Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PENULISAN

3.1 Rancangan studi kasus

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan pendekatan

studi kasus. Metode penelitian deskriptif merupakan suatu metode yang

memiliki tujuan utama dengan memberikan gambaran situasi atau fenomena

secara jelas dan rinci tentang apa yang terjadi (Notoatmodjo, 2014).

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

melalui pendekatan asuhan keperawatan pada anak dengan otitis media

akut dengan pemberian pendidikan kesehatan dalam pemenuhan perawatan

telinga di Wilayah Kerja Puskesmas Kolser

3.2 Subjek Studi Kasus

Subjek penelitian merupakan subjek yang dituju untuk diteliti oleh

peneliti atau subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian

(Arikunto, 2006). Subjek pada studi kasus ini adalah pasien anak otitis media

akut. Pada studi kasus ini, subjek penellitian yang akan diteliti sebanyak 2

subjek dengan kriteria:

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,

2010).

36
37

Kriteria inklusi dalam studi kasus yaitu:

a. Anak yang menderita otitis media akut (<6 tahun)

b. Anak dalam kondisi sadar

c. Anak yang bersedia menjadi responde

d. Orang tua pasien yang bersedia menjadi responden

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Kriteria eksklusi dalam

penelitian ini yaitu:

a. Anak yang menderita otitis media akut (<6 tahun), telah setuju

menjadi subjek penelitian tetapi menolak untuk diintervensi

b. Orang tua pasien yang tidak bersedia menjadi responden

3.3 Fokus Studi Kasus

Fokus studi kasus identik dengan variabel penelitian yaitu perilaku

atau karakteristik yang memberikan nilai berbeda terhadap sesuatu

(Nursalam, 2011). Fokus studi kasus penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran pemberian pendidikan kesehatan dalam pemenuhan perawatan

telinga diwilayah kerja puskesmas kolser.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah

yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga

akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian.


38

a. Asuhan keperawatan merupakan suatu tindakan keperawatan yang

diberikan secara langsung kepada pasien untuk memenuhi kebutuhannya

dimulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi

b. Otitis media, suatu inflamasi telinga tenga berhubungan dengan efusi

telinga tengah, yang merupakan penumpukan cairan ditelinga tengah..

c. Anak merupakan seseorang yang masih mengalami masa pertumbuhan

dan perkembangan.

3.5. Instrumen Studi Kasus

Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan instrumen yaitu lembar

pengkajian keperawatan anak dan lembar observasi yang digunakan oleh

institusi. Data yang diperoleh dari suatu pengukuran kemudian dianalisis dan

dijadikan sebagai bukti (avidence) dari suatu penelitian

3.6. Metode Penelitian Studi Kasus

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2008)

3.7. Tempat Dan Waktu Studi Kasus

1. Tempat

Studi kasus ini dilaksanakan di wilaya kerja puskesmas kolser.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal?

3.8. Penyajian Data

Penyajian data dalam studi kasus ini akan disajikan dalam bentuk

tekstular dan dijabarkan dalam bentuk narasi untuk mengetahui hasil

penelitian (Notoatmodjo, 2010). Hasil dari penelitian studi kasus ini akan
39

disusun dalam bentuk narasi secara mendalam dan terperinci tentang

gambaran dalam penatalaksanaan pemberian pendidikan kesehatan dalam

pemenuhan perawatan telinga pada anak otitis media akut di wilayah kerja

puskesmas kolser.

3.9. Etika Studi Kasus

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang sangat penting

dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung

dengan manusia, maka segi penelitian harus diperhatikan (Lilianty, S. 2012).

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:

1. Informed consent (lembar persetujuan menjadi subjek penelitian)

Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada subjek penelitian,

peneliti menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan penelitian yang

akan dilakukan. Selain itu juga diberi penjelasan bahwa subjek penelitian

bebas dari eksploitasi dan informasi tidak digunakan untuk hal-hal yang

merugikan subjek penelitian dalam bentuk apapun

2. Anonymity (tanpa nama)

Merupakan kerahasian subjek penelitian yang harus terjaga dengan

tidak mencantumkan nama lengkap pada lembar pengumpulan data dan

pada lembar kuesioner, cukup diberi kode-kode tertentu sebagai

identifikasi subjek.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Informasi yang diberikan oleh subjek penelitian akan terjamin

kerahasiaan karena peneliti hanya menggunakan kelompok data sesuai

dengan kebutuhan dalam penelitian.


40

Anda mungkin juga menyukai