanda yang ditandai disebut sebagai signifikasi tataran pertama sedangkan
konotasi sebagai sistem penanda tataran kedua. Keduanya memiliki arti yang sama, yaitu
sebagai ilmu tentang tanda. Baik semiotika atau semiology berasal dari bahasa Yunani, yaitu
semeion, yang berarti tanda. Tidak hanya itu, semiotik menjadi salah satu kajian yang bahkan
menjadi tradisi dalam teori komunikasi.
Semiologi tidak berurusan dengan isi melainkan dengan bentuk yang membuat suara,
imaji, gerak, dan seterusnya yang berfungsi sebagai tanda, sedangkan Mitologi terdiri atas
semiologi dan ideologi. Semiologi sebagai formal science dan ideologi sebagai historical
science. Mitologi mempelajari tentang ide-ide dalam suatu bentuk (Iswidayati, 2006). Mitos
tersebut kemudian memunculkan suatu hal alamiah yang menghasilkan motivasi dari sebuah
kary. Karya pribadi sendiri memiliki mitos nya tersendiri. Seperti contoh pada karya pribadi
milik saya berikut ini.
Secara tidak sadar, karya pribadi diatas memang seperti kurang menunjukkan mitos
secara terang-terangan. Hanya saja jika ingin menguak atau mengulas lebih dalam karya
tersebut, karya pribadi milik saya (penulis) bertujuan menyampaikan, sesungguhnya orang
yang sering tersenyum pasti bahagia. Bahagia, ekspresi yang dimaksud disini dapat diartikan
banyak hal, entah itu dalam sebuah keluarga, pencapaian atau angan, dan masih banyak lagi.
Namun konon katanya, peneliti mengungkap bahwa orang yang terlalu dan selalu tampak
bahagia justru jadi tanda-tanda depresi akut. Pernyataan yang sempat terlintas dalam pikiran
saya adalah apakah dengan ‘meng-iyakan’ mitos tersebut dapat membuat saya semakin
mengenal diri saya walaupun saya bertindak seperti seolah-olah setuju dengan pernyataan
berikut atau justru sebaliknya. Maka dari itu, diperlukan sebuah komitmen untuk
mempercayai sebuah mitos yang tersebar, karena tidak semua mitos dalam bentuk karya
apapun dapat terealisasikan dengan baik dan benar.
BAB III
ANALISIS
Semiotika ini merupakan tanda, bentuk, makna, dan memiliki mitos yang hasilnya
menunjukan bahwa semiotika merupakan ilmu yang mempelajari sederetan luas arti dalam
suatu karya. Ada denotasi, konotasi, mitologis, dan lain-lainnya. Penulis berharap pembaca
dapat mengerti makna yang terdapat pada karya yang terlampir di atas dan dijadikan
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127434-RB16R38m-Mitos%20Gerwani-Analisis.pdf
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/harmonia/article/download/790/721
https://www.grid.id/read/041643395/tersenyum-bisa-membuat-bahagia-peneliti-malah-sebut-
selalu-tersenyum-merupakan-tanda-depresi-akut?page=allx
https://www.zenius.net/prologmateri/bahasa-indonesia/a/588/makna-denotasi#:~:text=Makna
%20denotasi%20ini%20biasanya%20merupakan,perasaan%2C%20atau%20pengalaman
%20fisik%20lainnya.&text=Contoh%20kalimat%3A%20Tangan%20kanan%20Ari%20sakit
%20karena%20dipukul%20adiknya.&text=Contoh%20kalimat%3A%20Ani%20membeli
%20sepasang%20sepatu%20hak%20tinggi%20berwarna%20merah.