Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

UNSUR-UNSUR KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : RATNA PORUMAU

NIM : P07120219084

TINGKAT : III.B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL

TAHUN AKADEMIK 2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Atas Berkat dan
Rahmat-NYA sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah saya yang berjudul
“UNSUR-UNSUR KEWIRAUSAHAAN DALAM KEPERAWATAN”Saya menyadari
didalam penyusunan ini masih terdapat kekurangan untuk itu saya mohon dari
pembaca agar dapat memberikan unsul saran yang dapat menyempurnakan makalah
ini kedepannya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….....

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..


1.2 Tujuan………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kewirausahaan………………………………………………...

2.2 Unsur-unsur kewirausahaan dalam keperawatan……………………..

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….

3.2 Saran………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam
menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha karena
tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa berwirausaha
dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada
tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan) berwirausaha
itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan menjalankan
suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa
menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan tidak
direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat menunjang
dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan oleh konsumen
mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.

1. 2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
b. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha
c. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN

     2.1 Pengertian Wirausaha
Secara etimologis, wirausaha merupakan suatu istilah yang berasal dari kata
“wira” dan “usaha”. Wira berarti berani, utama, atau perkasa. [1] Sedangkan usaha
artinya daya upaya. Wirausaha atau kewirausahaan adalah kemampuan untuk berdiri
sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan batin, sumber peningkatan kepribadian, suatu
proses dimana orang mengejar peluang, dan merupakan sifat mental dan sifat jiwa
yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan
berpengalaman untuk mamacu kreatifitas. Adapun menurut Acmad Sanusi seorang
pakar wiarausaha, kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku
yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan
hasil bisnis.[2]

  2.2  Unsur-unsur kewirausahaan
Beberapa unsur penting dalam kewirausahaan yang saling terkait satu dengan
lainnya:

1.      Daya pikir

Tingkat penalaran (reasoning) atau kemampuan berpikir yang dimiliki oleh


seseorang dicirikan oleh daya pikir, pengetahuan, kepandaian, intelektual atau unsur
kognisi. Kemampuan inilah yang membedakan manusia dengan hewan, bahkan
kemampuan ini pula yang membedakan daya kreatifitas seseorang maupun bangsa
yang menyebabkan perbedaan kemakmuran dan kejayaan bangsa.

2.      Ketrampilan

Keterampilan merupakan tindakan raga terutama tangan dan kaki untuk


melaksanakan sesuatu kerja dan dari kerja tersebut baru akan terwujud hasil karya.
Berbagai macam hasil karya telah lahir dari orang-orang yang mempunyai
keterampilan. Keterampilan, sebagaimana halnya pengetahuan dapat ditingkatkan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan adalah sebagai
berikut:

a.       Rajin dan tekun melakukan latihan mengerjakan sesuatu yang ingin diterampilkan.

b.      Melakukan latihan dengan teratur, tetib dan bergairah.

c.       Selalu berusaha untuk dapat melakukan lebih baik lagi dari pada kemarin.

d.      Selalu berusaha untuk menemukan cara kerja yang paling baik dan efisien.

e.       Berusaha kuat untuk menghasilkan karya yang terbaik.

f.       Harus mampu bekerja dengan “ zero mistake “.

g.      Rajin mengikuti berbagai pelatihan keterampilan.

3.      Sikap mental

Seseorang mungkin saja mempunyai otak yang cerdas dan keterampilan tinggi,
namun jika ia malas, lamban, tidak mempunyai keberanian, dan apalagi ceroboh,
tentulah hal itu tidak menjamin untuk dapat sukses. Sukses dapat dipakai jika
pemikiran, keterampilan dan sikap mental maju digabungkan. Sikap mental maju ini
meliputi: keteladanan, keluhuran, keberanian, penuh tanggung jawab, jujur, berjiwa
besar dan mandiri. Jika ditelusuri lebih dalam, akan semakin jelas bahwa kesuksesan
seseorang, kemajuan suatu bangsa disebabkan seseorang maupun bangsa tersebut
memiliki sikap mental maju, daya penalaran dan keterampilan yang tinggi.

4.      Intuisi

Sebenarnya ada faktor lain selain kecerdasan penalaran, keterampilan dan sikap
mental yang berpengaruh atas sukses seseorang, yaitu daya intuisinya. Daya intuisi
adalah daya ramal atau dikenal juga dengan feeling seseorang yang sulit digambarkan
apakah itu hasil pemikiran atau khayalan. Jika seseorang merasakan bahwa apa yang
akan dilakukan itu benar dan akan membawa keuntungan, maka sering apa yang
semula hanya dirasakan itu kemudian setelah diperjuangkan terbukti benar adanya.[3]

Intuisi ialah pandangan batiniah yang serta merta tembus mengenai suatu peristiwa
atau kebenaran, tanpa perurutan pikiran, seperti ilham. Ilham adalah penyampaian
suatu makna, pikiran atau hakikat di dalam jiwa atau hati secara melimpah. Maksudnya
Allah SWT menciptakan padanya ilmu dharuri yang ia tidak dapat menolaknya, yaitu
bukan dengan cara dipelajari akan tetapi dilimpahkan ke dalam jiwanya bukan karena
kemauannya. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an QS. Asy-Syams 7-8. Intuition atau
intuisi dalam kamus diartikan sebagai ”suara hati” pengetahuan tentang sesuatu tanpa
memikirkan atau mempelajarinya”. Pengertian yang mendalam mengenai intuisi masih
terus diperdebatkan. Ada yang menyatakan bahwa intuisi adalah saat dimana ada
”sumber yang lebih tinggi” yang memberikan input pada kesadaran kita secara tiba-tiba
saja. Dan pendapat lain mengatakan bahwa intuisi adalah kemampuan kita untuk
secara tidak sadar mendownload atau mengambil data atau info yang selalu tersedia di
unconscious mind/pikiran bawah sadar kita. Ada juga yang berpendapat bahwa itu
adalah kemampuan telepati tanpa sadar antara seseorang dengan orang lain ditempat
yang berjauhan. Mungkin perbedaan pendapat ini akan berlanjut terus. 

Intuisi adalah pengetahuan yang bergerak antara rasional dan literal. Untuk
memahaminya, tidak cukup hanya menggunakan kategori akal logika saja. Dalam
kehidupan sehari-hari, istilah batin, firasat atau intuisi, tentu sudah tidak asing lagi bagi
kita. Istilah tersebut diterjemahkan dalam berbagai makna. Tapi yang pasti, intuisi
adalah keadaan dimana seseorang merasakan akan terjadinya suatu peristiwa sebelum
peristiwa itu benar-benar terjadi, entah itu peristiwa baik ataupun buruk.[4]

Banyak usahawan yang sukses karena memiliki kewaspadaan khususnya daya


intuisi yang kuat. Daya ini memang sulit dijelaskan karena seolah-olah menyatu dengan
pikiran, jiwa dan perasaan seseorang. Karena intuisi hanyalah sesuatu yang abstrak,
maka haruslah ada tindakan untuk dapat mewujudkan apa yang dirasakan itu menjadi
kenyataan.
Gabungan empat unsur di atas yang menentukan seseorang maju atau
terbelakang, kaya atau miskin, berjaya atau sengsara. Jadi tantangan terletak pada
upaya mengembangkan empat unsur tersebut secara serentak dan harmonis, sehingga
mampu membawa seseorang menjadi orang yang maju.[5]
BAB III
PENUTUP

    3.1  Kesimpulan

1.      Wirausahawan adalah orang yang merubah atau menggeser sumberdaya ekonomi


yang mempunyai produktivitas rendah di suatu daerah menjadi sumberdaya yang
mempunyai produktivitas tinggi. Aktivitas yang dilakukan oleh orang tersebut dikenal
dengan kewirausahaan.
2.      Empat unsur kewirausahaan yang saling berkaitan:
a.       Daya pikir
b.      Ketrampilan

c.       Sikap mental

d.      Intuisi

  3.2 Saran

Bagi para mahasiswa, dosen ataupun pembaca yang menemukan kesalahan


dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka kritik, saran serta masukan dari
kalian adalah masukan yang sangat berharga untuk perbaikan selanjutnya. 
DAFTAR PUSTAKA

Sumanto, Wasti. Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Bumi Aksara. 2002.

...... http://elwamendri.wordpress.com/2013/03/05/unsur-unsur-kewirausahaan/, diakses
pada tanggal 10 oktober 2013.

Anda mungkin juga menyukai