Anda di halaman 1dari 22

MODUL AJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SOSIAL (IPAS)

A. INFORMASI UMUM
Nama Penyusun : Rosita, S.T
Nama sekolah : SMK BINA WISATA LEMBANG
Jenjang Sekolah : X (Sepuluh) SMK
Fase : E
Aspek : Makhluk hidup dan lingkungannya
Alokasi waktu : 16 JP (16 x 45 menit)
Target peserta didik : Peserta didik reguler
Jumlah siswa : 32 orang (dibagi dalam 8 kelompok)
Model pembelajaran : Discovery
Moda pembelajaran : Blended learning
Sarana dan prasarana
Komputer/laptop/HP, jaringan internet, data internet, google class room,
aplikasi zoom atau aplikasi yang lain, ruang kelas

Kompetensi awal
 Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya serta
dinamika populasi akibat interaksi tersebut.
 Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya

Profil pelajar pancasila


Mandiri, ditunjukkan dengan memiliki prakarsa untuk mengembangkan diri
dan tidak tergantung pada orang lain; Kreatif, ditunjukkan dengan keluwesan
berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan; dan Bernalar kritis,
ditunjukkan dengan memproses, mengolah, menganalisis, merefleksi
pemikirannya sendiri; Bergotong royong

B. KOMPONEN INTI
Capaian pembelajaran :
Pada akhir fase E (Kelas X SMK) peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
fenomena-fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari aspek
hubungan makhluk hidup dan lingkungannya, dan memahami konsep
ekosistem sebagai kunci pokok terhadap penyelesaian permasalahan
lingkungan serta memiliki kemampuan untuk berperan serta dalam menjaga
keseimbangan ekosistem dilingkungan sekitar
Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu :
a. Menjelaskan konsep lingkungan dan komponen-komponennya
b. Menjelaskan pengaruh komponen abiotik terhadap terhadap komponen
biotik dalam suatu ekosistem.
c. Menjelaskan satuan dalam ekosistem
d. Menjelaskan faktor penyebab terganggunya ekosistem
e. Menjelaskan pengertian interaksi.
f. Menjabarkan pola-pola interaksi
g. Menjelaskan konsep bentuk saling ketergantungan antara komponen
biotik dan abiotik.
h. Menyebutkan perbedaan antara rantai makanan dengan jaring-jaring
makanan.

Pemahaman bermakna
Manusia sebagai makhluk sosial hidup di bumi dengan ciptaan Allah yang
lainnya, ternyata telah diciptakan sedemikian rupa membentuk sebuah
sistem kehidupan yang amat teratur. Makhluk hidup dan alam ternyata punya
hubungan yang sangat efektif dalam menjalankan perannya membentuk
kehidupan di bumi. Hubungan antara mahkluk hidup dan lingkungannya
disebut ekosistem. Manusia sebagai makhluk yang paling mulia diantara
makhluk hidup yang lain berperan penting untuk menjaga keseimbangan
ekosistem dialam agar bumi tetap sehat dan dapat dinikmati oleh anak cucu
kita dikemudian hari.

Pertanyaan pemantik

1. Apakah yang dapat ananda ceritakan dari gambar dibawah?


2. Interaksi apakah yang terjadi pada gambar dibawah ?

Persiapan pembelajaran
1. Menyiapkan materi/konsep atau link materi/konsep tentang zat dan
perubahannya, tentang larutan kimia dalam kehidupan sehari-hari
2. Menyiapkan lembar kerja atau job sheet yang diperlukan
3. Menyiapkan lembar instrumen asesmen yang diperlukan
4. Menyiapkan kriteria penilaian, baik penilaian presentasi maupun
penilaian laporan
Kegiatan pembelajaran

□ Kegiatan Pendahuluan

 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
 Siswa mencari informasi tentang materi lingkungan
 Siswa membaca dan mencermati materi lingkungan
 Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang lingkungan
o Membentuk kelompok diskusi @ 4 orang
o Mendiskusikan masalah mengenai konsep lingkungan serta komponen-
komponen dalam lingkungan
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan pengertian lingkungan dan menyebutkan komponen dalam
lingkungan

□ Kegiatan inti

Stimulation (Memberi  Siswa mengamati permasalahan lingkungan dan


Stimulus) komponen dalam lingkungan
 Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
kelompok terdiri atas 4 siswa
Problem Statement  Siswa melakukan studi literatur dan
(mengidentifikasi masalah) mengidentifikasi informasi dari literatur
mengenai lingkungan dan komponen dalam
lingkungan

 Siswa mengumpulkan informasi mengenai lingkungan


Data Collecting
(mengumpulkan data) dan komponen dalam lingkungan

Data Processing (mengolah  Siswa mengolah informasi mengenai lingkungan dan


data) komponen dalam lingkungan

Verification
(memverifikasi)  Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
 Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut
 Siswa menyimpulkan pengertian lingkungan dan
Generalization
(menyimpulkan) komponen dalam lingkungan

□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung

 Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu faktor
yang menyebabkan terganggunya lingkungan

□ Kegiatan Pendahuluan

 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
 Siswa mencari informasi mengenai materi satuan dalam ekosistem dan faktor yang
mempengaruhi keseimbangan ekosistem
 Siswa diingatkan tentang lingkungan dan komponen lingkungan
 Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang satuan ekosistem
o Membentuk kelompok diskusi @ 4 orang
o Mendiskusikan materi satuan ekosistem dan masalah faktor penyebab
terganggunya ekosistem
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan satuan dalam ekosistem dan faktor-faktor yang menyebabkan
terganggunya ekosistem serta cara mengatasinya

□ Kegiatan inti

Stimulation (Memberi  Siswa mengamati permasalahan


Stimulus)
 Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
kelompok terdiri atas 4 siswa
Problem Statement
 Siswa melakukan studi literatur dan mengidentifikasi
(mengidentifikasi masalah)
informasi

 Siswa mengumpulkan informasi mengenai satuan


Data Collecting
dalam ekosistem dan faktor-faktor yang
(mengumpulkan data)
menyebabkan terganggunya ekosistem

 Siswa mengolah informasi


Data Processing (mengolah
data)

 Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok


Verification untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
(memverifikasi)  Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut

Generalization  Siswa menyimpulkan satuan dalam ekosistem dan


(menyimpulkan) faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
terganggunya ekosistem dan cara mengatasinya

□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung

 Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu
interaksi makhluk hidup dan lingkungannya serta pola interaksi

□ Kegiatan Pendahuluan

 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
 Siswa mengali informasi tentang interaksi makhluk hidup dan lingkungannya serta
pola interaksi
 Siswa diingatkan cara faktor yang menyebabkan terganggunya ekosistem dan cara
mengatasinya.
 Siswa mencermati informasi tentang interaksi mahkluk hidup dan lingkungannya,
yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang interaksi makhluk hidup
dan lingkungannya serta pola interaksi
o Membentuk kelompok diskusi @ 4 orang
o Mendiskusikan materi interaksi makhluk hidup dan lingkungannya serta pola
interaksi
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan interaksi makhluk hidup dan lingkungannya serta pola
interaksi
□ Kegiatan inti

Stimulation (Memberi  Siswa mengamati permasalahan interaksi


Stimulus) makhluk hidup dan lingkungannya serta pola
interaksi
 Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap
kelompok terdiri atas 4 siswa
Problem Statement
 Siswa melakukan studi literatur dan mengidentifikasi
(mengidentifikasi masalah)
informasi mengenai interaksi makhluk hidup dan
lingkungannya serta pola interaksi

 Siswa mengumpulkan informasi mengenai interaksi


Data Collecting
makhluk hidup dan lingkungannya serta macam-
(mengumpulkan data)
macam pola interaksi

 Siswa mengolah informasi mengenai interaksi


Data Processing (mengolah makhluk hidup dan lingkungannya serta pola
data) interaksi
 Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok
Verification untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
(memverifikasi)  Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut

Generalization  Siswa menyimpulkan interaksi makhluk hidup dan


(menyimpulkan) lingkungannya serta macam-macam pola interaksi

□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung

 Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu aliran
energi dalam ekosistem
□ Kegiatan Pendahuluan

 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku
religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
 Siswa mengali informasi tentang aliran energi dalam ekosistem
 Siswa diingatkan tentang pola interaksi mahkluk hidup
 Siswa mencermati informasi tentang aliran energi dalam ekosistem yaitu :
o Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang aliran energi dalam
ekosistem
o Membentuk kelompok diskusi @ 4 orang
o Mendiskusikan materi aliran energi dalam ekosistem
o Menyiapkan laporan hasil diskusi
o Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
o Menyimpulkan aliran energi dalam ekosistem
□ Kegiatan inti

Stimulation (Memberi  Siswa mengamati permasalahan aliran energi


Stimulus) dalam ekosistem

 Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap


kelompok terdiri atas 4 siswa
Problem Statement
 Siswa melakukan studi literatur dan mengidentifikasi
(mengidentifikasi masalah)
informasi mengenai aliran energi dalam ekosistem

 Siswa mengumpulkan informasi mengenai aliran


Data Collecting
energi dalam ekosistem
(mengumpulkan data)

 Siswa mengolah informasi mengenai aliran


Data Processing (mengolah energi dalam ekosistem
data)

 Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok


Verification untuk memverifikasi penyelesaian masalah.
(memverifikasi)  Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,
siswa lain dengan aktif dan kritis menanggapi
presentasi tersebut

Generalization  Siswa menyimpulkan aliran energi dalam ekosistem


(menyimpulkan)
□ Kegiatan Penutup

 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung

 Siswa mendengarkan arahan guru pertemuan berikutnya yaitu asesmen formatif

Asesmen
ASESMEN FORMATIF ( tes tertulis )
1. Setelah kalian mendiskusikan materi mengenai makhluk hidup dan
lingkungannya, jelaskan secara singkat 10 hal yang telah kalian
pelajari!

NO Hal yang dipelajari SKOR YANG


DIPEROLEH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JUMLAH SKOR

2. Mengerjakan soal-soal tes formatif yang tercantum pada lampiran


Penilaian Presentasi :
No Nama Aspek penilaian Total
Kelancaran Kelengkapan Kebenaran nilai
Informasi Isi
1
2
3
4
Pedoman Penskoran

Aspek Kriteria Rentang Skor


Penilaian Skor Maks
Kelancaran Sangat lancar 85-100 100
menyampaikan informasi
Cukup lancar 70-84
menyampaikan informasi
Kurang lancar 55-69
menyampaikan
informasi
Tidak lancar 54-40
menyampaikan informasi
Kelengkapan Informasi yang disampaikan sangat 85-100 100
informasi lengkap
Informasi yang disampaikan 70-84
sedikit kurang lengkap
Hanya separuh Informasi 55-69
yang disampaikan
Informasi yang disampaikan sangat 54-40
Kurang
Kebenaran Informasi yang 85-100 100
isi disampaikan benar semua
Informasi yang disampaikan hampir 70-84
benar
Semua
Informasi yang disampaikan separuh 55-69
yang benar
Informasi yang disampaikan 54-40
sebagian besar salah
Penilaian pembuatan laporan

NO POINT YANG DINILAI SKOR MAX SKOR YANG


DIPEROLEH
1 Sistematika laporan 10
2 Kelengkapan laporan 20
3 Kejelasan dan keruntunan penulisan 10
4 Kebenaran isi 20
5 Ketepatan pemilihan kosakata 10
6 Kemampuan menjelaskan isi laporan 20
7 Usaha dalam menyusun laporan 10
JUMLAH SKOR
Refleksi peserta didik

a. Apakah kalian merasa senang melaksanakan kegiatan pembelajaran


dengan metode pembelajaran diskusi?
b. Apakah kalian memahami materi yang di diskusikan?
c. Apakah kalian puas dengan hasil laporan yang dibuat?
d. Di bagian mana yang paling sulit saat mengerjakan laporan?
e. Apa yang kalian lakukan saat merasa kesulitan saat mengerjakan
laporan tersebut

Refleksi guru

a. apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang
saya rencanakan ?
b. Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
c. Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
d. Guru melakukan penilaian presentasi dan laporan
Dengan melakukan penilaian, guru akan tahu apakah tujuan pembelajaran
sudah tercapai atau belum. Pembelajaran tersebut bisa dikatakan berhasil
apabila skor perolehan siswa selama pembelajaran tersebut sudah diatas
capaian rata-rata siswa dikelas. Berapa persen siswa yang berhasil
mencapai tujuan pembelajaran?
e. Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan
pembelajaran tersebut?

Glosarium
Autotrof : makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri.
Biosfer : kumpulan seluruh ekosistem di permukaan bumi.
Carnivora : makhluk hidup yang memakan daging makhluk hidup yang
lain.
Daerah fotik : daerah yang masih memperoleh cahaya matahari.
Daerah afotik : daerah yang tidak terkena cahaya matahari sehingga tidak
terjadi fotosintesis.
Daerah disfotik (twilight) : daerah yang masih dapat menerima cahaya
matahari, namun bersifat remang-remang dan tidak efektif sehingga
fotosintesis lebih kecil atau sama dengan respirasi.
Ekosistem : kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang saling
berinteraksi atau membentuk hubungan timbal balik.
Ekosistem air tawar : kadar garam rendah.
Ekosistem air laut : kadar garam tinggi.
Ekosistem estuarin : bercampurnya air laut dengan air tawar.
Fotosintesis : proses pembentukan zat makanan pada tumbuhan yang
berklorofil.
Fotoautotrof : tumbuhan yang menggunakan sinar matahari untuk
membantu proses fotosintesis
Habitat : lingkungan fisik dimana suatu organisme hidup.
Herbivora : hewan pemakan tumbuhan.
Individu : satu makhluk hidup tunggal.
Kemoautotrof : organisme sel tunggal yang membuat makanannya tidak
dengan bantuan sinar matahari tetapi dengan menggunakan cadangan
energi dalam senyawa kimia.
Omnivora : makhluk hidup yang memakan tumbuhan dan daging makhluk
hidup lain.
Pengurai atau dekomposer : organisme atau makhluk hidup yang berfungsi
menguraikan sampah atau sisa-sisa makhluk hidup yang mati.
Populasi : kumpulan makhluk hidup sejenis.
Produsen : makhluk hidup yang mampu menyediakan makanan sendiri
Sinar matahari : sumber energi utama.
Rantai makanan : peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus.
Simbiosis mutualisme : hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis
dan saling menguntungkan.

Daftar pustaka
Hastuti, T.,P. & Suratno. (2009). Pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan
kontekstual. Jakarta: Karya Mandiri Nusantara.
Karem, S., Kaniawati, I., Fauziah, N, Y., & Sopandi, W. (2009). Belar IPA
Membuka Cakrawala Alam Sekitar. Jakarta: PT. Setia Purna Inves.
Rohima, L. & Puspita P. (2009) Alam Sekitar IPA Terpadu. Jakarta: PT.
Leuser Cita Pustaka.
Widodo, W., Rachmadiarti, F., & Hidayati, N. S. (2017) Ilmu Pengetahuan
Alam Edisi Revisi. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Winarsih, A., Nugroho, A., Sulistyoso., M. Zajuri., Supliyadi., & Slamet, S.
(2008). IPA Terpadu. Jakarta: Grasindo.
http://sarwoedhiee.blogspot.com/2012/09/ekosistem-di-gurun-hutan-
hujan-tropis.html https://www.youtube.com/watch?v=5biK_PcT7S0
https://satujam.com/ekosistem-di-dalam-laut/
https://pendidikan.co.id/pengertian-gurun/
https://rumushitung.com/2018/08/31/mengenal-ekosistem-buatan-
beserta-contohnya/
LAMPIRAN 1

Bahan bacaan siswa


EKOSISTEM

Dalam suatu hamparan atau kawasan, misalnya hutan, sawah, rawa, dan padang rumput terdapat
komponen-komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi tersebut
telah terjadi sekian lama, sehingga terbentuklah sebuah keseimbangan. Namun sayangnya, berbagai
intervensi manusia telah merusak tatanan dan keseimbangan yang terjadi, sehingga perlu waktu
yang lama untuk memulihkan ekosistem tersebut. Apa yang dimaksud ekosistem ?

Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk dari proses timbal balik antarmakhluk
hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen-komponen penyusunnya. Apa
saja komponen penyusun ekosistem ? tentunya ketika di SMP anda sudah pernah belajar rantai
makanan. Ekosistem sangat erat kaitannya dengan rantai makanan. Misalnya, pada ekosistem sawah
terdapat rantai makanan yang terdiri dari komponen biotik. Komponen-komponen tersebut terdiri
dari produsen, konsumen, dan dekomposer. Contoh peristiwa rantai makanan pada suatu ekosistem
digambarkan pada gambar di atas. Untuk lebih memahami materi ekosistem, marilah pelajari materi
berikut dengan seksama !

SATUAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM


Bila anda mempelajari interaksi dalam ekosistem, anda telah mempelajari ilmu pengetahuan ekologi.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi yang terjadi antara organisme dan
lingkungan dalam ekosistem. Ekosistem tersusun atas makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Sebagai contoh, ekosistem sawah teridiri atas hewan dan tumbuhan padi, belalang, ulat, tikus,
burung pemakan ulat, burung elang, dan masih banyak lagi.
Dalam ekosistem, terdapat satuan-satuan makhluk hidup. Individu, populasi, komunitas, biosfer
yang merupakan satuan makhluk hidup dalam suatu ekosistem, dan sinar matahari sangat berperan
terhadap kelangsungan hidup satuan-satuan ekosistem tersebut.
1. Individu, adalah satuan makhluk hidup tunggal. Seekor domba atau seekor ayam
dinamakan individu.
2. Populasi, adalah sekumpulan individu sejenis yang hidup dalam suatu habitat
tertentu. Contohnya, sekumpulan domba di padang rumput disebut dengan populasi
domba. Sekumpulan ikan nila di dalam kolam air tawar disebut dengan populasi ikan
nila. Jika di dalam kolam tersebut juga ditumbuhi sekumpulan tumbuhan teratai,
berarti dalam kolam tersebut juga terdapat populasi tumbuhan teratai.
3. Komunitas, adalah sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang hidup
dalam suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua populasi yang
hidup dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam suatu wilayah dan
waktu tertentu. Contohnya adalah di dalam kolam air tawar, terdapat sekumpulan
ikan nila, sekumpulan ikan mas, sekumpulan tumbuhan teratai, sekumpulan
ganggang hijau, dan sekumpulan katak. Sekumpulan populasi yang hidup dalam air
tawar ini disebut sebagai komunitas air tawar.
4. Ekosistem, adalah kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang salinng
berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik. Oleh karena itu, ekosistem
disebut juga sistem lingkungan . contohnya adalah komunitas air tawar selalu
berhubungan dengan kolam ikan, air, udara, tanah, dan sinar matahari. Komunitas
tidak dapat terlepas dari pengaruh lingkungan yang tidak hidup di sekitarnya. Antara
komunitas dan lingkungan tidak hidup terbentuk suatu interaksi atau hubungan yang
saling mempengaruhi satu sama lain dalam membentuk suatu sistem ekologi yang
disebut ekosistem.
5. Biosfer, yakni seluruh ekosistem di muka bumi yang membentuk satu ekosistem
yang lebih besar.

KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM


Tahukah anda, komponen apa saja yang menyusun suatu ekosistem ? ekosistem tersusun dari
komponen hidup (biotik) dan komponen tidak hidup (abiotik). Antara kedua komponen tersebut
saling berinteraksi.
Komponen biotik
Komponen biotik merupakan bagian ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup, seperti tumbuhan,
hewan, ataupun makhluk hidup pengurai. Berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem, komponen
biotik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer (pengurai).
Masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Produsen berfungsi sebagai penghasil
makanan, konsumen sebagai pemakan, dan dekomposer menjadi pengurainya. Berikut akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai ketiganya.
a. Produsen
Produsen merupakan kelompok organisme yang dapat membuat makanan
sendiri. Semua jenis tumbuhan hijau termasuk produsen. Mengapa tumbuhan
hijau dapat membuat makanan sendiri ? tumbuhan hijau dapat menghasilkan
makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Organisme yang dapat membuat
makanan sendiri disebut organisme autotroph. Ada tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil maka kebutuhan makanannya tergantung organisme lain
karena tidak dapat berfotosintesis, contohnya tali putri.
b. Konsumen
Konsumen adalah kelompok organisme yang tidak dapat membuat makanannya
sendiri. Organisme tersebut disebut organisme heterotroph, yang artinya
organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, sehingga untuk
memenuhi kebutuhannya tergantung pada organisme lain.
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibedakan menjadi herbivore,
karnivora, dan omnivora.
1) Herbivora adalah makhluk hidup yang mendapatkan makanan dari
tumbuhan saja. Contoh herbivora adalah sapi, kambing, kelinci, rusa dan
kerbau.
2) Karnivora adalah makhluk hidup yang mendapatkan makanannya dengan
memakan daging makhluk hidup lain. Dalam ekosistem, karnivora disebut
juga predator (pemangsa). Contoh karnivora adalah harimau, singa, dan
buaya.
3) Omnivora adalalh makhluk hidup yang memperoleh makanannya dengan
memakan tumbuhan dan daging makhluk hidup lain. Jadi, omnivora
merupakan makhluk hidup pemakan segalanya, baik tumbuhan maupun
hewan. Contoh omnivora adalah musang, kera, dan manusia.

Konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut.


1) Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan konsumen yang
memakan tumbuhan secara langsung, misalnya, hewan pemakan tumbuhan
(herbivora), seperti zooplankton, ulat, belalang, tikus, sapi, kerbau, kambing
dan kuda.
2) Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan konsumen yang
memakan konsumen tingkat pertama, misalnya, burung pemakan ulat dan
ular pemakan tikus. Biasanya adalah hewan pemakan daging (karnivora).
3) Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen yang
memakan konsumen tingkat kedua, misalnya, burung elang pemakan ular
atau burung alap-alap pemakan burung pemakan ulat.
4) Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan konsumen yang
memakan konsumen tingkat ketiga. Manusia sebagai pemakan tumbuhan
dan daging (omnivora) berada pada tingkatan konsumen.
c. Pengurai (dekomposer)
Pengurai merupakan mikroorganisme yang menguraikan senyawa organik atau
bahan makanan yang ada pada sisa oraganisme menjadi senyawa anorganik
yang lebih kecil. Pengurai biasanya dari golongan jamur dan bakteri yang tidak
dapat membuat makanan sendiri dan mereka memperoleh makanan dengan
cara menguraikan organisme yang telah mati. Hasil penguraian ini berupa zat
mineral yang akan meresap ke dalam tanah. Zat mineral tersebut akan diambil
tumbuhan.
d. Detritivor
Sisa-sisa organisme maupun bangkai organisme yang telah hancur/lapuk
dinamakan detritus. Detritus merupakan sumber energi bagi detritivor. Jadi,
detritivor merupakan organisme pemakan detritus. Luwing, cacing tanah, rayap,
dan teripang merupakan detritivor. Organisme ini sangat membantu dalam
penghancuran secara mekaniksampah organik sebelum mengalami proses
penguraian secara kimia. dengan demikian detritivor juga memiliki peranan yang
tidak kalah penting dalam proses daur ulang sampah organik, di samping
organisme pengurai.

Komponen abiotik
Komponen yang tidak hidup disebut disebut dengan komponen abiotik. Komponen itu, antara lain
tanah, air, udara, dan cahaya matahari.
a. Cahaya matahari, merupakan sumber energi terbesar di bumi. Cahaya matahari
adalah sumber energi utama dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis yang
berupa bahan organik dimanfaatkan oleh hewan dan manusia sebagai sumber
makanan. Secara tidak langsung, cahaya matahari merupakan sumber energi
utama dalam ekosistem.
b. Oksigen dan karbon dioksida (udara), oksigen diperlukan oleh hewan,
tumbuhan, dan manusia untuk bernafas/respirasi. Pada respirasi dikeluarkan gas
karbon dioksida. Karbon dioksida diperlukan oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis. Dalam proses fotosintesis, akan dilepaskan oksigen. Dengan
demikian, terjadi siklus oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernafasan
dan fotosintesis.
c. Air, berfungsi sebagai pelarut zat makanan yang dimakan oleh makhluk hidup.
Air juga diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis. Bagi hewan air,
seperti ikan, katak, dan buaya, air diperlukan untuk tempat hidupnya.
d. Tanah, merupakan tempat tumbuh makhluk hidup dalam suatu ekosistem.
Selain itu, tanah merupakan sumber makanan bagi hewan dan tumbuhan.
e. Suhu, setiap organisme memerlukan suhu yang optimum untuk melaksanakan
kelangsungan hidupnya.
f. Zat-zat kimia yang sangat diperlukan, antara lain nitrogen, kalsium, kalium,
sulphur, fosfat, magnesium, dan zat besi.

I. TES FORMATIF
1. Jelaskan satuan-satuan makhluk hidup dalam suatu ekosistem !
2. Apa yang dimaksud dengan kelompok konsumen berdasarkan jenis makanannya ?
3. Apa yang terjadi jika produsen dalam suatu ekosistem punah ?
4. Apa tugas dekomposer dalam ekosistem ?
5. Sebutkan komponen abiotik penyusun ekosistem !

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM


Dalam ekosistem terjadi interaksi, baik antara komponen biotik dan komponen abiotik.
1. Interaksi antar komponen biotik
Komponen biotik secara timbal balik dapat mempengaruhi komponen biotik lainnya.
Sebagai contoh dalam peristiwa simbiosis, masing-masing simbion mempengaruhi
satu sama lain. Seekor lebah mengisap madu dari sekuntum bunga, lebah
mendapatkan makanan (berupa madu) dari bunga, namun lebah juga menjadi
perantara penyerbukan bunga tersebut. Jadi, antar komponen dalam ekosistem
terjadi hubungan timbal balik.
Interaksi antar komponen biotik dalam ekosistem dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu sebagai berikut :
a. Interaksi intraspesifik, yaitu interaksi antar individu dalam satu spesies. Misalnya
dalam koloni lebah madu atau koloni rayap. Pada masing-masing koloni terdapat
pembagian kerja yang sangat rapi antara ratu, prajurit, maupun pekerja.
Interaksi pada koloni rayap dan lebah ini lebih bersifat saling membantu dan
menguntungkan.
b. Interaksi interspesifik, yaitu interaksi antar individu yang berbeda spesies.
1) Predasi, merupakan interaksi antara organisme pemangsa (predator)
dengan mangsanya (prey). Contohnya, interaksi antara seekor harimau
(predator) dengan seekor kijang (prey), interaksi antara kucing dan tikus.
2) Kompetisi, merupakan interaksi antara dua individu (dapat berbeda atau
dalam satu spesies) berupa persaingan. Interaksi ini dapat terjadi karena
terdapat kepentingan yang sama antar individu yang bersaing (kompetitor).
Misalnya, persaingan mendapatkan makanan, persaingan mendapatkan
daerah/wilayah kekuasaan (dominasi), berebut wilayah mencari makan,
berebut tempat tinggal (sarang), dan berebut pasangan.
3) Netral, merupakan kehidupan bersama antara populasi dua spesies atau
lebih dalam satu daerah dan masing-masing populasi tersbut tidak saling
mengganggu. Contohnya, seekor cacing dengan belalang di sawah.
4) Simbiosis, merupakan kehidupan bersama antar dua makhluk hidup atau
lebih berbeda spesies dalam hubungan yang erat.
a) Simbiosis mutualisme, yaitu hubungan simbiosis yang menguntungkan
kedua belah pihak. Contohnya, simbiosis antara bakteri rhizobium
dengan akar tanaman leguminoceae. Bakteri membantu menambat
nitrogen dari udara untuk kepentingan tumbuhan, tetapi bakteri juga
memperoleh senyawa organik sebagai sumber makanan dari tanaman
leguminoceae.
b) Simbiosis komensalisme, yaitu hubungan simbiosis yang
menguntungkan salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak dirugikan.
Contohnya, ikan hiu dengan ikan remora.
c) Simbiosis parasitisme, yaitu hubungan simbiosis yang menguntungkan
satu pihak dan merugikan pihak lain. Contohnya, benalu dengan pohon
inang, cacing pita dengan inangnya, dan cacing hati dengan inangnya.

Interaksi antara kelompok biotik dan komponen abiotik


Komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen biotik dalam ekosistem, demikian pula
sebaliknya. Sebagai contoh setiap tumbuhan mengambil air dari lingkungannya (dari dalam tanah),
tetapi tumbuhan juga membebaskan air ke lingkungan (ke udara) dalam bentuk uap air. Bersama
uap air dari sumber yang lain, akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan. Akhirnya air meresap
ke dalam tanah (kembali lagi ke tanah). Di samping itu, tumbuhan juga mengambil zat hara dari
tanah, namun juga mengembalikannya lagi dalam bentuk ranting, dedaunan, serta sisa tumbuhan
yang telah lapuk dan mengalami penguraian.

Interaksi antar komponen abiotik


Komponen abiotik dapat mempengaruhi komponen abiotik lain secara timbal-balik. Sebagai contoh
jika intensitas cahaya matahari yang mengenai suatu perairan meningkat mengakibatkan laju
penguapan meningkat. Dari peristiwa tersebut terbentuklah awan yang apabila dalam jumlah
banyak dapat menghalangi sinar matahari ke bumi, sehingga intensitas cahaya matahari ke bumi
berkurang, di samping itu juga dapat menyebabkan hujan yang airnya kembali lagi ke perairan.

II. TES FORMATIF


1. Jelaskan perbedaan predasi dan kompetisi !
2. Pada ekosistem diketahui terdapat simbiosis antara bakteri rhizobium dengan akar
tanaman leguminoceae. Interaksi apa yang terjadi pada kedua komponen eksositem
tersebut ?
3. Sebutkan tiga contoh interaksi interspesifik yang bersifat netral
4. Berilah contoh simbiosis komensalisme
5. Interaksi apa yang terjadi pada proses fotosintesis?

ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM


Aliran energi dalam ekosistem adalah rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk
energi yang lain, dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, konsumen, sampai ke pengurai di
dalam tanah. Rangkaian sistem perpindahan energi dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya dapat
dibentuk menjadi rantai makanan, piramida makanan, ataupun piramida biogeokimia.
1. Rantai makanan
Untuk kelangsungan hidupnya, makhluk hidup memerlukan makanan. Dalam satu
eksosistem terdapat hubungan makan dan dimakan sehingga terbentuklah rantai
makanan. Rantai makanan dapat diartikan pula sebagai pengalihan energi dari
tumbuhan melalui beberapa makhluk hidup yang makan dan dimakan.
Dalam satu ekosistem, energi mengalir dari matahari hingga ke pengurai. Produsen
mendapatkan energi dari matahari yang oleh tumbuhan diubah menjadi energi
kimia. Energi kimia kemudian berpindah ke konsumen I, lalu ke konsumen II, ke
Konsumen III, dan seterusnya. Inilah yang disebut dengan aliran energi di dalam
ekosistem. Aliran energi ini akan berakhir pada proses penguraian.

Dalam proses ini, energi dilepaskan dalam bentuk panas yang tersebar di lingkungan
dan tidak dimanfaatkan lagi. Produsen menempati tingkat trofik I, konsumen I
menempati tingkat trofik II, dan seterusnya. Semakin jauh transfer energi dari
matahari semakin kecil aliran energinya. Berarti konsumen konsumen III pada
tingkat trofik IV mendapatkan transfer energi yang paling kecil sehingga rawan
punah.
Pada rantai makanan, adanya gangguan pada salah satu komponen akan
menyebabkan gangguan pada keseluruhan rantai makanan. Sebagai contoh, jika
populasi katak menurun maka populasi belalang akan meningkat karena tidak
adanya pemangsa yang mengendalikan populasi belalang. Akibatnya populasi padi
menurun.
2. Jaring-jaring makanan
Jarring-jaring makanan merupakan kumpulan dari berbagai rantai makanan yang
saling berhubungan. Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa beberapa rantai
makanan yang sederhana dapat membentuk rantai makanan yang rumit dan
kompleks. Semakin rumit suatu rantai makanan, bisa dikatakan bahwa ekosistem
tersebut berada dalam keadaan seimbang.
Hal ini disebabkan hilangnya salah satu spesies dalam ekosistem bisa dengan cepat
digantikan oleh spesies lain sehingga rantai makanan tetap berjalan. Contohnya,
apabila populasi katak menghilang maka ular masih dapat memakan tikus sebagai
alternative makanannya.
3. Piramida makanan

Piramida makanan adalah piramida yang menggambarkan jumlah berat dan energi
mulai dari produsen sampai konsumen puncak. Piramida ini dibuat dengan satu
asumsi bahwa pada saat terjadi peristiwa makan dan dimakan telah terjadi
perpindahan energi dari makhluk hidup yang dimakan ke makhluk hidup
pemakannya.
Salah satu jenis piramida ekologi adalah piramida jumlah yang dilukiskan dengan
jumlah individu. Piramida jumlah pada suatu ekosistem menunjukkan bahwa
produsen mempunyai jumlah paling besar dan konsumen tingkat II jumlahnya lebih
sedikit dan jumlah paling sedikit terdapat pada konsumen tingkat terakhir. Jika pada
gambar di atas menggambarkan piramida jumlah makanan, maka rumput pada
tingkat trofik I memiliki jumlah yang paling banyak.
4. Aliran energi
Aliran energi adalah perpindahan energi dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah, yaitu dari sinar matahari lalu produsen, ke konsumen tingkat I, ke konsumen
tingkat II sampai pengurai. Sedangkan mineral membentuk siklus. Energi yang
dilepas sangat kecil karena setiap organisme membutuhkan energi dalam memenuhi
kebutuhannya. Hal tersebut merupakan perpindahan zat dari tempat satu ke tempat
yang lainnya. Kemudian akan kembali ke tempat zat itu berasal.
5. Daur biogeokimia
Daur biogeokimia adalah daur materi melalui makhluk hidup, tanah, dan reaksi
kimia. Daur biogeokimia berfungsi untuk menentukan kelestarian makhluk hidup.
Pernahkah anda membayangkan bahwa dalam nasi atau makanan yang anda makan,
terdapat molekul zat yang berasal dari molekul zat yang dikeluarkan oleh tubuh
anda sendiri ? mungkin itu satu molekul air atau satu molekul hydrogen yang pernah
singgah di dalam tubuh anda mengikuti daur materi hingga akhirnya singgah lagi di
dalam tubuh anda. Perpindahan unsur kimia dalam ekosistem melalui daur ulang
melibatkan komponen biotik dan abiotik, sehingga dikenal dengan sebutan daur
biogeokimia. Daur biogeokimia meliputi daur nitrogen, daur fosfor, daur sulfur, daur
karbon dan oksigen, dan daur air.
a) Daur nitrogen

Atmosfer mengandung kurang lebih 80% atom nitrogen dalam bentuk gas
nitrogen (N2). Di dalam organisme, nitrogen ditemukan dalam semua asam
amino yang merupakan penyusun protein. Bagi tumbuhan, nitrogen tersedia
dalam bentuk ammonium (NH4+) dan nitrat (N)3-) yang masuk ke dalam tanah
melalui air hujan dan pengendapan debu-debu halus atau butiran lainnya.
Jalur lain penambahan nitrogen dalam ekosistem adalah melalui fiksasi nitrogen.
Fiksasi nitrogen merupakan proses perubahan gas nitrogen (N 2) menjadi mineral
yang digunakan untuk mensintesis senyawa organik seperti asam amino.
Nitrogen difiksasi oleh bakteri rhizobium, azotobacter, dan clostridium yang
hidup bebas dalam tanah.
Selain dari sumber alami, sekarang ini fiksasi nitrogen dibuat secara industry
yang digunakan sebagai pupuk. Pupuk bernitrogen ini memberikan sumbangan
utama dalam siklus nitrogen di suatu ekosistem akibat kegiatan pertanian.
Meskipun tumbuhan dapat menggunakan amonium secara langsung, tetapi
sebagian besar amonium dalam tanah digunakan oleh bakteri aerob tertentu
sebagai sumber energi.

BAHAN DISKUSI POLA INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN


1. Interaksi antara 2 jenis makhluk hidup sering kita jumpai dilingkungan sekitar kita
contohnya interaksi antara rumput alang-alang dengan tanaman kacang tanah yang
merupakan tanaman budidaya. Jelaskan interaksi antara kedua tanaman tersebut !

2. Menempelnya tanaman anggrek bulan pada batang pohon mangga yang dapat hidup
bersama merupakan interaksi antara 2 jenis makhluk hidup, jelaskan interaksi antar
keduanya!

3. Seorang produsen nata de coco menderita kerugian karena produknya mengalami


kerusakan. Setelah diteliti terdapat jamur yang menghambat kerja bakteri
acetobacter xylinum dalam pembentukan lapisan nata de coco. Sebutkan pola
interaksi yang terjadi antara jamur dan bakteri tersebut!

4. Dalam ekosistem padang rumput terdapat beberapa jenis hewan yang hidup
bersama, antara lain singa, harimau, kuda, dan rusa. Jelaskan interaksi yang terjadi
antara harimau dan rusa serta antara singa dengan harimau secara berturut-turut!

5. Di halaman rumah ada pohon mangga yang berbuah lebat dan sudah menjelang
masak. Kemudian salah satu buah tersebut dimakan kelelawar, esok harinya kamu
menemukan sisa rangka badan kelelawar dibawah pohon mangga karena dimakan
ular. Peristiwa yang terjadi diatas disebut …

BAHAN DISKUSI ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM

6. Perhatikan gambar dibawah ini !


A. Berapakah rantai makanan yang terlihat pada gambar jaring-jaring makanan
tersebut? Jelaskan!
B. Apakah rantai makanan satu dengan yang lain berhubungan? Jelaskan!
C. Cobalah analisis apa yang akan terjadi dalam ekosistem pada gambar jika terjadi
pertambahan populasi rubah dan pada saat yang sama terjadi penurunan
populasi burung pemakan biji ?

7. Di perkebunan singkong milik Pak Bono ternyata hidup hewan lain yang
memanfaatkan ekosistem kebun singkong sebagai tempat hidupnya. Di kebun
singkong itu hidup populasi katak, populasi belalang, dan populasi ular. Interaksi di
dalam perkebunan singkong menjalin hubungan saling ketergantungan antara
makhluk hidup satu dan yang lainnya. Para pekerja perkebunan yang memeriksa
kebun singkong setiap hari menganggap belalang sebagai hama dan sangat
mengganggu, sehingga para pekerja perkebunan membasmi belalang dengan
sejumlah pestisida untuk menjaga perkebunan tetap aman dari hama.
A. Apakah terjadi hubungan saling ketergantungan diperkebunan tersebut ?
jelaskan !
B. Jika belalang dibasmi karena mengganggu tanaman singkong, jelaskan apa yang
akan terjadi!

Anda mungkin juga menyukai