TINJAUAN PUSTAKA
4
5
penyusun dari suatu kombinasi atau campuran suatu pakan, mempunyai nilai
nutrisi maupun tidak dalam pakan ternak, termasuk pakan tambahan, bahan
berasal dari tanaman, hewan atau hewan air atau bahan organik atau
anorganik lain. Pakan yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat
(Laryska dan Tri, 2013).
Produktivitas ternak domba, terutama pertumbuhan dan kemapuan
produksinya dipengaruhi oleh faktor genetik (30%) dan lingkungan (70%).
Pengaruh lingkungan antara lain terdiri dari pakan, teknik pemeliharaan,
kesehatan dan iklim. Diantara faktor tersebut pakan mempunyai pengaruh
paling besar, yakni sekiatr 60%. Pakan yang umum diberikan berupa hijauan,
tetapi pada sekala besar serta keterbatasan lahan hijauan maka perlu
dilakukan penambahan pakan penguat. Konsentrat atau pakan penguat
merupakan pakan yang memiliki kandungan zat makanan tertentu dengan
kandungan energi relatif tinggi, serat kasar dan daya cernanya yang baik.
Pakan ini cocok untuk menambah zat makanan yang ada (Saifudin, 2018).
Pemberian konsentrat dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pakan
sumber protein agar produktivitas ternak bisa optimal sedangkan hijauan
(rumput lapang dan silase) dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pakan
sumber serat dan menimbulkan rasa kenyang, serta merangsang mikroba
seluitik untuk mencerna serat kasar. Hijauan berupa rumput lapang dan silase
merupakan pakan utama ternak ruminansia yang manfaatnya sangat besar,
tercemin dari kesanggupan ternak untuk mengkonversikan hijauan tersebut
menjadi protein hewani. Untuk rasio perbandingan konsentrat dan hijauan
untuk ransum domba adalah 60% : 40% (Zulkarnain, 2019).
Pemberian pakan pada level yang berbeda akan menyebabkan kondisi
fisiologis seperti frekuensi pernafasan, denyut nadi, dan suhu tubuh berbeda
akibat perbedaan proses fermentasi atau metabolisme yang terjadi dalam
tubuh, sehingga akan berpengaruh terhadap respon produksi suatu ternak.
Pemberian pakan dengan mengatur jarak waktu antara pemberian konsentrat
dengan hijauan akan meningkatkan produksi. Pemberian konsentrat 2 jam
sebelum hijauan akan meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan
8
waktu diharapkan ternak domba dapat beranak paling tidak tiga kali dalam dua
tahun. Apabila induk DEG bisa tepat waktu untuk dikawinkan setelah
melahirkan maka tidak mustahil bisa menghasilkan anak setiap 7 bulan
(Ashari, 2018).
DEG sebagai ternak yang berpotensi tinggi sebagai penghasil daging,
sehingga produktivitas DEG perlu ditingkatkan salah satunya melalui efisiensi
reproduksi. Usaha peningkatan efisiensi reproduksi ternak domba dapat
dilaksanakan melalui penerapan teknologi inseminasi buatan (IB). Teknologi
IB telah lama digunakan dan terbukti mampu mempercepat program
peningkatan kualitas bibit ternak, mempermudah dan mempercepat penyebaran
bibit ternak (Setyawati, 2020).
E. Manajemen Kesehatan
Pengelolaan peternakan yang jelek dan pakan yang buruk dapat
menurunkan produksi peternakan. Hewan yang mendapat pakan minum yang
baik akan lebih tahan terhadap serangan penyakit bila dibandingkan dengan
ternak yang memperoleh pakan yang buruk. Kekurangan-kekurangan mineral,
stres karena cuaca, atau infeksi parasit dapat menurunkan ketahanan hewan
terhadap penyakit. Pengelolaan yang baik akan sangat mengurangi pengaruh
buruk dari lingkungan yang kurang mendukung. Usaha-usaha yang banyak
dianjurkan untuk menghindari dan mengatasi penyakit adalah: sanitasi,
perbaikan manajemen perkandangan, perbaikan kualitas pakan, pengobatan
(Yuliani et al., 2016).
Aspek kesehatan ternak harus diperhatikan agar dapat berproduksi
dengan baik. Salah satu penyakit yang sering menyerang ternak domba
adalah infeksi parasit cacing nematoda. Parasit yang umumnya
menginfeksi ternak domba adalah haemonchosis. Penyakit ini disebabkan
oleh cacing Haemonchus contortus yang mempunyai kebiasaan menghisap
darah. Cacing ini memiliki tingkat prevalensi mencapai 80%. Tingkat
pervalensi cacing Haemonchus contortus disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu iklim tropis, cara pemeliharaan yang belum baik dan kurangnya
kesadaran akan pentingnya kesehatan ternak. Program kesehatan ternak
10
berupa urine dapat dijadikan sebagai pupuk organik cair. Pengolahan urine
kambing menjadi pupuk cair dapat dilakukan melalui proses fermentasi. Hasil
analisis di laboratorium menunjukkan kadar hara N, K dan Corganik pada
biourine maupun biokultur yang difermentasi lebih tinggi disbanding urine
atau cairan feses yang belum difermentasi. Kandungan N pada biourine
meningkat dari rata-rata 0.34% menjadi 0.89%, sedangkan pada biokultur
meningkat dari 0.27% menjadi 1.22%. Kandungan K dan C-organik juga
meningkat drastic (Sembiring, 2021).
G. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan yang diperlukan sebagai cara
untuk menjual domba kepada para konsumen. Sistem pemasaran yang baik
akan memudahkan penyaluran domba dari peternak hingga domba bisa
sampai ke tangan konsumen dengan kondisi yang baik. Dalam alur pemasaran
akan ada pelaku pemasaran yang terlibat didalamnya. Semakin banyak pelaku
pemasaran yang terlibat dalam kegiatan ini semakin banyak pula biaya yang
dikeluarkan dalam proses kegiatan pemasaran. Biaya yang dikeluarkan oleh
para pelaku pemasaran akan berpengaruh terhadap selisih harga yang diterima
oleh peternak terhadap harga yang dikeluarkan oleh konsumen
(Damanik, 2019).
Pemasaran merupakan muara akhir dari suatu aktivitas produksi,untuk
mempeoleh nilai harga barang produksi guna melanjutkan usaha dikemudian
hari dan menciptakan kesejahteraan pengguuna. Pasar dapat berupa suatu
lokasi dimana terjadi transaksi dalam rangka pemindahan hak dari suatu pihak
kepada pihak lainnya yang memanfaatkan alat tukar berupa uang yang
diperlukan peternak pada berbagai aspek kehidupannya. Kegiatan pemasaran
ternak dapat berlangsung pada berbagai lokasi kandang peternak maupun di
lokasi pasar hewan yang telah di tentukan oleh pemerintah daerah
(Wibowo et al., 2016).
Promosi merupakan salah satu peubah didalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya.
Berapapun bagusnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
12
mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka
mereka tidak akan membelinya. Promosi adalah semua kegiatan yang
bermaksdu mengkomunikasikan atau menyampaikan suatu produk kepada
pasar sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan
yang paling penting adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap
atapun mendorong orang untuk bertindak (dalam hal ini membeli). Tujuan
utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk
serta mengingatka konsumen (Hermawan, 2015).
Pemasaran atau tataniaga adalah kegiatan atau aktivitas yang
berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari barang-barang hasil
pertanian dan kebutuhan usaha pertanian dari tangan produsen hingga ke
tangan konsume. Sedangkan saluran pemasaran atau saluran tataniaga dapat
diartikan sebagai kumpulan atau himpunan perusahaan atau perorangan yang
mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau
jasa tertentu selama barang dan jasa tersebut berpindah dari tangan produsen
menuju tangan konsumen. Saluran pemasaran dapat dicirikan dengan
memperhatikan banyaknya tingkat saluran. Dalam saluran pemasaran terdapat
panjang saluran pemasaran yang ditentukan oleh banyaknya tingkat perantara
yang dilalui oleh suatu barang atau jasa (Prihantani, 2015).
Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa
hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut
dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba.
Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan
nilai superior, menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan
mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan
yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan
(Linardo, 2018).
H. Analisis Usaha
Analisis usaha merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk
melihat kelayakan usaha yang sedang dijalankan. Analisis usaha domba
meliputi biaya investasi yang terdiri dari kandang, peralatan, bakalan sapi,
13
biaya produksi, biaya kesehatan dan biaya tenaga kerja.Analisis usaha dari
pada sapi potong meliputi analisis pendapatan yang diperoleh dengan analisis
output-input. Usaha dianggap menguntungkan jika nilai pendapatan positif dan
sebaliknya akan merugi jika nilai negatif. Nilai pendapatan dapat dihitung
dengan rumus, pendapatan=penerimaan total-biaya produksi total
(Letauta et al, 2015).
Biaya investasi adalah sejumlah modal atau biaya yang digunakan
untuk memulai usaha atau mengembangkan usaha. Biaya variabel merupakan
biaya yang rutin dikeluarkan setiap dilakukan usaha produksi dimana
besarnya tergantung pada jumlah produk yang ingin diproduksi. Biaya tetap
adalah jenis biaya yang lain yang rutin dikeluarkan oleh perusahaan selama
perusahaan melakukan kegiatan produksi (Pujawan, 2004).
Penerimaan adalah hasil yang diperoleh dari hasil kegiatan dinilai
dalam satuan rupiah. Pendapatan adalah selisih dari penerimaan dikurangi
biaya produksi yang dihitung dan dinyatakan dalam satuan rupiah.
Penerimaan merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi yang
dihasilkan dengan harga jual produk, sedangkan pendapatan merupakan
selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan dalam
melaksanakan usaha (Nurjaman, 2018).
Keuntungan merupakan nilai output yang dihasilkan sebuah
perusahaan. Semakin ketatnya persaingan di dunia usaha membuat manajemen
perusahaan harus menyikapi kondisi persaingan tersebut agar dapat bertahan
dalam persaingan dan memenangkan pasar. Salah satu cara objektif yang dapat
menggambarkan kondisi perusahan dan kemudian dilakukan evaluasi tersebut
yaitu melalui hasil pencapaian target keuntungan yang berasal dari laporan
laba/rugi. Rumus keuntungan yaitu pendapatan dikurangi dengan total biaya
(Sembiring, 2018).
Analisis usaha pada suatu perusahaan dapat dihitung dengan beberapa
metode, antara lain:
1) Benefit Cost Ratio (BCR)
14
Fixed Cost
BEP (Unit) =
Harga Jual per Unit−Variabel Cost per Ekor
(Choiriyah et al., 2016).
4) Internal Rate of Return (IRR)
IRR merupakan tingkat keuntungan bersih atas investasi, dimana
benefit bersih yang positif ditanam kembali dalam tahun berikutnya dan
mendapatkan tingkat i yang sama yang diberi bunga selama sisa umur
proyek. Tingkat discount rate yang dipakai di Indonesia adalah berkisar
antara 10-15 persen.IRR merupakan nilai discount rate (i) yang membuat
NPV dari suatu proyek samadengan nol. Nilai IRR > nilai discount rate
maka usaha ternak dianggap menguntungkan. Rumus IRR sebagai berikut :
𝑁𝑃𝑉
IRR = i‟ +
𝑁𝑃𝑉−𝑁𝑃𝑉"
(𝑖" − 𝑖)
keterangan :
i„ = tingkat bunga awal
i‟‟ = tingkat bunga kedua
NPV = NPV pada saat awal dengan tingkat bunga i‟
NPV‟‟ = NPV dengan tingkat bunga i‟‟
(Rahman dan Sembiring, 2013).
5) Net present value (NPV)
Net present value (NPV) atau keuntungan bersih sekarang merupakan
selisih antara nilai benefit sekarang dan nilai biaya sekarangpada tingkat
diskonto tertentu selama umur proyek pada unit usaha. Kegunaan analisis
Net present value adalah untuk melihat apakah investasi mempunyai nilai
potensial yang menguntungkan atau merugikan. Net present value
dirumuskan sebagai berikut:
16
𝑛 𝐵𝑡−𝐶𝑡
NPV = ∑ =0
𝑡 (𝑖=1)𝑡
NPV = Jumlah nilai sekarang pendapatan bersih penjualan selama n tahun
pada umur proyek
Bt = Manfaat yang dihasilkan dari perkalian harga jual domba hidup dengan
jumlah produksinya pada tahun ke-t
Ct = Biaya operasional pemeliharaan domba pada tahun ke-t
N = Umur ekonomis 1 = Tingkat suku bunga yang berlaku (diskonto)
T = Periode waktu t 0, 1,2,3,….,n (Nurmalia, 2009).
6) Rentabilitas
Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu dengan rumus :
Keuntungan
Rentabilitas = x 100%
Investasi
Perbandingan antara jumlah laba yang diperoleh dalam periode tertentu dan
modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas,
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan, dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Sutrisno, 2003).
7) Profit Margin merupakan rasio antara laba bersih dengan pejualan yaitu
penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh biaya termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan.
Laba
Profit Margin = x 100%
Penerimaan
Semakin tinggi profit margin semakin baik usaha perusahaan, karena
menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari
penjulan (Widyanto, 2011).