Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kimia analitik berhubungan dengan teori dan praktek dari metode-metode

yang dipakai untuk menetapkan komposisi bahan. Dalam mengembangkan metode-

metode analisisnya, seorang kimiawan analitik dibebaskan untuk mencomot prinsip-


prinsip dari berbagai bidang ilmu seperti kimia, fisika, biologi, teknik, ilmu komputer

dan lain-lain. Sebagai contoh, peralatan yang dikembangkan oleh para fisikawan,

misalnya spektrometer massa, spektrometer dispersi sinar-X, dan spektrofotometer

inframerah yang telah digunakan secara luas dalam menyelesaikan masalah-masalah

analitik. Dalam kimia analitik itu sendiri dibagi menjadi bidang-bidang yang disebut

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif (Day dan Underwood, 2002: 1-2).

Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia mengenali unsur

atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel sedangkan analisis kuantitatif

berkaitan dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam

suatu sampel. Zat yang ditetapkan tersebut, yang seringkali dinyatkan sebagai

konstituen atau analit, menyusun sebagian besar atau sebagian kecil sampel yang

dianalisis. Jika zat yang dianalisa (analit) tersebut menyusun lebih dari 1% dari

sampel, maka analit ini dianggap sebagai konstituen utama. Zat itu dianggap

konstituen minor jika jumlahnya berkisar antara 0,01 hingga 1% dari sampel dan

suatu zat yang kurang dari 0,01% dianggap sebagai konstituen perunut (trace).

Analisis kualitatif sangat efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-

ionnya dalam larutan. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi kation dan anion (Day

dan Underwood, 2002: 2).

1
2

Analisis anion dilakukan secara pengamatan sifat fisika yaitu warna, bau,

bentuk Kristal dan tes kelarutan dalam air. Beberapa anion bereaksi dengan asam

basa atau bereaksi secara reduksi oksidasi sering menghasilkan perubahan warna atau

perubahan gas. Pemisahan fisik dari anion umumnya tidak penting karena uji spesifik

anion hanya peka terhadap anion tertentu dan tidak peka untuk anion lainnya.

Terjadinya interfensi atau gangguan dalam suatu analisis anion oleh anion lain maka

diperlukan langkah awal proses pemisahan (Chadijah, 2012: 61-62). Berdasarkan

uraian di atas maka dilakukan percobaan analisis kualitatif anion dengan tujuan untuk

menentukan jenis anion yang terdapat pada sampel dengan analisis kimia kualitatif.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini yaitu bagaimana cara menentukan jenis

anion yang terdapat pada sampel dengan analisis kimia kualitatif?

C. Tujuan

Tujuan pada percobaan ini yaitu menentukan jenis anion yang terdapat pada

sampel dengan analisis kimia kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai