Magister Hukum
Oleh :
(B2A021053)
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS HUKUM
2022
1
PENDAPAT ATAS PENJELAS PROF. JEFFREY WINTERS
buka sebuah kasus baru, dan ini selalu menjadi masalah yang sampai
hari ini belum teratasi. Bahkan ketika demokrasi hadir yang membuka
calon, tidak bisa create calon itu, sehingga selalu terjebak kepada
pilihan yang terbatas yang sudah ditentukan oleh kekuatan di luar itu.
Inilah yang bila dikaitkan dengan penjelasan beliau pada soal The
pada kepentingan rakyat apa lagi pada masa depan bangsa. Bahkan
Tapi lupakan soal itu, justru poin yang lebih menarik adalah
pada analisis beliau mengenai sifat atau tabiat oligarki di Indonesia itu
bukan pro atau kontra oligarkis, tapi politik bagi-bagi yang disebabkan
tidak adanya spektrum politik kiri, sehingga tidak ada pilihan progresif
dalam kompetisi politik Indonesia. Dalam hal ini mungkin saja benar,
Perancis ini.
di Indonesia, saya agak ragu soal itu, karena civil society yang tidak
civil society.
4
LALU APAKAH DEMOKRASI ADALAH SISTEM POLITIK YANG
TERBAIK ?
pilihan terbaik dari yang terburuk diantara pilihan sistem politik dalam
teori klasik, hal ini dikarenakan begitu banyak sekali celah dalam
demokrasi. Maka wajar bila Plato dan Aristoteles yang kurang lebih
Namun untuk saat ini itulah pilihan yang cukup baiknya, sistem
Qardhawi dalam bukunya Fiqh Daulah. Dan dalam sistem politik yang
semua bisa terjadi bila politik itu di barengi dengan moralitas yang
formal kita sudah mengetahui itu semua, mulai dari kedaulatan rakyat,
formal untuk demokrasi yang baik itu. Namun, saya ingin coba masuk
ketiganya, yang disebut new relationship oleh Faisal Basri, yang dalam
hukum mungkin ada istilah Critical Legal Studie (CLS), maka begitupun
dalam politik harus ada pula, “Critical Political Studi” untuk melakukan
alternatif baru.
dahulu.
yang adil dan beradab, maka Rawls pun demikian mengatakan bahwa
ada dua prinsip hukum, yang pertama yaitu setiap orang memiliki hak
dalam cara-cara yang paling dapat diterima moral. Maka bilai dikaitkan