Nim : P07120219036
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Proposal yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Proposal ini hasil jiplakan, maka saya
Pembuat Pernyataan
NIM: PO 7120219036
Mengetahui
1
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Pia Novitra Ngabalin NIM P07120219036 Dengan judul
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Di Ruangan Anak RSU Karel Sadsuitubun Langgur” telah di
HALAMAN PENGESAHAN
Usulan Karya Tulis Ilmiah oleh Pia Novitra Ngabalin NIM P07120219036, Dengan judul “Asuhan
Nafas Tidak Efektif Di Ruangan Anak RSU Karel Sadsuitubun Langgur”, telah dipertahankan di
Dewan Penguji
Penguji Ketua
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Usulan Penelitan proposal Karya Tulis
Dalam Mengatasi Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Di Ruangan Anak RSU Karel Sadsuitubun
Langgur”
Usulan Penelitian Karya Tulis Ilmiah ini, disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Ujian Akhir Program (UAP) pada pendidikan Program Studi Keperawatan Tual
Penulis menyadari bahwa terselesainya Usulan Penelitian Karya Tulis Ilmiah ini karena adanya
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak baik secara material maupun moril untuk itu
perkenankanlah penulis menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang tulus
3. Ns.Lucky H Noya, S.Kep .,M.Kep, selaku Ketua Program Studi Keperawatan Tual.
Anggota 2
10. Seluruh Staf Dosen dan Pegawai Program Studi Keperawatan Tual
5
12. Spesial Terima Kasih buat Ibu Notesya A.Amanupunnyo yang selalu memberikan motivasi
kepada penulis.
Penulis
6
DAFTAR LAMPIRAN
1.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ ix
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................... 1
7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
bercak infiltrate yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur serta benda asing.
Bronchopneumonia ditandai dengan gejala demam tinggi, gelisah, dispnea, napas cepat
dan dangkal (adanya ronki basah), muntah, diare, batuk kering dan produkif. Dampak
bronkopneumonia pada anak jika tidak ditangani akan mengakibatkan komplikasi seperti
infeksi darah, abses paru-paru, efusi pleura, gagal napas, otitis media akut, atelektasis,
Secara global, bronkopneumonia jadi pembunuh nomor satu anak balita. Data
bronkopneumonia di dunia sekitar 156 juta pertahun, 61 juta kasus yang terjadi di regio
Asia Tenggara, dan diperkirakan sekitar 3,1 juta pertahun kasus kematian anak di
bawah umur 5 tahun dalam populasi regio negara-negara Asia Tenggara, 19%
Selain itu berdasarkan data profil dinas kesehatan Maluku Tenggara jumlah anak
balita terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2019 sebesar 2 kasus,
2020 sebesar 6 kasus, 2021 sebesar 16 kasus, dan mengalami peningkatan yang cukup
signifikan . Sedangkan data yang diambil dari RSU KS Langgur jumlah anak dengan
bronkopneumonia pasien rawat inap pada tahun 2019 sebanyak 126 kasus, tahun 2020
sebanyak 105 kasus dan tahun 2021 mengalami peningkatan sebanyak 103 kasus .
Dari jumlah keseluruhan maka pasien dengan bronkopneumonia pada tahun 2019-2021
sebanyak 334 anak. Rentang umur bayi 2 bulan sampai anak 17 tahun yang dirawat
mudah untuk dikeluarkan dan merelaksasi jalan pernafasan. Anak yang menggunakan
2019 sebanyak 5 orang 2020 sebanyak 10 orang dan 2021 sebanyak 5 orang.
didelegasikan kepada perawat sebagaimana sesuai peran dan fungsi perawat yaitu
setelah diberikan terapi nebulizer yaitu anak tidak terlihat gelisah, nampak tenang,
tidak sesak dan nampak tidur dengan nyaman dan tidak semua anak dengan
Studi kasus ini dinilai penting untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak
Berdasarkan latar belakang diatas, maka hal yang menjadi masalah dalam studi kasus
Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien
Sadsuitubun Langgur.
Dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama bagi orang tua tentang
tindakan nebulizer.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengkajian
data dari berbagai sumber. Untuk memberikan pengkajian yang akurat dan
2012).
2.1.1.1. Biodata
4
5
sekitar hidung dan mulut. Kadang disertai muntah dan diare, tinja
beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39-
beresiko.
baik.
system pertahanan tubuh yang tidak cukup kuat untuk melawan infeksi
sekunder.
senyum kepada orang lain pertama kali, bicara pertama kali dan
Meliputi pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap dan pemahaman
saat sakit).
b. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah :
2) Nadi :
3) Pernapasan :
4) Suhu :
a) 36,50C – 37,50C.
bola mata.
maka mukosa bibir akan kering dan kaji reflek mengisap, reflek
menelan.
9
hepatomegali, nyeri tekan, nyeri lepas, turgor kulit <3 detik), Perkusi
labia minora, labia mayora, klitoris), fungsi buang air besar dan
masalah).
2.1.2.1 Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan
napas (D.00001).
ventilasi-perfusi (D.0003)
(D.0111)
2011).
Tabel 2.1
Rencana Keperawatan
kondisi klien. Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis
dan terencaan tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
2.2.1 Pengertian.
bersifat sekunder, menyertai infeksi saluran pernafasan atas, demam infeksi yang
bronchopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius
2.2.2 Etiologi.
yang terdiri atas : reflek glottis dan batuk, adanya lapisan mucus, gerakan silia
yang menggerakkan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat
(Sibuea dkk,2009).
Klebsiella.
pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderitan
demam, nyeri dada pleuritis, batuk produktif, hidung kemerahan, saat bernafas
krekels di atas paru yang sakit dan terdengar ketika terjadi konsolidasi (pengisian
Peningkatan metabolisme
Dilatasi pembuluh Peningkatan suhu septikimia
darah
Metabolic anaerob
Akumulasi asam laktat Retraksi dada/nafas
meningkat cuping hidung
Intoleransi fatique
Gangguan pertukaran
aktivitas
gas
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan sputum
d. Kultur darah
2. Pemeriksaan Radiologi
a. Rontgenogram Thoraks
b. Laringoskopi/ bronkoskopi
2. Kebutuhan istirahat
Pasien ini sering hiperpireksia maka pasien perlu cukup istirahat, semua
kurang. Suhu tubuh yang tinggi selama beberapa hari dan masukan cairan
kekurangan kalori dipasang infus dengan cairan glukosa 5% dan NaCl 0,9%.
5. Pengobatan
karena hal itu perlu waktu dan pasien perlu terapi secepatnya maka biasanya
sampai bebas demam 4-5 hari. Karena sebagian besar pasien jatuh ke
dalam asidosis metabolik akibat kurang makan dan hipoksia, maka dapat
berhubungan dengan toksin bakteri bau dan rasa sputum, distensi abdomen
atau gas.
medis lainnya
g. Pencegahan infeksi
menerus.
a. Bantu orang tua membuat janji kunjungan pemeriksaan tindak lanjut yang
pertama, beri catatan tertulis tentang kapan janji itu harus dilaksanakan
Pengertian
perkembangan yang dimulai dari bayi ( 0-1 tahun), usia pra sekolah ( 2-5
2005).
erat mesra dan selaras antara ibu atau penggnti ibu dengan anak
perkembangan diantaranya
kecerdasan,ketrampilan,kemandirian,kreativitas,agama,kepribadian dan
sebagainya.
perkembangan:
20
dari enam bulan sebagai cara menarik perhatian orang.oleh karena itu
atau memangku Karena bayi akan merasa takut lakukan terlebih dahulu
dengan ibunya.
Karakteristik anak pada masa ini terutama pada anak dibawah 3 tahun
takut ada ketidaktahuan sehingga anak perlu diberi tahu tentang apa
yang akan terjadi padanya.Misalnya pada saat akan di ukur suhu, anak
Anak pada usia ini sudah sangat peka terhadap stimulus yang dirasakan
dan berinteraksi social dengan anak usia dini ini hatus menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti anak dan berikan contoh yang jelas
sudah banyak sekitar 3000 kata dikuasai dan anak sudah mampu berpikir
konkret.
Fase remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari akhir masa
Pengertian
Terapi nebulizer adalah terapi menggunakan alat yang menyemprotkan obat atau
2.3.1 Tujuan
Menurut Aryani et al (2009) Terapi nebulizer ini memiliki tujuan sebagai Berikut:
2.3.2 Indikasi
klien dengan :
23
2.3.3 Kontraindikasi
2.3.4.1 Pasien yang tidak sadar atau confusion umumnya tidak kooperatif
2.3.4.2 Pada klien dimana suara napas tidak ada atau berkurang maka
2.3.4.4 Medikasi nebulizer tidak dapat diberikan terlalu lama melalui intermittent
meningkatkan bronchospasme.
suatu gas diatas cairan. Aerosol merupakan suspensi berbentuk padat atau cair
dalam bentuk gas tujuan untuk menghantarkan obat ke target organ dengan efek
samping minimal dengan keamanan dan efektifitas yang tinggi. Spektrum partikel
yang berkisar antara 0.5-10 mikro (berbentuk asap). Partikel uap air atau obat-
obatan dibentuk oleh suatu alat yang disebut nebulizer atau aerosol generator.
Aerosol yang terbentuk akan dihirup pasien melalui mouth piece atau sungkup dan
samping. Alat nebulizer jet yaitu salah satu jenis alat nebulizer, yang cara kerjanya
gas jet berkecapatan tinggi berasal dari udara yang di padatkan dalam silinder,
ditiup melalui lubang kecil dan akan menghasilkan tekanan negatif, selanjutnya
akan memecah larutan menjadi bentuk aerosol. Aerosol yang terbentuk dihisap
pasien melaui mouthpiece atau sungkup, dengan mengisi suatu tempat pada
nebulizer sebanyak 3-5 cc, maka dihasilkan partikel aerosol berukuran < 5 µm.
Sekitar 60-80% larutan nebulasi akan terpakai dan lama nebulasi dapat dibatasi,
dengan cara yang optimal, maka hanya 12% larutan yang akan terdeposisi di
Terapi inhalasi ini dipilih karena pemberian terapi inhalasi memberikan efek
Alat nebulizer sangat cocok untuk anak-anak dan lansia yang mengalami
gangguan pada pernapasan terutama adanya mukus yang berlebih, batuk atau
pun sesak napas.Karena obat langsung menuju saluran napas.Pada klien yang
25
obat biasa 3 kali sehari atau sesuai anjuran dokter, campuran obat menjadi uap
nebulizer lebih efektif dari obat-obatan diminum karena langsung dihirup masuk ke
paru-paru, dosis yang dibutuhkan lebih kecil, sehingga lebih aman (Rahajoe et al,
2015).
uap dengan menggunakan obat Ventolin 1 ampul dan Flexotide 1 ampul. Obat
Ventolin adalah obat yang digunakan untuk membantu mengencerkan sekret yang
diberikan dengan cara diuap dan Flexotide digunakan untuk mengencerkan sekret
yang terdapat dalam bronkus. dapat juga diberikan obat Bisolvon cair sebagai
inhalasi berfungsi untuk mengencerkan dahak dan batuk lebih cepat dari cairan
Saat pengkajian adalah batuk berdahak, disertai sesak napas, pilek sejak 5
kerja nebulizer adalah proses mengubah obat cair menjadi aerosol kemudian
METODOLOGI PENULISAN
2010). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Pada Anak
Sadsuitubun Langgur.
Subyek studi kasus adalah subyek yang ditujukan untuk diteliti oleh peneliti atau
subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti (Arikunto, 2009).
Subjek dalam penelitian ini sebanyak 2 orang pasien anak yang menderita
bronkopneumonia di ruang anak RSU Karel Sadsuitubun . Ada 2 kriteria pada subjek
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
3.2.1.3 Orang tua pasien yang bersedia Anaknya menjadi subjek peneliti.
26
27
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil
yaitu.
3.2.2.3 Orang tua pasien yang awalnya bersedia untuk menjadi subjek
berikan.
Fokus studi dalam studi kasus ini adalah asuhan keperawatan pada pasien anak
3.4.1 Asuhan keperawatan adalah asuhan yang diberikan bagi pasien dengan focus
3.4.2 Anak adalah seseorang lelaki atau perempuan yang berusia antara 0-18 tahun.
bermacam-macam penyebab.
3.4.4 Nebulizer adalah terapi yang dilakukan untuk mengencerkan secret agar mudah
dikeluarkan.
3.5.1 Tempat : Studi kasus rencananya akan dilakukan di Ruang Anak RSU Karel
Sadsuitubun Langgur.
3.5.2 Waktu : Studi kasus rencananya akan dilakukan pada bulan Mei-Juni 2022.
Pengumpulan data dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut dengan menggunakan
3.6.1.1 Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh
atau keluarga.
pasien
3.6.1.2 Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
sebuah arsip.
Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk laporan asuhan keperawatan secara
Informed merupakan lembar persetujuan yang akan diteliti agar subjek mengerti
maksud dan tujuan penelitian. Bila responden tidak bersedia maka peneliti harus
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasianya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan kepada pihak yang terkait dengan
peneliti.