Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER BAHASA INDONESIA

MEMBUAT KAJIAN PUSTAKA DAN KONSEP

DI SUSUN OLEH :

FRANKY SAHALA TUA HUTAGALUNG


( 2114111057 )
KELAS B

SARJANA TERAPAN PENGELOLAAN PERHOTELAN


FAKULTAS PARIWISATA
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2022
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN KONSEP

2.1 Telaah Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya berfungsi untuk menganalisa dan memperkaya pembahasan


penelitian,serta membandingkan dengan penelitian yang telah ada. Kajian Pustaka berikut ini
disertakan lima jurnal yang bebeda dari lima penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan
konsep akomodasi villa.

Penelitian pertama yang bersumber dari Jurnal Destinasi Pariwisata,2014 dengan judul
“Studi Pemanfaatan Air Tanah Dalam Memenuhi Kebutuhan Villa di Desa Kerobokan Kelod
Kuta”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan Kegiatan pemerintah mengalami perkembangan
setiap tahunnya. Pembangunan tersebut memiliki efek samping tentang pariwisata pembangunan
seperti pembangunan villa di Bali. Salah satu villa mengalami peningkatan pembangunan di
kerobokan kelod. Instrumen menggunakan 30 sampel vila. Penelitian ini membahas tentang
pengembangan vila dan pemanfaatan air di vila tersebut. Metode analisis data yang dipakai
dalam penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kesimpulan penelitian Pemanfaatan
air dilihat dari hasil penggunaan alat ukur air yang digunakan dalam salah satu villa
mendapatkan hasil bahwa pemanfaatan air itu menggunakan air sebanyak 987,2 m3 dalam 30
hari..Dari hasil 982,2 m3/hari dibagi atas kamar yang ada dalam villatersebut mendapatkan
hasil penggunaan air sebesar 14,65 m3/kamar/30hari atau 0,48 m3/kamar/hari.

Penelitian yang kedua dengan judul “Dampak Perkembangan Villa Terhadap Kehidupan
Sosial Ekonomi Masyarakat di Jalan Baik - Baik Seminyak” yang bersumber dari Jurnal
Destinasi Pariwisata, 2015. Dalam penelitian tersebut menjelaskan besarnya dampak dari
perkembangan Villa bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Jalan Baik Baik. Dampak
tersebut terhadap masyarakat berupa dampak positif maupun negarif. Hasil penelitian dengan
metode kuantitatif dan kuisioner dengan menggunakan rumus Slovin(Umar,1999) beupa
dampak positif yang terjadi dengan adanya perkembangan villa di Jalan Baik-Baik adalah
adanya keragaman jenis lapangan pekerjaan, menambah usaha bagi masyarkat,
mempengaruhi pendapatan serta masyarakat masih bisa mempertahankan nilai, norma dan
budaya. Dampak negatifnya adalah kesempatan bekerja di villa untuk masyarakat lokal rendah,
menimbulkan kemacetan, dan kenaikan harga-harga.

Penelitian yang ketiga dengan judul “Dampak Keberadaan Villa Bagi Masyarakat di
Banjar Canggu Kuta Bali” yang dipublikasikan pada jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas,
April 2018. Dalam penelitiannya,dijelaskan bahwa perkembangan Villa di cangggu dari tahun
2012 -2016 mengalami peningkatan dari 111 unit menjadi 245 unit villa. Penginapan atau villa
yang ada di canggu juga sangat berdampak pada kondisi masyakarakat di banjar canggu. Hasil
kesimpulan dengan metode analisis pendapat masyarakat tentang dampak keberadaan villa bagi
masyarakat di Banjar Canggu Kuta Bali dengan menggunakan skala Likert bahwa
dampak.ekonomi terhadap pendapatan masyakat di sekitar banjar canggu menjadi meningkat.
dampak sosial budaya pelestarian kesenian dan kebudayaan asli di banjar Canggu.Jadi dampak
keberadaan villa bagi masyarakat di Banjar Canggu Kuta Bali.

Penelitian yang keempat yang bersumber Jurnal Destinasi Wisata,2018 dengan judul
“Pengelolaan Villa Sanyas Dalam Mengatasi Ketidaknyamanan Wisatawan Terhadap
Aktivitas Wisata Malam Di Kawasan Seminyak Bali”. Dalam penelitian dijelaskan bahwa
Wisatawan yang menginap di Villa Sanyas merasa tidak nyaman karena suara bising yang
terdengar dari tempat wisata malam sekitar villa Sanyas. selain itu juga beberapa karyawan
yang bekerja di villa sanyas tidak fasih berbahasa inggris Hal ini tidak bisa dibiarkan sebab
akan mengganggu waktu liburan wisatawan yang ingin bersantai dan juga menikmati liburan
mereka dengan nyaman tanpa ada gangguan. Hasil kesimpulan dengan metode analisis
kualitatif atas masalah yang tersebut adalah upaya penanggulangan dari pihak Villa sanyas
adalah menjual kamar dengan harga yang murah tetapi tetap melakukan suatu upaya
untuk merenovasi kamar selain itu juga pihak Villa juga sudah melakukan pelatihan terhadap
karyawan yang belum fasih terhadap bahasa inggris.

Penelitian kelima yang berjudul “Strategi promosi villa Alahan panjang resort selama
pandemi Covid-19” yang bersumber dari Jurnal Penelitian dan pengembangan Sains dan
Humaniora,2021. Dalam penelitian tersebut dijelaskan Pengelolaan promos Villa mengalami
beberapa permasalahan salah satunya dikarenkan pada saat ini tengah berada dalam situasi
pandemi COVID 19 yang menyebabkan terjadinya pemberlakuan Pembatasan Sosial Skala Besar
(PSBB) sehingga seluruh kegiatan dibatasi..Metode penelitan menggunakan metode penelitian
deskriptif. Hasil penelitian yaitu promosi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata selaku pengelola
Villa Alahan Panjang Resort belum begitu baik karena minimnya promosi yang terkait dengan
Villa Alahan Panjang Resort. Belum ditemukannya promosi berupa periklanan di area Villa
Alahan Panjang Resort dan promosi penjualan berupa pemberian coupons, discount, dan
cashback belum pernah dilakukan sama sekali.

2.2 Deskripsi Konsep

Selain hal yang sudah dijelaskan diatas,terdapat juga konsep-konsep yang berisi tentang
konsep pariwisata dan akomodasi pariwisata. Kedua konsep ini akan diuraikan sebagai berikut.

2.2.1 Konsep Pariwisata

1. Prof. Hunziker dan Kraft (1942) mendefinisikan pariwisata secara lengkap dan jelas
sebagai berikut :“Tourism is the totality of relationships and phenomena Arising from
the travel and stay of strangers, provided the stay does not imply the establishment
of a permanent residence and is not connected with a remunerated activity”
Pariwisata adalah keseluruhan hubungan dan gejala–gejala atau peristiwa–peristiwa
yang timbul dari adanya keinginan seseorang untuk melakukan perjalanan dan tinggal
di tempat yang asing atau baru, dimana perjalanannya tidak untukmenetapdi suatu
tempat dalam jangka waktu yang lama dan tidak ada hubungan dengan kegiatan
untuk mencari nafkah.
2. Konsep Dampak Sosial Ekonomi, Cohen (1984) menjelaskan dampak pariwisata
terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dapat dikategorikan menjadi
delapan kelompok, yaitu sebagai berikut: a.Dampak terhadap penerimaan devisa,
b.Dampak terhadap pendapatan masyarakat , c.Dampak terhadap kesempatan kerja,
d.Dampak terhadap harga-harga, e.Dampak terhadap distribusi manfaat atau
keuntungan, f.Dampak terhadap kepemilikan dan kontrol, g.Dampak terhadap
pembangunan pada umumnya, h.Dampak terhadap pendapatan pemerintah.
3. Konsep mengenai masyarakat, Masyarakat memiliki empat ciri yaitu:
a) Interaksi antar warga-warganya,
b) Adat istiadat,
c) Kontinuitas waktu,
d) Rasa identitas kuat yang mengikat semua warga (Koentjaraningrat, 2009).

Mac lver dan Page memaparkan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan,
tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan
pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia (Soerjono Soekanto).

4. Sektor pariwisata merupakan salah satu sector strategis dalam menggerakan


perekonomian Indonesia dan menjadi bagian dari perekonomian gblobal. Berlangsungnya
revolusi 3T , Transport, Telecomunication, Tourism, menunjukan bahwa kegaitan
pariwisata telah menjadi salah satu kekuatan yang mampu mempercepat penyatuan dunia
dalam integrasi ekonomi dan pegerakan manusia lintas daerah dan bahkan lintas Negara
(Rusman,2004).
5. World Tourism Organizatio, (1955a) menyepakati bahwa pariwisata telah menjadi
fenomena sosial ekonomi yang sangat penting dalam perkembangan kehidupan dan
pergaulan global antar bangsa-bangsa di dunia. Pariwisata menjadi esensial bagi
kehidupan karena terkait langsung dengan dampaknya pada perkembangan ekonomi,
sosial budaya, dan pendidikan baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Dari
sisi spasial kegiatan pariwisata bersinggungan langsung dengan ruang dan waktu karena
hakekatnya adalah pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain.
6. Menurut Cooper (1993), pariwisata adalah serangkaian kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh perorangan atau keluarga ataun kelompok dari tempat tinggal asalnya ke
berbagai tempat lain dengan tujuan melakukan kunjungan wisata dan bukan untuk
bekerja atau mencari penghasilan di tempat tujuan. Kunjungan dimaksud bersifat
sementara (1 hari, 1minggu, 1 bulan) dan pada waktunya akan kembali ke tempat tinggal
semula. Jadi ada dua elemen penting yaitu : perjalanannya itu sendiri dan tinggal
sementara di tempat tujuan dengan berbagai aktivitas wisatanya.
7. Menurut UU RI No.10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Pariwisata adalah berbagai
macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Secara global maupun
dalam skala nasional, pariwisata merupakan sektor ekonomi penting. Oleh karena itu
kerusakan lingkungan seperti pencemaran limbah domestik, kawasan kumuh, adanya
gangguan terhadap wisatawan, penduduk yang kurang atau tidak bersahabat,
kesemerawutanlalu lintas, kriminalitas, dan lain-lain, akan dapat mengurangi jumlah
wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata.Maka dari itu pengembangan
pariwisata harus menjaga kualitas lingkungan (Soemarwoto,2001).
8. Daya Tarik Wisata Menurut Cooper dkk.(1995) mengemukakan bahwa terdapat 4
(empat) komponen yang harus dimiliki oleh sebuah objek wisata, yaitu: attraction,
accessibility, amenity, dan ancilliary.
9. Konsep yang terakhir ialah konsep wisatawan. Dalam bukunya Oka A. Yoeti yang
berjudul Pengatar Ilmu Pariwisata memberikan batasan tentang wisatawan dari panitia
Statistik Liga Bangsa-bangsa sebagai berikut: “Wisatawan adalah setiap orang yang
akan mengadakan perjalanan sekurang-kurangnya 24 jam dalam suatu negara lain
yang bukan negara dimana biasanya tinggal.

2.2.2 Konsep Akomodasi Pariwisata

1. Konsep Pengelolaan adalah sekelompok orang yang mencapai hasil akhir organisasi
secara bersama. Selain itu pengelolaan memungkinkan kerjasama antar individu atau
orang-orang di dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan (Hasibuan,
2004: 41).
2. Konsep Kenyamanan dalam sudut pandang kesehatan merupakan keadaan yang sudah
tercapai kebutuhan dasar turis. Kebutuhan tersebut meliputi ketentraman, kelegaan dan
transenden (Setiawan,2012), Dalam hal ini peneliti menggunakan dua aspek antara lain :
a) Lingkungan, berkaitan dengan latar belakang pengalaman diluar turis seperti
bunyi cahaya,warna, temperatur dan berbagai unsur alamiah lain.
b) Sosial, berkaitan dengan interpersonal, keluarga maupun sosial.
3. Konsep Hiburan Malam sejenis tempat tourist attraction atau kegiatan dimana para turis
juga dapat merupakan subyek yang pasif atau aktif sebagai pengunjung yang datang
untuk menikmati dan menyaksikan pertunjukan atau kejadian yang berlangsung guna
mendapatkan kesenangan rohaniah sesuai dengan keinginan para turis yang dilakukan
pada waktu malam hari (Darmajati,2001).
4. Konsep perkembangan Menururt E.B Harlock (1998), perkembangan merupakan
serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman dan terdiri atas erangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantatif.

5. Konsep Villa Menurut Suarthana (1999:24),“Villa adalah salah satu bentuk


akomodasi yang menyediakan dan meberikan pelayanan, penginapan serta makan dan
minum”.
6. Menurut Sambodo (2005:3),“Villa adalah jenis hunian yang dikelola secara komersial,
disediakan bagi seseorang atau kelompok, menyediakan pelayanan penginapan, makanan
dan minuman serta layanan lain sesuai perkembangan teknologi.
7. Perencanaan adalah fungsi manajemen yang menentukan tujuan-tujuan suatu organisasi
dan membuat strategi-strategi yang tepat untuk mencapainya. Makna dasar perencanaan
adalah proses penetapan tujuan dan serangkaian kegiatan yang akan dihasilkan demi
mencapai tujuan (Menurut Nadjamuddin Ramli, 2007).
8. Akomodasi dan fasilitas hospitalitas biasanya menawarkan jasa dengan pelayanan penuh
(fullserviced) atau tanpa pelayanan (self-catering) kedua kategori mencakup semua kelas
pelayanan penginapan mulai dari penginapan budget sampai penginapan mewah
(Holloway & Humphrey, 2012; Sukmawati, Ernawati, & Nadra, 2018).

Daftar Pustaka

Sukradana dkk. (2018). Dampak keberadaan villa bagi masyarakat di banjar canggu kuta bali.
Jurnal kepariwisataan dan Hospitalitas,2(1),1-19.

Jaya S G I & Suryawan B I (2014). Studi pemanfaatan air tanah dalam memenuhi kebutuhan
villa di desa kerobokan kelod kuta. Jurnal Destinasi Pariwisata,2(2) 2338 -8811.

P.G Andhyka T & Suryawan B I(2015). Dampak perkembangan Villa terhadap kehidupan
sosial ekonomi masyarakat dijalan baik-baik Seminyak. Jurnal Destinasi Pariwisata.2(3) 2338-
8811

Tibuludji G P & Suryawan B I (2018). Pengelolaan villa Sanyas dalam mengatasi


ketidaknyamanan wisatawan terhadap aktivitas wisata malam di kawasan Seminyak Bali. Jurnal
Destinasi Pariwisata. 6(1) 2339-8811

Ilham Ade Saputra (2021). Strategi promosi villa Alahan Panjang resort selama pandemic covid
-19. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora. 5(3) 441-449
Soedarso dkk(2014). Potensi Kendala Pengembangan Pariwisata Berbasis Kekayaan Alam
Dengan Pendekatan Marketing Places,Jurnal Sosial Humaniora,7(2) 136 -149.

Trifena dkk (2019) Analisis Sistem Transportasi di Kecamatan Meloguane Kabupaten


Talaud.Jurnal spasial 6(2) 2442-3262.

Anda mungkin juga menyukai