Anda di halaman 1dari 5

Latar belakang RAH TRIAGE

Rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat

memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan kualitas

pelayanannya. Pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada

pasien nantinya akan mempengaruhi apakah pasien akan datang

kembali ke rumah sakit tersebut atau pindah ke rumah sakit lain

akibat tidak merasa puas atas layanan yang diberikan rumah

sakit terhadap pasien. Pelayanan yang bersifat intangible

merupakan hal yang tidak terlihat namun besar dampaknya bagi

pasien. IGD merupakan pintu utama masuknya pasien yang

mengalami gawat darurat menjadikan kunci bagi sebuah

pelayanan di rumah sakit. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat

(IGD) memiliki perbedaan dengan pelayanan lainnya. Pada IGD,

pasien ditangani dan dilayani tidak berdasarkan antrian atau

nomor urut seperti halnya pelayanan yang ada di poli ataupun

pada puskesmas.

Pelayanan IGD mengacu pada konsep triase dimana pasien akan

dilayani berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya mengacu pada


prinsip “time saving is life and limb saving”. Secepat apapun

pasien datang ke IGD, namun masih ada kondisi pasien lain yang

lebih gawat, maka IGD akan memprioritaskan pasien yang

kondisinya lebih gawat daripada pasien yang datang dahulu

tersebut.

Triase adalah proses pengambilan keputusan yang kompleks

dalam rangka menentukan pasien mana yang berisiko meninggal,

berisiko mengalami kecacatan, atau berisiko memburuk keadaan

klinisnya apabila tidak mendapatkan penanganan 62


medis segera, dan pasien mana yang dapat dengan aman

menunggu. Prinsip yang dianut adalah bagaimana agar pasien

mendapatkan jenis dan kualitas pelayanan medik yang sesuai

dengan kebutuhan klinis (prinsip berkeadilan) dan penggunaan

sumber daya unit yang tepat sasaran (prinsip efisien).

Tujuan dari triage dimanapun dilakukan, bukan saja supaya

bertindak dengan cepat dan waktu yang tepat tetapi juga

melakukan yang terbaik untuk pasien. Ketepatan dalam

menentukan kriteria triase dapat memperbaiki aliran pasien yang

datang ke unit gawat darurat, menjaga sumber daya unit agar

dapat fokus menangani kasus yang benar-benar gawat, dan

mengalihkan kasus tidak gawat darurat ke fasilitas kesehatan

yang sesuai.

Hak pasien sebagaimana tercantum dalam UU No 44 tahun 2009

tentang rumah sakit salah satunya adalah pasien berhak

memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan

standar profesi dan standar prosedur operasional dan

memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien


terhindar dari kerugian fisik dan materi. Pemenuhan hak pasien

dapat terwujud bila didukung dengan sistem, SDM, serta fasilitas

yang baik sesuai standar. Dokter dan paramedis yang bertugas di

IGD dituntut untuk dapat melakukan triase secepat dan setepat

mungkin agar mampu mampu memberikan pelayanan dengan

kualitas tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut,

mencegah berkembangnya atau meluasnya penyakit sehingga

pasien dapat berfungsi kembali dalam masyarakat, mengurangi

risiko kecacatan, menurunkan risiko kematian serta menurunkan

risiko adanya tuntutan hukum dari pasien maupun keluarga

pasien

Belum optimalnya system triase tidak hanya berdampak pada

pasien itu sendiri tetapi juga berdampak pada penyedia layanan

karena ketepatan triase berkaitan erat dengan kualitas pelayanan

kesehatan yang ada disuatu rumah sakit.

Di satuan kerja RS kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang yang

terjadi adalah sistem triase sudah ada namun dalam

pelaksanaannya seringkali pasien ditempatkan tidak sesuai


dengan skala prioritasnya serta belum terdapatnya label

penamaan ruangan di IGD sehingga peserta merasa diperlukan

optimalisasi sistem triase oleh tenaga kesehatan untuk

mewujudkan pelayanan yang bermutu. Isu yang diangkat

berkaitan dengan manajemen ASN.

Dalam sistem triase di IGD, aktor yang terlibat adalah tenaga

kesehatan. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter

umum dan perawat yang bertugas jaga di IGD. Dalam

perananannya di IGD, tenaga kesehatan dan dokter jaga IGD 63

adalah orang yang pertama kali menerima pasien, dan akan

mengklasifikasikan pasien sesuai dengan keilmuannya dan

diaplikasikan dengan sistem triase.

Anda mungkin juga menyukai