DISUSUN OLEH
NAMA : MUH. SURYA
NIM : 200101099
KELAS : PAI 4 D
Penyusun
BAB II
PEMBAHASAN
1. Latar Belakang
Kelurahan Prapen terletak di Kecamatan Praya dengan jarak ke kota
Kecamatan kurang lebih 1 kilo meter dan 25 kilo meter dari kota Mataram
yang merupakan ibukota. propinsi Nusa Tenggara Barat. Kecamatan Praya
terletak di bagian tengah pulau sekaligus menjadi ibu kota Kabupaten
Lombok Tengah, ia mempunyai.semboyan “ Tatas, Tuhu, Trasna. Luas
wilayah Kecamatan.Praya 6.126 hektar yang terdiri dari 5 Desa dan 9
kelurahan yang berjumlah keseluruhan 14 Desa dan kelurahan. Masing-
masing adalah kelurahan Panjisari,.Leneng, Renteng, Praya, Prapen,
Tiwugalih, Semayan, Gerunung, Gonjak, Desa Bunut Baok, Jago,
Aikmual, Mertak Tombak dan Montong Terap, Kelurahan Prapen
banyak.dihuni oleh warga yang bergelar lalu (gelar bangsawan). Oleh
karena itu memberikan ciri khas pada kehidupan masyarakat di tempat
tersebut.
Kelurahan ini mempunyai luas wilayah 397 ha dan dengan kepadatan
penduduk 2.836 per kilometer persegi. Pada umumnya pekerjaan
penduduk sebagai pedagang dan pegawai negeri, ada beberapa di
antaranya sebagai buruh, pegawai pemerintah, guru, sopir, peternak dan
lain-lain. hampir seluruh penduduk melakukan aktifitas.perdagangan mulai
pagi hingga petang. Laki-laki sebagai kepala rumah tangga sekaligus
bertanggung jawab untuk mencari nafkah, namun pada
kenyataannya.wanita pun ikut mencari tambahan nafkah.
Menurut data penduduk tahun 2022 yang didapat dari kantor
kelurahan, mayoritas penduduk kelurahan Prapen ber agama slam dengan
persentase 98,5% sedangkan jumlah pemeluk agama Kristen, Katolik,
Hindu, Budha secara berturut-turut adalah 0,64%, 0,34%, 0,74% dan
0,21%. Sedangkan.tentang etnis penduduk 99% adalah etnis Sasak, Arab
0,24%, India 0,17%, Tionghoa 0,58%.
Setiap desa atau kelurahan memiliki kearifan lokal tersendiri, sesuai
dengan tempat tinggal mereka. Dikelurahan prapen, Kecamatan Praya,
kabupaten Lombok Tengah memeliki kearifan lokal yang disebut Awiq-
awiq, keseluruhan hukum yang mengatur tata cara kehidupan bagi warga
desa adat beserta sanksi dan aturan pelaksanaanya. Awiq-awiq berasal dari
kata a artinya tidak dan wiq yang artinya rusak, sedangkan awiq artinya
tidak rusak atau baik. Awiq-awiq artinya sesuatu yang menjadi baik.
Konsepsi inilah yang dituangkan ke dalam aturan-aturan baik secara
tertulis maupun tidak tertulis sehingga menimbulkan suatu pengertian,
bahwa Awiq-awiq adalah peraturan-peraturan hidup bersama bagi krama
desa di desa adatnya, untuk mewujudkan kehidupan yang aman, tentram,
tertib, dan sejahtera di desa atau kelurahan adat. Seperti Awiq-awiq itu
memuat aturan-aturan dasar yang menyangkut wilayah adat, krama desa
adat, keagamaan serta sanksi.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Praktik Awiq-awiq Pencurian, perzinahan, minum-
minuman khamar, dan berkhalawat/berduaan ditempat sepi Pada
masyarakat kelurahan prapen?
2. Bagaimana Refleksi Awiq-awiq sesuai Fiqh?
3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Praktik Awiq-awiq Pencurian, perzinahan, minum-
minuman khamar, dan berkhalawat/berduaan ditempat sepi Pada
masyarakat kelurahan prapen
2. Untuk Mengetahui Refleksi Awiq-awiq sesuai Fiqh
4. Manfaat Penelitian yang dirasakan
1. Memberikan gambaran tentang praktik awiq-awiq Pencurian,
perzinahan, minum-minuman khamar, dan berkhalawat/berduaan
ditempat sepi pada masyarakat kelurahan prapen
2. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan penelitian yang
berkaitan dengan Awiq-awiq Pencurian, perzinahan, minum-minuman
khamar, dan berkhalawat/berduaan ditempat sepi pada masyarakat
kelurahan prapen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Praktik Awiq-awiq pencurian, Pencurian, perzinahan, minum-minuman
khamar, dan berkhalawat/berduaan ditempat sepi pada masyarakat
kelurahan prapen
Diatur pula perihal nilai-nilai adat, sehingga pelanggaran terhadap
hukum adat dengan sendirinya merupakan pidana adat pencurian dalam
hukum adat masyarakat kelurahan prapen, tidak terbatas pada pencurian
semata. Yang dimana tindak pidana penggelapan juga termasuk pula dalam
kategori pencurian dalam konsep hukum adat. Penggelapan adalah
perbuatan mengambil barang milik orang lain sebagian atau seluruhnya, di
mana penguasaan atas barang itu sudah ada pada pelaku, tapi penguasaan
itu terjadi secara sah. Sehingga tindak pidana penggelapan yang terjadi
pada masyarakat kelurahan prapen dapat pula diselesaikan melalui
mekanisme penyelesaian sengketa adat masyarakat kelurahan prapen.
Sanksi adat dari delik pencurian telah diatur dan dituangkan kedalam
bentuk awik-awik kemudian diwujudkan sebagai peraturan kelurahan
prapen. Peraturan desa tersebut turut di kaji dan dievaluasi oleh pemerintah
Kabupaten Lombok Tengah.
Adapun ketentuan sanksi Pencurian yang ada pada masyarakat kelurahan
prapen yaitu
a. Pelaku meminta maaf kepada korban dan kepada masyarakat secara
umum.
b. Pelaku diarak-arak keliling di wilayah kelurahan prapen, atau
dipertontonkan kepada khalayak ramai, disertai dengan atribut tertentu
sebagai sanksi sosial.
c. pelaku dideportasi / tidak diijinkan memasuki / menginjak wilayah
kelurahan prapen dalam kurung waktu tertentu, yaitu 2 tahun.
Apabila di kemudian hari pelaku mengulangi / melakukan perbuatan
pencurian lagi, telah dibuktikan dan dapat di jatuhi sanksi secara adat,
maka perbedaan sanksinya adalah pada penambahan masa
deportasi/larangan memasuki wilayah kelurahan prapen. Jika perbuatan
pencurian sudah dilakukan 3 kali, dan diulangi untuk ke empat kalinya,
maka pelaku dikenakan larangan memasuki wilayah kelurahan prapen
seumur hidup.
Selain itu juga ada kasus perzinahan, dan berkhalwat atau berduaan
ditempat sepi, dikarenakan faktor teknologi informasi. Teknologi
informasi memiliki andil besar dalam membuat perubahan yang terjadi
pada perilaku anak-anak remaja. Itu terelurahan prapen bukti dengan
pergeseran nilai-nilai dalam perilaku sosial yang terjadi setelah mengenal
teknologi informasi. Nilai yang semulanya diaplikasikan dalam perilaku,
sekarang ini bisa dikatakan telah hilang dan sirna. Sanksi bagi kasus
perzinahan, dan berkhalwat atau berduaan ditempat sepi yakni dinikahkan
secara terpaksa demi kebaikannya. Dan ada juga kasus minum-minuman
khamar dikarenakan faktor aktor pendidikan. Faktanya masih terdapat
anak-anak remaja di kelurahan prapen yang putus sekolah atau tidak
sekolah. Minimnya latar belakang pendidikan yang ditempuh
menjadikannya cepat terpengaruh untuk melakukan pelangaran seperti
minum khamar atau mabok-mabokan, diberikan sanksi yakni peringatan
atau denda yang telah ditentukan oleh kepala kelurahan dan disetujui oleh
masyarakat yang ada dikelurahan prapen tersebut.