KOLOID
KOLOID
Nama : Ai Prahmawati
Kelas : XI MIPA 2
Pembimbing : “Dra. Iis Dewi Kurnia. Mm
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua dan telah
memberikan nikmat sehat rohani serta sehat jasmani kepada kita
sehingga kita bisa menyelesaikan tugas proyektor kimia yang
berjudul “pembuatan susu kedelai”. Sholawat beserta salam selalu
tercurah limpahkan kepada nabi kita Muhammad SAW. Beserta
keluarga-Nya, sahabat-sahabat-Nya dan kita selaku umatnya hingga
akhir zaman.
Laporan ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca. Laporan ini mengambil dari hasil
proyek pembuatan makanan koloid: susu kedelai yang telah saya
buat. Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu kemampuan dan pengalaman saya yang masih ada
dalam keterbatasan. Untuk itu, saya mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi perbaikan dalam tugas ini yang akan
datang.
Pembuatan makanan berbentuk koloid
(Susu Kedelai)
I. Tujuan Percobaan
Membuat makanan/minuman berbentuk koloid.
2) Sistem Koloid
Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran yang
keadaannya terletak antara larutan dan suspensi. Koloid
merupakan sistem heterogen, suatu larutan didispersikan ke
dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang
didispersikan berkisar dari satu nanometer nm hingga satu
micrometer µm. Zat yang didispersikan disebut fase
terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk
mendispersikan zat disebut medium dispersi. Fase
terdispersi bersifat diskontinu terputus-putus sedangkan
medium dispersi bersifat kontinu. Contoh dari sistem koloid
ini adalah sabun, susu, santan, jeli, selai , mentega dan
mayonaise .
Produk Emulsi Emulsi merupakan sistem yang tidak stabil
terdiri atas dua fase cairan yang tidak tercampur tetapi
cairan yang satu terdispersi dengan baik dalam cairan yang
lain dalam bentuk butiran, sistem ini dibuat stabil dengan
adanya suatu zat pengemulsi. Pada suatu emulsi terdapat
tiga bagian utama, yaitu bagian yang terdispersi yang terdiri
dari butir-butir yang biasanya terdiri dari lemak, bagian
kedua disebut media pendispersi yang juga dikenal sebagai
continuous phase, yang biasanya terdiri dari air, dan bagian
ketiga adalah emulsifier yang berfungsi menjaga agar butir
minyak tetap tersuspensi di dalam air. Emulsifier merupakan
bahan pembentuk pasta kental yang dibuat dari bahan
alami. Penambahan bahan pengemulsi bertujuan
menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase
sehingga mempermudah terbentuknya emulsi, sedangkan
penambahan bahan penstabil bertujuan meningkatkan
viskositas fase kontinu agar emulsi yang terbentuk menjadi
stabil. Pengemulsi yang sering digunakan diantaranya adalah
turunan trigliserida, asam lemak dan gliserol, baik dalam
bentuk monogliserida, digliserida dan garam asam lemak.
Bahan pengemulsi ini dapat dijumpai pada produk-produk
pangan yang mengandung campuran minyak atau lemak
dengan air. Contoh produk emulsi yaitu margarin, spread, es
krim, desserts beku, cake, pudding dan lainnya.
V. Pengamatan
1. Ketika kedelai direndam air, kacang kedelai yang semula
kecil terus mengembang.
2. Setelah dipisahkan dari kulit nya, tekstur kacang terlihat
sangat mulus.
3. Setelah direbus di air panas, bau langu pada kacang mulai
memudar atau tidak terlalu tercium.
4. Ketika di blender, warnanya terlihat putih namun tidak
seputih susu sapi.
VI. Kesimpulan
Koloid ialah campuran dua zat yang terdiri dari fase
terdispersi dan medium pendispersi. Memiliki materi yang
mempunyai ukuran partikel antara 1-1000 nm.
· Ukuran partikel koloid lebih kecil daripada ukuran partikel
yang ada dalam suspensi, dengan demikian koloid tidak
dapat menggumpal seperti suspense
· Penggolongan koloid dapat dilihat dari sifat fisik zat
terdispersi, interaksi antara kedua fase, dan tipe partikel fase
terdispersi.
Kedelai merupakan sumber protein dan lemak nabati yang
sangat penting peranannya dalam kehidupan. Kedelai
mengandung 35% protein sedangkan kadar protein pada
varietas unggul dapat mencapai 40 – 43 %. Salah satu produk
olahan kedelai adalah susu kedelai.
Susu kedelai memiliki dua macam bentuk yaitu cair dan
bubuk. Kelemahan susu kedelai cair adalah tidak tahan lama
sehingga gizi dan cita rasa berubah. Susu kedelai cair
menjadi media pertumbuhan bakteri yang sempurna karena
mengandung banyak gizi sehingga menjadi cepat basi.
VII. Dokumentasi