Ada beberapa tips: * Wu sangat mendasar dan penting bagi Siu Tao ( ) kita. Bagi
yang baru belajar Tao (), lebih baik mematangkan soal "Wu" ini
1. Sadar bahwa tidak selalu diri kita pasti benar. Oleh karena itu, sebelum mencoba mengerti konsep-konsep lain yang lebih sulit
perlu sikap jujur terhadap diri sendiri, lapang dada, dan rendah dan mendalam.
hati (misal: berani mengakui dan menerima kesalahan).
* Jangan cepat putus-asa, atau sebaliknya juga jangan terlalu
2. Sadar bahwa selalu ada orang lain yang lebih pintar dalam berambisi (semuanya akan sampai sendiri pada waktunya), juga
satu atau beberapa hal atau bidang tertentu. Oleh karena itu, jangan cepat tersinggung apabila menerima kritik ataupun
perlu sikap mengalah, terus mau belajar dan menyempurnakan pendapat lain yang berbeda.
diri. Sementara anda belajar mengasah "Wu" anda, ikutilah
petunjuk dari yang lebih tahu (senior, atasan, pemimpin, dsb). * Jangan menjadikan "Wu" sebagai tameng, sebagai alat
mengadili orang lain. Tidak tahu katakanlah tidak tahu. Tidak
3. Sadar bahwa kepintaran bukan segala-galanya. Pada waktu boleh memberitahu, katakanlah belum saatnya. Bila salah, akui
dan kondisi tertentu, kita perlu menyadari posisi kita dalam salah. Bila kalah, akui kalah. Jangan membalik bahwa orang lain
kaitannya dengan budaya dan tradisi. Ini adalah dasar menuju yang belum "Wu", karena anda sendiri yang akan rugi.
Wu juga: belajar untuk konform pada "yang telah ada",
walaupun terus aktif menganalisa dan bersikap kritis. * Rajin-rajin mendengar Ciang Tao. Aktif berdiskusi kelompok.
Rajin membaca buku yang baik, walau harus kritis menyaring
Memang sulit, karena disamping perlu kerendahan hati dan sikap dan berpikir sambil membaca. Rendah hati saling belajar satu
fleksibel juga perlu wawasan yang luas dan dalam. Misal: dengan yang lainnya. Ingat bahwa dari pernyataan yang "pro"
meskipun merasa diri kita sudah benar, namun mampu dan "kontra", kita akan lebih banyak mendapatkan pelajaran dari
memberikan respon berupa sikap yang sesuai dengan budaya suatu pendapat yang "kontra". Alangkah tentramnya dunia ini
dimana kita berada. Misal: sikap terhadap "Shi" (shifu, shixiung, apabila semua orang bisa mencapai taraf tertinggi dalam Wu-
shijie, shidi, shimei, dll) nya, walaupun saya percaya bahwa hal ini adalah suatu impian
yang mustahil belaka. Perbedaan akan selalu timbul, karena itu
4. Sadar bahwa setiap masalah tidak sama urutan kepentingan adalah sesuatu kodrat juga. Oleh karena itu, sangat penting
atau prioritasnya. Ada yang prinsipil, ada pula yang sepele memupuk sifat Lapang Dada. Ini juga merupakan suatu Wu
sehingga lebih baik mengalah saja, atau dikorbankan. juga.
5. Sadar akan tujuan, motivasi dan konstrain (kendala, batasan). * Untuk melatih "Wu" diperlukan sikap-sikap lain yang
Belum tentu yang diajarkan atau diberikan oleh seseorang itu merupakan dasar dari Siu Tao ( ) kita, misal: Zheng Yi (sikap
menyatakan sebuah pernyataan yang lengkap, mengingat yang satu), kemantapan atau percaya diri, dll.
adanya tujuan yang lain, misalnya: untuk mendidik dan
merangsang untuk berpikir sendiri. Dikutip dari Jelajahi Tao dengan suka cita
Diposting oleh indra Tgl 8.10.07
Hal-hal yang mendukung dalam peningkatan Wu:
Ciri-ciri mencapai Wu