Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meningkatkan kualitas pendidikan dasar tetap merupankan tantangan

utama di Indonesia . Tanpa adanya sebuah pendidikan dasar yang berkualitas,

anak anak akan gagal mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk

menjalani hidup yang produktif dan seutuhnya. Oleh karena itu Indonesia

ditantang untuk membangun sumber daya manusia yang diperlukan agar dapat

menopang pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Reformasi desentralisasi pada awal tahun 2000 telah menjadikan

pemerintah daerah bertanggung jawab atas penyelenggara layanan layanan dasar,

( pendidikan gratis, pengobatan gratis, kursus keterampilan gratis dll ). Hal ini

membuat daerah berupaya keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan:

Laporan “ Tata kelola Pemerintahan Daerah dan kinerja Pendidikan : Survey

Kualitas Tata kelola pendidikan pada 50 Pemerintah Daerah di Indonesia”,

meenggali bagaimana kualitas tatakelola pemerintah daerah mempengaruhi

pencapaian layanan dan menilai kapasitas daerah dalam mengelolah layanan

pendidikan secara efektif . ( 1 )

Undang undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

1. Tata Kelola Pemerintah Daerah dan Kinerja Pendidikan di Indonesia : Survey Kualitas Tata kelola
Pendidikan pada 50 Pemerintah Daerah, artikel di didownload pada laman : http//www.worldbank/,
diakses pada tanggal 1 Otk 2020.

1
Untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memenuhi kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri , kecerdasan ,ahklak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat , bangsa dan Negara “.

Terdapat beberapa hal yang perlu ditanggapi dari konsep pendidikan

menurut undang undang tersebut.

Pertama , Pendidkkan adalah usaha sadar yang terencana , hal ini berarti

proses pendidikan di sekolah bukanlah proses yang dilaksanakan asal-asalan dan

untung-untungan akan tetapi proses yang bertujuan sehingga segala sesuatu yang

dilakukan guru dan siswa diarahkan pada pencapaian tujuan.

Kedua, proses pendidikan yang terrncana diarahkan untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran. Hal ini berarti pendidkan tidak boleh

mengesampingkan proses dan hasil belajar. Akan tetapi bagaimana memperoleh

hasil atau proses belajar yang terjadi pada diri siswa. Dengan demikian, dalalm

pendidikan antara proses dan hasil harus berjalan secara seimbang.

Ketiga, suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan agar peserta didik

dapatmengembangkan potensi dirinya, ini berarti proses pendidikan itu harus

berorientasi kapada siswa ( stundent active learning ). Keempat, akhir dari proses

pendidikan adalah kemampuan siswa memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,

pengendalian diri, membentuk kepribadian, memiliki kecerdasan,berakhlak mulia,

serta memiliki keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

2
Hal ini berarti Proses pendidikan berujung kepada pembentukan sikap,

pengembangan kecerdasan atauintelektual serta pengembanganketerampilan

siswa.ketiga aspek inilah ( sikap/ attitude, kecerdasan/intelligent dan

keterampilan/ skiil ) arah dan tujuan pendidikan yang harus diupayakan.

Tampaknya pelaksanaan pendidikan kita di sekolah belum sesuai dengan

harapan tersebut . banyak komponen yang dapat mempengaruhinya.

Dengan tidak mengesampingkan factor lain, komponen yang selama ini dianggap

sangat mempengaruhi proses pendidikan “ guru/ teacher “. Hal ini memang

wajar , sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan

siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya

kurikulum pendidikan, bagaimanapun lengkapnya sarana dan prasarana

pendidikan, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru dalam

mengimplementasikanya, maka semuanya kurang bermakna. Oleh sebab itu untuk

mencapai proses dan hasil pendidikan seperti yang diharapkan sebaiknya dimulai

dengan menganlisis komponen guru.

Guru sebagai salah satu unsur tenaga kependidikan merupakan faktor

penentu maju mundurnya kualitas pendidikan di Indonesia. Guru juga boleh

dikatakan tombak dalam mengembangkan pola piker siswa-siswi sekolah untuk

menjadi pintar ( smart ).oleh karena itu, sudah seharusnya pemerintah sebagai

penneyelenggara negara pada umumnya dan juga peneyelenggara pendidikan

pada khususnya memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan kepada para guru

yang merupakan pahlawan tanpa jasa (heroes without merit).

3
Banyak fasilitas yang sudah diberikan pemerintah guna memotivasi guru

dalam melakukan proses belajar mengajar, salah satunya adalah dengan

menfasilitasi atau membuat Nomor Unik Pendidik dan tenaga

Kependidikan/unique number of education and education staff ( NUPTK ),

mungkin tidak asing lagi bagi sebagian orang yang bergelut di dunia pendidikan ,

terutama guru, karena semua sumbeer data guru selalu dikaitkan dengan NUPTK.

Sesuai dengan namanya nomor unik, maka sifat NUPTK harusnya adalah

unik. Tidak boleh ada NUPTK yang sama digunakan oleh lebih dari 1 ( satu )

orang tapi kenyataan dilapangan memang seperti itu, banyak sekali guru yang

di”madu” oleh NUPTK baik disadari olehguru tersebut maupun tidak. As the

name implies, a unique number, the NUPTK must be unique. There should not be

the same NUPTK being used by more than 1 (one) person but the reality in the

field is like that, a lot of teachers have been "honeyed" by NUPTK whether they

are aware of it or not.Banyak satu NUPTK diperebutkan oleh beberapa orang guru

dan masing masing mengklaim bahwa dialah pemilik yang syah atas NUPTK

tersebut.

Sulit memang untuk menyatakan NUPTK itu milik siapa, jika tidak ada

data pendukung. Untungnya para pencetus NUPTK dulu berfikir

“cerdas”( walaupun double ) sudah memikirkan bagaimana jika hal tersebut

terjadi. Seorang guru bisa dinyatakan sebagai pemilik yang syah jika data yang

ada di database memiliki data yang sama dengan data guru tersebut data yang

akan disandingkan. Fortunately the originators of NUPTK used to think "smart"

4
(even though they were double) already thinking about what if this happened. A

teacher can be declared as the legal owner if the data in the database has the same

data as the teacher's data.

Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan atau kerap disingkat

dengan NUPTK adalah sederatan angka yang berfungsi sebagai identitas seorang

pendidik maupun tenaga kependidikan . NUPTK bersifat nasional dan berlaku

untuk seluruh daerah di indonesia, tidak akan berubah meskipun pemilik

berpindah tugas. Tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah memiliki

NUPTK berarti telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan

sebagai tenagapendidik dan kependidikan terdaftar. Educators and education

personnel who already have NUPTK mean that they have been recognized by the

Ministry of Education and culture as registered teaching and education personnel.

Adapun manfaat utama NUPTK untuk tenaga pendidik maupun tenaga

kependidikan adalah (2)

1. Berpartisifasi dalam sebuah proses/mekanisme pendataan secara

nasional sehingga dapat membantu pemerintah dalam merencanakan berbagai

program peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik. 1. Participate in a

national data collection process / mechanism so that it can assist the government

in planning various welfare improvement programs for educators.

5
2 https://www.kumpulanmakalah.com/2017/09/fungsi-dan-manfaat-nuptk-bagi-guru-pns.html

2. Mendapatkan nomor identitas resmi dan bersifat remsi dan bersifat

nasional dalam mengikuti berbagai program/kegiatan yang diselenggarakan oleh

pemerintah pusat/ maupun daerah.2. Obtain official identity number and are remsi

in nature and are national in following various programs / activities

organized by the central / regional governments.

NUPTK ( Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan ) merupakan

kode identitas unik diberikan kepada seluruh Pendidik ( Guru ) dan Tenaga

Kependidikan ( Staf ) diseluruh satuan Pendidikan ( Sekolah ) di Indoneisa ( 3).

baik formal maupun non formal

Dalam penerapannya sehari hari, tentunya masih banyak kesenjangan yang

terjadi, baik mengenai mekanisme penerapanya maupun efektifitas dari nomor

unik pendidik dan tenaga kependidikan itu sendiri.

Di kota Prabumulih misalanya banyak sekaliguru yang belum memiliki

NUPTK ganda, baik disadarioeh guru tersebut maupun tidak. Banyak satu

NUPTK diperebutkan oleh beberapa orang guru dan masing-masing mengklaim

bahwa dialah pemilik yang syah atas NUPTK tersebut. Sulit memang untuk

menyatakan NUPTK itu milik siapa, jika tidak ada data pendukung. Ini

merupakan salah satu kesenjangan yang secara tidak langsung akan berdampak

dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di kota

Prabumulih pada khususnya.

2. Fungsi dan Manfaat NUPTK Bagi guru PNS dan Non PNS, di download pada laman :www.kumpulanmakalah.com
( 2020/11)
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, NUPTK, didownload pada laman :  Layanan
http://cari.padamu.siap.web.id/

6
Berdasarkan uraian diatas, maka ada ketertarikan penulis untuk melakukan

penelitian mengenai beberapa yang dihadapi dalam penerapan nomor unik

pendidik dan tenaga kependidikan ( NUPTK ). Untuk itu penulisakan membuat

suatu karya ilmiah dalam bentuk tesis yang berjudul : Tinjauan Yuridis Terhadap

Penerapan Nomor Unik Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Menurut Undang

Undang Undang 01 Tahun 2018 Dikota Prabumulih Tahun 2020.

B. Permasalahan

Selaras dengan latar belakang seperti yang telah diuraikan diatas, maka

yang menjadi pokok permasalahan dalam tesis ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Mekanisme Penerapan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga

Kependidikan ( NUPTK ) Menurut Undang Undang Nomor  PP 19 tahun

2017 ?

2. Bagaimana Penerapan Nomor Unik PendidikDan Tenaga Kependidikan

(NUPTK ) Bagi Guru dikota Prabumulih Sumatera Selatan ?

C. Ruang Lingkup

Sebuah karya ilmiah perlu diadakanya pembatasan dengan memberikan

ruang lingkup dalam penulisan dan permbahasannya, hal ini sangat diperlukan

untuk membatasi pembahasan ( terukur ) yang mungkin melebar dari

permasalahan semula. A scientific paper needs to be limited by providing a scope

in its writing and discussion, this is very necessary to limit (measurable)

discussion that may expand from the original problem.

7
Dengan adanya ruang lingkup maka akan lebih terfokus pada inti

permasalahan yang ada, dengan demikian diharapkan dalam pembahasannya

tidak akan keluar dari apa yang hendak dicapai dan pada akhir penulisan dapat

terjawabnya permasalahan yang ada yaitu Mekanisme Penerapan Nomor Unik

Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( NUPTK ) serta efektifitas Penerapan

Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan ( NUPTK ) dikota Prabumulih

Sumatera Selatan.

D. Tujuan dan Kegunaan

Selain dari pada tujuan seperti yang disebutkan diatas, penulis juga

mengharapkan penelitian ini bisa memberikan manfaat. Adapun manfaat yang

ingin dicapai dari penulisan tesisini antara lain :

1. Dari Aspek Teoritis , Yaitu dengan dibuatnya karya ilmiah ini

diharapakan bisa mengisis kekosongan bahan keputakaan mengenai nomor unik

pendidik dan tenaga kependidikan yang dirasakan masih sangat kurang dan juga

sebagai suatu sumbangan pengetahuan kepada kelompok akademik yang

membutuhkan pengetahuan mengenai permasalahan ini :

2. Dari Aspek Praktis , yakni dengan dibuatnya karya tulis ini diharapkan

dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi para pengambil kebijakan dalam

upaya penyelenggara yang sesuai dengan system pendidikan nasional khusus

dikota Prabumulih dan Umumnya Kemeterian Pendidikan dan kebudayaan

Republik Indonesia.

8
E. Kerangka Teoritis dan Konseptual

A. Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan tesis adalah metode

penelitian kualitatif yang tidak membutuhkan modulasi dan sampul ( 4 ).

Berikut uraian mengenai metode penelitian tersebut :

1. Tipe Penelitian

Tipe Penelitian dalam tesis ini cenderung tipe yuridis normative yang

mengacu pada norma norma hukum yang terdapat dalam peraturan

perundang- undangan dan putusan- putusan pengadilan serta norma

norma hukum yang ada dalam masyarakat ( 5 )

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, yang mengungkapkan

peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori teori yang

menjadi objek peneliitian. Demikian juga hokum dalam

pelaksanaannya di dalam masyarakat yang berkenan dengan objek

penelitian. ( 6 )

3. Sumber Data

Berdasarkan judul dan permasalahan yang akan dibahas, secara umum

jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang dapat dibagi menjadi :

. 4.Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Cetakan kedua,Sinar Grafika, Jakarta , 2010

-https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12773/Memahami-Metode-Penelitian-Kualitatif.html

5. Ibid

6. Ibid

9
B. Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan tesis adalah metode

penelitian kuantitatif yang tidak membutuhkan modulasi dan sampul ( 7 )

menggunakan data numerik dan menekankan proses penelitian pada pengukuran hasil

yang objektif menggunakan analisis statistik

1. Tipe Penelitian

Fokus metode kuantitatif adalah mengumpulkan data set dan melakukan

generalisasi untuk menjelaskan fenomena khusus yang dialami oleh populasi.

Yakni keberadaan Guru dan Tenaga Kependidikan yang ada di Kota Prabumulih

Sumatera Selatan.( 8 )

2. Sifat Penelitian

Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang

terstruktur, seperti kuesioner, lembar survei atau polling.

Hasil analisis didasarkan pada sampel yang merupakan representasi dari populasi.

Studi yang sama bisa diulangi dikemudian hari untuk mencapai level reliabilitas

atau tingkat kepercayaan yang tinggi.

Semua aspek yang diperlukan untuk studi telah dipersiapkan secara

matang sebelum proses pengumpulan data, termasuk instrumen penelitian.

Data berbentuk numerik, angka atau statistik

Peneliti menggunakan alat bantu analisis seperti software komputer untuk

mengolah data.( 9 )

7. http://sosiologis.com/metode-penelitian-kuantitatif

8. Ibid

9. Ibid

10
Orientasi utama dari penelitian kuantitiatif adalah mengklasifikasi, menghitung, dan

mengonstruksikan model statistik untuk menjelaskan apa yang sedang ditelitinya.

Penelitian kuantitatif mengutamakan objektivitas data dalam mengkaji suatu fenomena

social Sumber Data.

Dalam penelitian kuantitatif, data set dikumpulkan, diolah dan dianalisis untuk dicari

hubungan antar variabel yang diteliti. Variabel yang digunakan bisa dua atau lebih.

Dalam ilmu sosial biasanya lebih dari dua karena variabel selalu berada dalam setting

sosial yang bersifat kompleks.

C. Metode penelitian yang dipakai dalam Researdh And Development (R&D)

menggabungkan kedua pendekatan penelitian antara Kualitatif dan Kuantitatif

1. Tipe Penelitian

Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilakn produk tertentu dan menguji keefektifan produk

dalam hal ini “ Kartu dan Nomor NUPTK Di kota Prabumulih Sumatera Selatan.

(11 )

2. Sifat Penelitian

Menguji keefektifan produk dalam hal ini “ Kartu dan Nomor NUPTK Di

kota Prabumulih Sumatera Selatan.( 12 )

3. Sumber data

Data yang diambil melalui Operator sekolah dari masing masing satuan

pendidikan baik formal maupun non formal yang disingkronisasikan ke server di

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta ( 13 )

10 file:///C:/Users/user/Downloads/RESEARCH_AND_DEVELOPMENT_R_and_D

12. Ibid

13.http://localhost:5774/#dashboard

11
E.2 Kerangka Konsep

A. Sejarah Hukum Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia

Ada tiga unsur penting dalam setiap system. Pertama, adanya beberapa

komponen atau bagiaan dari suatu system tersebut. Kedua, adanya interelasi dan interaksi

atau hubungang yang saling terkait antara semua komponen tersebut dan ketiga, adanya

tujuan yang hendak dicapai dalam proses interelasi dan interaksi dari semua komponen

tersebut ( 17 ),

Sistem Operasi bertugas untuk melakukan kontrol dan

manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk

menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program pengolah kata

( 18 )

Demikian yang terjadi system apapun , mulai dari system tata

surya ,system kekebalan dalam tubuh manusia, system lalu lintas dan sistem

system yang lain, termasuk system Pendidikan Nasional Indonesia. Itulah

sebabnya pengertian system dalalm Undang undang system Pendidikan Nasional

dijelaskan “ System pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen

pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional “

17.https://www.google.com/search?q=sistem+operasi&oq

18. Ibid

12
Definisi ini menjelaskan bahwa keterpaduan komponen komponen pendidikan

tersebut tidak lain untuk mencapai tujuan pendidikan seutuhnya.

Dalam system pendidikan nasional, Tiga komponen utama pendidikan yakni

peserta didik,guru dan kurkulum. Disamping itu ada beberapa komponen lainnya, seperti

sarana prasarana pendidikan, lingkungan pendidikan , mulai dari keluarga, masyarakat

dan peran Negara dalam penyelenggaraan pendidikan. Keseluruhan komponen

pendidikan tersebut bekerja saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan

pendidikan. Komponen peserta didik akan saling terkait secara terpadu dengan komponen

lainnya, mulai dari keluarga, masyarakat, guru dengan kurikulumnya dan komponen

saran prasarana pendidikan. Tidak satu pun komponen dalam system pendidikan yang

bekerja tanpa dipengaruhi oleh komponen yang lainnya,mulai dari keluarga, masyarakat,

guru dengan kurikulumnya dan komponen sarana dan prasarana pendidikan . Tidak satu

pun komponen dalam sistem pendidikan nasional yang bekerja tanpa dipengaruhi oleh

komponen yang lainnya. Meski guru menjadi salah satu komponen utama dalam system

pendidikan, namun keberadaannya akan dipengaruhi oleh komponen sarana dan

prasarana pendidikan, lingkungan pendidikan , serta komponen lainnya. Interaksi saling

terkait secara terpadu antara semua komponen pendidikan tersebut pada hakikatnya untuk

mencapai tujuan pendidikan yang dicita citakan. Tidak ada satupun komponen yang

bebas dan lepas dari pengaruh komponen yang lainnya.( 19 )

Dalam sejarah perkembangan pendidikan di negeri tercinta Indonesia,telah

memiliki tiga undang undang yang mengatur tentang system pendidikan nasional. Ketiga

undang undang system pendidikan nasional tersebut adalah ( 20 ).

19. Tim Redaksi Nuasa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas 2012) Nuansa Aulia , tanpa tahun , hlm. 5

20. Ibid, hlm .22

13
1. Undang-undang nomor 4 tahun 1950 jo UU nomor 12 tahun 1954 tentang

Dasar-Dasar Pendidikan dan pengajaran di sekolah ( formal dan Non

Formal) untuk seluruh Indonesia.

2. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 dan

3. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

Tentang sejarah perkembangan tujuan pendidikan sebagai komponen pendidikan

yang tertuang dalam Undang Undang system Pendidikan Nasional yang pernah

digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sejak kemerdekaan tahun

1945 sampai dengan saat ini. Sejak Indonesia merdeka , para pendiri republic ini telah

menorehkan karyanya berupa Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang

mengatur antar relasi secara terpadu dari semua komponen dalam system pendidikan

nasional tersebut.

1. UU Nomor 4 Tahun 1950

Undang Undang Nomor 4 tahun 1950 jo UU Nomor12tahun 1954 merupakan

Undang Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional yang pertama di Indonesia.

tentu saja penyelengaraan pendidikan tidak lahir begitu saja tanpa melalui proses

perjalanan panjang.Pendidikan adalah bukan persiapan hidup , tetapi pendidikan

adalah kehidupan itu sendiri.

F. Metode Penelitian

F.1.Jenis Penelitian

Dalam Penelitian ini mengunakan Researdh And Development (R&D)

menggabungkan kedua pendekatan penelitian antara Kualitatif dan Kuantitatif

14
F.2 Sumber Data dan Jenis Data

Bahan Hukum Primer

Bahan-bahan yang mengikat terdiri dari peraturan perundang-undangan

yang terkait dengan objek penelitian. Yang dalam tesis ini penulis menggunakan:

 Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional

 Undang –Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 tahun 2005 Standar

Nasional Pendidikan.

a. Bahan Hukum Sekunder

Bahan Hukum Sekunder adalah buku buku dan tulisan tulisan ilmiah yang

terkait dengan objek penelitian ini ( 14 )

b. Bahan hukum Tersier

Bahan hukum tersier adalah petunjuk atau penjelasan mengenai bahan

hokum primer atau bahan hokum sekunder yang berasal dari kamus,

enseklopedia, majalah, surat kabar, dan sebagainya ( 15 )

F.3. Jenis Jenis Alat Pengumpulan Data

Meteode Pengumpulan data Melalui metode kepustakaan yang bersumber

dari peraturan peraturan perundang-undangan, buku-buku, dokumen resmi,


13/14/15 Ibid

publikasi,dan hasil penelitian ( 16 ) Serta kueisener yang mendukung kegunaan

NUPTK di kota Prabumulih (17 )

15
F.4.Pengolahan dan Analisa Data

Berdasarkan sifat penelitian ini yang menggunakan metode penelitian

bersifat deskripsif analisis, analisis data yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif serta kuantitatif, kuisener yang mendukung penting NUPTK bagi

Pendidik dan tenaga kependidikan dikota Prabumulih

Terhadapat data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan

hukum sekunder dan bahan hukum tersier serta kegunaan NUPTK bagi para

pendidik ( guru ) staff dikota Prabumulih

Selanjutnya hasil analisis dari sumber bahan hukum tersebur

dikonstruksikanberupa kesimpulan sehingga hasil analisis tersebut dapat

menjawab penelitian dan sebagai bahan referensi dari penulis diajukan beberapa

saran yang membangun untuk penelitian selanjutnya.

F.5.Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Sekolah Formal maupun Nonformal

dikota Prabumulih Sumatera Selatan ( 18 ).

16. Ibid

17. https://www.google.com/search?safe=strict&source=univ&tbm=isch&q=kuesioner

18. www.kotaprabumulih.go.id

16
Sistematika Penulisan Proposal

1.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………….01

B. Rumusan Masalah……………………………………………07

C. Ruang Lingkup……………………………………………….07

D. Tujuan dan Kegunaan……………………………………….08

E. Kerangka Teoritis dan Konseptual………………………….09

E.1 Kerangka Teori……………………………………...09

a. Teori 1 Penelitian kualitatif…………………….09

b. Teori 2 Penelitian kuantitatif ………………….10

c. Teori 3 Researdh And Development (R&D)……...11

E.2 Kerangka Konseptual……………………………....12

F. Metode Penelitian…………………………………………….14

F.1. Jenis Penelitian……………………………………..14

F.2 Sumber Data dan Jenis Data……………………..15

F.3 Jenis Jenis Alat Pengumpulan Data……………....15

F.4 Pengolahan dan Analisa Data…………………….16

F.5. Lokasi Penelitian.…………………………………..16

Anda mungkin juga menyukai