Laporan Observasi
Laporan Observasi
Disusun Oleh:
Nahdliyatul Ummi Habibah (1119084)
ABSTRAK
Peneliti ini dilakukan untuk mengambil pencapaian nilai mata pembelajaran Matematika kelas XI IPS di
Sekolah MAS Miftahul Ulum Dawarblandong. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data dari nilai
ujian tengah semester dan ujian akhir semester pada tahun 2020/2021. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu menjelaskan dan
mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai prestasi siswa dalam pembelajaran. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam laporan ini adalah hasil observasi. Dalam penelitian ini data
yang didapat diolah menjadi data yang sangat efektif dan efesien.
Abstrack
This research was conducted to determine the achievement of the grades of Matematic class XI IPS at MA
Miftahul Ulum Dawarblandong. In this study, researchers took data from midtrem and final semester test
scores in the 2020/2021 school year. The method used in this study is a descriptive method with a
qualitative approach, namely explaining and revealing the factors that affect student achievement scores
in learning. The data collection technique used in this report is the result of observation. In this study, the
data obtained were processed into data that were very affective and efficient.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan tugas yakni laporan observasi mata kuliah “Statistik Pendidikan 1” yang
berjudul “ Implementasi data statistik tentang nilai Matematika kelas XI IPS di MAS Miftahul Ulum
Dawarblandong tahun 2020/2021”. Meskipun cobaan, rintangan, hambatan, dan masalah dalam
menyelesaikan tugas laporan ini tetapi kami tetap berusaha memberikan yang terbaik. Alhamdulillah
peneliti dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu yang telah ditentukan. Kemudian Shalawat
serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al-qur’an dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Laporan hasil observasi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah dari dosen kami yang
terhormat bapak Miftahul Ilmi S. Putra. Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada segenap pihak yang terkait, yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penulisan laporan hasil observasi ini. Serta terima kasih kepada kedua orang tua yang juga tak
henti-hentinya selalu memberi dukungan, semangat, motivasi, dan do’a kepada penulis sehingga bisa
menyelesaikan laporan hasil observasi ini. Penulis berharap semoga laporan observasi ini bermanfaat bagi
pembaca. Dan semoga laporan observasi ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik.
Aamiin.
Dengan demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam mengerjakan
laporan hasil observasi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
kedepannya kami dapat menulis laporan dengan lebih baik lagi.
3
DAFTAR ISI
COVER
ABSTRAK ............................................................................................................................................. 2
KATA PENGANT AR.............................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 5
B. Permasalahan .................................................................................................................................. 7
1. Identifikasi Permasalahan ............................................................................................................... 7
2.Batasan masalah............................................................................................................................ 7
3.Rumusan masalah.......................................................................................................................... 7
C.Tujuan ............................................................................................................................................. 7
D.Signifikansi ....................................................................................................................................... 8
E.Penelitian Terdahulu .......................................................................................................................... 8
F.Metode dan Analisis Teknik Data ....................................................................................................... 10
G.Sistematika Penulisan ...................................................................................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORITI K ................................................................................................................ 12
A.Kajian Teori .................................................................................................................................... 12
1.Pengertian Statistik Pendidikan ...................................................................................................... 12
2.Sistem Pelaksanaan Kegiatan Observasi Yang Dilakukan Di MA Miftahul Ulum Dawarblandong. .............. 13
3.Kompetensi Mata Pelajaran Matematika ......................................................................................... 13
4.Penyebab ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dalam observasi. ............................................ 22
5.Hasil data yang diperoleh dari kegiatan observasi di MAS Miftahul Ulum Dawarblandong. ..................... 22
B. Kerangka Teori .................................................................................................................................. 23
BAB III HASIL ................................................................................................................................... 25
A.Hasil Observasi ............................................................................................................................... 25
B.Diskusi Data/Temuan Observasi ........................................................................................................ 30
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 31
A.Kesimpulan .................................................................................................................................... 31
B.Penutup......................................................................................................................................... 31
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................................................ 32
BIODATA (CURRICULUM VITAE) .................................................................................................... 33
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, pendidikan mempunyai peranan penting dalam
mewujudkan cita-cita pembangunan nasional. Untuk mencapai hal tersebut, pendidikan diarahkan
untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK), Maka pendidikan nasional
perlu ditingkatkan khususnya pengajaran matematika dan IPA.
Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan agar peserta didik atau siswa dapat mencapai
tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan, maka diperlukan
wahana yang dapat digambarkan sebagai kendaraan. Dengan demikian pembelajaran matematika
adalah kegiatan pendidikan yang menggunakan matematika sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Mengingat peranan matematika yang demikian penting maka penguasaan dan peningkatan
hasil belajar matematika secara tuntas dituntut bagi setiap peserta didik pada masing-masing jenjang
pendidikan. Sementara itu, dari lembaga pendidikan seringkali terdengar keluhan bahwa penguasaan
konsep matematika rendah, yang harus sebenarnya sudah dikuasai oleh siswa pada tingkat
sebelumnya. Demikian juga para guru SMA mengeluh tentang rendahnya penguasaan konsep
matematika ditingkat SMP.
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan bersifat mutlak dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Salah satu masalah
pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan bagi setiap jenjang
dan satuan pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu fokus di dalam
pembangunan Indonesia. Untuk mencapai kemajuan harus ada upaya yang sungguh-sungguh baik dari
lembaga resmi pemerintah atau masyarakat pada umumnya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal yang mendapat prioritas utama untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar, mempunyai
tugas dan tanggung jawab yang besar. Pada kenyataannya, dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar yang dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bukanlah suatu hal yang mudah.
Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar, yaitu mutu pendidikan
yang rendah dan sistem pembelajaran disekolah yang kurang memadai. Dua hal tersebut sangat
bertentangan dengan tuntutan era globalisasi yang menuntut pendidikan agar memiliki pendidikan
yang tanggap terhadap situasi persaingan global dan dapat membentuk pribadi yang mampu belajar
seumur hidup.
Oleh karena itu diperlukan suatu strategi belajar mengajar yang paling efektif dan efisien.
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Namun, keberhasilan
tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan guru, karena metode
pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran. Jadi
metode pembelajaran inilah yang akan memberikan arahan jalannya proses belajar mengajar,
sehingga akan sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dimaksud.
Berdasarkan penggunaan metode yang tepat diharapkan siswa tidak akan mengalami kesulitan untuk
memahami konsep dan akhirnya bisa menggunakan ilmu yang siswa terima sebagai peran aktif
dimasa mendatang.
Dalam kehidupan sehari-hari tampak disadari ternyata hampir semua masyarakat selalu belajar
1matematika, tidak hanya disekolah tetapi semua lapisan masyarakat menerapkan ilmu-ilmu
matematika, baik itu buruh bangunan, pedagaan dipasar bahkan anak-anak yang belum sekolah
sekalipun menerapkan yang namanya matematika. Jadi hampir semua kegiatan sehari-hari di
masyarakat selalu berkaitan dengan ilmu matematika.
7
D. Signifikansi
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui perbandingan nilai menggunakan
teori UJI T, Sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan tentang
studi yang sama atau yang mempunyai relevansi dengan penelitian lainnya.
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa lapangan studi atau
institusi yang mempunyai kepentingan dengan penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
1. Memberikan alternatif bagi implementasi penelitian yang mempunyai kesamaan kajian, sehingga
secara praktis hasilnyadiperbandingkan untuk keperluan penelitian selanjutnya.
2. Bagi pendidik, penelitian ini dapat memberikan informasi tentang efektivitas perbandingan nilai
dengan menggunakan model Uji T, sehingga dapat mengetahui hasil hasil pencapaian nilai UTS
dan UAS mata pelajaran Matematika pada tahun ajaran 2020/2021.
E. Penelitian Terdahulu
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang
pendidikan dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, namun nilainya termasuk salah satu yang
selalu mengecewakan, padahal matematika sebagai ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta bermanfaat dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dengan jalan mengembangkan kemampuan berpikir logis, rasional,
kritis, analitis dan sistematis.
Dalam dunia pendidikan mata pelajaran matematika diajarkan pada setiap jenjang pendidikan,
hal ini dikarenakan matematika diperlukan disemua disiplin ilmu baik secara langsung maupun tidak
langsung. Penguasaan siswa dalam konsep-konsep materi matematika sangat penting, sehingga guru
harus benar-benar mampu menanamkan konsep-konsep materi pelajaran yang diajarkan dengan
harapan dapat dikuasaai oleh siswa. Agar pengusaan konsep-konsep matematika dapat diserap oleh
siswa dengan tidak merasa terbebani dan sulit maka guru menjadi peran yang turut menentukan.
Kompetensi pelajaran matematika turut serta dalam menentukan hasil belajar.
Kompetensi pelajaran matematika cukup luas, antara konsep yang satu dengan konsep yang
lain saling berkesinambungan. Seorang siswa yang belum menguasai suatu konsep awal dengan
tuntas, maka untuk tingkat selanjutnya akan sulit pula untuk mengikuti pelajaran tersebut. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan di sekolah untuk mencapai tujuan tertentu.
Syarifudin (2020: 31) menjabarkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan guru sebagai
pembelajar yang memberi arahan dan mengatur kompetensi- kompetensi tertentu yang akan dicapai
oleh siswa sementara siswa sebagai pelajar yang aktif melaksanakan kegiatan belajar untuk
menuntaskan tujuan pembelajaran atau mencapai kompetensi yang diharapkan. Pane dan Dasopang
(2017: 338) turut berpendapat bahwa pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi yang aktif dan
sadar terhadap tujuan. Lebih detail, Anwar (2017: 98) menjelaskan bahwa pembelajaran dilaksanakan
dengan membangun pengetahuan untuk meningkatkan kualitas diri siswa. Pada akhirnya dapat kita
pahami bahwa pembelajaran harus dilaksanakan secara harmonis oleh guru bersama-sama dengan
siswa untuk menuntaskan kompetensi atau tujuan yang diharapkan melalui proses membangun
pengetahuan. Oleh sebab itu pembelajaran harus dirancang sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai, salah satunya tujuan pembelajaran matematika.
Pembelajaran matematika dilaksanakan untuk memenuhi tujuan, salah satu cara mencapainya
adalah melatih kemandirian belajar siswa. Menurut Suhendri (2011:34) kemandirian dalam belajar
merupakan kegiatan yang dilalui oleh siswa tanpa perlu bergantung kepada orang lain dengan tujuan
untuk menguasai pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari atas kesadarannya sendiri.
Ningsih dan Nurrahmah (2016:76) menambahkan bahwa mandiri dalam belajar adalah kemampuan
seseorang dalam mengatur aktivitas belajarnya dan kompetensinya secara mandiri dengan bekal
kemampuan yang telah dimiliki individu tersebut, khususnya dalam proses pembelajaran. Octavera
8
(2015: 320) turut berpendapat bahwa kemandirian belajar siswa dapat terjadi ketika guru hanya
berperan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan pembelajaran.
Seperti yang dinyatakan dalam National Council of Teachers of Mathematics (NCTM)
(2000:1) bahwa belajar dengan menggunakan matematika merupakan aspek yang penting dalam
keseluruhan mata pelajaran di sekolah. Selain itu matematika juga memiliki peranan penting dalam
kehidupan seharihari.
Berdasarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang Standar Isi untuk
SMK/MAK (2006:118), mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah
e. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah
f. Menalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktivitas kreatif dalam memecahkan
masalah dan mengkomunikasikan ide. Di samping itu memberi kemampuan untuk
menerapkan matematika pada setiap program keahlian.
Atas pendapat-pendapat yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran matematika meliputi pemahaman terhadap konsep, penggunaan konsep tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, dan kompetensi melakukan aktifitas-aktifitas matematis. Akan tetapi Setyani
dan Ismah (2018: 74) mengungkapkan bahwa belajar telah menjadi kegiatan yang tidak disukai oleh
siswa. Supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai, guru harus merencanakan dan
mengimplementasikan banyak strategi mengajar. Rahmiati et al. (2017: 268) menambahkan bahwa
guru juga harus merancang berbagai perangkat pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan
belajar. Nugraheni (2017: 113) juga berpendapat bahwa penggunaan berbagai alat dalam
menyampaikan materi menjadi penting supaya tujuan pembelajaran tercapai. Melihat beberapa
ungkapan tersebut, tujuan pembelajaran dapat dicapai ketika guru melaksanakan pembelajaran
Selain tujuan, matematika juga memiliki fungsi. Menurut Cornelius dalam Mulyono
10
seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik3, atau setidak-tidaknya dilakukan
transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan
statistik parametrik. Contoh penelitian Statistik Parametik adalah sebagai berikut Uji Z, Uji T,
Korelasi person, Perancanga Percobaan dan lain-lain.
G. Sistematika Penulisan
1. Bab I Pendahuluan
Yang terdiri dari Latar Belakang, Permasalahan yang berisi, identifikasi masalah; batasan
masalah; rumusan masalah; Tujuan penelitian, Signifikasi, Penelitian Terdahulu, Metode dan
Analisa Teknik Data, dan Sistematika Pembahasan.
2. Bab II Kajian Teoritik
Yang terdiri dari kajian teori dan karangka teori dalam sebuah penelitian.
3. Bab III Laporan hasil penelitian
Yang memuat Hasil Observasi, Diskusi Data atau Temuan Observasi
4. Bab IV Penutup
Yang berisi kesimpulan dan saran-saran dari penjelasan yang telah peneliti paparkan dari
awal hingga akhir serta dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teori
1. Pengertian Statistik Pendidikan
Statistik diartikan sebagai data kuantitatif baik yang masih belum tersusun maupun yang
telah tersusun dalam bentuk table. Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Singkatnya statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah statistika dalam bahasa
inggris berasal dari kata statistic. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang
statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari
kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data, ini
dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori
probabilitas. 4
Statistik berasal dari kata state (Yunani) yaitu negara dan digunakan untuk urusan negara.
Definisi statistik adalah rekapitulasi dari fakta yang berbentuk angka-angka disusun dalam bentuk
tabel dan diagram yang mendeskripsikan suatu permasalahan. Statistik adalah informasi yang
mendeskripsikan suatu permasalahan. Lama berselang setelah itu statistika tidak mendapat
perhatian yang serius oleh para ilmuwan dan bahkan oleh ahli matematika itu sendiri. Pada saat itu
statistik masih dianggap bagian dari matematika yang hanya mempunyai peranan sedikit dalam
kehidupan manusia. Hal ini dapat kita lihat bahwa pada abad pertengahan, yaitu pada masa
kejayaan daulah islamiyah tidak kita jumpai ilmuwan muslim yang ahli dalam statistika atau yang
menjadikan pembahasan keilmuannya adalah statistika. Pada abad 9 M, ahli matematika islam
Abu Musa Al-khawarizmi (780 – 850 M) tidak memasukkan statistika dalam pembahasannya ia
hanya membahas aljabar sebagai inti dari buku-buku karangannya. Hingga sampai pada tahun
1880 Sir Francis Galton mulai memasukkan statistika dalam pembahasan Biologis dan sejak inilah
statistika mulai menampakkan geliatnya, hingga pada tahun 1918-1935 Ronald Fisher
mengembangkan teknik statistika inferensial melalui analisis varians. 5
Secara etimologis kata “statistik” berasal dari bahasa latin, yaitu “status” yang artinya
negara atau yang berkaitan dengan ketatanegaraan. Umumnya statistik banyak digunakan dalam
suatu penelitian di berbagai bidang, misalnya ekonomi, bisnis, manufakur, pemasaran, dan lain-
lain. Dengan aadanya statistik maka akan didapatkan suatu kesimpulan dan memudahkan proses
pengambila keputusan. Statistik adalah suatu ilmu yang berisi tentang kumpulan data yang
berbentuk angka disusun dalam bentuk diagram atau tabel dimana isinya menjelaskan mengenai
masalah tertentu.
Arti statistik adalah sekumpulan metode dan aturan mengenai pengumpulan, analisis,
pendidikan adalah sebuah pembelajaran serta pengetahuan dan keterampilan peserta didik yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan pendidik, tetapi juga memungkinkan
secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek dalam pembelajaran yakni dengan cara
orang berpikir dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti
prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian
perguruan tinggi, universitas atau magang. Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar
tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan,
dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan homeschooling, e-learning atau yang
serupa untuk anak-anak mereka. Statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang
membahas atau mempelajari dan memperkembangkan prinsip-prinsip, metode-metode dan
prosedur-prosedur yang ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan, dan
menganalisis bahan informasi.
4
Dr.rusly Ananda, Muhammad fadli. Statistik Pendidikan (teori dan praktik dalam pendidikan), Cv. Widya Puspita, Cetakan
pertama januari 2018.hl 5.
5 Jaya Indra, penerapan Statistik untuk Pendidikan, (Citapustaka Media Perintis: Bandung, 2013), 2.
12
Fungsi dalam statistik pendidikan yaitu memperoleh gambaran dari data, mengikuti
perkembangan dari waktu ke waktu, mengetahui hubungan kejadian, menarik kesimpulan secara
logis, melakukan pengujian baik dari persamaan data atau perbedaannya,menyusun laporan
dengan teratur, jelas dan ringkas. 6
Dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami, mengerti beberapa istilah statistik dan
manfaatnya. Selain itu tujuannya adalah agar mahasiswa mampu menggunakan teknik-teknik
analisis statistik dalam lapangan penelitian/laporan pendidikan, setidak-tidaknya dapat memahami
buku-buku laporan penelitian/laporan pendidikan yang memuat data-data statistik dan analisis
statistik. Serta agar mahasiswa memiliki sifat teliti dan cermat dalam menerima maupun
mengemukakan keterangan atau kesimpulan. 7
6
Purni munah hartuti, helleyen widyasari. Peran kemampuan awal matetamtika dan persepsi mahasiswa pada statistika
terhadap prestasi belajar statistika. Jurnal SAP Vol.1 no.1 Desember
7 http//kumpulantugassekolahdankuliah.blogspot.com
13
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan yang
mengandung terjadinya proses penguasaan terhadap pengetahuan dalam memecahkan masalah
yang berhubungan dengan bilangan-bilangan.
Kompetensi pelajaran matematika cukup luas, antara konsep yang satu dengan konsep
yang lain saling berkesinambungan. Seorang siswa yang belum menguasai suatu konsep awal
dengan tuntas, maka untuk tingkat selanjutnya akan sulit pula untuk mengikuti pelajaran
tersebut. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif.
Matematika lebih menekankan kegiatan dari hasil eksperimen atau hasil observasi.
Matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan ide, proses,
dan penalaran Russefendi (Suwangsih, 2006:3). Matematika merupakan sutau pelajaran yang
tersusun secara beraturan, logis, berjenjang dari yang paling mudah hingga yang paling rumit.
b. Rasional
Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga
mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori
bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan
mencipta teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan dan pemahaman atas matematika
yang kuat sejak dini.
NRC (National Research Council, 1989) dari Amerika Serikat telah menyatakan
pentingnya Matematika dengan pernyataan berikut: “Mathematics is the key to opportunity.”
Matematika adalah kunci kearah peluang-peluang. Bagi seorang siswa keberhasilan
mempelajarinya akan membuka pintu karir yang cemerlang. Bagi para warga negara,
matematika akan menunjang pengambilan keputusan yang tepat. Bagi suatu negara,
matematika akan menyiapkan warganya untuk bersaing dan berkompetisi di bidang ekonomi
dan teknologi.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar, untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, inovatif dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi untuk hidup lebih baik pada keadaan yang selalu berubah, tidak
pasti, dan sangat kompetitif.
Dalam melaksanakan pembelajaran matematika, diharapkan bahwa peserta didik harus
dapat merasakan kegunaan belajar matematika. Dalam pembelajaran, pemahaman konsep
sering diawali secara induktif melalui pengamatan pola atau fenomena, pengalaman peristiwa
nyata atau intuisi. Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep
matematika. Dengan demikian, cara belajar secara deduktif dan induktif digunakan dan sama-
sama berperan penting dalam matematika. Dari cara kerja matematika tersebut diharapkan
akan terbentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan komunikatif pada peserta didik.
Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif,
dan kognitif kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika. Ada beberapa karakteristik
matematika, antara lain:
1. Objek yang dipelajari abstrak. Sebagian besar yang dipelajari dalam matematika
adalah angka atau bilangan yang secara nyata tidak ada atau merupakan hasil
pemikiran otak manusia.
2. Kebenaranya berdasarkan logika. Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran
secara logika bukan empiris. Artinya kebenarannya tidak dapat dibuktikan melalui
eksperimen seperti dalam ilmu fisika atau biologi. Contohnya nilai √-2
14
tidak dapat dibuktikan dengan kalkulator, tetapi secara logika ada jawabannya
sehingga bilangan tersebut dinamakan bilangan imajiner (khayal).
3. Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu. Pemberian atau penyajian materi
matematika disesuaikan dengan tingkatan pendidikan dan dilakukan secara terus-
menerus. Artinya dalam mempelajari matematika harus secara berulang melalui
latihan-latihan soal.
4. Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya. Materi yang akan
dipelajari harus memenuhi atau menguasai materi sebelumnya. Contohnya ketika
akan mempelajari tentang volume atau isi suatu bangun ruang maka harus
menguasai tentang materi luas dan keliling bidang datar.
5. Menggunakan bahasa simbol. Dalam matematika penyampaian materi
menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati dan dipahami secara umum.
Misalnya penjumlahan menggunakan simbol “+” sehingga tidak terjadi dualisme
jawaban.
6. Diaplikasikan dibidang ilmu lain. Materi matematika banyak digunakan atau
diaplikasikan dalam bidang ilmu lain. Misalnya materi fungsi digunakan dalam
ilmu ekonomi untuk mempelajari fungsi permintan dan fungsi penawaran.
Berdasarkan karakteristik tersebut maka matematika merupakan suatu ilmu yang penting
dalam kehidupan bahkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini yang harus ditekankan
kepada siswa sebelum mempelajari matematika dan dipahami oleh guru.
Perkembangan matematika, bermula dari kepekaan serta kesadaran ataupun kepedulian
manusia untuk memahami fenomena-fenomena empiris yang ditemui dalam kehidupan
keseharian. Bermunculanlah konsep-konsep dasar yang selanjutnya mengalami perluasan
(ekspansi), pembenaran (justification), pembenahan serta generalisasi atau formalisasi.
Konsep matematika disajikan dengan bahasa yang jelas dan spesifik. Bahasa matematika
(yang digunakan dalam matematika) sangat efisien dan merupakan alat yang ampuh menyatakan
konsep-konsep matematika, merekonstruksi konsep atau menata suatu penyelesaian secara
sistematis setelah terlaksananya eksplorasi, dan terutama untuk komunikasi. Bahasa matematika
ini tidak ambigu namun singkat serta jelas. Hal ini sangat diperlukan terutama terlihat dalam
menyusun suatu definisi ataupun teorema.
Dengan belajar matematika diharapkan peserta didik dapat memperoleh manfaat berikut:
1. Cara berpikir matematika itu sistematis, melalui urutan-urutan yang teratur dan tertentu.
dengan belajar matematika, otak kita terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis.
Sehingga bila diterapkan dalam kehidupan nyata, kita bisa menyelesaikan setiap masalah
dengan lebih mudah.
2. Cara berpikir matematika itu secara deduktif. Kesimpulan di tarik dari hal-hal yang bersifat
umum. bukan dari hal-hal yang bersifat khusus. Sehingga kita menjadi terhindar dengan cara
berpikir menarik kesimpulan secara “kebetulan”.
3. Belajar matematika melatih kita menjadi manusia yang lebih teliti, cermat, dan tidak ceroboh
dalam bertindak. Bukankah begitu? coba saja. Masih ingatkah teman-teman saat mengerjakan
soal-soal matematika? kita harus memperhatikan benar-benar berapa angkanya, berapa digit
nol dibelakang koma, bagaimana grafiknya, bagaimana dengan titik potongnya dan lain
sebaganya. Jika kita tidak cermat dalam memasukkan angka, melihat grafik atau melakukan
perhitungan, tentunya bisa menyebabkan akibat yang fatal. Jawaban soal yang kita peroleh
menjadi salah dan kadang berbeda jauh dengan jawaban yang sebenarnya.
4. Belajar matematika juga mengajarkan kita menjadi orang yang sabar dalam menghadapi
semua hal dalam hidup ini. saat kita mengerjakan soal dalam matematika yang
penyelesaiannya sangat panjang dan rumit, tentu kita harus bersabar dan tidak cepat putus asa.
Jika ada lamgkah yang salah, coba untuk diteliti lagi dari awal. Jangan-jangan ada angka yang
salah, jangan-jangan ada perhitungan yang salah. namun, jika kemudian kita bisa mengerjakan
soal tersebut, ingatkah bagaimana rasanya? rasa puas dan bangga. (tentunya jika dikerjakan
sendiri).
15
5. Yang tidak kalah pentingnya, sebenarnya banyak kok penerapan matematika dalam kehidupan
nyata. tentunya dalam dunia ini, menghitung uang, laba dan rugi, masalah pemasaran barang,
dalam teknik, bahkan hampir semua ilmu di dunia ini pasti menyentuh yang namanya
matematika.
Kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup yang
harus dimiliki siswa terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi, dan pemecahan
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Matematika selalu digunakan
dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang
sesuai, merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, dapat digunakan untuk
menyajikan informasi dalam berbagai cara, meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian
dan kesadaran keruangan, memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang
menantang, mengembangkan kreaktivitas dan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perkembangan budaya.
c. Tujuan Pembelajaran Matematika
Terdapat kaitan antara penguasaan matematika dengan ketinggian, keunggulan dan
kelangsungan hidup suatu peradaban. Penguasaan matematika tidak cukup hanya dimiliki oleh
sebagian orang dalam suatu peradaban. Setiap individu perlu memiliki penguasaan matematika
pada tingkat tertentu. Penguasaan individual demikian pada dasarnya bukanlah penguasaan
terhadap matematika sebagai ilmu, melainkan penguasaan akan kecakapan matematika
(mathematical literacy) yang diperlukan untuk dapat memahami dunia di sekitarnya serta untuk
berhasil dalam kehidupan atau kariernya. Kecakapan matematika yang ditumbuhkan pada siswa -
744- merupakan sumbangan mata pelajaran matematika kepada pencapaian kecakapan hidup yang
ingin dicapai melalui kurikulum matematika. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta
didik dapat: Memahami konsep matematika, merupakan kompetensi dalam menjelaskan
keterkaitan antarkonsep dan menggunakan konsep maupun algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini,
meliputi:
a. Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari
b. Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang
membentuk konsep tersebut
c. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep
d. Menerapkan konsep secara logis.
e. Memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang dipelajari
f. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis (tabel, grafik,
diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya)
g. Mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika.
h. Mengembangkan syarat perlu dan /atau syarat cukup suatu konsep.
Termasuk dalam kecakapan ini adalah melakukan algoritma atau prosedur, yaitu
kompetensi yang ditunjukkan saat bekerja dan menerapkan konsep-konsep matematika seperti
melakukan operasi hitung, melakukan operasi aljabar, melakukan manipulasi aljabar, dan
keterampilan melakukan pengukuran dan melukis/menggambarkan /merepresentasikan konsep
keruangan. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur/algoritma
b. Memodifikasi atau memperhalus prosedur
c. Mengembangkan prosedur
d. Menggunakan matematika dalam konteks matematika seperti melakukan operasi
matematika yang standar ataupun tidak standar (manipulasi aljabar) dalam menyelesaikan
masalah matematika.
e. Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu membuat
generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada.Indikator-indikator pencapaian
kecakapan ini, meliputi:
16
f. Mengajukan dugaan (conjecture)
g. Menarik kesimpulan dari suatu pernyataan
h. Memberikan alternatif bagi suatu argumen
i. Menemukan pola pada suatu gejala matematis
j. Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam
penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan masalah dalam
konteks matematika maupun di luar matematika (kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang
meliputi kemampuan memahami masalah, membangun model matematika, menyelesaikan
model dan menafsirkan solusi yang -745- diperolehtermasuk dalam rangka memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata). Masalah ada yang bersifat rutin maupun
yang tidak rutin. Masalah tidak rutin adalah masalah baru bagi siswa, dalam arti memiliki tipe
yang berbeda dari masalahmasalah yang telah dikenal siswa. Untuk menyelesaikan masalah
tidak rutin, tidak cukup bagi siswa untuk meniru cara penyelesaian masalah-masalah yang
telah dikenalnya, melainkan ia harus melakukan usaha-usaha tambahan, misalnya dengan
melakukan modifikasi pada cara penyelesaian masalah yang telah dikenalnya, atau memecah
masalah tidak rutin itu ke dalam beberapa masalah yang telah dikenalnya, atau merumuskan
ulang masalah tidak rutin itu menjadi masalah yang telah dikenalnya. Indikator-indikator
pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) Memahami masalah
b) Mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam mengidentifikasi
masalah
c) Menyajikan suatu rumusan masalah secara matematis dalam berbagai bentuk
d) Memilih pendekatan dan strategi yang tepat untuk memecahkan masalah
e) Menggunakan atau mengembangkan strategi pemecahan masalah
f) Menafsirkan hasil jawaban yang diperoleh untuk memecahkan masalah
g) Menyelesaikan masalah.
k. Mengkomunikasikan gagasan,penalaran serta mampu menyusun bukti matematika dengan
menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) Memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan
b) Menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
c) Memeriksa kesahihan atau kebenaran suatu argumen dengan penalaran induksi
d) Menurunkan atau membuktikan rumus dengan penalaran deduksi
e) Menduga dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture)
l. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
b) Bersikap penuh perhatian dalam belajar matematika
c) Cersikap antusias dalam belajar matematika
d) Bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan
e) Memiliki penuh percaya diri dalam belajar dan menyelesaikan masalah
m. Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika dan
pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi kesepakatan, toleran,
menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh, kreatif, menghargai
kesemestaan (konteks, lingkungan), kerjasama, adil, jujur, teliti, cermat, bersikap luwes dan
terbuka, memiliki kemauan berbagi rasa dengan orang lain.
n. Melakukan kegiatan–kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan matematika
o. Menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan kegiatan-
kegiatan matematika. Kecakapan atau kemampuan-kemampuan tersebut saling terkait erat,
yang satu memperkuat sekaligus membutuhkan yang lain. Sekalipun tidak dikemukakan
secara eksplisit, kemampuan berkomunikasi muncul dan diperlukan di berbagai kecakapan,
misalnya untuk menjelaskan gagasan pada Pemahaman Konseptual, menyajikan rumusan dan
penyelesaian masalah, atau mengemukakan argumen pada penalaran.
17
4. Membandingkan nilai UTS dan UAS mata pelajaran Matematika dengan menggunakan metode
Uji T.
Uji T (Test T) adalah salah satu test statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran
atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa 36 diantara dua buah mean sampel yang
diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Uji T dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia
menggunakan nama samaran Student, sehingga kemudian metode pengujiannya dikenal dengan
uji t-student. William Sealy Gosset menganggap bahwa untuk sampel kecil, nilai Z dari distribusi
normal tidak begitu cocok.
Oleh karenanya, ia kemudian mengembangkan distribusi lain yang mirip dengan distribusi
normal, yang dikenal dengan distribusi t-student. Distribusi student ini berlaku baik untuk sampel
kecil maupun sampel besar. Pada n ≥ 30, distribusi t ini mendekati distribusi normal dan pada n
yang sangat besar, misalnya n=10000, nilai distribusi t sama persis dengan nilai distribusi normal
(lihat tabel t pada df 10000 dan bandingkan dengan nilai Z).
Pemakaian uji t ini bervariasi. Uji ini bisa digunakan untuk objek studi yang berpasangan
dan juga bisa untuk objek studi yang tidak berpasangan, penelitimenyajikanuji t yang
berpasangan.
Rumus Uji T:
𝑀𝑑
t hitung =
(Ƹ𝑑)2
√
Ƹ𝑑2− 𝑛
𝑛 (𝑛−1)
1
t tabel = t (1- 𝑦 ) (db)
2
1
= t (1- 𝑦 ) (n-1)
2
• Data nilai UTS dan UAS Mata Pelajaran Matematika kelas XI IPS di sekolah MAS Miftahul
Ulum Dawarblandong tahun ajaran 2020/2021.
Analisis Uji T
N = 30
Ƹ𝑑 −66
Md = = = -2,2
𝑛 30
𝑀𝑑
t hitung =
2
(Ƹ𝑑)
√
Ƹ𝑑2− 𝑛
𝑛 (𝑛−1)
−2,2
=
√2.448−4356
30
30 (29)
−2,2
= √2.448−145,2
870
−2,2 −2,2
t hitung = = = -1,35
√ 2,648 1,626
1
t tabel = t (1- γ) (db)
2
1
= t (1- γ) (n-1)
2
1
= t (1- 5%) (30-1)
2
= t (1- (0,5)(0,05)) (29)
= t (1- 0,025) (29)
= t (0,975) (29)
19
= 28, 275
5. Perbedaan Yang Signifikan Antara Nilai UTS Dan UAS Mata Pelajaran Matematika Dengan
Menggunakan Metode Uji T
Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh bahwa hasil t hitung kurang dari t tabel. Yaitu -
1,35 < 28, 275. Sehingga, berdasarkan syarat analisis uji t, dapat disimpulkan jika nilai awal dan
nilai akhir siswa kelas XI IPS di sekolah MAS Miftahul Ulum Dawarblandong tidak terdapat
perbedaan yang signifikan.
Kemudian, disrtibusi frekuensi dan grafik dari data diatas adalah sebagaai berikut:
Nilai Awal
33 51 64 65 66 70 73 73 78 78
79 83 83 83 84 84 85 86 86 86
88 88 88 89 93 93 95 95 95 95
Diket: N=30
Log 30= 1.5
Nilai terkecil= 33
Nilai terbesar= 95
Jawab:
Range (R)= 95-33=62
K = 1 + (3.3 x log n)
= 1 + (3.3 x log 30)
20
= 1 + (3.3 x 1.5)
= 1 + (4.95)
= 5.95 = 6
18
16
14
12
10
8 Frekuensi
6
4
2
0
10 – 23 24 – 37 38 – 51 52 – 65 66 – 79 80 – 93 94 - 107
Nilai Akhir
10 52 60 64 68 68 68 72 76 76
76 80 80 80 80 80 80 84 84 84
88 88 88 92 92 92 93 96 96 96
Diket: N=30
Log 30= 1.5
Nilai terkecil= 10
Nilai terbesar= 96
Jawab:
Range (R)= 96-10=86
K = 1 + (3.3 x log n)
= 1 + (3.3 x log 30)
= 1 + (3.3 x 1.5)
= 1 + (4.95)
= 5.95 = 6
Frekuensi
18
16
14
12
10
8 Frekuensi
6
4
2
0
10 – 23 24 – 37 38 – 51 52 – 65 66 – 79 80 – 93 94 - 107
7. Hasil data yang diperoleh dari kegiatan observasi di MAS Miftahul Ulum Dawarblandong.
Data yang diperoleh sebagai berikut:
a. Data guru di MAS Miftahul Ulum Dawarblandong.
a) Nur Rohmad, S. Ag, M. Pd. I
b) Ali Rohman S. Fil. I
c) Nur Suroiyah, S.Pd
d) M. Sholeh, S. Pd.I
e) A. Alwan Al-asy’ari, S.Pd.I
f) Nanik Setiyo Rahayu, S.Si
g) Asmaul Husna, S. Si
h) Arifin, S.Pd
i) Mamat Firmansyah, SE
j) Imam Supardi, S.Pd,MM
k) Ahmad Baidhowi, Spd. I
l) Wahyuni Purnamasari, S.Pd
m) Sri Nur Aini, S.Pd.I
n) Diah Nur Hasanah, S. Si
o) Wasviadi, S.Pd.I
22
NISN Nama
No
1 0016958950 Alfina Ramayanti
B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah kemampuan seorang peneliti dalam mengaplikasikan pola berpikirnya
dalam menyusun secara sistematis teori-teori yang mendukung permasalahan penelitian. Menurut
Kerlinger, teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan
23
pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi daiantara variabel, untuk
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. Teori berguna untuk menjadi titik tolak atau
landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Fungsi teori tersendiri adalah
untuk menerangkan, meramalkan, memprediksi, dan menemukan keterpautan fakta-fakta yang ada
secara sistematis.
Teori pada dasarnya merupakan pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih yang
telah diuji kebenarannya. 8
Untuk memberi kejelasan pada observasi ini observasi mengemukakan beberapa kerangka
teori yang berkaitan dengan observasi. Teori-teori yang digunakan adalah teori statistik. 9
Adapun langkah-langkah observasi dari awal hingga akhir ialah sebagai berikut :
a. Meminta surat observasi kepada pihak TU.
b. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk melakukan observasi.
c. Mendatangi sekolah yang akan di observasi.
d. Meminta perizinan kepada pihak wakil kepala sekolah.
e. Menemui guru atau anggota TU yang akan di wawancarai.
f. Menjelaskan maksud dari kedatangan observer di sekolah.
g. Meminta data nilai PAI yang ada di sekolah.
h. Melakukan dokumentasi untuk bukti setelah melakukan observasi.
i. Mengolah data dalam bentuk Uji T.
j. Mengerjakan laporan observasi dengan bantuan beberapa pihak yang ada.
k. Mengolah laporan observasi dalam bentuk artikel.
l. Melakukan pengumpulan laporan hasil observasi dan artikel.
8
Gunardi, Kerangka Konsep Dan Kerangka Teori Dalam Penelitian Ilmu Hukum, Era hukum no 1 13 September 2005. hl 88
9 Ibid., 90
24
BAB III
HASIL
A. Hasil Observasi
1. Profil MA Miftahul Ulum
1) Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Miftahul Ulum
2) No. Statistik : 131235160002
3) NPSN : 20555356
4) Akredetasi : Terakreditasi C
5) Alamat Lengkap : Desa : Madureso
Kecamatan : Dawarblandong
Kabupaten : Mojokerto
6) NPWP : 20.021.399.9.602.000
7) Nama Kepala Madrasah : M. Alwan Al Asy’ari, S.Pd.I.
8) No. SK. Kepala Madrasah: YPS.MA/MU/137/79/SK/VII/2016
9) Tanggal SK : 11 Januari 2016
10) No. Telp/Hp : 081333306197
11) Nama Yayasan : Yayasan Miftahul Ulum Madureso
12) Alamat Yayasan : Ds. Madureso Kec. Dawarblandong Kab. Mojokerto
13) No. Telp. Yayasan : 085707734141
14) Jenjang : MA
15) Waktu Belajar : Pagi
16) Status Sekolah : Swasta
17) Website : www.mamiftahululum.sch.co.id
18) Email : ma.miftahul_ulum@religious.com
19) No. Akte Pendirian Yayasan : AHU.278.AH.02.01.TAHUN 2011
20) No. IMB : 188/276/416-207.4/2011
21) Tahun Didirikan : 1997
22) Status Tanah : Hak Milik Yayasan
23) Luas Tanah : 3070 m2
24) Status Bangunan : Hak Milik Yayasan
25) Luas Bangunan : 540 m2
25
26) Data Siswa dalam tiga tahun terakhir
Jumlah (Kelas
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Tahun X+XI+XII)
Ajaran Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml Jml
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2014/2015 27 1 33 2 16 1 76 4
2015/2016 22 1 27 1 34 2 83 4
2016/2017 64 4 22 1 30 2 116 7
Total 113 6 82 6 80 6 275 15
26
28) Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Keterangan Jumlah
Pendidik
1 Guru PNS diperbantukan Tetap -
2 Guru Tetap Yayasan 18
3 Guru Honorer -
4 Guru Tidak Tetap -
Tenaga Kependidikan
1 KTU 1
2 Staf. TU 1
3 Staf. TU 1
terpuji.
27
4. Unggul : Lebih baik, pandai dari pada yang lain.
konsisten dan semangat berusaha yang berani dan berbudi pekerti yang
b. Misi Madrasah
28
3. Mengembangkan kemampuan siswa ataupun lulusan MA
Berikut adalah data observasi nilai Ujiam Akhir siswa kelas XI IPS, mata
pelajaran Matematika tahun pelajaran 2020/2021 yang kami peroleh dari MAS
Miftahul Ulum Dawarblandong:
29
29 Yuyun 73 80
30 Yusron Nasrullah 79 76
Jika dilihat dari rekapan data kelas XI IPS pada tahun pelajaran 2020/2021 di atas,
maka dapat dikatakan bahwa terdapat perubahan yang signifikan dari nilai UAS semester
1 ke semester 2 mata pelajaran Matematika. Begitu juga dari masing-masing siswa kelas
XI IPS MAS Miftahul Ulum Dawarblandong, mempunyai peningkatan yang sangat
menurun disemester. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan yang signifikan
dari data awal dengan data baru.
B. Diskusi Data/Temuan Observasi
Setelah melakukan pengujian atas semua hipotesis, maka diperoleh temuan-
temuan sebagai berikut:
1. Data nilai mata pelajaran Matematika kelas XI IPS di MAS Miftahul Ulum
Dawarblandong ini berpengaruh tiap semester mengalami peningkatan nilai
namun ada beberapa siswa ditiap semester juga mengalami penurunan nilai.
Hal ini dibuktikan melalui pengujian Uji T antara data nilai UAS semester 1
dengan semester 2 tahun pelajaran 2020/2021.
2. Ada pengaruh perbedaan yang signifikan antara data Nilai UAS Smt. 1 dengan
data Nilai UAS Smt. 2 tahun pelajaran 2020/2021, terhadap nilai UAS mata
pelajaran Matematika di MAS Miftahul Ulum Dawarblandong.
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Observasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini merupakan observasi yang di
tujukan untuk melihat data nilai ujian akhir sekolah mata pelajaran Matematika kelas XI
IPS di MAS Miftahul Ulum Dawarblandog. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa ada
beberapa anak yang tiap semesternya mengalami kenaikan nilai tetapi ada juga siswa
yang mengalami penurunan nilai disemester berikutnya. Menurut beberapa guru di MAS
Miftahul Ulum tersebut anak-anak yang mengalami penurunan nilai dikarenakan
semangat dalam belajar yang menurun.
Dapat saya simpulkan dari hasil observasi yang saya lakukan di MAS Miftahul Ulum
Dawarblandog mengenai data nilai ujian akhir sekolah mata pelajaran Matematika kelas
XI IPS tahun pelajaran 2020/2021. Bahwasannya nilai UAS tiap semester tidak tetap,
melainkan dalam semester 1 ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai belum tuntas
namun pada tahap semester 2 ada siswa yang mendapatkan peningkatan nilai. Jadi nilai
ujian akhir sekolah itu tergantung juga, dengan peran seorang guru dalam memotivasi
belajar siswa
B. Penutup
Demikian laporan observasi yang dapat saya buat dan saya sampaikan, mudah-
mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kesalahan dalam penulisan,
ataupun ada beberapa data yang kurang sesuai dengan yang saya dapat dan teliti dari
MAS Miftahul Ulum Dawarblandong dalam pembahasan, saya selaku observer mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Adapun saran untuk observer yaitu dalam melakukan
observasi sebaiknya dilakukan dengan teliti dan apa adanya. Jadi bagi para guru dan
penulis sendiri sebagai calon guru harus bisa mengolah data yang terdapat dalam
sekolahan. Dan saya menerima saran dan kritikan dari pembaca demi kebaikan saya
untuk selanjutnya dalam membuat laporan observasi.
31
DAFTAR REFERENSI
Asmin.(2003).Implementasi Pembelajaran Matematika Realistik dan Kendala
yangMuncul di Lapangan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 44(9). Jakarta:
KemenDikBud.
Soedjadi. (2001).Pembelajaran MatematikaRealistik: Pengenalam Awal dan Praktis.
Makalah pada Workshop pengembangan pembelajaran RME untuk SD, 2001.
Yogyakarta:PPPG Matematika. Sukamto. (2004).
PeningkatanKualitasPembelajaran.Jakarta:DepDikNas. Supinah. (2008). Pembelajaran
Matematika SD dengan pendekatan kontekstual dalam melaksanakan KTSP. Yogyakarta:
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga kependidikan Matematika.
Zamroni. (2000). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing
Nugraheni, N. (2017). Penerapan Media Komik Pada Pembelajaran Matematika Di
Sekolah Dasar. Refleksi Edukatika: Jurnal Ilmiah Kependidikan 7(2):
111-117,
(https://jurnal.umk.ac.id/index.php/re/article/view/1587, diakses 10
November 2020.)
Harahap, D.H. & Syarifah, R. (2015). Studi Kasus Kesulitan Belajar Matematika
Pada Remaja. Jurnal Psikologi 11(1): 20-30,
(https://ejournal.up45.ac.id/index.php/psikologi/article/view/109, diakses 19
Oktober 2020.)
Fuady, A. (2016). Berfikir Reflektif dalam Pembelajaran Matematika. JIPMat:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika 1(2): 104-112,
(http://journal.upgris.ac.id/index.php/JIPMat/article/view/1236/1073, diakses 10
November 2020.)
32
BIODATA (CURRICULUM VITAE)
I. Data Pribadi
33
III. Pendidikan Non Formal / Training – Seminar
Tahun Lembaga / Instansi Keterampilan
V. Penguasaan Bahasa
No. Bahasa Kemampuan
Membaca Menulis Berbicara Mendengar
01 Indonesia ✓ ✓ ✓ ✓
VI. Lain-lain :
Motto: Tidak Ada Yang Lebih Baik Daripada Kejujuran
34