EKOSISTEM
BIOLOGI KELAS X
SMAN 2 PADANG
MODUL AJAR BERDIFERENSIASI
EKOSISTEM
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Drs. Ardi Mustafa, M. Pd
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Padang
Tahun Ajaran : 2022/2023
Fase :E
Kelas :X
Pokok Bahasan : Ekosistem
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
Pertemuan ke :1
B. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu peserta
didiktelah memahami konsep ekosistem.
C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu : Kreatif, Bergotong
royong(Kerja sama), Mandiri, dan Bernalar Kritis.
D. SARANA PRASARANA
HP / Komputer / Laptop / LKPD / PPT
Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Problem Based Learning untuk moda Pembelajaran
Tatap Muka.
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
1.1 Peserta didik mampu mendeskripsikan ekosistem
1.2 Peserta didik mampu menganalisis interaksi dalam ekosistem.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa yang dimaksud dengan ekosistem ?
D. KEGIATAN PEMBEJARAN
Apersepsi
Guru melakukan Apersepsi :
Masih ingatkah kalian pada materi keanekaragaman hayati?
Motivasi :
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung dan
memberikan motivasi berupa pertanyaan.
Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kepada siswa :
Siswa memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang konsep ekosistem,
komponen dan interaksi yang terjadi dalam ekosistem
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan mengerjakan LKPD sebagai
perantara memahami konsep dengan menyelesaikan masalah, lembar kerja
dikumpul dalam 20 menit.
Siswa menyiapkan laporan hasil diskusi kelompok
Satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain
menanggapi
KEGIATAN INTI (105 Menit)
Sintak Model Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Orientasi siswa kepada 10 MENIT
masalah Siswa dimintak duduk berkelompok dengan anggota
6-7 orang perkelompok.
Guru membagikan LKPD kepada asiswa
Pemberian Acuan
Siswa diajukan masalah nyata yang berkaiatan
dengan ekosistem, komponen penyusun ekosistem
dan interaksi yang terjadi dalam ekosistem melalui
video dengan tingkat kemampuan peserta didik
disertai LKPD dan BahanAjar.
Mengorganisasikan 25 MENIT
siswa untuk belajar 1. Siswa diminta berdiskusi dalam kelompok untuk
meneyelesaikan masalah yang telah diamati
sebelumnya di dalam LKPD.
2. Siswa diarahkan untuk membaca /mempelajari
materi yang berkaitan dengan konsep ekosistem
dan interaksi dalam ekosistem pada buku siswa dan
bahan bacaan melalui link yang disisipkan dalam
LKPD siswa
(https://www.youtube.com/watch?v=TwMiZCL4kLs).
(Audio Visual ) (Indikator berfikir reflektif : Membuat
dan mendefenisiskan ekosistem dan interaksi dalam
ekosistem)
3. Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi diberi kesempatanbertanya kepada guru.
4. Siswa diminta bekerjasama untuk menghimpun berbagai
konsep ekosistem dan interaksi ddalam ekosistem yang
sudah dipelajari serta memikirkan secara cermat strategi
pemecahan yang berguna untuk pemecahan masalah (
Indikator berfikir reflektif : Mengidentifikasi metode
yang dianggap efektif untuk menyelesaikan masalah).
5. Siswa didorong agar bekerjasama dalam kelompok
( Diferensiasi Proses)
Membimbing 20 Menit
penyelidikan individual 1. Siswa diberikan stimulan untuk bertanya tentang apa
maupun kelompok yang dimaksud dengan konsep ekosistemdan
interaksi yang terjadi didalam ekosistem
2. Siswa dibimbing untuk menemukan konsep
ekosistem dan interaksi dalam ekosistem pada
buku siswa dan media/bahan bacaan lain.
3. Sisw berdiskusi mengamati gambar dan
wacana sesuai intruksi yang ada di LKPD
(Kinestetik)
( Diferensiasi Proses)
4. Siswa berdiskusi untuk menentukan konsep
ekosistem dalam LKPD (Indikator berfikir
reflektif : Menyelesaikan permasalahan)
BAHAN BACAAN
1. Konsep Ekosistem
b. Komponen Abiotik
a) Netralisme
Netralisme adalah interaksi antara dua spesies atau lebih yang masing–
masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi. Dalam hal ini, tidak ada yang
diuntungkan maupun dirugikan. Netralisme terjadi antara spesies yang memiliki
kebutuhan berbeda. Contoh: sapi dan kucing.
b) Predasi
Predasi merupakan jenis interaksi makan dan dimakan antarorganisme.
Pada predasi umumnya suatu spesies memakan spesies lain, meskipun beberapa
hewan memangsa sesama jenisnya (bersifat kanibal). Organisme yang
memakan disebut predator, sedangkan organisme yang dimakan disebut mangsa
(prey). Populasi pemangsa ditentukan oleh ketersediaan mangsa, sebaliknya
populasi mangsa ditentukan oleh besar kecilnya populasi predator. Contohnya,
kucing yang menjadi predator tikus, singa yang menjadi predator bison.
Gambar 2. Singa dan bison
c) Mutualisme
Mutualisme adalah interaksi antara dua organisme yang berbeda spesies
yang saling menguntungkan kedua belah pihak, dan saling membutukan
sehingga asosiasi yang terjadi merupakan keharusan. Contoh:
Mikroorganisme yang hidup pada usus rayap. Rayap memakan selulosa
dari kayu–kayuan karena dalam ususnya terdapat mikroorganisme.
Mikroorganisme membantu rayap dalam mencerna selulosa, sedangkan
rayap menyediakan tempat tinggal bagi mikroorganisme.
Pohon akasia tanduk sapi dan semut penyengat Pseudomyrmex. Akasia
tanduk sapi memiliki duri berlubang yang menampung semut penyengat
dari genus Pseudomyrmex. Semut penyengat memakan gula yang
dihasilkan oleh kelenjar nektar pada pohon dan protein pada badan bertian.
Pohon akasia diuntungkan karena semut penyengat menyerang semua
yang menyentuh pohon, seperti serangga dan memotong vegetasi
sekitarnya yang tumbuh dekat dengan dedaunan akasia.
d) Protokooperasi
Protokooperasi adalah interaksi antara dua organisme yang berbeda
spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak, tetapi asosiasi yang
terjadi tidak merupakan keharusan. Contohnya:
Contoh, interaksi kerbau dengan burung jalak. Burung jalak bertengger
di atas punggung kerbau dan mematuk kutu yang ada. Dari interaksi
tersebut, bangau memperoleh makanan dan kutu yang menjadi hama
pada kerbau berkurang, sehingga kerbau dapat hidup lebih sejahtera.
Interaksi ini bukan suatu keharusan, artinya tanpa interaksi tersebut
kerbau dan bangau tetap mampu mempertahankan hidupnya.
e) Parasitisme
Parasitisme adalah interaksi antara dua spesies atau lebih yang
berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak yang lain diuntungkan
(parasit). Contoh:
Cacing pita dan usus manusia
Cacing diuntungkan karena menyerap nutrisi dari usus manusia, sedangkan
manusia rugi karena sari-sari makanan yang digunakan untuk metabolisme
berkurang karena keberadaan cacing pita.
f) Komensalisme
Komensalisme adalah interaksi antara dua spesies atau lebih yang salah
satu pihak untung, sedangkan pihak yang lain tidak terpengaruh oleh adanya
asosiasi (tidak diuntungkan dan tidak dirugikan). Contohnya interaksi sirih dan
tanaman inangnya. Tumbuhan sirih akan merambat mengikuti tanaman
inangnya untuk memperoleh sinar matahari yang berguna untuk fotosintesis,
sedangkan tumbuhan inangnya tidak memperoleh pengaruh apapun.
Gambar 6. Sirih dan tanaman inang
g) Amensalisme
Amensalisme adalah interaksi antara dua spesies atau lebih yang
berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak yang lainnya tidak
terpengaruh (tidak rugi dan tidak untung). Pada banyak kasus, interaksi ini
disebabkan oleh fenomena alelopati. Alelopati adalah fenomena ketika suatu
organisme menghasilkan zat kimia yang memengaruhi pertumbuhan,
kelangsungan hidup, dan reproduksi organisme lain di sekitarnya. Zat kimia
yang dihasilkan disebut alelokimia. Alelokimia berupa metabolit sekunder yang
tidak diperlukan dalam metabolisme organisme alelopati. Contohnya gulma dan
tanaman produksi, beberapa gulma diketahui dapat mengeluarkan zat alelopati.
Misalnya alang–alang dan rumput teki.
h) Kompetisi
Kompetisi adalah interaksi antara dua spesies atau lebih yang saling
menghalangi. Hal ini karena masing–masing spesies memiliki kebutuhan yang
sama. Spesies bersaing memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk
hidupnya, misalnya ruang (tempat), makanan, air, sinar matahari, udara dan
pasangan kawin. Kompetisi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Kompetisi intraspesifik adalah persaingan yang tejadi antara organisme
atau individu-individu dari spesies yang sama. Contoh sesama kambing
jantan berkelahi untuk memperebutkan pasangan kawinnya.
b. kompetisi interspesifik adalah persaingan yang tejadi antara organisme
atau individu- individu yang berbeda spesies.Contoh: sapi dan kambing
yang sama-sama makan rumput/tumbuhan, entok dan ayam keduanya
dirugikan karena makanan yang diperebutkan
3. ASESMEN (Terlampir)
Bentuk asesmen :
Asesmen yang digunakan asesmen formatif dan sumatif
Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi
Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja
Tertulis (tes objektif : Essay dan Pilihan Ganda) (Terlampir)
MODUL AJAR BERDIFERENSIASI
EKOSISTEM
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Drs. Ardi Mustafa, M. Pd
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Padang
Tahun Ajaran : 2022/2023
Fase :E
Kelas :X
Pokok Bahasan : Ekosistem
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
Pertemuan ke :2
B. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu
peserta didiktelah memahami konsep ekosistem.
C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu : Kreatif,
Bergotong royong(Kerja sama), Mandiri, dan Bernalar Kritis.
D. SARANA PRASARANA
HP / Komputer / Laptop / LKPD
Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar
G. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Problem Based Learning untuk moda
PembelajaranTatap Muka.
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.4 Peserta didik mampu menyusun rantai makanan dari hasil pengamatan lingkungan
sekitar.
1.5 Pesrta didik mampu menyusun jaring-jaring makanan melalui hasil pengamatan
lingkungan sekitar.
1.6 Peserta didik mampu mendeskripsikan aliran energy dan menyusun piramida dalam
ekosistem berdasarkan pengamatan lingkungan sekitar
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu menyusun rantai makanan dari hasil pengamatan lingkungan
sekitar.
Pesrta didik mampu menyusun jaring-jaring makanan melalui hasil pengamatan
lingkungan sekitar.
Peserta didik mampu mendeskripsikan aliran energy dan menyusun piramida dalam
ekosistem berdasarkan pengamatan lingkungan sekitar
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa yang dimaksud rantai makanan dan aliran energi ?
D. KEGIATAN PEMBEJARAN
Pemberian Acuan
Siswa diajukan masalah nyata berupa artikel yang ada
dalam LKPD.
F. BAHAN BACAAN
3. Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik dapat disusun
berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan
menyimpan energi pada tiap trofik. Struktur trofik dapat disusun secara urut
sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum
memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Piramida ekologi ini berfungsi
untuk menunjukkan gambaran perbandingan antar trofik pada suatu
ekosistem. Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar dari
piramida ekologi, selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai
konsumen puncak.
Ketika organisme autotrof (produsen) dimakan oleh herbivora
(konsumen I), maka energi yang tersimpan dalam produsen (tumbuhan)
berpindah ke tubuh konsumen I (pemakannya) dan konsumen II akan
mendapatkan energi dari memakan konsumen I, dan seterusnya. Setiap
tingkatan pada rantai makanan itu disebut taraf trofi. Ada beberapa tingkatan
taraf trofi pada rantai makan sebagai berikut
Tingkat taraf trofi 1 : organisme dari golongan produsen (produsen
primer)
Tingkat taraf trofi 2 : organisme dari golongan herbivora (konsumen
primer)
Tingkat taraf trofi 3 : organisme dari golongan karnivora (konsumen
sekunder)
Tingkat taraf trofi 4 : organisme dari golongan karnivora (konsumen
predator)
Di dalam rantai makanan tersebut, tidak seluruh energy dapat
dimanfaatkan, tetapi hanya sebagian yang mengalami perpindahan dari satu
organisme ke organisme lainnya, karena dalam proses transformasi dari
organisme satu ke organisme yang lain ada sebagian energi yang terlepas
dan tidak dapat dimanfaatkan. Misalnya, tumbuhan hijau sebagai produsen
menempati taraf trofi pertama yang hanya memanfaatkan sekitar 1% dari
seluruh energy sinar matahari yang jatuh di permukaan bumi melalui
fotosintesis yang diubah menjadi zat organik.
Jika tumbuhan hijau dimakan organisme lain (konsumen primer),
maka hanya 10% energi yang berasal dari tumbuhan hijau dimanfaatkan oleh
organism itu untuk pertumbuhannya dan sisanya terdegradasi dalam bentuk
panas terbuang ke atmosfer. Selama keadaan produsen dan konsumen-
konsumen tetap membentuk piramida, maka keseimbangan alam dalam
ekosistem akan terpelihara.
3. ASESMEN (Terlampir)
a. Asesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
b. Asesmen selama pembelajaran (Formatif)
c. Asesmen sesudah pembelajaran (Sumatif)
MODUL AJAR BERDIFERENSIASI
EKOSISTEM
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Guru : Drs. Ardi Mustafa, M. Pd
Jenjang Sekolah : SMA
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Padang
Tahun Ajaran : 2022/2023
Fase :E
Kelas :X
Pokok Bahasan : Ekosistem
Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit
Pertemuan ke :3
B. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi yang harus dimiliki sebelum mempelajari pokok bahasan ini yaitu
peserta didik telah memahami konsep aliran energi.
C. PPP
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu : Kreatif,
Bergotong royong(Kerja sama), Mandiri, dan Bernalar Kritis.
D. SARANA PRASARANA
HP / Komputer / Laptop / LKPD
Jaringan internet, Buku Paket Peserta Didik, Alat Tulis dan Bahan Ajar
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran yang digunakan Problem Based Learning untuk moda
PembelajaranTatap Muka.
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.7 Peserta didik mampu menjelaskan daur Biogeokimia melalui permasalahan yang
diberikan dalam diskusi kelompok.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu menjelasakan daur biogeokimia dengan baik dan benar
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa yang dimaksud daur biogeokimia ?
D. KEGIATAN PEMBEJARAN
Pemberian Acuan
Siswa diajukan masalah nyata berupa artikel yang ada
dalam LKPD.
BAHAN BACAAN
Daur biogeokimia adalah daur ulang air dan komponen-komponen kimia (unsur
kimia) yang melibatkan peran serta dari makhluk hidup termasuk manusia dan bebatuan/
geofisik. Daur Biogeokimia memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Biogeokimia ialah suatu pertukaran atau terjadinya perubahan yang berlangsung
terus menerus antara komponen abiotik dengan komponen biotik.
Fungsi dari daur biogeokimia yaitu untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi,
sebab materi hasil dari daur biogeokimia ini dapat digunakan oleh semua komponen yang
ada di bumi baik biotik maupun abiotik.
2. Daur Air
Daur air ialah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air yang di bumi
di mana air mampu berpindah-pindah dari daratan, lalu ke udara lalu ke daratan
lagi, dan air pun mampu tersimpan di dasar permukaan dengan 3 fase yaitu cair
yang berbentuk air, padat yang berbentuk es, dan gas yang berbentuk udara.
Uap air yang terdapat di atmosfer, uap air berasal dari air laut dan air daratan
yang menguap karena akibat terkenanya panas yang berasal dari matahari.
Namun pada umumnya uap air yang ada di atmosfer hanya terdapat di uapan
air laut, sebab luas laut mencapai ¾ luas permukaan bumi. Terkondensasinya
uap air di atmosfer akan mengubah menjadi awan, yang akhirnya awan-awan
tersebut akan berubah menjadi hujan, air hujan yang telah turun di muka bumi
akan masuk kedalam tanah, dan pada akhirnya air tanah ini akan terbentuk
menjadi air tanah air tanah permukaan.
3. Daur Sulfur
Sulfur hanya ada dalam sulfur anorganik, sulfur akan direduksi menjdi
sulfida oleh bakteri yang berbentuk sulfur dioksida atau berbentuk hidrogen
sulfida. Hidrogen sulfida mampu memusnahkan mahluk hidup yang berada di
perairan yang akhirnya akan menghasilkan bahan organik yang telah mati
akibat pengurai. Tumbuhan pun dapat menyerap sulfur yang berbentuk sulfat
(SO42-). Bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang atau sulfur yaitu
Desulfibrio dan Desulfomaculum berperan untuk mereduksi sulfat menjadi
sulfida yang berbentuk (H2S) atau hidrogen sulfida, sulfida bermanfaat untuk
bakteri fotoautotrof anaerob seperti halnya Chromatium yang melepaskan
sulfur serta oksigen.
5. Daur Nitrogen
Senyawa organik seperti protein, urea atau asam nukleat atau senyawa
anorganik seperti nitrat, nitrit dan amonia merupakan senyawa yang terdapat di
nitrogen
3. ASESMEN (Terlampir)
a. Asesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
b. Asesmen selama pembelajaran (Formatif)
c. Asesmen sesudah pembelajaran (Sumatif)
LAMPIRAN
ASESMEN
Bentuk asesmen :
Asesmen yang digunakan asesmen formatif dan sumatif
Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi
Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja
Tertulis (tes objektif : Essay dan Pilihan Ganda)
A. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik dilakukan sebelum memulai pembelajaran yang dilakukan oleh
B. Asesmen Formatif
A. Penilaian Sikap
Lembar Observasi
1
2
3
B. Penilaian Keterampilan
Kelas/Semester : X / Semester 2
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai Perolehan = X 10
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rubrik Penilaian Diskusi
Nilai:
Kelas/Semester : X / Semester 2
KISI – KISI
KETERANGAN :
Tingkat Kunci
Indikator Indikator Soal Uraian Soal
Kognitif Jawaban
3.10.1 Menjelaskan Diberikan C3 1. Perhatikan ciri ekosistem air berikut! B
konsep ekosistem pertanyaan Peserta 1) Variasi suhu di daerah sekitar rendah
didik dapat 2) Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
menjelaskan konsep 3) Konsentrasi makanan sangat luas
ekosistem
4) Penetrasi cahaya matahari kurang
5) Arus air selalu mengalamai perputaran.
6) Salinitas rendah bahkan lebih rendah dari protoplasma
Ciri ekosistem air tawar yaitu nomor….
a. 1-2-6
b. 1-4-6
c. 2-4-5
d. 1-3-5
e. 2-3-5
I. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi
agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal
II. Remedial