Review Jurnal :
“Penetapan Kadar Kalsium pada Kacang Kedelai (Glycine max L)
Secara Kompleksometri”
OLEH
RONI
(A1L1 19 087)
1
Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa
kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat
pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri
adalah garam dinatrium etilendiamina tetrasetat (dinatrium EDTA).
Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titrasi dan titrat saling
mengompleks dan membentuk hasil berupa kompleks.
Asam etilen diamin tetra asetat yang lebih dikenal dengan EDTA
merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA adalah sebenarnya
adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat
kedua nitrogen dan keempat gugud karboksilnya atau diseut ligan multidentat
yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi permolekul, misalnya asam 1,2
diaminoetanatetraasetat 9asam etilen diamin tetra asetat EDTA) yang mempunyai
dua atom nitrogen dan empat atom oksigen penyambung dalam molekul.
Titrasi dapat ditentukan dengan adanya penambahan indikator yang
berguna sebagai tanda tercapainya titik akhir titrasi. Cara titrasi langsung secara
kompleksometri dengan larutan EDTA digunakan untuk mepertahankan kadar
kalsium dan magneseium dipilih. EDTA kompleksometri titrasi baik untuk Ca dan
Mg ketika Ca bereaksi dengan EBT menghasilkan warna pink dan Ca bereaksi
dengan EDTA memberikan warna biru. Hal ini berarti dalam mineral positif.
2
3
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa kadar kalsium pada
kacang kedelai (Glycine max L).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berupa asamnya. Ikatan atom yang terbentuk antara atom logam pusat dengan
ligan sering disebut kovalen (Triwahyuni, 2019).
2.3 EDTA
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi penelitian ini adalah kacang kedelai yang diperoleh dari tiga
pedagang di pasar petisah medan. Sampel yang diuji pada penelitian ini adalah
kacang kedelai segar. Sampel diambil secara purposive sampling yang
pengambilan sampel tanpa mempertimbangkan tempat dan letak geografisnya.
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah neraca analitik, buret 50 ml,
statif dan klem, beker glass, pipet tetes, pipet volume, Erlenmeyer, labu ukur,
lumpang dan stanfer, gelas ukur, indikator universal, corong, batang pengaduk,
tanur, cawan penguap, kertas saring, dan krus porselin. Sementara bahan yang
digunakan adalah kacang kedelai, dinatrium EDTA 0,005 M, seng sulfat, hitam
eriokrom, NaCl, NaOH, HCl encer, asam nitrat pekat, ammonium klorida,
akuades, kalkon campur dan ammonium hidroksida.
11
dihomogenkan
Larutan Baku ZnSO4 0,05 M
3.5.1.2 Larutan Titer Na2EDTA 0.05 M (BM 372,24)
Na2EDTA
ditimbang 3,7224 gram
dihomogenkan
Larutan Titer Na2EDTA
0,05 M
NH4OH
ditimbang 3,5 gram
ditambahkan dengan NH4OH 25%
diencerkan dengan aquades 35 mL
ditambahkan sedikit demi sedikit
NH4OH sampai pH 8-10
dilarutkan dengan aquades 50 mL
dihomogenkan
NaOH
ditimbang 20,0 gram
dihomogenkan
Larutan NaOH 10 N
HCl
dipipet 13,5 mL
dihomogenkan
1 g EBT = 10 mg EBT +
990 mg NaCl anhidrat
Indikator EBT
13
1 g kalkon = 10 mg kalkon
+ 990 mg Na2SO4
Indikator Kalkon
campur
Kacang Kedelai
Sampel
Hasil Pengamatan
Sampel
Hasil Pengamatan
CaCl2
Hasil Pengamatan
CaCl2
Hasil Pengamatan
15
ZnSO4 0,05 M
- Dipipet sebanyak 10 mL
- Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250
mL
- Ditambahkan 3 ml buffer salmiak dan 50
mg campuran EBT
- Dititrasi dengan larutan titer Na2EDTA
sampai terjadi perubahan warna
- Dicatat volume Na2EDTA yang
digunakan
- Dilakukan sebanyak tiga kali titrasi
- Dihitung normalitas larutan titer
Hasil pengamatan
Sampel/Larutan Uji
- Dipipet sebanyak 10 mL
- Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250
mL
- Ditambahkan 4 ml NaOH10 N (pH 12-
13)
- Ditambahkan 10 mg kalkon campur
kemudian dilarutkan
- Dititrasi dengan larutan titer Na2EDTA
sampai terjadi perubahan warna mudah
menjadi warna biru
- Dicatat volume Na2EDTA yang
digunakan
- Dilakukan tiga kali tirasi
- Dihitung kadar kalsium
Hasil pengamatan
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Reaksi(Ca+EBT)denganEDTA
Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA,
merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA sebenarnya adalah
ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua
nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang
mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2-
diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai
dua atom nitrogen– penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam
molekul
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
Andriai dkk.,2022. Analisis Kalsiujm (Ca) Pada Buah Pisang Dengan Metode
Kompleksomtri. Oceana Biomedicina Journal. Vol.5(1).
22