Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR PUTIH KEWENANGAN KLINIS

(WHITE PAPER)
DOKTER SPESIALIS BEDAH ANAK

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bedah anak merupakan sub spesialisasi kedokteran bedah umum, yaitu cabang
kedokteran yang berhubungan dengan berbagai jenis tindakan bedah.

Meskipun bedah anak juga termasuk mendiagnosis pasien, tindakan ini lebih terlibat
dalam pengobatannya, terutama perawatan bedah. Dokter ahli bedah anak, yaitu
sebutan bagi ahli dalam bidang ini, mengembangkan rencana pengobatan yang terbaik
bagi pasien, melakukan pemeriksaan dan persiapan pra operasi, serta memantau
perkembangan pasien sebagai bagian dari perawatan pasca operasi. Dokter bekerja
sama dengan wali pasien dan atau orang tua yang bertanggung jawab atas sebagian
besar perawatan pasien.

Dalam dunia medis, dokter bedah anak memiliki peran khusus sebagai tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan kompetensi khusus bedah
anak dengan landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, dan pengelolaan
masalah kesehatan.

Bedah anak dibagi menjadi berbagai jenis keahlian. Operasi prenatal merupakan
sebuah konsep baru di bidangnya. Tindakan ini berkaitan dengan janin atau bayi yang
belum lahir. Beberapa kecacatan sudah dapat ditemukan melalui pemeriksaan
USG dan pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan pada masa kehamilan.
Pemeriksaan ini juga sering menjadi bagian perawatan rutin ibu hamil dan janin. Dokter
bedah anak yang menspesialisasikan bidang ini biasanya bekerja sama dengan
operator sonografi dan ahli radiologi.

Jenis keahlian lainnya dalam bidang ini disebut operasi neonatal, yang berpusat pada
bayi (baik cukup bulan atau prematur) yang membutuhkan tindakan operasi yang
biasanya untuk memperbaiki kelainan bawaan yang dapat mencegah bayi tumbuh
normal atau mungkin mengancam jiwa.

Sementara itu, kedokteran anak bidang onkologi merupakan subspesialisasi kedokteran


anak yang menangani kasus yang berkaitan dengan kanker. Sama halnya seperti pada
orang dewasa, operasi seringkali menjadi pilihan pertama pengobatan, terutama jika
terdapat tumor ganas atau gumpalan, dan belum berisiko (belum menyebar ke organ
lain di dekatnya).

B. LANDASAN KEWENANGAN KLINIS

1. Undang-Undang Nomor 29 Thun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran


(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 132, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434);

3. Peraturan Konsi Kedokteran Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi


dan Tata Kerja Konsi Kedokteran Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 351) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 36 Tahun 2015 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1681);
BAB II

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS

Disetujui
No Kompetensi Klinik Mandiri Dibawah
Supervisi
1 Melakukan Assessment awal √
2 Perawatan perioperative neonates dan anak, √
akses vena sentral
3 Keterampilan dasar bedah, akses peritoneal √
dialysis
4 Perawatan luka, stoma, dan drainase abses √
5 Keterampilan penatalaksanaan trauma pada √
anak
6 Keterampilan penatalaksanaan sepsis √
7 Eksisi tongue tie/ eksisi tortikolis √
8 Eksisi/ marsupialisasi ranula √
9 Eksisi kelenjar liur submandibular √
10 Eksisi/ biopsy limfonodi √
11 Eksisi kista dermoid √
12 Eksisi remnant preauricular √
13 Eksisi remnant branchial √
14 Eksisi remnant thyroglossus √
15 Eksisi limfangioma – hygroma √
16 Eksisi hemangioma √
17 Thorakostomi √
18 Simple mastectomy √
19 Reseksi anastomosis esofagus √
20 Esofagostomi √
21 Ligasi fistula trakeoesofageal √
22 Repair hernia diafragmatika kongenital/ trauma √
23 Plikasi diafragma √
24 Gastrostomy √
25 Reduksi volvulus gaster √
26 Closure of gastric perforation √
27 Fundoplikasi √
28 Foreign bodies and bezoar extraction √
29 Pyloromyotomy √
30 Pyloroplasty √
31 Duodenoduodenostomy √
32 Duodenojejunostomy √
33 Ileostomy √
34 Adhesiolisis for ASBO √
35 Reseksi anastomosis jejunoileal √
36 Ladd’s procedure √
37 Eksisi kista omentum √
38 Eksisi kista mesenterial √
39 Liver biopsy √
40 Kholesistektomi √
41 Splenectomy total, parsial, dan splenorraphy √
42 Portoenterostomy √
43 Cystojejunostomy √
44 Eksisi remnant ductus omphalomesenterikus √
45 Eksisi remnant urachus √
46 Appendiktomi √
47 Drainase abses appendiks √
48 Laparatomi eksplorasi pada peritonitis √
49 Laparatomi trauma, damage control √
50 Reduksi manual intusussepsi √
51 Kolostomi √
52 Reseksi anastomosis kolon √
53 Abdominoperitoneal pull-through √
54 Biopsy rectum √
55 Myektomi √
56 Fistulektomi perianal, insisi drainase abses √
perianal
57 Irigasi rectum & bowel management √
58 Anoplasty √
59 Anorektoplasty (PSARP) √
60 Repair anus, rectum pada trauma rectum √
61 Eksisi granuloma umbilical √
62 Repair hernia umbilikalis, epigastric √
63 Repair dinding perut (gastroschisis & omfalokel) √
64 Repair hernia inguinal √
65 Ligasi tinggi hidrokel √
66 Cystostomy, vesicostomy √
67 Sirkumsisi √
68 Meatotomy √
69 Chordectomy √
70 Hypospadia repair √
71 Repair buried penis √
72 Repair fistulas ureterokutan √
73 Nefrektomi √
74 Orchidopleksi √
75 Orchidectomy √
76 Eksisi kista baker √
77 Nephroureterectomy tumor willms √

Anda mungkin juga menyukai