eSSN: 2798-8856
NAMA MAHASISWA/NIM NIDA NUR HASANA (202001109)
JUDUL PENELITIAN The Relationship of Anemia in Pregnant Woman
Trimester III with Neonatorum Asphician Events.
Sri Martini
TAHUN Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1
Nomor_1 Tahun 2021 eSSN: 2798-8856
METODE PENELITIAN Desain Penelitian : Cross Sectional
Subjek : 132 reponden
Variabel : Hubungan anemia pada ibu hamil trimester III
dengan kejadian asfiksia neonatorum.
Instrumen : Simple Random Sampling
Analisis : Uji Chi-Square
KEKURANGAN Disini saya tidak mendapatkan kekurangan dari jurnal ini
KELEBIHAN Kelebihan pada penelitian mengunakan beberapa
referensi serta mencantumkan hasil penelitian
sebelumnya sebagai perbandingan dapat diketahui
terdapat hubungan anemia ibu hamil Trimester III
dengan kejadian asfiksia neonatorum.
Memiliki pembahasan yang rinci serta mudah di
mengerti.
Data-data yang digunakan lengkap dan jelas.
PEMBAHASAN Kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan
anemia pada kehamilan. Kebanyakan anemia pada
kehamilan disebabkan oleh defiensi besi dan perdarahan
akut. Hasil persalinan pada wanita hamil yang menderita
anemia defiensinsi besi adalah 12-28 %. Saat hamil,
jumlah darah meningkat sekitar 20-30%. Anemia dalam
kehamilan akan menyebabkan hambatan aliran darah pada
uterus, sehingga sirkulasi oksigen ke janin berkurang.
Gangguan ini dapat menyebabkan hipoksia pada janin
sehingga pada saat persalinan dapat menyebabkan asfiksia
neonatorum.
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 1
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa
terdapat 26 responden anemia diantaranya memiliki
asfiksia 13 dan 13 tidak asfiksia, dan 106 responden tidak
anemia diantaranya 24 asfiksia dan 82 tidak asfiksia.
Setelah dianalisa dengan uji Chi-Square, diperoleh hasil
nilai Asymp. Sig. (2-sided) pada uji person Chi-Square
adalah sebesar 0,005. Karena nilai Asymp. Sig. (2-sided)
0,005 < 0,05, maka berdasarkan dasar pengambilan data
diatas, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima artinya ada hubungan ibu hamil Trimester III
dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit
Permata Bunda X2 hitung (7.747) > x2 tabel (3.841),
maka H0 ditolak dan H1 diterima, Sedangkan dari hasil
koefiensi kontingensi dari output symmetric measures
dapat diketahui bahwa nilai koefiensi kotingensi adalah
0,235 karena nilai mendekati 0 maka berarti hubungan
yang terjadi rendah atau lemah. Hal ini dapat diartikan
bahwa antara variabel anemia dengan kejadian asfiksia
neonatorum memiliki hubungan yang lemah.
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian diketahui bahwa dari 26 responden
anemia diantaranya melahirkan bayi asfiksia 13 dan 13
tidak mengalami asfiksia, dan 106 responden tidak anemia
diantaranya 24 asfiksia dan 82 tidak mengalami asfiksia.
Dari hasil penelitian yang didapatkan p- value 0,005 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
H1 diterima.
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 2
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
The Relationship of Anemia in Pregnant Woman Trimester III with
Neonatorum Asphician Events
Sri Martini1
ABSTRACT
Background: Maternal mortality in developing countries is related to anemia in pregnancy.
Most anemia in pregnancy is caused by iron deficiency and acute bleeding. Deliveryoutcomes
in pregnant women suffering from iron deficiency anemia are 12-28%. During pregnancy,
the blood count increases by about 20-30%. Anemia in pregnancy will cause obstruction of
blood flow to the uterus, so that oxygen circulation to the fetus is reduced. Thisdisorder can
cause hypoxia in the fetus so that during delivery it can cause neonatal asphyxia.Purpose: To
determine the relationship between anemia in third trimester pregnant women and the
incidence of asphyxia neonatorum. Methods: The type of research used is an analyticsurvey
with a Cross Sectional Survey approach, the sample used is 132 respondents of third trimester
pregnant women, with a sampling technique that is Simple Random Sampling. Results: It is
known that from 26 respondents who gave birth to anemic asphyxia babies 13 and 13 did not
have asphyxia, and 106 respondents were not anemic including 24 asphyxia and 82 did not
have asphyxia. From the research results obtained p-value 0.005 > 0.05 so itcan be concluded
that H0 is rejected and H1 is accepted. Conclusion: There is a relationshipbetween anemia in
third trimester pregnant women and the incidence of asphyxia neonatorum.
Latar Belakang: Kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia pada
kehamilan. Kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defiensi besi dan
perdarahan akut. Hasil persalinan pada wanita hamil yang menderita anemia defiensinsi besi
adalah 12-28 %. Saat hamil, jumlah darah meningkat sekitar 20-30%. Anemia dalam
kehamilan akan menyebabkan hambatan aliran darah pada uterus, sehingga sirkulasi oksigen
ke janin berkurang. Gangguan ini dapat menyebabkan hipoksia pada janin sehingga pada saat
persalinan dapat menyebabkan asfiksia neonatorum. Tujuan: Mengetahui hubungan anemia
pada ibu hamil trimester III dengan kejadian asfiksia neonatorum. Metode: Jenis penelitian
yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan Survei Cross Sectional, sampel
yang digunakan adalah 132 responden ibu hamil Trimester III, dengan teknik pengampilan
sempel yaitu Simple Random Sampling. Hasil: Diketahui bahwa dari 26 responden anemia
diantaranya melahirkan bayi asfiksia 13 dan 13 tidak mengalami asfiksia, dan 106 responden
tidak anemia diantaranya 24 asfiksia dan 82 tidak mengalami asfiksia. Dari hasil penelitian
yang didapatkan p- value 0,005 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Simpulan: Terdapat hubungan anemia ibu hamil Trimester III dengan kejadian
asfiksia neonatorum.
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 3
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
Authors Correspondence
Sri Martini tintanaditya@gmail.com
Published Online December 20, 2021
doi: -
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 4
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
Anemia yang terjadi pada saat hamil METODE
dapat memberikan efek buruk, baik pada Desain yang digunakan dalam
ibu atau pada janin yang dikandungnya. penelitian ini bersifat survei analitik dengan
Anemia dapat mengurangi suplai oksigen pendekatan Survei Cross Sectional.
pada metabolisme ibu dan janin karena Populasi dalam penelitian ini adalah
dengan kurangnya kadar hemoglobin maka seluruh ibu bersalin di Rumah Sakit
berkurang pula kadar oksigen dalam darah. Permata Bunda Purwodadi pada bulan
Berkurangnya aliran darah pada uterus Maret 2019 sebanyak 197 persalinan.
akan menyebabkan berkurangnya Teknik sampling yang digunakan dalam
pengaliran oksigen ke plasenta dan ke penelitian ini adalah Simple Random
janin, sehingga menyebabkan asfiksia Sampling dengan pengambilan Sampel
neonatorum. (Maryunani dkk, 2009:48-49) secara Acak Sederhana sebanyak 132
Asfiksia neonatorum merupakan sampel. Data yang digunakan di penelitian
kegawatdaruratan bayi baru lahir berupa ini menggunakan sumber data sekunder
depresi pernafasan yang berlanjut sehingga yaitu catatan atau rekam medis di Rumah
menimbulkan berbagai komplikasi. Sakit Permata Bunda.
Asfiksia janin atau neonatus akan terjadi
jika terdapat gangguan pertukaran gas atau HASIL DAN PEMBAHASAN
pengangkutan transport oksigen dari ibu ke Tabel 1; Distribusi Frekuensi Usia
janin. Gangguan ini dapat timbul pada masa
kehamilan, persalinan atau segera setelah Usia (n) (%)
lahir. Penyebab kegagalan pernafasan/ < 20 tahun 3 2%
20-35 tahun 119 90%
asfiksia diantaranya dari faktor keadaan > 35 tahun 10 8%
ibu, plasenta, fetus, dan faktor neonatus. Total 132 100%
Anemia dalam kehamilan akan
Tabel di atas menunjukkan bahwa
menyebabkan hambatan aliran darah pada
dari 132 responden ibu hamil Trimester III
uterus, sehingga sirkulasi oksigen ke janin
sebagian besar berusia 20-35 tahun
berkurang. Gangguan ini dapat
sebanyak 119 orang (90%), dan sebagai
menyebabkan hipoksia pada janin sehingga
kecil usia < 20 tahun sebanyak 3 orang
pada saat persalinan dapat menyebabkan
(2%). Hasil penelian Santi Wanti (2015)
asfiksia neonatorum. (Maryunanik dkk,
menunjukkan bahwa Anemia pada ibu
2009:132)
dapat dipengaruhi oleh umur. Keadaan
yang membahayakan saat hamil dan
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 5
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
meningkatnya bahaya terhadap bayi adalah akan berdampak pada kesehatan yang
usia saat <20 tahun atau >35 tahun. dialaminya. Sehingga dalam memberikan
Kejadian anemia pada ibu hamil pada usia pengetahuan kepada ibu hamil tentang
<20 tahun, karena ibu muda tersebut manfaat pentingnya tablet tambah darah
membutuhkan zat besi lebih banyak untuk serta bahaya yang akan ditimbulkan jika ibu
keperluan pertumbuhan diri sendiri serta tidak mematuhi untuk mengonsumsi tablet
bayi yang akan dikandungnya. tambah darah selama kehamilan. Selain itu
Menurut Teori Notoatmodjo (2010), juga diperlukan adanya dukungan dari
usia adalah umur individu yang terhitung keluarga agar dapat memotivasi dirinya
pada saat dilahirkan sampai berulang tahun. untuk mengonsumsi tablet tambah darah
Semakin cukup umur tingkat kematangan selama kehamilan. (Yuliatuti, E, Ana
dan kekuatan seseorang akan lebih matang Tutiana, Ahmad Syahlani, 2014)
untuk berfikir dan bekerja. Faktor resiko Menurut jurnal Risk Factors For
yang mendukung tingginya angka kematian Neonatal Mortality due to Birth Asphyxia in
ibu sering disebut dengan ‘’4 terlalu’’ Southern Nepal menyebutkan bahwa
terlalu muda 9 (<20 tahun), terlalu tua (>35 tingkat pendidikan dan budaya setempat
tahun), terlalu banyak anak dan terlalu dapat mempengaruhi kejadian asfiksia
sering hamil neonatorum. Dengan tingkat pendidikan
yang rendah maka pengetahuan yang
Tabel 2; Distribusi Frekuensi Pendidikan didapat ibu selama masa kehamilan
sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah Hasil penelitian yang dilakukan
tangga sebanyak 103 orang (78%), dan Prabamurti (2008) menyebutkan bahwa
sebagian kecil bekerja sebagai Swasta bayi yang dilahirkan dari ibu primipara dan
seseorang dapat berpengaruh pada sebesar 8,25 kali besar dibanding bayi yang
pertambahan pengetahuan yang dilahirkan dari ibu dengan paritas. Hal ini
diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur juga didukung penelitian oleh Dwi
suatu pengetahuan akan berkurang selain disebabkan oleh ibu multipara sebesar
penting perannya
Tabel 5; Distribusi Frekuensi Anemi
Tabel di atas menunjukan bahwa dari dari 132 sampel, terdapat 26 dengan
132 responden ibu hamil Trimester III presentase 20 % ibu hamil anemia, dan 106
orang (67%) dan sebagian kecil tidak anemia. Menurut penelitian Santi
Seorang ibu yang sering hamil mempunyai hubungan yang cukup signifikan antara
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 7
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
anemia dalam kehamilan menyebabkan Tabel di atas menunjukkan bahwa
hambatan dalam pembentukan hemoglobin, dari 132 sampel, terdapat 37 dengan
sehingga jumlah hemoglobin tidak bisa presentase 28 % neonatus yang asfisia, dan
mengimbangi kenaikan volume plasma. 95 dengan presentase 72 % neonatus yang
Anemia dalam kehamilan menyebabkan tidak asfiksia. Asfiksia adalah kegagalan
pengangkutan oksigen ke janin terganggu. untuk mulai dan melanjutkan pernafasan
Gangguan dapat menyebabkan hipoksia secara spontan dan teratur pada bayi baru
pada janin yang berada di dalam kandungan lahir atau beberapa saat sesudah lahir. Bayi
sehingga pada waktu kelahiran bisa mungkin lahir dalam kondisi asfiksia
menyebabkan asfiksia neonatorum. (asfiksia primer) atau mungkin bernafas
Menurut Manuaba, anemia dalam setapi kemudian mengalami asfiksia
kehamilan dapat berpengaruh buruk beberapa saat setelah lahir (asfiksia
terutama saat kehamilan, persalinan dan sekunder). (Sudarti, 2013: 64).
nifas. Anemia dapat mengakibatkan Penyebab kegagalan pernafasan pada
gangguan dan hambatan padapertumbuhan, bayi/asfiksia dapat terjadi karena beberapa
baik sel tubuh maupun sel otak. faktor dari ibu, seperti Hipotensi mendadak
Kekurangan Hb dalam darah pada ibu karena perdarahan, hipertensi pada
mengakibatkan kurangnya oksigen yang penyakit toksemia, eklampsia, primitua,
dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun ke diabetes melitus, anemia, iso-imunisasi
otak. Sehingga dapat memberikan efek golongan darah, riwayat lahir mati, ketuban
buruk pada ibu itu sendiri maupun pada pecah dini, infeksi. Faktor plasenta, fetus
bayi yang dilahirkan (Wuryanti, 2010:28). dan faktor neonatus.
Bahaya pada trimester II dan III, anemia Asfiksia berarti penimbunan CO2 dan
dapat menyebabkan terjadinya partus asidosi. Bila proses ini berlangsung terlalu
prematur, perdarahan ante partum, jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak
gangguan pertumbuhan janin dan rahim, atau kematian. Asfiksia juga dapat
asfiksia antepartum sampai kematian pada mempengaruhi fungsi organ vital lainnya
ibu (Mansjoer., 2008:45) (Maryunani, 2019: 48)
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 9
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
Tabel 7; Hubungan Ibu Hamil Anemia lemah. Hal ini dapat diartikan bahwa antara
Dengan Kejadian Asfiksia
variabel anemia dengan kejadian asfiksia
Keadaan bayi
neonatorum memiliki hubungan yang
Ibu Tidak
Asfiksia Total lemah.
hamil Asfiksia
N % N % Berdasarkan penelitian Santi Wanti
Anemia 13 35% 13 14% 26 (2015) anemia dalam kehamilan
Tidak
24 65% 82 86% 106 menyebabkan hambatan dalam
anemia
37 100% 95 100% 132 pembentukan hemoglobin, sehingga
X2 hitung =7.747 jumlah hemoglobin tidak bisamengimbangi
r = 0,235 kenaikan volume plasma. Anemia dalam
kehamilan menyebabkan pengangkutan
Berdasarkan tabel diatas, dapat
oksigen ke janin terganggu. Gangguan
diketahui bahwa terdapat 26 responden
dapat menyebabkan hipoksia pada janin
anemia diantaranya memiliki asfiksia 13
yang berada di dalam kandungan sehingga
dan 13 tidak asfiksia, dan 106 responden
pada waktu kelahiran bisa menyebabkan
tidak anemia diantaranya 24 asfiksia dan 82
asfiksia neonatorum.
tidak asfiksia. Setelah dianalisa dengan uji
Anemia merupakan kelanjutan dari
Chi-Square, diperoleh hasil nilai Asymp.
adanya defisiensi besi, tetapi gejala anemia
Sig. (2-sided) pada uji person Chi-Square
ini sebenarnya dapat dimisalkan seperti
adalah sebesar 0,005. Karena nilai Asymp.
puncak gunung es dalam laut, dimana
Sig. (2-sided) 0,005 < 0,05, maka
masalah-masalah yang terjadi lebih besar.
berdasarkan dasar pengambilan data diatas,
Zat besi sangat diperlukan oleh tubuh
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
antara lain untuk pertumbuhan,
H1 diterima artinya ada hubungan ibu
menanggulangi adanya infeksi, membantu
hamil Trimester III dengan kejadian
kemampuan usus untuk menetralisir zat-zat
asfiksia neonatorum di Rumah Sakit
toksin dan yang paling penting yang
Permata Bunda X2 hitung (7.747) > x2 tabel
diperlukan untuk membentuk hemoblobin.
(3.841), maka H0 ditolak dan H1 diterima,
Sedangkan dari hasil koefiensi kontingensi
DAFTAR PUSTAKA
dari output symmetric measures dapat
Alimul, H. 2010. Metode Penelitian
diketahui bahwa nilai koefiensi kotingensi
Kebidanan Teknik Analisis Data.
adalah 0,235 karena nilai mendekati 0 maka cetakan keempat. Jakarta.
berarti hubungan yang terjadi rendah atau
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 10
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
Ani, L. 2013. Anemia Defisiensi Besi Masa
Pra hamil & Hamil. Cetakan pertama. Manuaba, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan,
EGC. Jakarta. Penyakit Kandungan, dan KB. Edisi
2. EGC. Jakarta.
Anne. 2008. jurnal Risk Factors For
Neonatal Mortality due to Birth
Asphyxia in Southern Nepal
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 11
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
Marmi, K. 2012. Asuhan Neonatus, asfiksia
Bayi,Balita, Dan anak neonatorum.
prasekola Mojokerto,
h. cetakan pertama. Yogyakarta. https://123dok.com/document/zkx4
r11y-hubungan-anemia-dengan-
asfiksia-neonatorum-wahidin-sudiro-
Maryunani, A & Nurhayati. 2009. Asuhan
mojokerto.html
kegawatdaruratan Dan Penyulit
Pada Neonatus. Cetakan pertama
Sudarti, A. 2013. Asuhan Neonatus Resiko
.Jakarta.
Tinggi Dan Kegawatan. Cetakan
Notoatmodjo, S. 2018. Metode pertama. Nuha Medika. Yogyakarta.
Penelitian Kesehatan. Jakarta.
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 13
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. cetakan ke- 23 .
Penerbit Alfabeta, Bandung.
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 14
This online publication has been corrected
Jurnal Profesi Bidan Indonesia (JPBI) Volume_1 Nomor_1 Tahun 2021
eSSN: 2798-8856
https://pbijournal.org/index.php/pbi Page║ 15
This online publication has been corrected