Set iabudiipbpendahuluan
waglabu labu
PERAN PEMIMPIN DALAM UPAYA PENINGKATAN
DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN
PERKOTAAN
DISUSUN OLEH:
LILIS HERWANTI 1600029033
BELLA ANASTASYA M 1600029060
ASIH NURLATIFAH 1600029231
DOSEN PENGAMPU:
FIRMAN, S.K.M., M.PH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang karena atas berkat kehadirat-Nya berupa nikmat sehat sehingga kami
dapat menyelesaikan Paper dengan judul “Peran Pemimpin Dalam Upaya
Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Miskin Perkotaan” ini dengan baik.
Paper ini untuk memenuhi salah satu persyaratan mata kuliah “Kepemimpinan
Dan Berfikir Sistem Kesehatan Masyarakat”.
Dalam pembuatan Paper ini kami ucapkan kepada semua pihak yang telah terlibat
terutama kepada Allah SWT atas nikmat kesehatan yang telah diberikan. Kepada
orang tua yang telah memberikan dukungan kepada kami. Dan kami ucapkan
kepada:
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemimpin adalah semua yang dilakukan atau dikerjakan mendapatkan
dukungan dari kelompoknya, yang harus tergerak untuk mengikuti mereka.
Dalam hal itu kepemimpinan merupakan sesuatu yang bersangkutan dengan
mendorong dan membangkitkan seseorang dan kelompok untuk berusaha
sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang sesuai harapan. Peran
kepemimpinan sangat tepat dan penting di organisai (Khairunnisa, 2018).
Kepemimpinan merupakan sebuah kekuatan dinamis yang berperan
penting dalam memotivasi dan mengkoordinasi sebuah organisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif (Dinata, 2010). Dalam hal ini
peran kepedulian seorang pemimpin begitu penting terhadap kesehatan pada
masyarakat, terutama pada masyarakat miskin di perkotaan. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah kepemimpinan itu sendiri.
Sebagaimana fungsi dari kepemimpinan, menurut (Bass, 2010) secara
operasional fungsi pokok kepemimpinan adalah fungsi instruktif, fungsi
konsultatif, fungsi partisipasi, fungsi delegasi, fungsi pengendalian. Dalam hal
ini fungsi partisipasi pada kepemimpinan sangat dibutuhkan terhadap
kesehatan pada masyarakat miskin di perkotaan.
Salah satu indikator pencapaian MDGs adalah menanggulangi
kemiskinan dan kelaparan di negara berkembang Indonesia, hal itu menjadi
sebuah tantangan tersendiri. Pencapaian MDGs dalam bidang kesehatan yaitu
bagaimana peran pemerintah dalam memberikan komitmen dan kebijakan
intervensi yang efektif dan menjadi rutinitas dalam melayani masyarakat secara
langsung terutama masyarakat miskin (Utomo, 2011).
Pengertian tentang kemiskinan mengalami perluasan makna karena
semakin banyaknya faktor-faktor penyebabnya, indikatornya, maupun
permasalahan lain yang melingkupi kemiskinan. Kemiskinan menjadi dimensi
ekonomi, melainkan mencakup dimensi social, kesehatan, pendidikan, dan
1
politik (Sugandi, 2016). Menurut (Badan Pusat Statistik, 2014) kemiskinan
merupakan ketidakmampuan dalam mencukupi kebutuhan pokok seperti
makanan, pakaian, tempat tinggal , pendidikan, dan kesehatan.
Ada dua kategori kemiskinan adalah kemiskinan absolut dan kemiskinan
relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu standar yang tetap, tidak
terpengaruh terhadap waktu dan tempat negara. Adapun contoh dari
pengukuran absolut yaitu persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah
kebutuhan tubuh manusia (kira-kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki-laki
dewasa). Sedangkan kemiskinan relatif merupakan aspek yang dilihat dari
ketimpangan sosial, karena ada orang yang dapat memenui kebutuhan
pokoknya namun lebih rendah dibandingkan masyarakat sekitarnya. Apabila
selisih ketimpangan Antara tingkat penghidupan golongan bawah dan golongan
atas, hal itu akan membuat semakin banyak penduduk yang dikategorikan
miskin. Kemiskinan biasanya sangat erat dengan hal distribusi pendapatan
(Sugandi, 2016).
Usaha pemimpin dan tenaga kesehatan merupakan masalah yang penting
dalam mempertahankan dan meningkatkan pembangunan. Pembangunan
kesehatan ditujukan dalam mempertahankan dan meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat. Pembangunan
kesehatan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil
merata, pengutamaan dan manfaat khusunya pada masyarakat rentan, ibu, bayi,
anak, lansia dan keluarga miskin. Kepemimpinan merupakan dimensi yang
penting dalam merealisasikan sebuah tujuan (Khairunnisa, 2018).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemimpin dan kepemimpinan?
2. Apa peran pemimpin dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat miskin perkotaan?
3. Bagaimana upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat miskin
perkotaan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian pemimpin dan kepemimpinan.
2
2. Mengetahui peran pemimpin dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat miskin perkotaan.
3. Menjabarkan upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
miskin perkotaan.
3
BAB II
4
ditetapkan bersama. Kepemimpinan berarti semua perihal dalam memimpin
termasuk juga kegiatannya itu sendiri.
Kepemimpinan merupakan proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam berbagai hal aktivitas yang harus
dilakukan. Kepemimpinan dan pemimpinan mempunyai kaitan yang erat.
Pemimpin berasal dari bahasa asing leader sedangkan kepemimpinan berasal
dari leadership. Pemimpin merupakan orang yang memiliki kewibawaan dan
kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna
mencapai tujuan bersama (Kartono, 2005).
Kepemimpinan adalah kekuasaan yang dilakukan untuk mempengaruhi
seseorang, baik dalam mengerjakaan ataupun tidak mengerjakan sesuatu.
Fungsi kepemimpinan dalam kelembagaan adalah hubungan antara pemimpin
dengan yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama atau rules of the game
yang telah disepakati bersama. Kepemimpinan membutuhkan penggunaan
kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dalam mewujudkan
tujuan organisasi (Friska, 2004).
B. Peran Pemimpin Dalam Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan
Masyarakat Miskin Perkotaan
Pembangunan kesehatan bagian terpenting dari pembangunan nasional.
Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan individu untuk hidup sehat sehingga
terwujud kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan
kesehatan berperan penting dalam peningkatan mutu dan daya saing manusia.
Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang, dan terpadu (Permenkes RI, 2015).
Peran merupakan apek dinamis dalam keadaan sesuatu. Apabila
seseorang melakukan hak dan kewjiban yang sesuai dengan kedudukannya,
maka ia telah menjalankan suatu peran (Moejiarto, 2007). Menurut Soehendy
(1997) peran memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan (mengambil dan menjalankan
keputusan);
5
2. Bentuk dalam kontribusi seperti gagasan, materi, tenaga.
3. Organisasi kerja;
4. Penetapan tujuan (ditetapkan secara bersama oleh kelompok atau
organisasi);
5. Peran masyarakat sebagai objek.
Kepemimpinan dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
adalah untuk menyebarluaskan informasi, memberikan contoh sebagai panutan,
menyadarkan, memotivasi, membimbing, menggerakkan, sasaran dan
masyarakat, memfasilitasi dan mengalokasikan sumber daya. Peran
kepemimpinan dalam masyarakat dibagi menjadi lima yaitu sebagai berikut :
1. Peran kepemimpinan dalam menyebarluaskan informasi
Peran pemimpin adalah melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada
masyarakat agar masyarkat mengetahui dan memahami adanya masalah
kesehatan dimasyarakat.
2. Peran kepemimpinan dalam penyadaran dan motivasi
Pemimpin masyarakat berperan dalam memotivasi dan mendorong
masyarakat dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan dan gizi.
3. Peran kepemimpinan dalam membimbing, menggerakkan sasaran dan
masyarakat
Peran pemimpin masyarakat adalah menyadarkan, mengajak dan
menggerakkan masyarkat serta menyediakan tempat kegiatan seperti
posyandu, membimbing masyarakat agar bergotong-royong dalam
pemecahan masalah kesehatan.
4. Peran kepemimpinan dalam memberikkan contoh dan sebagai panutan
Pemimpin masyarakat berperan sebagai panutan warga masyarkat dalam
upaya kesehatan dan gizi. Pemimpin memberikan contoh. Kalau pemimpin
hanya memberikan saran, tapi tidak memberikan contoh, sarannya tidak
didengar.
5. Peran kepemimpinan dalam memfasilitasi dan mengalokasikan sumber daya
Sebagaimana penurutan informasi berikut: pemimpin menyadarkan
masyarakat, mengarahkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan, dan
6
melakukan penggerakan pengumpulan dana sosial untuk kesehatan. Peran
pimpinan masyarakat adalah memberikan bantuan. Kalau ada keluarga atau
masyarakat yang kurang mampu, pimpinan desa melakukan penggalangan
dan pengumpulan dana (Sulaeman, E.S, dkk, 2015).
C. Upaya Dalam Peningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Miskin
Perkotaan
Rendahnya status kesehatan masyarakat miskin terkait erat dengan
terbatasnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Baik karena kendala geografis
maupun kendala biaya (ekonomi). Menurut data Survei Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2002-2003 kendala terbesar yang dihadapi oleh masyarakat
miskin untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan adalah ketiadaan
uang, jarak ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terlalu jauh, serta adanya
hambatan sarana transportasi.
Kendala biaya masih menjadi permasalahan yang cukup serius dalam
kehidupan masyarakat miskin. Hal ini dikarenakan pembiayaan kesehatan
bersumber dari penghasilan masyarakat sendiri. Pembiayaan yang berasal dari
jaminan pemeliharaan kesehatan seperti (kartu sehat yang dikeluarkan oleh
pemerintah) dan asuransi kesehatan tidak sepenuhnya meng-cover pembiayaan
pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Artinya masyarakat miskin harus
menanggung biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan kesehatan yang layak.
Pembangunan kesehatan adalah salah satu upaya dalam pemenuhan hak
dasar masyarakat dengan cara pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan
memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Upaya yang
ditempuh dalam pelayanan kesehatan adalah peningkatan akses kesehatan
terutama bagi masyarakat miskin melalui pelayanan kesehatan gratis;
peningkatan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular; peningkatan
kualitas, keterjangkauan, dan pemerataan pelayanan kesehatan dasar;
peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; penjaminan mutu,
keamanan dan khasiat obat dan makanan; penanganan kesehatan di daerah
bencana; serta peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
7
Upaya dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat, dapat
dilakukan dengan penerapan kebijakan umum pembangunan diantaranya:
1. Peningkatan upaya pemeliharaan, perlindungan, dan peningkatan derajat
kesehatan dan status gizi terutama masyarakat miskin dan kelompok rentan;
2. Peningkatan upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit baik menular
maupun tidak menular;
3. Peningkatan kualitas di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama kelompok masyarakat miskin, kelompok rentan dan penduduk di
daerah terpencil, perbatasan, rawan bencana dan konflik;
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan terutama untuk
pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan;
5. penjaminan mutu, keamanan dan khasiat produk obat, kosmetik, produk
komplemen, dan prouk pangan yang beredar, serta mencegah masyarakat
dari penyalahgunaan obat keras, narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan
bebahaya; dan
6. peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam
perilaku hidup bersih dan sehat.
8
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk
memimpin dan mempengaruhi orang lain sehingga dapat diarahkan atau
dikoordinasi sehingga tujuan dalam organisasi dapat dicapai bersama.
Sedangkan kepemimpinan adalah Kepemimpinan merupakan proses dalam
mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam berbagai hal aktivitas
yang harus dilakukan.
Peran pemimpin dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat miskin
yaitu
Upaya peningkatan kesehatan masyarakat miskin yang dapat dilakukan
diantaranya adalah peningkatan akses kesehatan terutama bagi masyarakat
miskin melalui pelayanan kesehatan gratis; peningkatan pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular; peningkatan kualitas, keterjangkauan, dan
pemerataan pelayanan kesehatan dasar; peningkatan kualitas dan kuantitas
tenaga kesehatan; penjaminan mutu, keamanan dan khasiat obat dan makanan;
penanganan kesehatan di daerah bencana; serta peningkatan promosi kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Khairunnisa, Cut. 2018. Eksistensi dan Peranan Kepala Dinas Kesehatan dalam
Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Di Provinsi Aceh. Jurnal Kedokteran
dan Kesehatan Malikussaleh. Hal: 17-27.
10
Utomo, B. 2010. Pengaruh Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (CV Berkat Cipta Karyawan Nusantara Surabaya). ISSN: 1829-
9857.
11