Anda di halaman 1dari 13

BAB 5

PENGERTIAN DAN SUMBER AJARAN ISLAM

A. PENGERTIAN AGAMA ISLAM


Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata
salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima
selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk
dalam kedamaian. Dari pengertian kebahasaan ini, kata Islam dekat dengan
arti kata agama yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang,
balasan, dan kebiasaan. Nurcholis Madjid berpendapat bahwa sikap pasrah
kepada Tuhan merupakan hakikat dari pengertian Islam. Menurut Maulana
Muhammad Ali dapat dipahami dari firman Allah ayat 202 surat Al-Baqarah
yang artinya, Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam
secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan,
sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. Dan juga dapat
dipahami dalam ayat 61 surat Al- Anfal yang artinya : Dan jika mereka
condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Adapun pengertian Islam dari segi istilah, akan kita dapati rumusan
berbeda-beda. Harun Nasution mengatakan bahwa Islam menurut istilah
(Islam sebagai agama), adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan
Tuhan kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad Saw. Maulana
Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian; dan dua
ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan Islam selaras benar dengan
namanya. Penyebutan istilah Muhammadanism dan Muhammedan untuk
agama Islam menurut Nasruddin Razak, bukan saja tidak tepat, akan tetapi
secara prinsipal salah. Peristilahan itu bisa mengandung arti bahwa Islam
adalah paham Muhammad atau pemujaan terhadap Muhammad. Maka kata
Islam menurut istilah adalah mengacu kepada agama yang bersumber pada
wahyu yang datang dari Allah Swt., bukan berasal dari manusia, dan bukan
pula berasal dari Nabi Muhammad Saw.

B. SUMBER AJARAN ISLAM


1. Alquran
Asy-Syafi'i managatakan bahwa Alquran bukan berasal dari akar
kata apapun, dan bukan pula ditulis dengan memakai hamzah. Al-Farra
berpendapat bahwa lafal Alquran bearsal dari kata qarain jamak dari kata
qarinah yang berarti kaitan; karena dilihat dari segi makna dan
kandunagnnya ayat-ayat Alquran itu satu sama lain saling berkaitan.
Selanjutnya, Al-Asy'ari dan pengikutnya mengatakan bahwa lafal Alquran
diambil dari akar kata qarn yang berarti menggabungkan sesuatu atas
yang lain; karena surat-surat dan ayat-ayat Alquran satu dan lainnya
saling bergabung dan berkaitan.
Manna' al-Qanththan, secara ringkas mengutip pendapat para
ulama seperti, Al-Zarqani, menurutnya Alquran adalah lafal yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Mulai dari awal surat Al-
Fatihah sampai dengan akhir surat Al-Nas. Secara lengkapnya
dikemukakan oleh Abd. Al-Wahab Al-Kh Q1allaf. Menurutnya, Alquran
adalah firman Allah yang diturunkan kepada hati Rasulullah, Muhammad
bin Abdullah, melalui Jibril dengan menggunakan lafal bahasa Arab dan
maknanya yang benar, agar ia menjadi hujjah bagi rasul, bahwa ia benar-
benar Rasulullah, menjadi undang-undang bagi manusia, memberi
petunjuk kepada mereka, dan menjadi sarana untuk melakukan
pendekatan diri dan ibadah kepada Allah dengan membacanya. Ia
terhimpun dalam mushaf, dimulai dari suat Al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat Al-Nas, disampaikan kepada kita secara mutawatir dari
generasi ke generasi, baik secara lisan maupun tulisan serta terjaga dari
perubahan dan pergantian.
2. Al- sunnah
Kedudukan Al sunnah sebagai sumber ajaran islam selain di dasarkan
pada ayat-ayat al Qur'an dan hadits juga di dasarkan kepada pendapat para
sahabat, selain kata Al-Sunnah kita juga sering munjumpai kata Al-Hadist,
Al-Akhbar, dan Al-Attsar, menurut sebagian ulama belakangan ini yang
disebut Al-Asunnah di artikan sebagai sesuatu yang di biasakan oleh nabi
Muhammad Saw. Sementara itu hadist adalah sesuatu yang di sandarkan
kepada nabi Muhammad Saw, baik berupa ucapan, perbuatan maupun
ketetapan namun jarang dikerjakan oleh nabi selanjutnya khobar adalah
ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berasal dari sahabat,; dan atsar
adalah ucapan, perbuatan dan ketetapan yang berasal dari para tabi'in.

Sementara itu jumhurul ulama atau kebanyakan ulama ahli hadits


mengartikan yaitu segala sesuatu yang di sandarkan kepada nabi Muhammad
Saw. Baik dalam bentuk ucapan perbuatan maupun ketetapan. sementara itu
ulama ushul mengartikan bahawa Al-Asunnah sesuatu yang berasal dari nabi
Muhammad dalam bentuk ucapan, perbuatan dan persetujuan beliau yang
berkaitan dengan hukum. Sementara ulama fiqih mengartikan Al-Sunnah
sebagai salah satu dari bentuk hukum syara’ yang apabila dikerjakan
mendapat pahala dan ditinggalkan tidak disiksa.

Sebagai sumber ajaran islam ke 2, setelah Al-Qur'an, Al-Asunnah


memiliki fungsi yang pada intinya sejalan dengan Al-Qur'an, dalam kaitan
ini, hadist berfungsi memerinci petunjuk dan isyarat bersifat global sebagai
pengecuali isyarat Al-Qur'an yang bersifat umum, sebagai pembatas terhadap
isyarat Al-Qur'an yang bersifat umum, sebagai pembatas terhadap ayat
Alquran yang bersifat mutlak dan sebagai pemberi informasi terhadap sesuatu
kasus yang tidak di jumpai Al-Qur'an.
BAB 6

KARESTERISTIK AJARAN ISLAM

A. DALAM BIDANG AGAMA


Melalui karyanya berjudul Islam Doktrin dan Peradaban, Nurcholis
Madjid banyak berbicara tentang karakteristik ajaran Islam dalam bidang
agama. Menurutnya, bahwa dalam bidang agama Islam mengakui bahwa
adanya plurarisme. Plirarismea menurut Nurcholis adalah sebuah aturan
Tuhan (sunnah Allah) yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin
dilawan atau diingkari. Dan mengakui adanya universalisme, yakni
mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir, menyuruh berbuat
baik, dan mengjak kepada keselamatan.
Dengan demikian karakteristik agama Islam dalam visi keagamaannya
bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksa, dan salin pmenghargai karena dalam
pluralitas agama tersebut terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian pada
Tuhan.

B. DALAM BIDANG IBADAH


Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah swt., ibadah
yang umum dan khusus. Yang umum ialah segala amalan yang diizinkan
Allah, sedangkan yang khusus ialah apa yang telah ditetapkan Allah akan
perinci-perinciannya, tingkat, cara-caranya yang tertentu.
Hal demikian menurut Ahmad Amin, dilakukan sebagai arti dan
pengisian dari makna Islam, yaitu berserah diri, patuh, dan tunduk guna
mendapatkan kedamaian dan keselamatan. Dan itulah selanjutanya membawa
manusia menjadi hamba yan saleh, sebagaimana dinyatakan Tuhan: Hamba
Allah yang saleh adalah yang berlaku rendah hati (tidak sombong dan tidak
angkuh), jika mereka diejek oleh oran bodoh mereka selalu berkata selamat
dan damai. (Q.S. 25:63).
Visi Islam tentang ibadah adalah sifat, jiwa, dan misi ajaran Islam itu
sendiri yang sejalan dengan tugas penciptaan manusia, sebagai makhluk yang
hanya diperintahkan agar beribadah kepada-Nya.

C. BIDANG AKIDAH
Ajaran Islam sebagaimana dikemukakan Maulana Muhammad Ali,
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian teori atau yang lazim disebut
rukun iman, dan bagian praktik yakni amalan-amalan yang harus dijadikan
pedoman hidup. Bagian pertama selanjutnya disebut ushul (pokok) danbagian
kedua disebut furu. Kata ushul adalah jamak dari ashl artinya pokok atau
asas; adapun kata furu’ artinya cabang. Bagian pertama disebut pula aqa’id
artinya kepercayaan yang kokoh, adapun bagian kedua disebut ahkam.
Menurut Imam Syahrastani bagian pertama disebut ma’rifat dan bagian
kedua disebut tha’ab, kepatuhan.
Dalam kitab Mu’jam al-Falsafi, Jamil Shaliba mengartikan akidah
menurut bahasa menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan
bersambung secara kokoh.
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah
sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua
kalimah syahadat, perbuatan amal saleh. Dalam hubungan ini Yusuf Al-
Qardawi mengatakan bahwa iman menurut pengertian yang sebenarnya ialah
kepercayaan yang meresap kedalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak
bercampur syak dan ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup,
tingkah laku dan perbuatan sehari-hari.

D. BIDANG ILMU DAN KEBUDAYAAN


Karakterisikajara Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersikap
tebuka, akomodatif, tetapi juga selektif, yakni tidak begitu saja menerima
seluruh jenis ilmu dan kebudayaan, melainkan ilmu dan kebudyaan yang
sejalan dengan Islam.
Banyak contoh Islam sebagai bentuk budaya dan peradaban dunia.
Misalnya mengembangkan matematika India, ilmu kedokteran dari Cina,
system pemerintahan dari Persia, logika Yunai, yang digantikan dengan cara
berpikir intuitif yang dikenal dengan tasawuf.
Karakteristik Islam dalam bidang ini dapat pula dilihat dari 5 ayat
pertama surat Al-Alaq yan diturunkan Tuhan pada Nabi Muhammad saw.
Pada ayat tersebut terdapat kata iqra’ yan diulang sebanyak dua kali. Kata
tersebut menurut A. Baiquni, selain berarti membaca dalam arti biasa, juga
berarti menelaah, mengukur, mendeskripsikan,mngeanlisis, dan penyimpulan
secara induktif.

E. BIDANG PENDIDIKAN
Islam memandang bahwa pendidika adalah hak bagi setiap oran
(eduation for all), laki-laki atau perempua sepanjan hayat (long life
education). Di dalam Al-Qur’an dapat dijumpai berbagai metode pendidikan
seperti metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan,
teladan, pembiasaan, karya wisata, cerita, hukuman, nasihat dan sebagainya,
dimaskudkan demkian, agar pendidikan tidak membosankan anak didik.

F. BIDANG SOSIAL
Dalam bidang social Islam menjungjung tinggi tolong-menolong, saling
menasehati tentang hak dan kesabarana, kesetiakawanaan, egaliter (kesamaan
derajat), tenggang rasa, dan kebersamaan. Ukuran ketinggian derajat manusia
ditentukan oleh ketakwaannya ynag ditunjukan oleh prestasi kerjanya yang
bermanfaat bagi manusia. Atas dasar ukuran ini, maka dalam Islam semua
orang memiliki kesempatan yang sama.
Menurut penelitian yan dilakukan Jalaluddin Rahmat, Islam ternyata
banyak memperhatikan aspek kehidupan social daripada ritual. Islam adalah
agaman yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada
Allah. Muamalah jauh lebih luas daripada ibadah (dalam arti khusus).
G. DALAM BIDANG KEHIDUPAN EKONOMI
Dalam hadits nabi yang siriwayatkan oleh Ibn Mubarak yang artinya:
bukanlah termasuk orang yang baik diantara kamu adalah orang yang
meninggalkan dunia karena mengejar akhirat, dan orang yang meninggalkan
akhirat karena mengejar dunia. Orang yang baik adalah orang yang meraih
keduanya secara seimbang, karena dunia adalah alat menuju akhirat, dan
jangan dibalik akhirat dikorbankan untuk urusan dunia. Pandangan Islam
demikian, secara langsung menolak kehidupan yang bercorak sekularistik,
yaitu kehidupan yan memisahkan antara urusan dunia dengan urusan agama.
Agama harus terlibat dalam mengatur kehidupan dunia.
Dalam teologi Islam, bahwa alam raya dengan segala isinya adalah
sesuatu yang suci dalam arti tidak haram untuk dimanfaatkan. Alam raya ini
sesuatu yang diciptakan Tuhan untuk dimanfaatkan manusia, dan bukan
sekali-kali untuk dijadikan objek penyembahan sebagaimnana dijumpai pada
masyarakat primitif.

H. DALAM BIDANG KESEHATAN


Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan
lebih utama daripada penyembuhan. Dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi,
al-wiqayah min al-‘ilaj.
Islam menekankan segi kesehatan lahir dan batin. Dalam hubungan ini,
ada ayat Al-Quran yang artinaya: sesungguhnya orang-orang yang
membersihkan diri (Q.S Al-BAqarah, 2:222). Bertaubat sebagaimana
dikemukakan pada ayat teersebut akan menghasilkan kesehatan mental,
sedangkan kebersihan lahiriah menghasilkan kesehatan fisik.

I. DALAM BIDANG POLITIK


Dalam Q.S An-Nisa:176 terdapat perintah menaati ulil amri yang
terjemahannya termasuk penguasa di bidang politik, pemerintahan dan
Negara. Islam menghendaki suatu ketaatan kritis, yaitu ketaatan yang
didasarkan pada tolok ukur kebenaran dari Tuhan. Jika pemimpin tersebut
berpegang teguh pada tuntunan Allah dan Rasul-Nyamaka wajib diaati.
Sebaliknya, jika pemimpin tersebut bertentangan dengan kehendak Allah dan
Rasul-Nya, boleh dikritik diberi saran, dan boleh untuk tidak dipatuhi.

J. DALAM BIDANG PEKERJAAN


Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah awt. Atas
dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu,
terarah kepada pengabdian terhadap Allah swt., dan kerja yang bermanfaat
bagi orang lain. Dialah yang menjadikan mati dan hiduo supaya Dia menguji
kamu siapa di antara kamu yang paling baik beramalnya. (Q.S. Al-Mulk,
67:2).
Islam memandang kerja yang dilakukan adalah kerja professional, yaitu
kerja yan didukung ilmu pengetahuan, keahlian, kesungguan, dan seterusnya.
Suatu pekerjaan yang diserahkan bukan pada ahlinya tunggulah
kehancuranya. Demikian peringatan Nabi Muhammad saw.

K. ISLAM SEBAGAI DISIPLIN ILMU


Menurut peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tahun 1985,
bahwa yang termasuk disiplin ilmu keislaman adalah Alquran /Tafsir,
Hadits/Ilmu Hadits, Ilmu Kalam, Filsafat, Tasawuf, Hukum Islam (Fiqih),
Sejarah dan Kebudayaan Islam, serta Pendidikan Islam.
Harun Nasution mengatakan bahwa Islam berlainan dengan apa yang
umum diketahui, Islam sebenarnya mempunyau aspek teologi, aspek ibadah,
aspek moral, mistisisme, aspek filsafat, aspek sejarah, aspek kebudayaan, dsb.
KOMENTAR

Merujuk pada buku yang berjudul “STUDI ISLAM DI TENGAH


MASYARAKAT MAJEMUK ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN” karya dari
Dr. H. Abd. Rozak, M.A Drs. H. Ja’far, M.A.

Agama yang dimasud yakni berasal dari bahasa Arab ”Addin” berarti
undang- undang atau hukum. Dalam bahasa Arab, kata ini mengandung arti
menguasai, menundukan, patuh, utang, balasan, dan kebiasaan. Pengertian ini
sejalan dengan Al-quran Surat Ali Imron : 3/19 :

ِ ‫ب اِاَّل ِم ۢ ْن بَ ْع ِد َما َج ۤا َءهُ ُم ْال ِع ْل ُم بَ ْغي ًۢا بَ ْينَهُ ْم ۗ َو َم ْن يَّ ْكفُرْ بِ ٰا ٰي‬
‫ت‬ ْ ‫اِ َّن ال ِّد ْينَ ِع ْن َد هّٰللا ِ ااْل ِ ْساَل ُم ۗ َو َما‬
َ ‫اختَلَفَ الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِك ٰت‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ِ فَا ِ َّن َ َس ِر ْي ُع ْال ِح َسا‬
‫ب‬

Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.

Yakni agama yang di dalamnya terdapat peraturan- peraturan yang


merupakan hukum, yang harus di patuhi penganut agama yang bersangkutan,
dalam rangka beribadah hanya kepada Allah. Maka sesuai dengan ayat tersebut
agama ini murni datang dari Allah bukan buatan tangan manusia atau paham yang
dibuat Nabi Muhammad Saw (Muhammadanism dan Muhammedan), dan dengan
undang undang hukum yang mutlak berasal dari sumber yang sama yaitu Allah
maka selanjutnya dalam firmannya yang berbunyi :

•••‫ْت لَ ُك ُم ااْل ِ ْساَل َم ِد ْينً ۗا‬ ُ ‫•••اَ ْليَوْ َم اَ ْك َم ْل‬


ُ ‫ت لَ ُك ْم ِد ْينَ ُك ْم َواَ ْت َم ْم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِ ْي َو َر‬
ُ ‫ضي‬

Artinya: Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku
cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Surat
Al-Maidah : 5/3.
Allah ta’ala telah menurunkan seperangkat yang utuh sebagai jalan untuk
ditempuh seorang muslim, dari mulai perangkat agama yang utama yakni Al-
quran dan disertakan role mode (contoh) uswah dari Nabi Muhammd Saw yakni
as-sunnah.

Islam adalah agama yg memiliki karakteristik yg universal sehingga


mampu menjangkau lapisan masyara kat yg berlainan & beragam model &
bentuknya; dari ras, suku, bangsa, warna kulit, bahasa, jenis, & kedudukan. Dan
dengan itulah, Islam memberikan banyak solusi dalam berbagai kehidupan di
sepanjang zaman. Dan inilah yg merupakan karakteristik dari ajaran Islam yg
hakiki.

1. 1slam adalah agama Tauhid,


bersabda : maka iman kepada pencipta alam merupakan kenyataan yg bisa
diterima oleh setiap akal sehat. Pencipta itu ialah Allah yg hanya Dia saja
yg berhak disembah. Oleh karena itu kalau memotong hewan/ nadzar
harus ditujukan kepadaNya saja, terutama berdoa. Rasulullah 53lLall ga
alcd "Doa itu adalah ibadah." (Hadits hasan shahih riwayat Tirmidzi) oleh
karena itu tdk boleh ibadah itu ditujukan kepada selain Allah.
2. Islam agama pemersatu & bukan pemecah belah.
Islam mengajarkan agar beriman kepada semua utusan Allah yg diutus-
Nya utk memberikan petunjuk kepada semua manusia & utk mengatur
kehidupannya & beriman bahwa Rasulullah "Muhammad saw" adalah
khatamul anbiya (penutup para nabi), syaratnya menggantikan semua ş yg
sebelumnya. Beliau diutus kepada seantero manus menyelamatkan mereka
dari kelaliman & agama-agama palsu. Ditegaskan pula bahwa agama
Islam selalu terpelihara kebenarannya.
3. Islam adalah agama yg mudah, jelas & bisa dimengerti.
Islam tdk mengakui takhayul & kepercayaan yg merusak serta falsafah yg
sulit, ia dapat diterapkan di segala tempat & waktu.
4. Islam tdk memisahkan antara moril & meteril
la memandang kehidupan ini sebagai kesatuan yg meliputi keduanya. la
tdk mengambil salah satunya & meninggalkan lain.
5. Islam mengajarkan persamaan, persaudaraan sesama muslim. la anti
terhadap semua yg bersifat perbedaan daerah && tingkat sosial. Allah
berfirman "Sesungguhnya orang yg paling mulia pd sisi Allah di antaramu
adalah yg paling takwa di antaramu." (Al-Hujurat 13).
6. Islam tdk mengajarkan kekuasaan pendeta yg memonopoli agama. Islam
juga tdk mengenal pikiran yg sulit dibuktikan kebenarannya. Juga tdk
mengenal apa yg disebut pembesar-pembesar agama yg dipuja. Setiap
manusia bisa mempelajari Al-Quran & hadits Rasulullah saw menurut
faham orang-orang shaleh dahulu, kemudian mewarnai kehidupan
masyarakat sesuai dengan Quran & Hadits. Sumber: al-ikhwan net
https://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/index.php/cat-akhlak/karakteri
stik-ajaran-islam/

Misi Ajaran Islam Terdapat sejumlah argumentasi yang dapat digunakan


untuk menyatakan bahwa misi ajaran islam sebagai pembawa rahmat bagi seluruh
alam. Argumentasi tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

Pertama, untuk menunjukkan bahwa islam sebagai pembawa rahmat dapat


dilihat dari pengertian islam itu sendiri. Kata islam makna aslinya masuk dalam
perdamaian, dan orang muslim 1alah orang yang damai dengan Allah dan damai
dengan mausia. Damai dengan Alah, arünya berserah din sepenuhnya kepada
kehendaknya, dan damai dengan manusia bukan saja berarti menyingkiri berbuat
jahat dan sewenang-wenagn kepada sesamanya, melainkan pula 1a berbuat baik
kepada sesamany a. Dua pemyataan ini dinyatakan dalam Al-qur'an Al-Karimn
sebagai inti agama Islam yang sebenarnya. Al-qur'an menyatakan sebagai berikut:
Artinya"(tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan din kepada
Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan
tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedi hati."
(QS. Al-Baqarah, 2:112) Dengan demikian, dari sejak semula, islam adalah agama
perdamaian dan dua ajaran pokoknya, yailu keesaan Allah, dan kesatuan atau
persaudaraan umat manusia, menjadi bukti yang nyata bahwa agama Islam selaras
benar dengan namanya. Islam bukan saja dikatakan sebagai agama sekalian Nabi
Allah, sebagaimana tersebut diatas , melainkan juga sebagai sesuatu yang secara
tak sadar tunduk sepenuhnya kepada undang-undang Allah. Yang kita saksikan
pada alam semesta, inipun tersirat dalam kata aslama. Arti islam yang luas ini
tetap dipertahankan dalam penggunaan kata itu dalam hukum syara', karena
menurut hukum syara islam mengandung arti dua macam yaitu:

1. Mengucap kalimah syahadat yaitu mengatakan bahwa tak ada Tuhan yang
pantas disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad itu utusan Allah.
2. Berserah diri sepenuhnya kepada kehendak Allah, yakni ini hanya dapat
dicapai melalui penyempurnaan rohani. Jadi orang yang baru saja masukm
Islam 1a disebut muslim, sama halnya seperti orang yang berserah diri
sepenuhnya kepada Allah dan melaksanakan segala perintahnya dengan
melakukan hawa nafsunya kepada kehendak Allah.

Kedua, misi ajaran islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat dari peran
yang dimainkan Islam menangani berbagai problematika agama, sosial, ekonomi,
politik, hukum, pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya. Dan sejak kelahirannya
15 abad yang lalu islam senantiasa hadir memberikan jawaban terhadap
permasalahan diatas. Islam sebagaimana dikatakan H.A.R. Gibb bukan semata-
mata ajaran tentang keyakinan saja melainkan sebagai sebuah sistem kehidupan
yang multi dimensional. Berkenaan dengan peran islam yang demikan itu, Syaikh
Al-Nadwi dalam bukunya Madza Khasira al-Alam bi Inhithath al-Muslimin
(Kerugian Apa Yang Diterita Dunia Akibat Kemerosoan Dunia) mengatakan
bahwa pada saat Islam datang ke muka bumi keadaan dunia tak ubahnya seperti
baru saja dilanda gempa yang sangat dahsyat. Disana sini terdapat bangunan yang
roboh rata dengan tanah, tiang yang bergeser, genteng pecah hancur berantakan,
harta benda tertimbun tanah dan jiwa manusa melayang. Demikian pua keadaan
masyarakat baik dan segi socal, ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan dan
sebagainya dalam keadaan berantakan dan kacau balau. Keadaan dunia yng
demikian itu digambarkan dalam al-Qur'an sebagai berikut.
Dalam keadaan dunia yang demikian itu lah Nabi Muhammad SAW
membawa ajaran Islam yang didalamnya bukan hanya mengandung ajaran tentang
aqidah atau hubungan dengan Tuhan saja melainkan juga hubungan dengan
sesame manusia dan alam semesta. H.A.R. GIBB mengatakan Islam bukan hanya
berisi ajaran etika melainkan sebagai sistem kehidupan." Sumber:
https://id.scribd.com/document/492150369/MISI-AJARAN-ISLAM

Anda mungkin juga menyukai