Anda di halaman 1dari 3

1.

Islam adalah agama yang secara inheren menegaskan mengenai prinsip kebebasan
manusia yang di bawa sejak lahir. Tunjukkan bagaimana prinsip-prinsip kebebasan
manusia dalam Islam beserta ayat Al-Quran yang mendukungnya?
Konsep kebebasan ( al- h urriyyah atau liberty ) dalam Islam, asal mulanya adalah konsep
ikhtiyar dan taqdir , yang berkaitan dengan kebebasan atau tidaknya manusia dalam
melakukan perbuatannya, dalam term teologi atau agama. Kemudian setelah terjadinya
kontak dengan dunia barat konsep tersebut berkembang menjadi lebih luas cakupannya.
Seperti kebebasan berekspresi atau mengemukakan pendapat, berfikir, kebebasan
berpolitik atau kebebasan ekonomi. Dalam tulisan ini, penulis akan membahas lebebasan
berfikir dan mengemukakan pendapat; kebebasan beragama; kebebasan berpolitik,
meliputi hak memilih pemimpin, hak mengawasi dan mengontrol pemerintah; dan
kebebasan ekonomi. Kebebasan dalam Islam lebih terbatas dan terarah, atau dengan kata
lain bebas tapi terikat. Berbeda dengan demokrasi liberal menekankan kemampuan
berbuat tanpa batas.
a. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar dari pada jalan yang sesat. Karena itu siapa yang ingkar kepada Thâgūt
dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia berpegang kepada buhul tali yang
amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha endengar lagi Maha Mengetahui.
(Q.S. 2 :256).
b. Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusirmu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.(Q.S. 60:8).
c. Katakanlah: Siapakah yang memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan dari
bumi. Katakanlah: Allah, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang
musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Q.S.
34:24).
d. Katakanlah: Hai Ahli Kitâb marilah (berpegang) pada suatu kalimat (ketetapan) yang
tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak sembah kecuali
Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula)
sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain dari pada Allah,
jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka, saksikanlah bahwa kami
adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah). (Q.S. 3:64).

2. Berikan penjelasan tentang peran dan fungsi ilmu terhadap iman dan amal
seseorang, disertai dengan menyebutkan ayat Al-Quran tentang larangan orang
yang taklid buta tanpa penalaran dan pemahaman yang benar tentang
keyakinannya hanya ikut-ikutan saja!
Agama ini tidak memperkenankan seorang untuk bertaklid pada suatu pendapat tanpa
memperhatikan dalilnya. Hal ini dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut:
1) Pertama: Allah ta’alla memerintahkan para hamba-Nya untuk memikirkan
(bertafakkur) dan merenungi (bertadabbur) ayat-ayat-Nya. Allah ta’alla
berfirman,
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami,

This study source was downloaded by 100000848653313 from CourseHero.com on 06-22-2022 04:28:01 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/77414279/Pendidikan-Agama-Islamdocx/
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran: 190-191).
2) Kedua: Allah ta’alla mencela taklid dan kaum musyrikin jahiliyah yang
mengekor perbuatan nenek moyang mereka tanpa didasari ilmu. Allah ta’alla
berfirman,
“Mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu
agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan
(mengikuti) jejak mereka.” (QS. Az Zukhruf: 22).
3) Ketiga: Taklid hanya menghasilkan zhan (prasangka) semata dan Allah telah
melarang untuk mengikuti prasangka. Allah ta’alla berfirman,
“Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain
hanyalah berdusta (terhadap Allah). (QS. Al-An’am: 116).
Namun, yang patut diperhatikan adalah zhan yang tercela dalam agama ini adalah
praduga yang tidak dilandasi ilmu. Adapun zhan yang berlandaskan pengetahuan, maka
ini tergolong sebagai ilmu yang membuahkan keyakinan sebagaimana firman Allah,
“(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Rabb-nya, dan
bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 46).
Dari beberapa ayat al-Quran yang menerangkan bahwa taklid buta tidak semestinya
dilakukan oleh seorang muslim dan kewajiban yang mesti dilakukan oleh seorang
muslim adalah mengikuti dalil.

3. Piagam Madinah menunjukkan pentingnya peran umat beragama dalam


menciptakan sebuah tatanan sosial politik yang adil, terbuka, sejahtera dan
demokratis. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan umat beragama dalam
mewujudkan masyarakat madani tersebut?
Masyarakat Madani adalah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur yang diartikan sebagai
negeri yang baik di atas keridhaan Allah. Atau suatu masyarakat yang beradab dalam
membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya.
Peran yang dimana akan dilakukan oleh seluruh umat beragama yang dimana termasuk ke
dalam masyarakat madani adalah :
 Menciptakan sebuah bentuk sikap yang dimana akan selalu saling memberikan
pengertian yang dimana berada dinata sesama umat beragama.
 Peran tersebut akan dapatlah dilakukan dengan cara mengciptakan sebuah dialog
intensif.
 Melakukan sebuah bentuk dari studi dibidang agama dengan cara menciptakan
sebuah tujuan dari kerukunan akan umat beragama.
 Mealkukan segala macam bentuk usaha untuk melakukan penumbuhan dari sikap
demokratis, pluralis hingga toleran dari kepada sesama dari umat beragama pada
masa sejak dini untuk melalui sebuah pendidikan Islam yang dimana mewajibkan
dari umatnya guna untuk melakukan pendakwaan.

4. Deskripsikan prinsip kebebasan dalam berekpresi, berpikir dan menyatakan


pendapat, beragama, musyawarah, dan berpindah tempat yang dijelaskan dalam
Al-Quran, serta sebutkan ayat Al-Quran yang menjelaskan kelima prinsip
kebebasan dalam Islam tersebut.

This study source was downloaded by 100000848653313 from CourseHero.com on 06-22-2022 04:28:01 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/77414279/Pendidikan-Agama-Islamdocx/
 Kebebasan berekspresi. Setiap orang berhak atas kebebasan berekspresi. Hak ini
termasuk kebebasan untuk menahan pendapat tanpa gangguan dan untuk mencari,
menerima, dan menyampaikan informasi dan ide melalui media apa saja dan tanpa
batasan apa pun.
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-
orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusirmu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil”.(Q.S.
60:8).
 Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat. Kebebasan berpikir adalah
kebebasan seseorang untuk memiliki atau mempertimbangkan suatu sudut pandang
atau pemikiran yang terlepas dari sudut pandang orang lain.
“Dan jikalau Tuhan-mu menghendaki tentulah semua orang yang ada di muka bumi
beriman seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya
mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya”. (Q.S 10:99).
 Kebebasan beragama. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, hati nurani dan
memilih agama. Hak ini termasuk kebebasan untuk mengubah agama atau
keyakinannya, dan kebebasan, baik sendiri atau dalam komunitas dengan orang lain
dan di depan umum atau pribadi, untuk mewujudkan agama atau keyakinannya
dalam mengajar, berlatih, beribadah dan bertakwa.
“Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli kitab melainkan dengan cara
yangpaling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka dan
katakanlah: Kami beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan
yang diturunkan kepadamu. Tuhan kami dan Tuhan-mu adalah satu dan kami
hanya kepadanya diri”. (Q.S. 29:46).
 Kebebasan bermusyawarah merupakan upaya memecahkan masalah bersama untuk
menghindari penyimpangan dan meletakkan langkah-langkah bersama yang sama-
sama di sepakati.
“Katakanlah: Hai Ahli Kitâb marilah (berpegang) pada suatu kalimat (ketetapan)
yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak sembah
kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula)
sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain dari pada
Allah, jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka, saksikanlah
bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah)”. (Q.S.
3:64).
 Kebebasan berpindah tempat. Setiap orang memiliki kebebasan untuk pergi ke
wilayah lain, menetap maupun melakukan perjalanan ke mana pun
“Katakanlah: Siapakah yang memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan dari
bumi. Katakanlah: Allah, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang
musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata”. (Q.S.
34:24).

This study source was downloaded by 100000848653313 from CourseHero.com on 06-22-2022 04:28:01 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/77414279/Pendidikan-Agama-Islamdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai