Laporan Praktikum Acara Tekstur - Mochamad Nafila D M - 200104041
Laporan Praktikum Acara Tekstur - Mochamad Nafila D M - 200104041
ACARA TEKSTUR
Disusun Oleh:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Pengukuran tekstur telah menjadi salah satu faktor terpenting dalam industri
pangan, khususnya sebagai indikator dari aspek non-visual. Kemampuan dalam
menguji dan mengukur tekstur, memberikan keleluasaan bagi pihak industri untuk
menetapkan standar kualitas baik itu dari segi pengepakan atau pengemasan maupun
penyimpanan (Abbott dan Harker, 2005). Terdapat tiga golongan ciri tekstur, yaitu
ciri mekanis, geometris dan ciri lain yang berkaitan terutama dengan air dan lemak
(Deman, 1997).
Metode yang lebih akurat untuk menelaah tekstur adalah metode TPA yang
berbasis kompresi karena dapat menilai secara objektif dengan menggunakan probe
dan penggunaanya lebih sederhana (Purbowatiningrum, R., Sarjono, dkk.,
2009).Terdapat dua metode dalam mengukur tekstur dari suatu sampel, yaitu dengan
mengukur besarnya gaya yang diperlukan untuk menghasilkan deformasi secara
konstan dan dengan mengukur deformasi yang disebabkan oleh besar gaya yang
konstan (Szczesniak dan Kleyn, 1963).Menurut Ihekoronye dan Ngoddy (1985),
Tekstur Analyzer adalah alat yang terkait dengan penilaian dari karakteristik mekanis
suatu materi, di mana alat tersebut diperlakukan untuk menentukan kekuatan materi
dalam bentuk kurva. Tekstur analyzer digunakan untuk menentukan sifat fisik bahan
yang berhubungan dengan daya tahan atau kekuatan suatu bahan terhadap tekanan.
Mulanya diciptakan texture analyzer untuk membuat simulasi persepsi yang dirasakan
oleh gerakan mulut kita namun saat ini texture Analyzer menjadi alat yang dapat
digunakan untuk mengukur tekstur makanan. Hal yang perlu diperhatikan saat akan
melakukan analisis dengan texture analyzer adalah pemilihan trigger dan probe yang
tepat. Trigger dan probe yang digunakan untuk menguji material harus disesuaikan
dengan karakteristik material tersebut. Pada sampel padat digunakan probe berbentuk
silinder dan pada sampel liquid atau semi padat, digunakan probe yang berbentuk
piringan.
2.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu mengukur tekstur berbagai jenis
pangan dengan menggunakan texture analyzer.
BAB II
METODE
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah komputer, mikrometer sekrup,
penggaris, probe, texture analyzer TA-XT Plus.
Bahan-bahan yang digunakan sebagai sampel dalam praktikum ini adalah sosis,
kerupuk, keripik.
1. Menyalakan alat dengan menekan tombol on pada alat yang terletak di sudut kiri
belakang
Cara kalibrasi
1. Kalibrasi instrument dengan memasang probe yang akan digunakan untuk percobaan
2. Buka tab TA di panel atas dan pilih menu gaya kalibrasi
3. Timbang sampel
4. Masukkan berat nilai kalibrasi dalam satuan gram pada menu tersebut
5. Klik berikutnya dan tunggu hingga kalibrasi
6. Setelah itu kembali ke tombol TA sekali lagi dan klik kalibrasi tinggi
7. Pilih kalibrasi tingi pada menu
8. Klik ok dan probe akan diturunkan hingga menyentuh sampel dan kembali keatas
9. Untuk menyesuaikan pengaturan analisis tekstur, buka tab TA dan pilih pengaturan
TA
10. Pilih TA yang sesuai untuk percobaan
11. Pastikan memilih platform yang tepat tergantung jenis probe
Running test
Ketebalan sampel
Sampel
Ulangan Sosis (cm) Kerupuk (mm) Keripik (mm)
1 2 1.9 1.57
2 1.95 2.03 1.4
3 1.97 1.98 1.5
rata-rata 1.97 1.97 1.49
Hasil pengukuran TA
- Kerupuk
Sampel Kerupuk
Ulangan Hardness Fracturability
1 1,251.24 23.01
2 1,959.81 24.19
3 1,605.52 23.60
rata-rata 1,605.52 23.60
1200
1000
Force
800
600
400
200
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
TIme
- Keripik
Sampel Keripik
Ulangan Hardness Fracturability
1 365.24 3.36
2 687.95 1.57
3 526.59 2.46
rata-rata 526.59 2.46
400
Force
300
200
100
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Time
- Sosi
s
Sampel Sosis
Springines
Ulangan Hardness Adhesiveness Cohesiveness Gumminess Chewiness
s
1 2,311.26 -5.19 0.88 0.50 1,176.69 1,004.46
2 1,844.17 -1.82 0.86 0.50 916.13 777.52
3 2,077.71 -3.50 0.87 0.50 1,046.41 890.99
rata2 2,077.71 -3.50 0.87 0.50 1,046.41 890.99
Sosis So Nice
2500
Hard-
ness
2000
1500
Force
1000
500 Adhesiveness
0 Cohesiveness
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
-500
Time
Sosis So Nice
2500
2000
1500
Force
1000
500
0 Springiness
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
-500
Time
- Rata-Rata Hasil Pengukuran TA
Parameter
Fracturabilit
Sampel Hardness y Adhesiveness Springness Cohesiveness Gumminess Chewiness
Kerupuk
Palembang
Naga Mas 1,605.52 23.60 - - - - -
Keripik
Kentang
Lays 526.59 2.46 - - - - -
Sosis So
Nice 2,077.71 - -3.50 0.87 0.50 1,046.41 890.99
3.2 Pembahasan
4.1 Kesimpulan
Didapati kesimpulan bahwa sampel yang memiliki nilai Hardness tertinggi yaitu
sampel Sosis So Nice dengan nilai 2,077.71, lalu sampel dengan nilai Fractubility tertinggi
yaitu pada sampel Kerupuk Palembang Naga Mas dengan nilai 23.60 dan parameter lainnya
didapati hanya pada sampel Sosis So Nice dengan nilai Adhesiveness -3.50, lalu nilai
Springness 0.87, lalu nilai Cohesiveness 0.50, lalu nilai Gumminess 1,046.41, dan nilai
Chewiness 890.99.
4.2 Saran
Abbot, Judih, A., dan F. Roger Harker. 2005. Texture. The Horticulture and Food Research
Instead Of New Zealand
deMan, J.M. 2013. Principles of Food Chemistry 3 Edition. New York: Springer Hamad, A.,
rd
Dr. Eko Hari Purnomo. 2014. Texture of Snack Food. Departemen Ilmu dan Teknologi
Pangan dan Southeast Asian Food dan Aggricultural Science and Technology (SEAFAST)
Center IPB.
Estiningtyas dan rustanti. 2014. Kandungan Gizi Sosis Subtitusi Tepung Tempe Dengan
Bahan
Joko Susilo Utomo. 2020. Karakteristik Profil Tekstur Pangan (I): Metode Uniaxial
Compresion Test dan Texture Profile Analysis (TPA). Balai Penelitian Tanaman Aneka
Kacang dan Umbi.
Pengisi Tepung Ubi Jalar Kuning (Ipomoea Batatas) dan Bahan Penstabil Ekstrak Rumput
Laut (Euchuma cottonii) Untuk PMT Ibu Hamil. Journal of Nutrition College. Vol 3 (2).
Szczesniak, A. S. dan Kleyn, D. H. 1963. Consumer Awareness of Texture and Other Food
Attributes. Food Technology 17: 74.
Owusu, R. 2004, Introduction to Food Chemistry, CRC Press, Boca Raton New York
Washington D.C.