Anda di halaman 1dari 18

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Lapangan
PKL (Peraktek Kerja Lapangan) adalah salah satu bentuk emplementasi
secara sistemetis dan sinkronatara program pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di DU/DI dalamupaya pendekatan dalam
meningkatkan mutu siswa/siswi SMK Negri 1 Sabak Auh yg bertujuan sesuai
dengan bidangnya dan juga menambah bekal untuk masa mendatang, agar
dapat menghasilkan lululsan dan dapat melaksanakan tugas dalam bidangnya
terutama Budidaya Perikanan Air Tawar.
Dalam Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan mampu mengikuti kegiatan
kerja serta memahami kerja yang dikerjakan di DU/DI dpat mencapai serta
mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya menujukan kinerjanya
secara maksimal dan memberi keuntungan selama berada di DU/DI.
Salah satu DU/DI yang menjadi praktek prakerin adalah BAT Rumbai
pesisir provibsi riau didasarkan atas pertimbangan teknologi yang berkaitan
dengan Agribisnis Perikanan Air Tawar.Penulis memilih mengambil judul laporan
prakerinya budidaya lele karena mudah dimengerti.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Adapun tujuan yang diingin dicapai pada pelaksanaan PKL adalah sebagai
berikut:

1.Untuk mengetahui teknik pembenihan ikan mulai dari seleksi induk,


penyutikan, striping, penetasan telur, pemanenan larva, pemeliharaan larva
hingga pengemasan dan pemasaran.
2.Melatih siswa/siswi menjadi tenaga kerja yang trampil dan provisional
3.Untuk mengetahui secara langsung kelangsungan hidup benih lele.
4.Mampu menerapkan keterampilan praktek di DU/DI.
5.Melatih mental siswa menjadi seorang siswa/siswi menjadi seorang
wirausaha yang mandiri.

1.3 Manfaat Praktek Praktek Lapangan


Manfaat yang di dapat dalam pelaksaan PKL adalah sebagai berikut:

1
2

1.Dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan teknik


pembenihan dan usaha ikan lele
2.Menjadi siswa/siswi pribadi yang mandiri
3.Siswa siswi mendapatkan wawasan atau pengetahuan pembenihen ikan
lele
4.Menjadi siswa/siswibyang trampilndan bertanggung jawab dalam
melaksanakan perkerjaan

BAB II
SEJARAH DAN MANAJEMEN INDUSTRI

2.1 Profil Dunia Usaha/Dunia Indusrti (DU/DI)

BAT Rumbai Provisi Riau merupakan salah satu unit pelaksaan teknis
(UPT) dilingkungan dinas kelautan dan perikan yang ditetapkan melalui
praturan gubernur Nomor 73 Tahun 2017.UPT ini berdiri pada tahun 1987
oleh Pemerintah Provinsi Riau dengan luas tanah sekitar 8,5 Hektare.UPT ini
berkedudukan di pekanbaru dengan memiliki 5 intalasi yaitu BBIS Sei Tribun
Kampar Unit Pendederan Ikan Air Tawar Dempond Kampar, BAT Rumbai
Pekanbaru.BPA sungai suir Selat Panjang dan BBIP Pulau Rupat Bengkalis.
Provil BAT Rumbai Provinsi Riau dengan sebagai berikut:
Nama Instalasi : BAT Rumbai Provinsi Riau
Berdiri Pada Tanggal : 1987
Bidang : Agribisnis Perikanan Air Tawar
Nama Pemimpin : SALMAN S.PI.M.si
Anggota :2
Luas : 8,5 Hektar

2
3

2.2 Stuktur Organisasi BAT Rumbai Provinsi Riau

KEPALA BAT RUMBAI

SALMAN S.PI.M.si

KEPALA INSTRUKTUR

AHMAT TEGUH SANTOSO

ANGGOTA

MARZULIS

3
4

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Klarifikasi dan Morfologi ikan lele (Clarias Batrachus)


Ikan lel merupakan ikan tanpa sisik yang ditemukan diperairan tawar di
dunia benua yaitu benua afrika dan asia, Ikan ini mempunyai nama
internasional sama dengan ikan patin dan baung yaitu catfish. Karna ikan ini
mampunyai kumis yang dimiliki kucing. Lele memiliki banyak nama yang
berbeda untuk ikan berkulit licin ini, orang afrika menyebutnya (Mali)
dithailand menyebutnya (Palmond) dimalaysia disebut (Keli) dijepang disebut
(Cat Tre Trang) dan beragam lainnya (Darseno SP.2010)

Menurut Suyanto (2002) ikan lele adalah ikan yang hidup diair tawar yang
bersifat Nocturnal, Biasanya aktif dimalam hari atau lebih menyukai ditempat
gelap dari pada siang hari yang cerah, ikan lele lebih suka berdiam dilubang
atau ditempat yang tenang dan arus yang airnya tidak terlalu deras.

Ikan lele tersebar luas dibenua afrika dan asia, Terdapat diperairan
umumnya yang berair tawar secara liar. Dibeberapa negara khususnya diasia
ikan lele diternakkan, Dipelihara, dikolam seperti halnya terjadi difilifina,
Thailand, Indonesia, laos, kamboja, Vietnam, birma, dan india. Diindonesia ini
ikan lele secara alami terdapat dikepulauan senda besar dan sunda maupun
sunda kecil (Darseno SP.2010)

Menurut hernowo dan suyanto (2003) ikan lele merupakan salah satu
komoditas perairan yang dibudidayakan di aiar tawar, Keberadaanya amat
populer hampir seluruh indonesia, harganya relative murah dibandingkan
jenis ikan lainya, tetapi cita rasanya dapat diterima oleh segala lapisan
masyarakat tingkat kepopuleran ikan lele ini dapat ditunjukan oleh
banyaknya warung-warung makan dari skala kecil sampai lestoran yang
menghidangkan masakan lele dengan berbagai gaya.

morfologi Ikan Lele Menurut Klarifikasi teksonomi yang dikemukakan oleh


weber de befaurt (1965) digolongkan sebagai beriku:

Filum: Chordata
Kelas: Pisces

4
5

Subkelas: Teleostei
Ordo: Ostrariopshysi
Subordo: Siluroidae
Family: Clariidae
Genus: Clorias
Spesies: Clorias batrachus

Ikan lele merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki warna tubuh
kehitaman atau kecoklatan. Tubuh ikan lele berkulit licin karna diselimuti lenotip,
dan tidak memiliki sisik seperti ikan ikan lainnya. Hal yang menarik d ari tubuh
ikan lelenakan berubah menjadi pucat. Warna Warna tubuh tersebut juga akan
berubah jika ikan lele terkejut menjadi loreng hitam putih seperti mozaik. Ikan
lele memiliki mulut yang berukuran kurang lebih ¼ dari panjang tubuh nya. Ikan
lele juga dijuluki Catfish karna memiliki kumis disekitaran mulut yang berjumblah
delapan buah sehingga menyerupai kucing. Kumis ikan lele tersebut berfungsi
sebagaialat peraba saat mencari makanan atau sedang bergerak, seperti
kebanyakan ikan ikan air tawar ini, ikan lele ini menggunakan serip untuk
bergerak atau berenang, sirip untuk bergerak atau berenang, sirip ikan terdiri
dari buah sirip dada yang berpasangan dua buah sirip perut yang berpasangan
satu buah sirip dubur, satu buah sirip ekor, dan satu buah sirip punggung. Sirip
dada pada ikan lele dilengkapi dengan sirip keras dan runcing berfungsi sebagai
senjata dan alat gerak, sirip keras itu sering disebut patil. Sirip perut terletak
dibagian bawah tubuhnya, Sementara itu, sirip perut yang membentang hingga
pangkal ekor. Sirip ekor lele berbentuk busur agak membulat, dan sirip punggung
pada ikan lele berada diatas tubuhnya hingga dipangkal ekor bagian atas.

3.1.1 Teknik Pembenihan Ikan Lele


Menurut Darseno SP, (2010) dihabitat aslinya (di alam) ikan memijah
pada awal musim hujan. Hujan menyebebkan volume air mengalami kenaikan
dan prtumbuhan jasad renik sebagai pakan alami menjadi berlimpah diduga
akibat perubahan ini, ikan mengalami rangsangan untuk memijah, lele
berkembangbiak secara ovipar dengan pembuahan terjadi diluar tubuh.
Proses pemijahannya sendiri terjadi beberapa tahapan, mula-mula sang
induk yang sudah siap memijah akan mencari lokasi yang nyaman untuk
memijah, yaitu tempat yang teduh dan terlindung. Setelah ditemukan tempat
yang dimaksud induk lele meletakan telur-telurnya dibebatuan dan tanaman
yang ada didalam air pada saat lele jantan akan menyemprotkan spermanya
ketelur-telur tersebut. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu sekitar 48 jam

5
6

atau 23 hari tergantung pada suhu perairan, semakin dalam suhu perairan
semakin lama telur menetas.
sayang nya benih yang baru menetas banyak mengalami kematian,
jumblah benih lele yang hidup sangat sedikit. Hal ini di duga karna larva tidak
tahan dengan kondisi perairan yang sangat ekstrem. Sebagian benih yang masih
hidup pun tidak lepas dari ancaman predator, karna itu, kedua induk lele
berganti menjaga larva sekitar dua minggu untuk memastikan anak anaknya
tidak dimakan predator.
Menurut trinasari (2005), Dari waktu ke waktu berkembang pengalaman
baru tentang cara pembenihan ikan lel (Clarias Batrachus), baik dari kalangan
petani sendiri maupun hasil kegiatan peneliti yang di lakukan oleh lembaga
peneliti milik pemerintah. Dari sana kemudian diketahui bahwa ternyata lubang
tempat ikan lele (Clarias Batrachus) bertelur tidak hanya berupa potongan
potongan bamboo yang disimpan didasar kolam, melainkan bisa berupa bentuk
sarang atau kotak kotak yang dipasang ditepi atau pinggiran pematang. Cara ini
tentu lebih baik jika dibandingkan dengan cara sebelumnya. Jika pad acara
sebelumnya kita tidak pernah mengetahui saat bertelur, menetas, dan
seterusnya, pada acara yang terakhir kita dapat memprediksi atau
mengetahuinya. dengan mengetahui saat saat tersebut, petani dapat mengatur
teknik pemeliharaan larva.

3.1.2 Jenis Jenis Lele Unggul


Menurut Darseno SP (2010) Jenis jenis ikan lele (Clarias Batrachus) yang
menjadi ungglan ataupun sering dipesan dipasaran diantaranya adalah:
1.Lele Dumbo (Clarias Guriepinus)
Saat inilah jenis ikan inilah yang paling banyak diminati untuk
dibudidayakan. Meskipun lele local (Clarias Batrachus) memiliki cita rasa yang
lebih gurih, tetapi karna pertumbuhan nya yang sangat lambat membuat
pembudidaya engan memeliharanya. Menurut beberapa pakar perikanan, lele
dumbo yang kita kenal adalah hasil persilangan antara induk lele betina Taiwan
dan induk lele jantan asal Kenya, Afrika, namun literature lain mengatakan, lele
dumbo merupakan jenis lele asal Kenya, Afrika bukan hasil perkawinan silang, itu
sebabnya lele dumbo memeiliki nama ilmiah (Clarias Batrachus)
2.Lele Sangkuriang
Saat ini lahir jenis ikan lele terbaru, Bernama Sangkuriang. Lele
ininterbilang jenis lele unggul. Pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan
dengan lele dumbo biasa, sebuah penelitian melaporkan, benih lele sangkuriang
dapat mencapai panjang tubuhnya 5,4 cm dalam umur 21 hari. Padahal, diumur

6
7

yang sama lele dumbo bisa rata rata panjang nya 2,9 cm. Artinya pertumbuhan
lele sangkuriang lebih cepat dari pada lele dumbo biasa pada umur yang sama.

3.Lele Pithon
Lain halnya dengan sangkuriang, Lele pithon lahir dari perkawinan silang
antara induk betina eks Thailand atau lele D89F2 dengan induk jantan dumbo F6.
Lele pithon memeiliki keunggulan seperti pertumbuhannya yang cepat dan
seragam, tingkat kelangsungan hidup tinggi, dan relative tahan terhadap
penyakit Sedangkan beberapa jenis lele yang ada dikawasan afrika, diantara lain
adalah:
Clarias sp
Clarias lareza
Clarias dumerili
Clarias mosambicus
Clarias anguillaris
Clarias senegalensisi dan
Clarias gariepenus

3.1.3 Hama dan Penyakit


Menurut Khairuman dan Amri (2002), hama adalah organisme penganggu
yang dapat memangsa,memebunuh,mempengaruhi, produktivitas,baik secara
langsung maupun bertahap hama meyerang ikan lele( Clarias
Batrachus )biasanya datang dari luar melalui aliran air,atau darat.Hama yang
berasal dari padal biasanya akibat persiapan kolam yang kurang sempurna.
Menurut Afriyanto dan Liviawaty (1992) penyakit ikan adalah segala
sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan pada ikan disebabkan oleh
organisme lain pakan maupun kondisi lingkungan yang kurang menunjang
kehidupan ikan.Ditinjau dari sifat penyerangannya,penyakit ikan dapat
dibedakan menjadi dua golongan,yaitu endotern dan eksotren.endortn
merupakan penyakit yang menyerang organ bagian dalam tubuh seperti
hati ,jantung dan usus.Sementara eksotern merupakan jenis penyakit yang
menyerang organ tubuh bagian luar seperti sirip dan mata.

3.1.4 Kualitas Air

7
8

Menurut Arie (1998), untuk menunjang keberhasilan budidaya dan


mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan ikan lele, para ahli perikanan
menetapkan kriteria atau standar minimal untuk kualitas air pada kolam
budidaya ikan lele, baik secara kimia maupun fisika yang harus di penuhi untuk
membudidayakan ikan lele, beberapa syarat dan kualitas air yang dibutuuhkan
untuk menompang kehidupan ikan lele antara lain adalah:
1.Suhu optimal untuk memelihara ikan lele berkisaran antara 20-30’C
2.Suhu optimal untuk kehidupan ikan lele agar pertumbuhannya dan
perkembangannya optimal adalah 27’
3.Kandungan oksigen terlarut didalam air ini minimal sebanyak 3 ppm.
4.Derajat kesamaan (ph) air untuk kehidupan lele dapat mencapainpertumbuhan
dan perkembangan yang optimal adalah 6,5-8.
5.Kandungan karbodioksida (CO2) dalam air harus dibawah 15 ppm. NH sebesar
0,05 ppm, No sebesar 250 ppm.
Selama 10 hari pertama sejak penebaran benih, air kolam tidak boleh
dimasukan atau terkontaminasi air diluar kolam. karna air dari luar dilakukan
terhadap berbagai ukuran ikan lele, baik ikan lele yang berukura nkecil (benih)
maupun yang berukuran konsumsi atau siap dijual, sistem pengangkutan ikan
lele dapat dilakukan dengan yakni secara terbuka dan secara tertutup.

Menurut Darseno SP (2010, secara umum, pola pemasaran lele dibagi


menjadi dua yakni:
1.Pola pemasaran melalui Lembaga
Lembaga seperti koprasi atau kelompok petani ikan merupakan lembaga
yang sangat berarti bagi pembudidaya ikan. Dengan keberadaan lembaga
tersebut, petanitidak perlu pusing memikirkan pemasaran produksi lele yang
mereka hasilkan. Semua hasil produksi lele ditampung oleh koprasi, selanjutnya
koprasi akan menjualnya ke beberapa agen atau pedagang besar. Dari pedagang
besar inilah lele kemudian dijual ketingkat pedagang bakul, seperti dipasar
tradisional. Selanjutnya, dari pedagang bakul pasar tradisional ini lele dijual ke
konsumen pedagang pecal lelepedagang pengecer, pedagang keliling, dan
sebagainya.
2.Pola pemasaran melalui Lembaga
Pola pemasaran umum dijalankan oleh pembudidaya lele yang
memasarkan produknya tidak melalui lembaga. melainkan memasarkan langsung
sendiri hasil panennya. Biasanya, pola ini dilaksanakan oleh pembudidaya lele

8
9

skala kecil. Pemasaran ini bisa juga melalui pedagang pengumpul. pedagang
bakul di pasar tradisional, pedagang pengecer dan sebagainya.

BAB IV
KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

4.1 Waktu dan Tempat


Praktek kerja industri dilaksanakan selama 5 bulan yang dimulai dari
tanggal 08 November 2021 sampai tanggal 25 Maret 2022 di BAT Rumbai Pesisir
Provinsi Riau yang beralamat di Kota Pekanbaru jalan Pramuka.
Praktek kerja lapagan ini dilaksanakan sesuai dengan jam dunia usaha
atau dunia industri, dan pelaksanaan praktek kerja lapangan sesuai dengan jam
masuk kerja yang dimulai pada hari senin sampai minggu dengan jam kerja dari
pukul 08:00 WIB sampai 21:00 WIB.
4.2 Bahan Dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktek magang ini adalah induk ikan lele
(Clarias Batrachus) yang sudah matang gonad dan mediannya tang terdapat di
BAT Rumbai Pesisir tersebut. Sedangkan alat yang digunakan adalah
thermometer untuk mengukur suhu, jarum suntik, aquarium, aerator dan alat
alat tulis seperti buku tulis, pena, pensil, penggaris, kamera untuk dokumentasi
dari kegiatan magang dan alat alat lainnya.

4.3 Metode Praktek

9
10

Metode praktek yang digukan dalam praktek magang ini metode survey
yaitu melakukan pengamatan langsung dan aktif melakukan praktek kerja
langsung di lapangan pada objek objek pembenihan ikan patin.

4.4 Hasil Prakerin


4.4.1 Tahapan-Tahapan Kegiatan di Hatchery
Hatchry adalah salah suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat
memproduksi benih ikan mulai dari pemijahan sampai menghasilkan larva. Jenis
ikan yang dikembangbiakkan di BAT Rumbai Pesisir adalah ikan lele.
Langkah langkah yang kita lakukan saat memesuki hatchery adalah:
1.Pengecekan Airasi/Aerator
2.Pengecekan Air Pemasukan
3.Pengecekan Saringan/Air pengeluaran
4.Pengecekan pakan benih lele
5.Pemberian pakan lele
6.Membersihkan Hatchry

4.4.2 Seleksi Induk Lele


Tidak semua ikan yang melewati ukuran konsumsi bisa dijadikan induk.
Induk yang digunakan untuk pembenihan ikan harus merupakan induk unggul,
sehingga benih yang dihasilkan memiliki kualitas yang unggul oleh karna itu
pemijahan terlebih dahulu dilakukan seleksi induk.
Untuk melakukan pemijahan harus dilakukan proses seleksi induk dan
memenuhi syarat antara lain:
1.karateristik induk
secara umum, ikan lele yang suda siap untuk dipeijhKn akan cenderung
saling mendekat dan berkerjan antara jantan dan betina. jika induk tidak aka
nada kercerdungan berdekatan dengan lawan jenisnya, kemungkinan besar ikan
tersebut masih belum siap.
2.Kondisi Perut
Perut induk betina yang sudan siap dipijah memiliki perut yang bunci dan
jika diraba akan terasa lembut. Namun, anda perlu hati hati karena tidak semua

10
11

induk betina yang buncit sudah siap unuk dipijah. Bisa jadi bucit tersebut
disebabkan oleh timbunan lemak karna terlalu banyak pakan.
Agar tidak terkecoh dengan penampilan fisik induk, Anda perlu
memberikan perlakuan khusus sebelum induk dipijah. Umumnya induk yang
sudah siap dipijah agar lebih mudah menyeleksi induk. Umumnya induk yang
sudah siap dipijah memiliki prut membuncit dan diiringi dengan kelaminnya yang
berubah warna menjadi kemerahan dan agak menonjol.
3.Bentuk kelamin Jantan
Induk jantan yang sudah siap dipijah memiliki bentuk kelamin yang agak
panjang, membesar dan keras. Jika anda urut secara perlahan pada bagian
kelamin, induk akan mengeluarkan cairan putih yang disebut sperma.
4.Sirip Punggung
Induk jantan dan induk betina yang sudah siap pijah akan menegakan
sirip punggungnya apabila anda usap bagian tersebut dengan menggunakan dua
telunjuk. Tes ini di sebut tes jari dan lebih sering digunakan oleh pembudidaya
karna dinilai sederhana dan mudah di lakukan.
Seleksi Induk lele yang dilakukan selama Di BAT Rumbai dilakukan dengan
sistem pengeringan kolam terlebih dahulu agar dengan mudah melakukan
penangkapan indukkan lele yang matang gonad dan ukurannya sama, pemilihan
indukkan lele biasanya terlebih dahulu dilakukan pada induk betina lalu induk
jantan.

4.4.3 Penyuntikan Induk Lele (Clarias Batrachus)


Ikan yang dibudidayakan memerlukan proses pemijahan alami selama 12
jam. Proses pemijahan tersebut dapat dipercepat melalui penyuntikan hormon
Ovaprim ke dalam tubuh ikan. Dengan dosis penyuntikan 0,5ml/kg bobot ikan,
Namun penyuntikan pada induk lele dicampur dengan NRCL (Sodium).Biasa nya
penyampuran Ovaprim dan NRCL itu pula dilakukan pengukuran seperti hal nya
Ovaprim 0,3 ml dan NRCL 0,2 ml. Penyutikan dilakukan didekat punggung dengan
kemiringan suntik 40’, masing masing indukan lele harus berukuran sama antara
induk jantan dan induk betina, Lalu induk jantan dan betina yang sudah disuntik
dimasukan di satu tempat yang sudah berisi kaban, induk jantan dan betina
dimasukkan di tempat yang sama untuk melakukan pemijahan. Induk lele jantan
dan betina harus dari asal yang jelas dan berbeda agar tidak melakukan
perkawinan sedarah atau perkawinan satu keturunan. Induk ikan lele yang
bersifat unggul akan mempengaruhi kualitas benih yang dihasilkan.

11
12

4.4.4 Pemberian Pakan Benih Lele (Clarias Batrachus)


Pemberian pakan dimulai dari hari ke 2-3 menggunakan cacing atau
tubifek yang dihaluskan atau dicingcang pada hari ke 4 dilanjutkan dengan
pemberian pakan cacing utuh selama 3 sampai 4 hari dilanjutkan dengan
pemberian pelet susu dam 2 hari dilanjutkan dengan Pf 100 untuk ukuran benih
lele 1/2 cm dilanjutkan dengan Pf 500 untuk ukuran benih lele 2/3 cm dan
dilanjutkan dengan Pf Nol untuk ukuran benih lele 3/4cm dan dilanjutkan dengan
1000 4/5cm,pemberian pakan dilakukan 4 jam sekali dengan ukuran pelet
sampai sekenyang ikan atau lebih dari ukuran makan ikan itu.

4.4.5 Jumblah Telur Yang Dihasilkan Induk Lele (Clarias Batrachus)


Satu pasang induk lele sanggup menghasilkan sekitar 50.000 sampai
dengan 100.000 telur yang akan menetas, Telur lele dipindahkan ditempat yang
berbeda agar tidak terjadi kepadatan yang dapat pempengaruhi pertumbuhan
larva lele, larva lele akan menetas 12 jam paling lama untuk keseluruhannya.
Kemudian kaban yang berada dalam bak viber diangkat setelah telur telur
menetas agak tidak terjadi pembusukkan telur. Kaban yang sudah diangkat lalu
dicuci dan dijemur agar ttp steril dan data langsung digunakan.

4.4.6 Packing Bibit Lele (Clarias Batrachus)


Pengemasan bibit lele yang saya plajari selama DI BAT Rumbai yang paling
efektif dan efesien dan mudah adalah menggunakan kantong plastik. Agar bibit
lele yang dimasukkan ke dalam kemasan tetap hidup, harus menambahkan
Oksigen dengan 1/3 kantong terisi air dan takaran 2/3 terisi Oksigen.
Bibit lele yang akan dibeli dan akan diangkut ke tempat tujuan tidak diberi makan
terlebih dahuluselama 1 sampai 2 kali waktu makan. Ukuran kantong plastik yang
biasanya digunakan untuk memasukkan bibit lele adalah ukuran yang cukup
besar. Dapat diisi dengan air dengan takaran 2O liter-100 liter.
Takaran bibit lele yang akan dimasukkan ke kantong plastik biasanya disesuaikan
dengan kepadatan nya. Jika bibit lele itu berukan 3cm sampai 5cm, sebaikknya
kepadatannya tidak lebih dari 100 ekor per liter.
Pengikatan packing harus hati hati, Untuk memastikan kantong plastik tersebut
tidak bocor.

12
13

Pembuatan Packing biasanya menggunakan 2 plastik yang berukuran sama lalu


diikat dibagiaan bawah menggunakan karet dan dibalikkan untuk memastikan
ikatannya kuat dan tidak lepas.

4.4.7 Sortir/Grading Bibit Lele (Clarias Batrachus)


Grading atau yg sering disebut Penyortiran sangatlah penting untuk
melakukan pemisahaan ukuran benih yang relative tidak rata memisahkan,
karena ukuran yang berbeda sangat mempengaruhi dalam pembenihan karna
beresiko menumbuhkan kanibal yang sangat tinggi yang dapat mempengaruhi
kegagalan dalam melakukan pembenihan, makannya harus diadakn nya
penyortiran atau grading untuk ukuran sortir itu sendiri berbeda beda, ukuran
sortir umumnya yaitu 1/2s, 2/3 , 3/4 , 4/6, 5/7 ,7/9 . Penyortiran dilakukan
didalam kolam dengan cara dilakukan pengeretan atau penarikan keramba
menggukan bambu lalu bibit diambil menggunakan saringan dan dimasukkan ke
bak sortir dengan ukuran yang sudah ditentukan. Bak sortir digoyangkan
fungsinya untuk ukuran bibit yang kecil dapat keluar lalu ukuran bibit yang besar
dapat tinggal. Biasanya penyortiran umumnya dilakukan dua orng agar dapat
lebih mudah dan cepat. Bibit yang akan disortir biasanya jangan diberi makan
terlebih dahulu agar perut bibit lele tidak menghambat ketika melakukan
penyortiran.

4.4.8 Pemasaran Bibit Lele (Clarias Batrachus)


Pemasaran Di BAT Rumbai relative banyak di minati dari kalangan lokal
maupun luar kota.Pemasaran ini dilakukan langsung dari produsen,pemasaran
biasanya dilakukan ketika sang pembeli ingin melakukan jual beli terlebih dahulu
dia melakukan pengecekkan bibit yang unggul dan ukuran yang hendak beli serta
jumblah,setelah dilakukan perjanjian jual beli lau produsen menyiapkan bibit lele
yang hendak dibeli dengan cara menghitung jumblah yang hendak dibeli lalu
dilakukan pemeckingan kemudian dilakukanya pembayaran.

13
14

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah saya melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di BAT Rumbai Kota
Pekanbaru Provinsi Riau.Saya mendapatkan banyak manfaat, Baik itu
Pengalaman, Pengetahuan, dan semua yang erkait dalam dunia kerja. Sehingga
saya dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, Karna dengan
materi dan dibarengi dengan praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh
kemampuan yang sudah saya dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika
saya memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karna sebelumnya
sudah mempunyai pengalaman yang baik.

5.2 Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan PKL saya memberikan saran
agar PKL dapat dilaksanakan dengan lancer dan baik kedepan nya serta berharap
Kepada para peserta PKL agar mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran
yang akan diterapkan dalam dunia industry, agar memudahkan dalam melakukan
praktek kerja lapangan di perusahaan maupun dunia industry.
Saya juga ingin memberikan saran kepada pihak perusahaan terutama di Plant
Adminitrasi agar tidak perlu sungkan terhadap anak PKL, Usahakan dengan
bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar hasilnya menjadi
efekif dan efesien.

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, E dan Evi Liviawaty,1992. Pengendalian Hama Dan Penyakit Kanisius.


Yogyakarta, Halaman 20

Arie, 1998. Teknologi Pembenihan Ikan Lele (Clarias batrachus). penebaran


Swadaya
Yogyakarta Halaman 34

Darseno, sp,2010. Buku Pintar Budi Daya dan Bisnis.Agro Media Pustaka
Jakarta

Khairuman dan Khairul Amri 2002.Budidaya Ikan Lele (Clarias Batrachus)


Secara Instesif. Agromedia Pustaka.Jakarta Halaman 61

Suyanto, Rahmatun,2002. Budidaya Ikan Lele. Penebaran Swadaya.


Jakarta. Halaman 97

Triana Sari, 2005. Pembenihan Ikan Lele.Penebara Swadaya.


Halaman 23

15
16

LAMPIRAN

Penyortiran/Grading bibit lele Seleksi induk lele

16
17

Cacing/tubifek

Pemberian pakan larva lele dengan


cacing yg dihaluskan

Pemberian pakan larva lele


menggunakan cacing utuh

17
18

Pemberian pKn untuk bibit lele


menggunakan pelet Pf 0/Pelet susu

18

Anda mungkin juga menyukai