Anda di halaman 1dari 6

IX.

MOKSA SRADDHA
Moksa Sraddha merupakan salah satu bagian dari Panca Sraddha yang menyatakan bahwa
umat Hindu sangat yakin akan adanya Moksa.

1. Pengertian Moksa
Merupakan bahasa Sanskerta yangberarti pembebasan, kelepasan, kelepasan alchir,
mencapai kelepasan, mati, almarhum, hilang kedalam ketidakadaan, lenyap dari penglihatan
(Zoetmithic, /997 672) atau memerdekakan, melepaskan, membebaska, kemerdekaan,
kebebasan, kelepasan (Surada. 2007: 256). Kelepasan, kebebasan atau Moksa dalam hal ini
diartikan sebagai kebebasan dari ikatan benda-benda duniawi, kebebasan dari kelahiran
kembali. bersatunya Atman dan Brahman, dimana ikatan karma, kelahiran. kematian dan
belenggu maya dan keduniawian sudah dilepasican, sehingga tercapailah adanya k ebahagiaan
batin yang terdalam (Raka Alas, 2007 : 54).

Moksa dinamakan juga Mukti. Dalam bahasa Sanskerta, Mukti berarti pembebasan atau
kelepasan (Zoettnulde, 1997 ; 679) yakni kebebasan dari ikatan. Moksa. Mukti atau Kelepasan
adalah kebebasan yang kekal abadi, kebebasan dari benda-benda dunimi, kebebasan dari
penjelmaan kembali atau bersatunya Atman dengan Brahman. Dengan tercapainya Moksa,
maka orang akan terbebas dari Hukum Karmapala, terbebas dari kelahiran kembali secara
berulang-ulang, terbebas dari Punarbhawa atau Reinkamasi. Orang yang telah mencapai Moksa
dinyatakan jauh dari kegelapan, mempenAch kebahagiaan tertinggi dan keabadian, kebebasan.
tanpa wali duka.

2. Jalan Mencapai Moksa


Dengan melaksanakan salah satu dari Catur Yoga di bawah ini untuk jalan mencapai
moksa(Nesawan, 1988 : 71 - 76, Supartha, 1991 20 - 25 dan Suditga, 2002 : 89 - 92) :

a. Karma Yoga
Karma Yoga adalah jalan kcbajikan (subhakarma) dan merupakan jalan untuk
menghubungkan diri dengan Tuhan dengan cara melaksanakan pekerjaan atau dengan
mengamalkan perbuatan yang baik tanpa mementingkan hasil-hasilnya. Yang penting dalam
Karma Yoga adalah aktivitas kerja yang positif yang didasari dengan niat yang tulus dan ikhlas
tanpa pamrih serta dengan tidak mengharapkan hasilnya. Hal itu sejalan dcngan ajaran
Bhagawadgita yang berbunyi sebagai berikut :
Na bi kaschit kshanam api
jatu tishthaty akarmakrit
karyate hy avasah karma
sarvah prakritijair gunaih
Bhagawadgita III.5
Artinya :
Tidak seorangpun tidak bekerja, walaupun hanya untuk sesaat, karana dengan tidak bekerja
manusia dibuat tidak berdaya dan harus bertindak sesuai hukum alam.

Niyatam kuru karma tvam


karma jyayo hy akarmanah
sarirayatra 'pi cha te
na prasidhyed akarmanah
Bhagawadgita III.8

Artinya :
Bekerjalah seperti yang telah ditenrukan, sebab bekerja lebih baik dari tidak bekerja, kalau
tidak bekerja maka hidup sehari-hari pun tidak mungkin.

Mayi sarvani karmani


saninyasya dhyatma cetasa
nirasir nirnamo bhutva
yudhyasva vigatayureh
Bhagawadgita III.30
Artinya :
Serahkanlah segala pekerjaan kepada Ku dengan memusatkan pikiran kepada Atman dengan
melepaskan diri dari pengharapan dan egoisme. Maka pikiranmu akan bebas dari susah.

Ye me matam idam nityam


anutisthanti manavah
sraddhavanto nasuy anto
mucyante te pi karmabhih
Bhagawadgita III.31
Artinya :
Mereka yang tidak putus-putusnya menanti ajaran Ku dengan penuh percaya dan terlepas dari
perasaan iri hati, merekapun akan terlepas dari ikatan kerja.

b. Bhakti Yoga
Bhakti Yoga adalah jalan bhakti yang tulus dan ikhlas yang merupakan cara untuk
menghubungkan diri dengan tuhan dengan cara sujud dan bhakti berdasarkan cinta kasih yang
mendalam kepada tuhan. Dalam hal ini orang akan secara pasrah menyerahkan diri dengan
sepenuh hati kehadapan tuhan tanpa terhalang oleh hal hal bersifat duniawi. Perhatikanlah
penegasan Kitah bhagawangita dibawah ini:

Ye tu dharmyemrta idam
yuthoktam paryupisate
sraddhana matparama
bakti te tiva me priyeh
Bhagawadgita XII. 20

Artinya :
mereka yang penuh kepercayaan menetapkan Aku sebagai tujuannya yang tertinggi, mengikuti
pengetahuan yang, abadi,mereka yang berbakti ini adalah kecintaan Ku yang tersayang.

Tulyanindastutir mauni
sumitusta vena banacit
aniketah sthirametir
baktima me priyo narah
Bhagawadgita XII. 19
Artinya :
la yang menganggap sama celaan dan pujian, menerima apa saja yang datang tanpa diikuti oleh
tempat yang tetap dan teguh dalam pikiran, yang berbakti demikian adalah kecintan Ku.

Bhaktya mam abhijanati


yawam yasca'smi tattwatah
tato mam tatwato jnawa
wisate tadanam tanam
Bhagawadgita XVIII. 55
Artinya :
Dengan berbhakti kepada Ku, ia mengetahui Aku ini siapa dan apa sesungguhnya aku Ini. dan
dengan mengetahui hakekat Ku ini, mereka akan mencapai aku dikemudian hari.

c. Jnana Yoga
Jnana yoga adalah jalan ilmu pengetahuan yang merupakan cara untuk menghubungkan
diri dengan Tuhan dengan cara mempelajari dan mengamalkan ilmu pengetahuan yang
dimiliki. jalan ini dilaksanakan oleh mereka yang memiliki tingkat pengetahusa yang tinggi
dan daya cinta kasih yang mendalam kepada Tuhan.
Perhatikanlah Sloka Bhagawadgita berikut :

Srayam dravyamayad yajnaj


Jnanayajnah paramtapa
Sarvam karma 'khilam partha
jnane perisamapyate
Bhagawadgita IV. 33
Artinya:
Persembahan berupa ilmu pengetahuan, lebih bermutu dari pada persembahan materi. Secara
keseluruhan, semua kerja berpusat pada ilmu pengetahuan, Oh Parta.

api ce asi papebhyah


sarvebhyah papakrttamah
sarvani jnananplavenai'va
vejinam sanrisyasi
Bhagawadgita IV. 36

Artinya :
Meskipun kamu adalah paling berdosa diantara semua orang yang berdosa, kamu akan dapat
mengarungi lautan kejahatan hanya dengan biduk pengetahuan.

Na hi juanena sadrsam
pavitram iha vidyate
tat svayam yogasamsiddhah
kalena'tmani vindati
Bhagawadgita V. 38
Artinya :
Tidak ada di dunia ini yang menyamai kesucian kebijaksanaan. Ia yang menjadi sempurna oleh
Yoga, dengan sendirinya menemui kebijaksanaan ini dalam hatinya sendiri dalam beberapa
waktu.

d. Raja Yoga
Raja Yoga adalah jalan pengendalian dliri. Jalan Ini merupakan cara untuk menghubungkan
dir! dengan Tuhan dengan cara melaksanakan tap, brata, yoga dan samadhi. Yang penting
dalam raja yoga adalah pemusatan pikiran yang hanya tertuju kepada tuhan, melalui
pelaksanaan meditasi dan samadhi. Pelaksanaan yoga ini mengiku ti tahapan-tahapan yang
dinamakan Astangga Yoga atau delapan tahapan Yoga, yaitu Yama (pengendalian diri tahap
awal), Niyama (pengendalian diri tahap lanjutan), Asana (mengatur sikap untuk meditasi),
Pranayama (mengatur jalannya pernafasan), pratyahara (melepaskan alat-alat indria dari
sensualitasnya dan menyalurkannya ke arah Tuhan), Dharana (pemusatan pikiran kepada
Tuhan), Dhiyana (meditasi atau perenungan) dan Samadhi (keadaan supra sadar transenden).
Di bawah ini adalah Sloka Bhagawadgita yang berkaitan dengan ajaran Raja Yoga di atas:

Servabhutasthitam yo man
Bhajaty ekatvam istthitah
Sarvatha vartamano pi
Sa yogi mayi vartate
Bhagawandgita VI. 31
Artinya :
Seorang Yogi Yang telah teguh dalam kesatuan menyembah Aku yang berada dalam semua
makhluk, hidup dalam Aku, meskipun bagaimana aktifnya dalam kchidupan.

Atma upamyena sarvatra


Samam pasyati yo’rjuna
sukham va yadi na dhukham
sa yogi paramo matah
Bhagawadgita VI.32
Artinya :
la yang melihat scgala sesuatunya sama, dalam persamaan jiwanya sendiri, Oh Arjuna, baik
dalam suka maupun duka, dia dinamakan, Yogi yang sempuma.
Maksud dari Sloka di atas adalah bahwa orang yang melaksanakan Yoga dan
dinamakan Yogi hendaknya sujud kepada Tuhan agar Yoganya berhasil. Penyatuan diri setiap
saat bagi seorang Yogi adalah suatu kewajiban karena Tuhan adalah sumber dari segalanya.
Tanpa restu Tuhan, maka pencapaian Moksa akan sulit.

Untuk dapat mclaksanakan dorongan dlimaksud, maka diperlukan adanya abvasa atau
kebiasaan untuk berpikir, berkata, berbuat baik. Disamping itu juga diperlukan adanya vairagva
yakni upaya untuk tidak mengikatkan diri pada kcduniawian, menghindarkan diri atau
mengendalikan diri dari kenikmatan dan kesenangan yang ditimbulkan olch penglihatan,
pendengaran, penciuman, pencicipan dan sentuhan yang serba indah dan mewah.
Lebih lanjut dapat dijelaskan pula bahwa untuk mcncapai Moksa, maka Kitab Bhagawadgita
IV. 11 memberi petunjuk sebagai berikut:
Ye yatha mam prapadyante
tams tathai va bhajamy aham
mama vartma nuvar tante
manushyah partha sarvasah
Artinya:
Jalan manapun ditempuh manusia kearah Ku, semua Aku terima. Dari manapun mereka
menuju Ku, umat manusia bebas memilih. Jalan manapun yang akan ditempuh untuk Moksa
atau bersatu dengan Brahman boleh saja.

Anda mungkin juga menyukai