Anda di halaman 1dari 6

STUDY TENTANG ASBABUN NUZUL

Dosen Pengampu: H. Muhklis Syafiq, Lc, M.S.I.

Disusun oleh :

Nama: Uci Selvia

NIM: 1901162

AKADEMI KEBIDANAN KH PUTRA BEREBES

BENDA SIRAMPOG BREBES

2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Al-Qur’an adalah mukjizat bagi umat islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW untuk disampaikan kepada umat manusia. Al-Qur’an sendiri dalam proses
penurunannya mengalami banyak proses yang mana dalam penurunannya itu berangsur-
angsur dan bermacam-macam nabi menerimanya. Kita mengenal turunnya Al-Qur’an sebagai
tanggal 17 Ramadhan. Maka setiap bulan 17 Ramadhan kita mengenal yang namanya
Nuzulul Qur’an yaitu hari turunnya Al-Qur’an.

Mengetahui latar belakang turunnya ayat-ayat Al-Qur’an, akan menimbulkan


perspektif dan menambah khazanah perbendaharaan pengetahuan baru. Dengan mengetahui
hal tersebut kita akan lebih memahami arti dan makna ayat-ayat itu dan akan menghilangkan
keraguan-keraguan dalam menafsirkannya. Dalam penurunan Al-Qur’an terjadi di dua kota
yaitu Madinah dan Mekkah. Surat yang turun di Mekkah disebut dengan Makkiyah
sedangkan surat yang turun di Madinah disebut dengan surat Madaniyah.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbab An-Nuzul

Asbab An-Nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata “Asbaba” dan “Nazala”, kata
“Asbaba” merupakan jama’ dari kata “Sababa” yang berarti sebab, maka “Asbaba”
mempunyai arti sebab-sebab. Sedangkan kata “an-Nuzul” berasal dari kata “Nazala” yang
berarti turun. Secara Etimologi, asbab An-Nuzul adalah sebab-sebab yang melatar belakangi
terjadinya sesuatu.

Sedangkan secara terminology yang dirumuskan oleh para ulama, diantaranya


adalah:

1) Menurut Az-Zarqoni
“Asbab An-Nuzul” adalah peristiwa atau kejadian yang terjadi serta ada
hubungannya dengan turunnya ayat Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat itu
terjadi.

2) Ash-Shabuni
“Asbab An-Nuzul” adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan
turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan
kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi atau kejadian
yang berkaitan dengan urusan agama.
3) Shubhi shalih
Artinya:“Asbab an-Nuzul” adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu
atau beberapa ayat Al-Qur’an (ayat-ayat) terkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai
respons atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum disaat peristiwa itu
terjadi.
pada intinya asbab an-nuzul adalah kejadian yang melatarbelakangi turunnya
ayat Al-Qur’an, dalam rangka menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan masalah-
masalah yang timbul dari setiap kejadian.

B. Cara Mengetahui Asbabun Nuzul.


asbabun Nuzul bisa diketahui berdasarkan riwayat yang shahih dan didengar
langsung dari orang-orang yang mengetahui turunnya Al-Qur’an, atau dari orang-
orang yang memahami Asbabun Nuzul, lalu mereka menelitinya dengan cermat, baik
dari kalangan sahabat, tabi’in atau lainnya dengan catatan pengetahuan mereka
diperoleh dari ulama-ulama yang dapat dipercaya.
Ibnu Sirin mengatakan “saya pernah bertanya kepada Abidah tentang satu ayat
Al-Qur’an, beliau menjawab; Bertaqwalah kepada Allah dan berkatalah yang benar
sebagaimana orang-orang yang mengetahui di mana Al-Qur’an turun”

C. Sebab-sebab turunnya Ayat (Asbabun Nuzul)


Mengutip pengertian dari Subhi al-Shaleh kita dapat mengetahui bahwa
asbabun nuzul terbagi menjadi 3 macam:
1. Peristiwa berupa pertengkaran.
Seperti kisah turunnya surat Ali Imran : 100. Yang bermula dari adanya
perselisihan oleh kaum Aus dan Khazraj hingga turun ayat 100. Dari surat Ali
Imran yang menyerukan untuk menjauhi perselisihan
2. Peristiwa berupa kesalahan yang serius.
Saat itu ada seorang Imam sholat dalam keadaam mabuk, sehingga salah
mengucapkan surat Al-Kafirun, dan kemudian turunlah surat An-Nisa’ dengan
Perintah untuk menjauhi sholat dalam keadaan mabuk.
3. Peristiwa karena suatu hasrat atau cita-cita.
Ini dicontohkan dari sebagian sahabat Rosulullah yang mempunyai 3
cita-cita besar dan salah satunya adalah permintaan Umar kepada Rosulullah
tentang maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.

Sedangkan peristiwa yang berupa pertanyaan dibagi menjadi 3 macam,


yaitu :

1. Pertanyaan tentang masa lalu


2. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung pada
waktu itu
3. Pertanyaan tentang masa yang akan datang

Beberapa Contoh Ayat Yang Mempunyai Asbabun Nuzul:


 Asbabun Nuzul surat An Nisa’ ayat 51
Sebab-sebab turun ayat ini adalah seorang Yahudi Mandinah bernama Ka’ab
Ibnu Asyraf datang berkunjung ke Mekkah. Ia menyaksikan perang Badar dan
mendorong orang kafir Quraisy menuntut bela dan memerangi Muhammad SAW.
Kemudian orang-orang Quraisy bertanya kepada Ka’ab yang mengetahui Al Kitab
(Taurat): “Siapakah yang lebih benar jalannya (siapakah yang berbeda dipihak yang
benar ?) apakah Muhammad SAW ?. lalu Ka’ab menjawab: “kalianlah yang benar”,
justru ucapan itu, maka Ka’ab telah berdusta dan mendapatkan kutukan oleh Allah
SWT terhadap orang-orang berpandangan demikian,kemudian turunlah surat An
Nisa’ ayat 51.
 Asbabun Nuzul surat Al Maidah ayat 93
Sebab-sebab turunya ayat tersebut adalah sahabat Usman Ibnu Mazh’un dan
Amru Ibnu Ma’dikariba pernah mengatakan bahwa Khamar itu sebenarnya mudah
(boleh diminum), keduanya menggunakan surat Al-Maidah ayat 93
PENUTUP

Kesimpulan
A. Pengertian Asbabun Nuzul.
Asbab An-Nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata “Asbaba” dan
“Nazala”, kata “Asbaba” merupakan jama’ dari kata “Sababa” yang berarti sebab,
maka “Asbaba” mempunyai arti sebab-sebab. Sedangkan kata “an-Nuzul” berasal
dari kata “Nazala” yang berarti turun. Secara Etimologi, asbab An-Nuzul adalah
sebab-sebab yang melatar belakangi terjadinya sesuatu.
B. Cara Mengetahui Asbabun Nuzul.
Asbabun Nuzul tidak bisa diketahui semata-mata dengan akal (rasio), tidak
lain mengetahuinya harus berdasarkan riwayat yang shahih dan didengar langsung
dari orang-orang yang mengetahui turunnya Al-Qur’an, atau dari orang-orang
yang memahami Asbabun Nuzul, lalu mereka menelitinya dengan cermat, baik
dari kalangan sahabat, tabi’in atau lainnya dengan catatan pengetahuan mereka
diperoleh dari ulama-ulama yang dapat dipercaya.
C. Sebab-Sebab Turunnya Ayat.
Asbabun Nuzul yang berupa peristiwa itu sendiri terbagi menjadi 3 macam:
1. Peristiwa berupa pertengkaran.
2. Peristiwa berupa kesalahan yang serius.
3. Peristiwa karena suatu hasrat atau cita-cita
Sedangkan peristiwa yang berupa pertanyaan dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1. Pertanyaan tentang masa lalu
2. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung pada
waktu itu
3. Pertanyaan tentang masa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Abu.2009. Ulumul Qur’an. Pekan Baru: Amzah

Muhammad al-Aruzi Abd Qodir, Masalah Takhsish al-Am bi al-Sabab,(t.p.;Jamiah Umm Al-
Qur’Basritama

Sukardi K.D.2002.Belajar mudah ‘ulum Al-Qur’an.Jakarta:PT.Lentera Basritama.

[1] Rosihan Anwar, Ulum Al-Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2008, hlm. 60

[2] Subhi Al-shalih, Mabahits fi’ulum Al-Qur’an, Dar Al-Qalam li al-Malayyin, Bairut, 1988,
hlm. 132.

[3] Mohammad Aly Ash Shabuny, Pengantar Study Al-Qur’an(Bandung:P-


T.Alma’arif,1996),hal 46.

[4] Ibid,hal 30.

[5] Sukardi K.D,Belajar mudah ‘Ulum Al-Qur’an,(Jakarta:PT.LENTERA


BASTRITAMA,2002),Hal 130

Anda mungkin juga menyukai