OLEH
KELOMPOK 5
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat nya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul “Penerapan System
Penomoran di Puskesmas Darussalam ”.
Selama PKL 3 dan terselesainya laporan PKL ini tidak lepas dari bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak, baik secara moral dan materi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu.
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
LAMPIRAN................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 3
2.1 Konsep Puskesmas................................................................................. 3
2.1.1 Definisi Puskesmas........................................................................ 3
2.1.2 Tujuan Puskesmas.......................................................................... 3
2.1.3 Fungsi Puskesmas.......................................................................... 3
2.2 Sistem Penomoran.................................................................................. 4
2.2.1 Definisi Sistem penomoran............................................................ 4
2.2.2 Jenis-jenis Sistem Penomoran....................................................... 5
2.2.3 Definisi Family Folder .................................................................. 6
2.2.3 Tipe Dalam Penomoran Rekam Medis.......................................... 6
2.3 Rekam Medis......................................................................................... 8
2.3.1 Pengertian Rekam Medis............................................................... 8
2.3.2 Tujuan Rekam medis...................................................................... 8
2.3.3 Fungsi Rekam medis...................................................................... 8
BAB III METODE PELAKSANAAN...................................................... 10
3.1 Tempat dan Waktu PKL........................................................................ 10
3.1.1Tempat PKL ................................................................................... 10
3.1.2 Waktu PKL .................................................................................... 10
3.2 Metode Pelaksanaan PKL...................................................................... 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 11
4.1 Hasil ................................................................................................ 11
4.1.1 Gambaran Sistem Penomoran.................................................... 11
4.1.2 SOP system penomoran................................................................. 13
4.1.3 Penjelasan Standar Oprasional Prosedur........................................ 17
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................... 21
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 21
5.2 Saran ...................................................................................................... 21
2.2.3 Dalam penomoran rekam medis terdapat beberapa tipe antara lain :
Menurut Hatta, G.R. 2013
1) Sequential Numbering (Penomoran Berurutan)
Pemberian nomor rekam medis secara berurutan dimulai dari nomor 1.
Contoh : Jika nomor terakhir 010524 maka nomor selanjutnya 010525.
Pemberian nomor dilakukan dengan sistem penomoran seri unit. Ketika
menggunakan sistem penomoran seri maka dilakukan dengan cara tidak
menghubungkan sistem Sequential Numbering dengan tahun sebagai awalan.
Contoh : 05-0024 (Menunjukkan pasien ke 24 tahun 2005)
2) Alphanumeric Numbering
Pemberian nomor rekam medis dengan kombinasi dari huruf dan angka.
Metode ini memiliki keuntungan dari kapasitas yang lebih besar dengan jumlah
karakter yang sama, namun metode ini tidak banyak digunakan oleh rumah sakit/
Puskesmas/ fasilitas pelayanan kesehatan lain.
Contoh : AA 99 99 sebagai gantinya 99 99 99
3) Relational Numbering
Penomoran Relasional adalah penomoran yang secara keseluruhan (total) atau
sebagian memiliki makna tertentu dalam kaitanya dengan pasien. Jenis sistem
relational numbering yaitu:
a. Birth Number
Penomoran rekam medis berdasarkan tanggal lahir. Terdiri atas 6 – 8 digit
tanggal lahir. Dalam birth number dapat ditambahkan angka lainnya.
Keuntungan menggunakan birth number, yaitu nomor dokumen berisi
informasi lengkap dan mudah untuk diingat. Sedangkan kerugian
menggunakan birth number, yaitu meningkatnya resiko kesalahan menyalin
nomor rekam medis khususnya dalam sistem manual karena nomor yang
panjang, kapasitas terbatas dan sulit untuk penyimpanan rekam medis.
Contoh : Tabel 2.1 Birth Number
50 06 24 1 05 2
b. Social Security Number (SSN)
Tahun Bulan Hari Jenis Nomor Kode
Kelamin Serial Geografi
SSN adalah suatu nomor unik yang diberikan bagi setiap warga negara
sejak lahir, atau juga bagi para pendatang (immigrant) yang secara khusus
mendapat ijin kerja (working permit) atau juga kepada mereka yang telah
pindah kewarganegaraan. Metode ini tidak direkomendasikan untuk tujuan
penyimpanan rekam medis.
Keuntungan menggunakan SSN adalah nomor rekam medis unik.
Sedangkan kerugiannya, yaitu beberapa pasien tidak dapat menunjukkan
social security number pada saat pertama kali mendaftar atau datang ke
rumah sakit/ Puskesmas/ fasilitas pelayanan kesehatan lain, ancaman
pencurian identifikasi, kontrol dan verifikasi nomor berada diluar kendali
rumah sakit/ Puskesmas/ fasilitas pelayanan kesehatan yang menggunakan.
c. Family Number
Family number merupakan sistem penomoran yang paling tepat untuk
FKTP dimana semua anggota keluarga dapat menerima perawatan
kesehatan. Dengan sistem ini satu nomor unit diberikan untuk 1 rumah
tangga dan ekstra digit ditambahkan untuk menunjukkan setiap individu
dalam rumah tangga (keluarga).
Kegunaan Rekam Medis dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain :
(PERMENKES) Nomor 269/MENKES/PER/III/2008)
1. Aspek Administrasi
Suatu dokumen Rekam Medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga
medis dan paramedik dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
2. Aspek Medis
Suatu dokumen Rekam Medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang
harus diberikan kepada seorang pasien.
3. Aspek Hukum
Suatu dokumen Rekam Medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam
rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk
menegakkan keadilan.
4. Aspek Keuangan
Suatu dokumen Rekam Medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung
data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.
5. Aspek Penelitian
Suatu dokumen Rekam Medis mempunyai nilai penelitian karena isinya
menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
6. Aspek Pendidikan
Suatu dokumen Rekam Medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya
menyangkut data/informasi tentang pengembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran dibidang profesi pemakai.
7. Aspek Dokumentasi
Suatu dokumen Rekam Medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai
bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1.
2.
3.1 Tempat dan Waktu PKL
3.1.1 Tempat PKL
Kegiatan PKL ini dilaksanakan di Puskesmas Darussalam Jl. Darussalam No 40,
Sei Kambing D, Kec. Medan petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20153.
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Sistem Penomoran di Puskesmas
Puskesmas Darussalam menggunakan sistem penomoran unit
numbering system. dimana pada saat pasien datang pertama kali untuk
berobat maka pasien akan mendapatkan satu nomor rekam medis yang mana
nomor tersebut akan dipakai selamanya untuk kunjungan selanjutnya. Di
Puskesmas Darussalam memiliki 2 kode wilayah yaitu: dalam wilayah kerja
menggunakan kode wilayah (00 dan 01) dan luar wilayah kerja menggunakan
kode wilayah (90).
No. Kode :
Terbitan :
SPO No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
PUSKESMAS
DINKES Halaman : 1/3
DARUSSALAM
KOTA
MEDAN
NIP.
197007202005022004
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Darussalam
………………………………………..
No. Kode :
Terbitan :
SPO No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
PUSKESMAS
DINKES KOTA Halaman : 1/3
DARUSSALAM
MEDAN
NIP. 197007202005022004
Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas
Darussalam
………………………………………..
H. Diagram Alir
Tanyakan pada pasien apakah mempunyai
kartu askes/KIS/BPJS
4.2 Pembahasan
Kebijakan dan prosedur sistem penomoran di Puskesmas Darussalam terdapat
pada surat keputusan kepala UPT Puskesmas Darussalam nomor: 445/VIII.SK/ /2018.
Pemberian penomoran ini merupakan kegiatan klasifikasi dan tindakan yang
mengelompokkan penyakit dan tindakan berdasarkan kriteria tetentu yang telah
disepakati. Setiap rekam medis diberi penomoran dengan sistem penomoran
dibedakan pasien umum dan lansia, Kode dalam wilayah (00,01) dan luar wilayah
(90). Untuk pasien umum diikuti dengan 4 digit (0001) dan untuk pasien lansia diikuti
dengan 3 digit (001). Pelaksanaan sistem penomoran di Puskesmas Darussalam
belum dilakukan sesuai dengan Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 yang
telah ditetapkan, Dikatakan belum sesuai karena sistem penomoran di puskesmas
darussalam masih terdapat sistem penomoran yang terdiri dari 4 digit yang belum
memiliki kode wilayah seperti contoh 00.00 sedangkan Surat Keputusan yang berlaku
di puskesmas Darussalam dengan menggunakan penomoran Unit Numbering System
yaitu dengan menggunakan 6 digit angka seperti 00.00.00. dan masih ada beberapa
yang menggunakan huruf (alphabet). Sistem penomoran ini belum sesuai dengan
kebijakan dan prosedur Surat Keputusan yang ditetapkan, dikarenakan masih dalam
tahap proses penyusunan ke tahap yang lebih baik.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Sebaiknya sistem penomoran di Puskesmas Darussalam dilaksanakan sesuai
dengan pedoman atau prosedur yang telah dibuat, agar lebih mudah dalam hal
pencarian berkas rekam medis.
2. Puskesmas Darussalam sebaiknya membuat tracer sebagai pengganti rekam
medis yang di pinjam agar lebih mudah dalam dalam hal pengembalian berkas
rekam medis.
DAFTAR PUSTAKA