Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY "S" G1P00000 UMUR KEHAMILAN 32

MINGGU DENGAN ANEMIA SEDANG

Disusun Oleh :
M. L. ANGELINA MANDO
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa, atas segala Rahmat-Nya sehingga saya selaku
penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul "Asuhan Kebidanan Pada. Ny. ‘’S’’
GIP00000 UK 32 Minggu Dengan Anemia Sedang.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekan
dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.

Ende, Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................... 1
1.3 Manfaat..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 4
2.1 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan............................................ 4
2.2 Konsep Antenatal Care............................................................. 9
2.3 Konsep Dasar Teori Anemia Pada Kehamilan......................... 10
BAB III TINJAUAN KASUS...................................................................... 22
3.1 Kesimpulan............................................................................... 22
3.2 Saran......................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 37
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini masalah kesehatan ibu di Indonesia merupakan masalah kesehatan yang
perlu mendapat perhatian dari pemerintah dan tenaga kesehatan, karena mempunyai dampak
besar terhadap kualitas generasi mendatang. Salah satu masalah utamanya adalah masih
tingginya angka kesakitan dan kematian ibu. Tolak ukur kesehatan, merupakan indikator
kesehatan masyarakat yang menjadi ukuran pelayanan kesehatan disuatu Negara.
Adapun kematian ibu yang berkaitan langsung dengan kehamilan, persalinan dan
nifas sebagian besar disebabkan oleh "Trias klasik" yaitu perdarahan, infeksi dan toxemia
gravidarum.
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemolidusi
(pengenceran) dengan peningkatan volume 30-40% yang puncaknya pada kehamilan 32-34
minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18-30% dan hemoglobin sekitar 19%. Bila
hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 gr% maka dengan terjadinya hemolidusi akan
meningkatkan anemia hamil fisiologi dan Hb ibu akan menjadi 9,5-10 gr%.
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar
dapat berlangsung dengan baik dan mengandung resiko baik terhadap ibu maupun janin.
Deteksi dini dapat dilihat pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil melalui
antenatal care (ANC) teratur minimal 4x menurut WHO yaitu 1x TM I, 1x TM II, dan 2x
TM III.

1.2 Tujuan
Menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke dalam proses asuhan
kebidanan serta pengalaman memecahkan masalah pada ibu hamil primigravida dengan
umur kehamilan 33 minggu dengan menggunakan manajemen Hellen Varney, serta
mendapatkan pengalaman yang nyata.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh serta mendapatkan pengalaman
dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu primigravida.
1.3.2 Bagi Institusi
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
kebidanan pada ibu hamil.
1.3.3 Bagi Masyarakat
Memberi informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologis yang
terjadi pada kehamilan baik secara biologis maupun psikologis serta masalah pada
kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Teori Kehamilan


2.1.1 Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehemilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi (Yulistiana, 2016:81), mengemukakan kehamilan adalah
proses matarantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Sholichah, Nanik, 2017:79-80).
Kehamilan adalah masa dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin
dengan lama kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). (Sarwono
Prawirohardjo: 2011).
2.1.2 Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan terdiri dari:
- Ovulasi pelepasan ovum
- Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
- Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
- Terjadi nidasi pada uterus
- Pembentukan plasenta
- Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
2.1.3 Tanda dan Gejala Kehamilan
1) Tanda-tanda Dugaan Hamil
a. Amenorhe
b. Mual dan muntah
c. Ngidam
d. Sirikop dan pingsan
e. Payudara tegang
f. Miksi
g. Konstipasi/obstipasi
h. Epulis
i. Pigmentasi kulit oleh pengaruh kortikosteroid plasenta dijumpai dimuka
(cloasma gravidarum, areola mammae, leher dan dinding perut/linea nigra).
2) Tanda-tanda Mungkin Hamil
a. Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan
b. Dijumpai tanda-tanda :
- Hegar : Melunaknya uterus bagian bawah
- Piscasek : Uterus membesar ke salah satu arah
- Chadwicks : Vulva berwarna merah kebiruan.
- Braxton hicks
- Teraba ballottement
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
3) Tanda Pasti Hamil
a. Gerakan janin dalam rahim yang dapat dilihat, dirasa/diraba bagian-bagian
janin.
b. Denyut jantung janin.
Dapat dicatat dan didengar alat Doppler
c. Foto pda hasil US ampak bagia janin.
4) Perkembangan janin di dalam trimester III
- Pada minggu ke-28
1) Panjang janin 35 cm
2) Beratnya  1000 gram
3) Kulit warna merah ditutupi verniks kaseosa
4) Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfaktan terbentuk di
dalam paru-paru, lanugo, berkurang.
5) Kalau menangis mengeluarkan suara yang lemah.
- Pada minggu ke-32
1) Panjang janin 40-32 cm
2) Beratnya  1800 gram
3) Simpanan lemak berkembang dibawah kulit, lanugo mulai berkuarng
tetapi masih tertutup vernik kaseosa, bila lahir kelihatan seperti orangtua
kecil atau little old man.
- Pada minggu ke-36
1) Panjang badan 46 cm
2) Beratnya  2500 gram
3) Kulit merah muda, tubuh bulat, lanugo menghilang diseluruh tubuhnya
biasanya gemuk.
4) Tulang tengkorak masih belum sempurna, muka berseri tidak keriput,
jaringan lemak terus bertambah.
5) Jika bayi pada waktu ini mempunyai kesempatan hidup yang baik dengan
perawatan yang tepat.
- Pada minggu ke-40
1) Panjang badan 50-53 cm
2) Beratnya  3000 gram
3) Bayi cukup bulan
4) Kulit licin, fetus gemuk, dan merah, sedikit lanugo dan sedikit verniks
kaseosa.
5) Rambut kepala tumbuh dengan baik
6) Pada laki-laki testis sudah turun ke skrotum
7) Kuku-kuku tumbuh dengan baik
8) Pada bagian wanita labia mayora menutupi labia minora
Hubungan tua kehamilan (bulan, besar, uterus, dan tinggi fundus).

Akhir Bulan Besar Uterus Tinggi Fundus Uterus


1 Lebih besar dari biasa Belum teraba (palpasi)
2 Telur bebek Dibelakang simpisis
3 Telur angsa 1-2 jari di atas simpisis
4 Kepala bayi Pertengahan simpisis pusat
5 Kepala dewasa 2-3 jari dibawah pusat
6 Kepala dewasa Setinggi pusat
7 Kepala dewasa 2-3 jari batas pusat
8 Kepala dewasa Pertengan pusat px
9 Kepala dewasa 3 jari bawah px
10 Kepala dewasa Sama dengan kehamilan 8 bulan
namun melebar kesamping

2.1.4 Nasehat-nasehat untuk ibu hamil


1. Makanan (Diet) Ibu Hamil
Makanan yang diperlukan antara lain untuk pertumbuhan janin, plasenta uterus,
buah dada dan kenaikan metabolisme. Anak aterm memerlukan : 400 gr protein,
220 gr lemak, 80 gr karbohidrat dan 40 mineral. Uterus dan plasenta
membutuhkan masing-masing 500 dan 55 gr protein. Kebutuhan total protein 950
gr kalsium 30 gr, Fe 0,8 gr, dan asam folik 300 mg perhari.
2. Merokok
Bayi dari ibu-ibu perokok kan lebih kecil
3. Obat-obatan
Hindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan terutama dalam trimester I,
harus dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tertentu mana yang lebih besar
manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin.
4. Lingkungan
Menyelidiki lebih dini bahaya polusi udara, air, makanan terhadap anak.
5. Gerak Badan/Exercise/Senam Hamil
Latihan gerak/senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan
melakukan senam hamil akan memberi banyak manfaat dalam membantu
kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi
otot-otot panggul dan perut serta melatih cara mengejan yang benar. Kesiapan ini
merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan.
6. Bepergian
- Jangan terlalu lama dan melelahkan
- Duduk terlalu lama menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak.
7. Pakaran
- Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah
perut.
- Pakailah kutang yang menyokong payudara.
- Memakai sepatu dengan tumit tidak terlalu tinggi.
- Pakaian dalam selalu bersih.
8. Istirahat dan Rekreasi
9. Mandi
Kebersihan hygiene terutama kebersihan kulit, karena fungsi ekskresi dan
keringan bertambah.
10. Coitus
Coitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah :
- Sering abortus/prematur
- Perdarahan pervaginam
- Pada minggu terakhir kehamilan, coitus harus hati-hati.
- Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang
- Diketahui orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus
partus prematur.
11. Kesehatan Jiwa
Menanamkan rasa kepercayaan pada ibu hamil dan menerangkan apa yang harus
diketahuinya.
12. Perawatan Payudara
Kutang yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada yang sifatnya
adalah menyokong buah dada dari bawah suspension, bukan menekan dari depan,
dua bulan terakhir dilakukan massage kolostrum dikeluarkan untuk mencegah
penyumbatan untuk mencegah puting susu kering dan mudah pecah, maka puting
susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air
sabun dan biocream atau alkohol. Bila puting susu masuk ke dalam hal ini
diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar.
2.1.5 Perubahan Psikologi Ibu Hamil
1. Trimester I
- Hormon progesteron dan estrogen meningkat
- Mual pagi hari
- Merasa lemah, lelah dan membesarnya payudara
- Banyak ibu merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
- Pada awal kehamilan ibu berharap untuk tidak hamil
- Hasrat berhubungan seksual :
 Gairah sex lebih tinggi
 Mengalami penurunan libido
2. Trimester II
- Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon yang meningkat
- Libido meningkat.
3. Trimester III
Disebut periode menunggu dan waspada :
- Tidak sabar menunggu bayinya
- Takut bayinya lahir sewaktu-waktu
- Takut bahwa bayinya tidak normal
2.2 Konsep Antenatal Care
2.2.1 Definisi
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sebagian batasan
pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan hamil sehingga mampu menghadapi
persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar. (Manuaba, 2012).
2.2.2 Tujuan ANC
1) Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan,
persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
2) Tujuan Khusus
a. Mengenali dan mendeteksi penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai pada
kehamilan, persalinan dan nifas.
b. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
c. Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak.
d. Memberi nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi.
2.2.3 Jadwal pemeriksaan kehamilan
1) Satu kali kunjungan pada TM I
2) Satu kali kunjungan pada TM II
3) Dua kali kunjungan pada TM III
2.2.4 Pelayanan/asuhan standar 7 T
1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur TFU
4) Pemberian imunisasi TT lengkap
5) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil
6) Tes terhadap penyakit menular seksual
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
2.3 Konsep Dasar Teori Anemia Pada Kehamilan
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar Haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang
dari 12 gr%. Anemia pada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Haemoglobin (Hb)
dibawah 11 gr%. Anemia dalam kehamilan disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis
anemia yang pengobatannya relatif mudah bahkan murah.
2.3.1 Kebutuhan Zat Besi pada Wanita Hamil
Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi
menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50-80 cc setiap bulan dan kehilangan saat
besi sebesar 30-40 mgr. Disamping itu, kehamilan memerlukan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah janin dan placenta.
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemolidusi
(pengenceran) dengan peningkatan volume 30-40% yang puncaknya pada kehamilan
32-34 minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18-30% dan hemoglobin sekitar 19%.
Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 gr% maka dengan terjadinya
hemolidusi akan meningkatkan anemia hamil fisiologi dan Hb ibu akan menjadi 9,5-
10 gr%.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat
sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hb 11 gr% : Tidak anemia
9-10 gr% : Anemia ringan
7-8 gr% : Anemia sedang
< 7 gr% : Anemia berat
2.3.2 Bentuk-bentuk Anemia
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan darah adalah, sebagai
berikut :
1. Komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari :
a. Protein, glukosa, dan lemak.
b. Vitamin B12, B6 asam folat dan Vitamin C.
c. Elemen dasar Fe, Ion Cu dan Zink.
2. Sumber pembentukan darah : Sumsum tulang.
3. Kemampuan resorbsi usus halus terhadap bahan yang diperlukan.
4. Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel-sel darah merah
yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel
darah yang baru.
5. Terjadi perdarahan kronik
a. Gangguan menstruasi.
b. Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita.
c. Parasit dalam usus.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, anemia dapat digolongkan menjadi :
1. Anemia defisiensi besi (kekurangan zat besi).
2. Anemia mengaloblastik (kekurangan vitamin B 12).
3. Anemia hemolitik (pemecahan sel-sel darah lebih cepat dari pembentukan).
4. Anemia hipoplastik (gangguan pembentukan sel-sel darah).
2.3.3 Pengaruh Anemia pada Kehamilan pada Janin
1. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan
a. Bahaya selama kehamilan
1) Dapat terjadi abortus.
2) Persalinan prematuritas.
3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim.
4) Mudah terjadi infeksi.
5) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%).
6) Mola hidatidosa.
7) Hyperemesis gravidarum.
8) Perdarahan antepartum.
9) Ketuban pecah dini (KPD).
b. Bahaya terhadap persalinan
1) Gangguan His kekuatan pengejan.
2) Kala I : Dapat berlangsung lama.
3) Kala II : Berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan.
4) Kala uri dapat diikuti retensio placenta dan perdarahan post partum
karena atonia uteri.
5) Kala IV : Dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia
uteri.
c. Pada kala nifas
1) Terjadi subinfolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum.
2) Memudahkan infeksi puerperium.
3) Pengeluaran ASI berkurang.
4) Terjadi dikompensasi kordis mendadak setelah persalinan.
5) Anemia kala nifas.
6) Mudah terjadi infeksi mammae.
2. Bahaya Terhadap Janin
a. Abortus.
b. Terjadi kematian intrauteri.
c. Persalinan prematuritas tinggi.
d. Berat badan lahir rendah.
e. Kelahiran dengan anemia.
f. Dapat terjadi cacat bawaan.
g. Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal.
h. Intelegensia rendah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah masa dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin dengan
lama kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sebagian batasan pemeriksaan antenatal
care adalah pemeriksaan hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan
pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar Haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang
dari 12 gr%. Anemia pada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Haemoglobin (Hb)
dibawah 11 gr%. Anemia dalam kehamilan disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis
anemia yang pengobatannya relatif mudah bahkan murah.

3.2 Saran
3.2.1 Bagi Petugas
Hendaknya petugas kesehatan memberikan pendidikan dan penyuluhan pada
masyarakat mengenai hal-hal seputar kehamilan.
3.2.2 Bagi Klien
Diharapkan dapat kooperatif sehingga dalam memberikan pengobatan dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tujuan.
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan
Bidan. EGC; Jakarta, 2012

Mochtar Rustam. Sinopsis Obstetri. Penerbit Buku Kedokteran EGC; Jakarta, 2011

Obstetri Fisiologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran; Bandung, 1983.

Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo;


Jakarta, 2010

Prawirohardjo, Sarwono. Pelayanan Kesehatan dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; Jakarta, 1997.

Anda mungkin juga menyukai