Abstrak
Daging adalah salah satu hasil ternak yang mudah rusak, yang diakibatkan karena komposisi
gizinya. Disamping itu, daging juga merupakan bahan pangan yang berasal dari ternak, yang
banyak digemari masyarakat karena luasnya kemungkinan dalam pengolahan nya. Kondisi
komponen gizi yang cukup lengkap ini berakibat daging mudah mengalami kerusakan
terutama oleh kerja mikroorganisme, walaupun tidak kemungkinan terjadinya perubahan-
perubahan lainnya pada daging seperti perubahan akibat pengaruh fisiologik, fisik atau
kimiawi. Pengolahan daging bertujuan untuk menambah keragaman pangan dan
meningkatkan nilai tambah dari daging salah satunya adalah pengolahan daging menjadi
Meat Cheese. Dan pengawetan daging pun bertujuan untuk memperpanjang umur simpan
produk tersebut.
A. Persiapan bahan
Tepung panir 1/4, 200 g tepung
roti, 1 kg daging sapi yang sudah di
mengalami kerusakan (Nurwantoro dkk,
2012)
1. Pendingan
Pendinginan adalah proses yang
Pemotongan sangat penting untuk higiene, keamanan
daging, memperpanjang daya simpan,
serta kenampakan dan kualitas daging
Pembalutan setelah diolah. Oleh karena itu
pendinginan daging dengan cara
penurunan suhu dan menggunakan alat
Pembentukan pendingin (refrigrator) adalah suatu
proses pengolahan daging dengan
tujuan meningkatkan daya simpan.
Pendinginan dapat menurunkan
Pengorengan Pengemasan
suhu permukaan daging dan dapat
menyebabkan kekeringan pada
Meat Cheese permukaan daging lebih cepat, sehingga
dapat menghambat pertumbuhan
(Angga, dkk) mikroorganisme. Akan tetapi ada
kelompok psikofilik mempunyai
kemapuan untuk tumbuh pada suhu
Cara Pengawetan daging lemari pendingin (refrigrator) yaitu
Daging sapi merupakan salah satu sekitar suhu 0℃ - 5℃ dengan
bahan pangan asal ternak yang banyak demikian penyimpanan daging dalam
mengandung nutrisi berupa air, protein, waktu yang cukup lama pada suhu ini
lemak, mineral, dan sedikit karbohidrat masih dapat mengakibatkan kerusakan
(glikogen dan glukosa). Akibat adanya daging.
nutrisi yang terkadung dalam daging sapi Untuk menghambat pertumbuhan
juga medium yang baik untuk dan kerja mikroorganisme, suhu
pertumbuhan bakteri, sehingga mudah pendinginan yang mendekati titik beku
daging (-15℃) dapat menghambat cairan berbumbu yang berfungsi
pertumbuhan mikroorganisme sebagai bahan perendam daging,
pembusuk dan patogen seperti biasanya digunakan untuk
Salmonella, Staphylococcus dan meningkatkan rendemen (yield)
Clostridium daging, memperbaiki flavor,
meningkatkan keempukan,
2. Penggunaan Edible film dari bawang meningkatkan kesan jus (juiceness),
putih meningkatkan daya ikat air,
Penggunaaan lapisan film yang menurunkan susut masak, dan
mengandung bahan antimikroba dapat memperpanjang masa simpan daging.
lebih efisien dalam mengatur proses Salah satu bumbu yang dapat
migrasi bahan aktif ke dalam produk digunakan sebaga bahan marinasi
pangan dibandingkan dengan daging sapi dan sekaligus sebagai anti
penyemprotan maupun pencelupan. bakteri adalah bawang putih. Bawang
Pencelupan dapat berakibat pada ber- putih mengandung senyawa organol
kurangnya aktivitas antimikroba sulfur berupa alliin dan allicin, apabila
karena larut dalam matriks makanan bawang putih diremas, maka alliin
ataupun bereaksi dengan komponen akan bereaksi dengan enzim alliinase,
pangan seperti protein dan lemak. selanjutnya berubah menjadi allicin
Permukaan daging yang dikemas dalam beberapa detik. Allicin
dengan lapisan film antimikroba akan merupakan senyawa derivat sulfur,
senantiasa dilindungi oleh bahan memberikan aroma (bau) yang “khas”
antimikroba sehingga kontaminasi pada bawang putih, dan bermanfaatan
dapat dikurangi untuk memperpanjang bagi tanaman bawang putih melawan
umur simpan daging segar. Edible mikroba dan serangga
film berfungsi sebagai penghalang
selektif terhadap per-pindahan air, 4. Pengemasan vakum.
oksigen, oksidasi lemak dan Pengemasan vakum pada
kehilangan aroma volatil, serta flavor prinsipnya adalah pengeluaran gas dan
dari makanan. Edible film dapat uap air dari produk yang dikemas,
berfungsi sebagai pembawa (carrier) sedangkan pengemasan non vakum
aditif makanan yang bersifat sebagai dilakukan tanpa mengeluarkan gas dan
agen anti pencoklatan, antimikroba, uap air yang terdpat dalam produk.
pewarna, pemberi flavor, nutrisi, dan Oleh karena itu pengemasan vakum
bumbu. cenderung menekan jumlah bakteri,
perubahan bau, rasa, serta
3. Pengawetan daging dengan metode penampakan selama penyimpanan,
Marinasi karena kondisi vakum, bakteri aerob
Salah satu metode yang tumbuh jumlahnya relatif lebih
pengolahan/pengawetan daging sapi kecil dibandingkan dalam kondisi
adalah dengan marinasi. Marinasi tidak vakum. (Rabiatul Adawiyah,
adalah proses perendaman daging di dkk, 2016)
dalam bahan marinade, sebelum Beberapa jenis produk yang
diolah lebih lanjut. Marinade adalah menggunakan kemasan plastik vakum
adalah makanan ringan, frozen food,
bakso, ikan, buah, sayur, camilan.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Miskiyah, Juniawati, Evi Savitri Iriani. 2015. Potensi Edible Film Antimikroba sebagai
Pengawet Daging. Buletin Perternakan Vol. 39 (2). Hal. 129-141.